Anda di halaman 1dari 7

OTITIS EKSTERNA DIFUSA AURICULA DEKSTRA PADA

WANITA USIA 46 TAHUN: LAPORAN KASUS

Otitis Externa Difusa Auricula Dextra In 46 Year Old Woman: a Case Report

Yuan Hasnaa Anisah', Sri Hening Rahayu2


'Fakultas Kedokteran Umum, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Departemen Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorok Kepala Leher, RSUD dr. Sayyidiman Magetan
Korespondensi: Yuan Hasnaa Anisah. Alamat email: yuananisa19@yahoo.com

ABSTRAK
Otitis eksterna adalah radang telinga akut maupun kronis pada kanalis auditorius eksternus
disebabkan oleh bakteri yang dapat terlokalisir atau difus dan disertai rasa sakit di telinga. Faktor yang
mempermudah radang telinga luar ialah perubahan pH di liang telinga yang biasanya normal atau asam
menjadi basa, yang memungkinkan proteksi terhadap infeksi menurun. Predisposisi yang lain adalah
trauma ringan ketika mengorek telinga. Dalam kasus ini dilaporkan seorang wanita di poliklinik telinga
hidung dan tenggorokan Rumah Sakit Daerah Sayidiman Magetan, usia 46 tahun mengeluhkan nyeri pada
telinga kanan sejak 10 hari yang lalu, nyeri diperberat saat mengunyah makanan, dan keluhan disertai
penurunan pendengaran. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan faktor risiko yang
berpengaruh pada kasus ini antara lain kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud yang dilakukan
setiap hari. Dari pemeriksaan fisik pada telinga sebelah kanan didapatkan nyeri tarik aurikula (+), nyeri
tekan tragus (+), meatus akustikus tampak edema dan hiperemi. Diagnosis pada kasus ini adalah otitis
eksterna auricula dextra difusa. Maka dari kasus klinis yang kami temukan, kami tertarik untuk membahas
kasus ini beserta kriteria diagnosis dan tatalaksananya.
Kata Kunci: Otitis Eksterna, Nyeri Tekan Tragus, Nyeri Telinga
ABSTRACT
Otitis externa is an acute or chronic inflammation of the ear in the external auditory canal caused by
bacteria that can be localized or diffuse and accompanied by pain in the ear. A Factor that facilitates
inflammation of the external ear is a change in the pH in the ear canal, which is usually normal or acidic to
alkaline, which allows protection against infection to decrease. Another predisposition is minor trauma
when picking the ear. In this case, it is reported that a woman at the ear, nose, and throat polyclinic of
Sayidiman Magetan Regional Hospital, aged 46, complained of pain in her right ear since 10 days ago, pain
worsened when chewing food, and and the complaints accompanied by decreased hearing. Based on the
history and physical examination, it was found that the risk factors that influenced this case were the habit of
picking the ears with a cotton bud every day. Physical examination of the right ear revealed auricular
tenderness (+), tragus tenderness (+), the acoustic meatus appeared edematous and hyperaemic. The
diagnosis in this case was diffuse otitis externa auricula dextra. So, from the clinical cases we found, we are
interested in discussing this case along with the diagnostic criteria and treatment.

Keywords: Otitis Externa, Tragus Tenderness, Ear Pain

PENDAHULUAN telinga, trauma lokal dan alergi. Faktor ini

Otitis eksterna adalah radang liang menyebabkan berkurangnya lapisan protektif

telinga akut maupun kronis disebabkan oleh yang menyebabkan edema dari epitel

bakteri dapat terlokalisir atau difus. Faktor ini skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma

penyebab timbulnya otitis eksterna dapat lokal yang mengakibatkan bakteri masuk

berupa kelembaban, penyumbatan liang melalui kulit, inflasi dan menimbulkan

597
ISSN : 2721-2882
eksudat. Istilah otitis eksterna akut meliputi (20-60%) dan Staphylococcus aureus (10-

adanya kondisi inflamasi kulit dari liang 70%), yang paling sering terjadi adalah infeksi

telinga bagian luar ( Aryanugraha & Setiawan, polimikroba (Imanto, 2015).

