Interpretasi A Scan:(Kurana,2007)
Jarak antara dua echospike menunjukkan ukuran tidak langsung dari jaringan
seperti panjang bola mata, kedalaman anterior chamber dan ketebalan lensa
Tinggi dari spike/puncak menunjukkan kekuatan dari jaringan mengirim balik echo.
Kornea, lensa dan sclera membentuk amplitude spike/puncak yang sangat tinggi.
Sedangkan membrane vitreus, perdarahan pada vitreus membentuk puncak yang
rendah
V. 2. Tehnik pemeriksaan
a. Pada saat melakukan pemeriksaan, pasien berada dalam posisi baring terlentang.
b. Sebaiknya memulai pemeriksaan dengan mengatur pada usg B scan menggunakan
gain maksimal (80 dB).
c. Beri anestesi topikal jika probe dari usg ingin diletakkan di sklera atau jika probe
diletakkan di palpebra (mata dalam keadaan tertutup) maka tidak diperlukan anestesi
topikal.
d. Probe dari usg diletakkan berlawanan dari bagian mata yang akan diperiksa. Penanda
pada probe bertindak sebagai titik arah dan mewakili bagian atas dari echogram.
Untuk mengevaluasi bagian superior dan inferior dari fundus, penanda diletakkan
mengarah ke hidung (melintang horizontal), dan untuk mengevaluasi fundus bagian
nasal dan temporal, penanda diarahkan pada meridian pukul 12.
e. Detail terbaik dari patologi di bagian tengah dari echogram tersebut. Jika detail
patologi tidak ditemukan pada salah satu dari meridian utama (arah pukul 3,6,9,dan
12’), posisi oblik dapat dilakukan.
f. Untuk memeriksa mata secara utuh, pertama letakkan permukaan probe di limbus
dan kemudian bergerak lambat ke forniks. Cara ini dapat mengevaluasi mulai dari
polus posterior ke perifer dari tiap kuadran.
g. Setelah pemeriksaan secara cross sectional selesai, pada bagian yang diinginkan dapat
diperiksa secara longitudinal. Scan longitudinal memungkinkan evaluasi meridian dari
polus posterior sampai perifer dengan cara mengarahkan marker pada limbus kornea
berlawanan dengan area yang akan diperiksa.
h. Scan dengan posisi axial lebih menyenangkan dimana gambar yang dihasilkan
umumnya lebih mudah dimengerti. Namun penempatan probe secara langsung pada
kornea berisiko meningkatkan abrasi kornea.(HV Nema, Nitin Nema, 2009)
USG sebaiknya dilakukan dengan mata dalam keadaan terbuka dan probe langsung
menyentuh bola mata, karena pada saat mata tertutup sebagian echo akan diserap oleh
palpebra & pemeriksa tidak dapat mengetahui sisi sebelah mana yang sedang dievaluasi.
Bagian mata yang sedang dievaluasi yang tampak pada monitor bergantung pada posisi
probe dan marker.(Byrne, 2002) (Waldron, Rhonda G, 2012) (Ryan Sj, Green L, Byrne S, 2001)
V.3 Posisi Probe
Tiga posisi probe untuk mengevaluasi lesi intraokuler adahal potongan axial,
transversal dan longitudinal.(Ryan Sj, Green L, Byrne S, 2001) (Atta, 1999)
A. Potongan Awal
Pasien melihat posisi primer dan probe diletakkan pada kornea langsung ke axial
Permukaan posterior lens dan nervus optik terletak pada sentral echogram
Potongan axial mudah digunakan unntuk orientasi dan memperlihatkan lesi pada
bagian posterior serta perlekatan membran pada nervus optik
Karena melewati lensa maka banyak gelombang suara yanng akan diserap
sehingga kekuatan echo menjadi lemah dan diperlukan gain yang tinggi untuk
melihat struktur segmen posterior
Gambar. B-scan pada mata kanan potongan axial vertical(Atta, 1999)
A. Pasien melihat posisi primer dan probe diletakkan kornea dengan marker pada
jam 12;
B. ilustrasi orientasi sinar; C. L(lens) dan Nervus Optik (ON) pada sentral echogram
Gambar. B-scan pada mata kanan potongan axial horizontal (Atta, 1999)
A. Probe diletakkan pada kornea dengan marker pada jam 3 (nasal);
B. ilustrasi orientasi sinar; C. Panah menunjukkan makula
B. Potongan Transversal
Sinar diarahkan transversal ke semua meridian & scan langsung ke lensa jika
dibutuhkan saja
Probe diletakkan di limbus langsung ke posterior
Potongan transversal menyediakan informasi lesi yang meluas ke lateral dan
tanpa melewati lensa menghasilkan resolusi yang lebih baik
C. Potongan longitudinal
Potongan ini merupakan hasilpotongan anteroposterior dari mata sepanjang satu
meridien saja; dari nervus optik menuju ke corpus siliaris
Probe diletakkan di sklera dengan marker pada sisi limbus
Perifer dan korpus siliaris dapat dilihat ketika pasien menggerakkan mata menjauhi
probe, misalnya menuju meridian yang akan di scan.