2012). Menurut penelitian yang dilakukan di Penyakit otitis eksterna bisa terjadi

Amerika Utara menunjukan sebesar 98% dari pada semua umur dan kejadiannya cukup

kasus otitis eksterna disebabkan oleh bakteri, sering terjadi di masyarakat. Untuk itu studi

dengan dua spesies utama yaitu kasus mengenai pasien otitis eksterna

Staphylococcus aureus dan Pseudomonas dianggap perlu dilakukan. Tujuan penulisan

aeruginosa. Otitis eksterna dapat dibagi ini adalah untuk mengetahui faktor–faktor

menjadi 4 kategori berdasarkan perjalanan eksternal dan internal pada kasus otitis

penyakitnya, yaitu otitis eksterna akut eksterna.

terlokalisasi, otitis eksterna difus, otitis LAPORAN KASUS

eksterna kronik dan otitis eksterna malignan Ny. P, perempuan 46 tahun, datang ke

(Tanaya, Asthuta, Saputra, & Sucipta, 2020). poliklinik THT Rumah Sakit Daerah

Faktor yang mempermudah terjadinya Sayidiman Magetan pada tanggal 4 Januari

radang pada telinga luar adalah perubahan pH 2022 dengan keluhan nyeri pada telinga

di liang telinga, yang biasanya normal atau sebelah kanan sejak 10 hari yang lalu, yang

asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap dirasakan hilang timbul. Nyeri dirasa makin

infeksi menurun. Pada keadaan udara yang berat ketika pasien mengunyah makanan dan

hangat dan lembab, bakteri dan jamur mudah tidur miring pada sisi sebelah kanan. Pasien

tumbuh. Predisposisi radang pada telinga luar merasa telinga sebelah kanan juga buntu dan

yang lain adalah trauma ringan saat mengorek pendengaran sedikit berkurang dan

telinga. Sebagaimana diketahui bahwa radang menyangkal adanya keluhan telinga

pada telinga luar merupakan kasus yang paling berdenging. Tidak terdapat cairan yang keluar

sering menyebabkan pasien datang ke klinik dari kedua liang telinga. Tidak ada keluhan

untuk mendapatkan pengobatan. Hampir 98% pusing (perasaan berputar) ataupun sakit

penyebabnya adalah bakteri, dengan patogen kepala. Beberapa hari sebelumnya telinga

terbanyak adalah Pseudomonas aeruginosa pasien terasa gatal sehingga pasien

598
ISSN : 2721-2882
membersihkan telinganya dengan cotton bud. nyeri tarik aurikula, nyeri tekan tragus (-).

Pasien sudah membeli obat tetes telinga di Meatus akustikus edema (-) dan hiperemi (-),

apotik untuk mengatasi keluhan, namun tidak furunkel (-), sekret (-), jaringan granulasi (-),

kunjung membaik. Riwayat hipertensi, dan polip (-). Membran timpani intak, cone of

kencing manis tidak ada. light (+), arah pukul 7.

Keadaaan umum tampak sakit ringan. Hidung dan mulut dalam batas

Tekanan darah 109/79 mmHg, nadi 80 normal. Leher tidak ada pembesaran kelenjar

x/menit, napas 20 x/menit, suhu: 36,5o C. getah bening. Thorak, abdomen, ekstremitas

Mata tak tampak konjuntiva pucat, sklera superior dan inferior, reflex neurologis dalam

anikterik. batas normal. Tidak dilakukan pemeriksaan

Telinga sebelah kanan didapatkan penunjang.

tidak ada deformitas pada aurikula, tidak ada Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu

edema (-), dan hiperemi (-), daerah Non medikamentosa berupa edukasi untuk

periaurikuler abses (-), fistula (-), edema (-), menjaga higienitas pribadi dan mengurangi

hiperemi (-). Pada daerah retroaurikuler abses kebiasaan seringnya mengorek-korek telinga.

(-), fistula (-), edema (-), hiperemi (-). Pada Penatalaksanaan medikamentosa diberikan.

palpasi didapatkan nyeri tarik aurikula (+) Tetes telinga antibiotik dan kortikosteroid

dan nyeri tekan tragus (+). Pada meatus yang mengandung Polimiksin B sulfat,

akustikus tampak edema (+) dan hiperemi neomisin sulfate, fludrokortison asetat, dan

(+), furunkel (-), sekret (-), jaringan granulasi lidokain-HCl, diteteskan pada telinga yang

(-), polip (-). Membran timpani intak, cone of sakit sampai keluhan hilang maksimal 10 hari.

light (+) arah pukul 5. Natrium diclofenac 50 mg diberikan 2x1 tablet

Telinga sebelah kiri didapatkan bila nyeri.

aurikula tidak ada deformitas, edema (-), Berdasarkan hasil pemeriksaan

hiperemi (-). Daerah periaurikuler abses (-), anamnesis dan pemeriksaan fisik maka

fistula (-), edema (-), hiperemi (-). Daerah ditegakkan diagnosis Otitis Eksterna Difusa

retroaurikuler abses (-), fistula (-), edema (-), Auricula Dextra

hiperemi (-). Pada palpasi tidak didapatkan PEMBAHASAN


Pada kunjungan pasien ke poliklinik
599
ISSN : 2721-2882
telinga hidung dan tenggorok Rumah Sakit edema, eritema kanal telinga dengan atau

Daerah Sayidiman Magetan pada tanggal 4 tanpa ottorhea, regional limfadenitis, eritema

Januari 2022, diperoleh diagnosis penyakit membrane timpani, atau selulitis pada pina.

pada pasien ini adalah otitis eksterna difusa Tidak ditemukan adanya sisik menyerupai

auricula dextra. Simpulan ini berdasarkan ketombe yang merupakan ciri khas

pada anamnesis berupa rasa sakit pada telinga otomikosis. Tidak adanya furunkel pada 1/3

kanan sejak 10 hari yang lalu, diperberat saat luar meatus akustikus ekternus, yang

mengunyah makanan dan pendengarannya merupakan ciri khas otitis eksterna tipe

berkurang semenjak sakit dirasakan. Terdapat sirkumskripta. Ditemukan adanya inflamasi

riwayat membersihkan telinga dengan cotton pada 2/3 bagian dalam meatus akustikus

bud. Pemeriksaan fisik pada telinga kanan eksternus, keluhan rasa nyeri saat aurikula

didapatkan nyeri tarik aurikula, nyeri tekan digerakkan, nyeri tekan tragus, dan

tragus, edema dan hiperemis pada meatus penurunan pendengaran menunjukkan

akustikus dextra. diagnosis pada pasien ini adalah otitis

Tanda-tanda otitis eksterna adalah eksterna tipe difusa.

ditemukannya nyeri tekan tragus atau edema Otitis eksterna adalah radang telinga

dan hiperemis pada meatus akustikus dengan akut maupun kronis pada meatus akustikus

atau tanpa eritema membrane timpani atau eksternus disebabkan oleh bakteri yang

limfadenitis local atau keluarnya cairan dari dapat terlokalisir atau difusa dan disertai

telinga. Gambaran klinis dari penyakit otitis rasa sakit di telinga. Otitis eksterna

eksterna yaitu onset penyakit cepat biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan

48 jam sampai 3 minggu, terdapat gejala virus. Infeksi dapat bersifat difus yaitu

berupa inflamasi pada liang telinga luar mengenai seluruh kulit liang telinga atau

termasuk otalgia, gatal, dan rasa penuh hanya setempat sebagai furunkel ( Soepardi,

dengan atau tanpa penurunan pendengaran Iskandar , Bashiruddin , & Restuti, 2012).

atau sakit ketika mengunyah, dan tanda- Pada daerah tropis tingkat kejadian untuk

tanda inflamasi kanal telinga yaitu sakit otitis eksterna lebih tinggi karena karena

pada tragus atau pinna atau keduanya, atau semakin tinggi suhu dan kelembapannya..

600
ISSN : 2721-2882
Insiden otitis eksterna meningkat lima kali adalah yang paling penting patogen gram

lipat pada perenang. dengan demikian, positif (González & Moreno, 2017)

kondisi ini juga disebut “swimmers ear” Infeksi dapat terjadi sebagai akibat

(Wiegand, Berner, Schneider, perubahan pH kulit kanalis yang biasanya

Lundershausen, & Dietz, 2019). asam menjadi basa sehingga proteksi

Beberapa faktor predisposisi terhadap infeksi menjadi menurun.

terjadinya otitis eksterna, antara lain: Perubahan lingkungan terutama gabungan

struktur anatomis, kelembaban lokal, derajat peningkatan suhu dan kelembaban

keasaman (pH) liang telinga, trauma menyebabkan kuman dan jamur mudah

mekanik, berenang dan terpapar air, benda tumbuh. Suatu trauma ringan seringkali

asing, bahan iritan, alergi, penyakit karena berenang atau membersihkan liang

psoriasis, penyakit diabetes mellitus, telinga secara berlebihan. Hal ini

penyumbat telinga serta alat bantu dengar. mempengaruhi perubahan pH di liang

Bakteri flora meatus akustikus telinga. Karena kulit di sepertiga luar liang

eksternus sebagian besar terdiri dari telinga mengandung adneksa kulit, seperti

organisme gram positif dan organisme gram folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar

negatif jarang ditemukan. Yang paling serumen, maka di tempat itu dapat terjadi

umum dikenal mikroorganisme adalah infeksi pada Pilosebaseus, sehingga

Staphylococcus epidermidis (38%) dan membentuk furunkel. Sedangkan pada otitis

Diptheroid (22,4%). Namun, setelah eksterna difusa infeksi yang mengenai kulit

terpapar air dalam waktu lama, terjadi liang telinga duapertiga dalam, maka kulit

perubahan bakteri flora pada meatus liang telinga akan tampak hiperemis dan

akustikus eksternus, menjadi didominasi edema yang tidak jelas batasnya.

oleh organisme gram negatif. Pseudomonas Serumen mengahasilkan selaput

aeruginosa adalah patogen yang paling asam yang mengandung lisozim yang

sering pada otitis eksterna akut, memproteksi liang telinga. Serumen bersifat

teridentifikasi pada 22-62% kasus. hidrofobik, mencegah air untuk berpenetrasi

Staphylococcus aureus (11-34% kasus) ke kulit. Serumen memiliki kadar pH 6,9

601
ISSN : 2721-2882
yang mampu menghambat pertumbuhan ceftriaxone, cefepime dan gentamisin (

mikroba. Kurangnya serumen menjadi faktor Soepardi, Iskandar , Bashiruddin , & Restuti,

predisposisi terhadap infeksi, sedangkan 2012).

serumen yang tebal (disebabkan oleh Disamping obat-obatan, sering kali

genetik, metabolisme maupun usia), diperlukan juga tindakan membersihkan

memelihara retensi air dan debris. Liang luka (debridement) secara radikal. Tindakan

telinga memiliki mekanisme self cleansing membersihkan luka yang kurang bersih akan

melalui migrasi epitel lateral menuju keluar, dapat menyebabkan makin cepatnya

suatu proses yang akan menjadi lambat penjalaran penyakit ( Soepardi, Iskandar ,

seiringnya bertambah usia (Mustafa, Bashiruddin , & Restuti, 2012)

Patawari, Sien, Muniandy, & Zinatara, SIMPULAN

2015). Pada kasus ini pasien didiagnosis otitis

Pengobatan harus cepat diberikan eksterna difusa auricula dextra. Dari

sesuai dengan hasil kultur dan resistensi. pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

Mengingat kuman penyebab tersering adalah diagnosis otitis eksterna sudah sesuai dengan

Pseudomonas aeroginosa, diberikan beberapa teori dan telaah kritis dari penelitian

antibiotika dosis tinggi yang sesuai dengan terkini. Penyebab otitis eksterna pada pasien

Pseudomonas aeroginosa. Sementara yang terjadi secara akut diakibatkan adanya

menunggu hasil kultur dan resistensi, trauma karena kebiasaan pasien dalam

diberikan golongan fluoroquinolone membersihkan telinga dengan dengan cotton

(ciprofloxacin) dosis tinggi peroral. Pada bud. Secara umum terapi yang dapat

keadaan yang lebih berat diberikan dilakukan pada pasien dapat dibagi ke dalam

antibiotika parenteral kombinasi dengan terapi non medikamentosa dan

antibiotika golongan aminoglikosida yang medikamentosa. Terapi medikamentosa yang

diberikan selama 6-8 minggu. Antibiotika terpenting adalah mencegah infeksi menjadi

yang sering digunakan adalah ciprofloxacin, lebih luas. Oleh karena itu mengetahui jenis

ticarcilin-clavulanat, piperacilin pathogen sangat diperlukan dalam

(dikombinasi dengan aminoglikosida), mengangani penyakit ini dengan baik.

602
ISSN : 2721-2882
Sciences, 73-78.
DAFTAR PUSTAKA
Olaleye, O. (2011, June 12). Webmed
Central. From Open Access
Aryanugraha, P. T., & Setiawan, E. P. Biomedical Publisher Using Post
(2012). Kejadian Otitis Eksterna Publication Peer Review Malignant
Pada Masyarakat Penebel Tabanan Otits Externa: A Review Of
Dan Yangapi Bangli Yang Aetiology, Presentation,
Berkunjung Ke Bakti Sosial Staf Investigations And Current
Medis Fungsional Telinga Hidung Management Strategies:
Tenggorokan Fakultas Kedokteran Http://Www.Webmedcentral.Com/A
Universitas Udayana - Rumah Sakit rticle_View/1725
Umum Pusat Sanglah Pada Tahun
2012. Intisari Sains Medis, 60-63. Soepardi, E., Iskandar , N., Bashiruddin , J.,
& Restuti, R. D. (2012). Buku Ajar
Center For Disease Control And Prevention. Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
(2011, Juni 20). Morbidity And Tenggorok Kepala Leher. Jakarta:
Mortality Weekly . From Balai Penerbit Fk UI.
Https://Www.Cdc.Gov/Mmwr/Pdf/
Wk/Mm6019.Pdf
Tanaya, P. W., Asthuta, A. R., Saputra, K.
González, J. L., & Moreno, K. D. (2017). A., & Sucipta, I. W. (2020).
Otitis Externa: And Update. Annals Prevalensi Kasus Otitis Eksterna
Of Otolaryngology And Rhinology, Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin
1-3. Dan Diabetes Melitus Di Poliklinik
Tht Rsup Sanglah Denpasar Tahun
Imanto, M. (2015). Radang Telinga Luar. 2018. Jurnal Medika Udayana, 88-
Jurnal Kesehatan, 201-210. 91.
Mustafa, M., Patawari, P., Sien, M., Wiegand, S., Berner, R., Schneider, A.,
Muniandy, R., & Zinatara, P. (2015). Lundershausen, E., & Dietz, A.
Acute Otitis (2019). Otitis Externa. Deutsches
Externa:Pathophysiology, Clinical Ärzteblatt International, 224-234.
Presentation, And Treatment. Iosr
Journal Of Dental And Medical

603
ISSN : 2721-2882

Anda mungkin juga menyukai