Otitis Externa Difusa Auricula Dextra In 46 Year Old Woman: a Case Report
ABSTRAK
Otitis eksterna adalah radang telinga akut maupun kronis pada kanalis auditorius eksternus
disebabkan oleh bakteri yang dapat terlokalisir atau difus dan disertai rasa sakit di telinga. Faktor yang
mempermudah radang telinga luar ialah perubahan pH di liang telinga yang biasanya normal atau asam
menjadi basa, yang memungkinkan proteksi terhadap infeksi menurun. Predisposisi yang lain adalah
trauma ringan ketika mengorek telinga. Dalam kasus ini dilaporkan seorang wanita di poliklinik telinga
hidung dan tenggorokan Rumah Sakit Daerah Sayidiman Magetan, usia 46 tahun mengeluhkan nyeri pada
telinga kanan sejak 10 hari yang lalu, nyeri diperberat saat mengunyah makanan, dan keluhan disertai
penurunan pendengaran. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan faktor risiko yang
berpengaruh pada kasus ini antara lain kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud yang dilakukan
setiap hari. Dari pemeriksaan fisik pada telinga sebelah kanan didapatkan nyeri tarik aurikula (+), nyeri
tekan tragus (+), meatus akustikus tampak edema dan hiperemi. Diagnosis pada kasus ini adalah otitis
eksterna auricula dextra difusa. Maka dari kasus klinis yang kami temukan, kami tertarik untuk membahas
kasus ini beserta kriteria diagnosis dan tatalaksananya.
Kata Kunci: Otitis Eksterna, Nyeri Tekan Tragus, Nyeri Telinga
ABSTRACT
Otitis externa is an acute or chronic inflammation of the ear in the external auditory canal caused by
bacteria that can be localized or diffuse and accompanied by pain in the ear. A Factor that facilitates
inflammation of the external ear is a change in the pH in the ear canal, which is usually normal or acidic to
alkaline, which allows protection against infection to decrease. Another predisposition is minor trauma
when picking the ear. In this case, it is reported that a woman at the ear, nose, and throat polyclinic of
Sayidiman Magetan Regional Hospital, aged 46, complained of pain in her right ear since 10 days ago, pain
worsened when chewing food, and and the complaints accompanied by decreased hearing. Based on the
history and physical examination, it was found that the risk factors that influenced this case were the habit of
picking the ears with a cotton bud every day. Physical examination of the right ear revealed auricular
tenderness (+), tragus tenderness (+), the acoustic meatus appeared edematous and hyperaemic. The
diagnosis in this case was diffuse otitis externa auricula dextra. So, from the clinical cases we found, we are
interested in discussing this case along with the diagnostic criteria and treatment.
telinga akut maupun kronis disebabkan oleh yang menyebabkan edema dari epitel
bakteri dapat terlokalisir atau difus. Faktor ini skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma
penyebab timbulnya otitis eksterna dapat lokal yang mengakibatkan bakteri masuk
597
ISSN : 2721-2882
eksudat. Istilah otitis eksterna akut meliputi (20-60%) dan Staphylococcus aureus (10-
adanya kondisi inflamasi kulit dari liang 70%), yang paling sering terjadi adalah infeksi
2012). Menurut penelitian yang dilakukan di Penyakit otitis eksterna bisa terjadi
Amerika Utara menunjukan sebesar 98% dari pada semua umur dan kejadiannya cukup
kasus otitis eksterna disebabkan oleh bakteri, sering terjadi di masyarakat. Untuk itu studi
dengan dua spesies utama yaitu kasus mengenai pasien otitis eksterna
aeruginosa. Otitis eksterna dapat dibagi ini adalah untuk mengetahui faktor–faktor
menjadi 4 kategori berdasarkan perjalanan eksternal dan internal pada kasus otitis
eksterna kronik dan otitis eksterna malignan Ny. P, perempuan 46 tahun, datang ke
(Tanaya, Asthuta, Saputra, & Sucipta, 2020). poliklinik THT Rumah Sakit Daerah
radang pada telinga luar adalah perubahan pH 2022 dengan keluhan nyeri pada telinga
di liang telinga, yang biasanya normal atau sebelah kanan sejak 10 hari yang lalu, yang
asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap dirasakan hilang timbul. Nyeri dirasa makin
infeksi menurun. Pada keadaan udara yang berat ketika pasien mengunyah makanan dan
hangat dan lembab, bakteri dan jamur mudah tidur miring pada sisi sebelah kanan. Pasien
tumbuh. Predisposisi radang pada telinga luar merasa telinga sebelah kanan juga buntu dan
yang lain adalah trauma ringan saat mengorek pendengaran sedikit berkurang dan
pada telinga luar merupakan kasus yang paling berdenging. Tidak terdapat cairan yang keluar
sering menyebabkan pasien datang ke klinik dari kedua liang telinga. Tidak ada keluhan
untuk mendapatkan pengobatan. Hampir 98% pusing (perasaan berputar) ataupun sakit
penyebabnya adalah bakteri, dengan patogen kepala. Beberapa hari sebelumnya telinga
598
ISSN : 2721-2882
membersihkan telinganya dengan cotton bud. nyeri tarik aurikula, nyeri tekan tragus (-).
Pasien sudah membeli obat tetes telinga di Meatus akustikus edema (-) dan hiperemi (-),
apotik untuk mengatasi keluhan, namun tidak furunkel (-), sekret (-), jaringan granulasi (-),
kunjung membaik. Riwayat hipertensi, dan polip (-). Membran timpani intak, cone of
Keadaaan umum tampak sakit ringan. Hidung dan mulut dalam batas
Tekanan darah 109/79 mmHg, nadi 80 normal. Leher tidak ada pembesaran kelenjar
x/menit, napas 20 x/menit, suhu: 36,5o C. getah bening. Thorak, abdomen, ekstremitas
Mata tak tampak konjuntiva pucat, sklera superior dan inferior, reflex neurologis dalam
tidak ada deformitas pada aurikula, tidak ada Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu
edema (-), dan hiperemi (-), daerah Non medikamentosa berupa edukasi untuk
periaurikuler abses (-), fistula (-), edema (-), menjaga higienitas pribadi dan mengurangi
hiperemi (-). Pada daerah retroaurikuler abses kebiasaan seringnya mengorek-korek telinga.
(-), fistula (-), edema (-), hiperemi (-). Pada Penatalaksanaan medikamentosa diberikan.
palpasi didapatkan nyeri tarik aurikula (+) Tetes telinga antibiotik dan kortikosteroid
dan nyeri tekan tragus (+). Pada meatus yang mengandung Polimiksin B sulfat,
akustikus tampak edema (+) dan hiperemi neomisin sulfate, fludrokortison asetat, dan
(+), furunkel (-), sekret (-), jaringan granulasi lidokain-HCl, diteteskan pada telinga yang
(-), polip (-). Membran timpani intak, cone of sakit sampai keluhan hilang maksimal 10 hari.
hiperemi (-). Daerah periaurikuler abses (-), anamnesis dan pemeriksaan fisik maka
fistula (-), edema (-), hiperemi (-). Daerah ditegakkan diagnosis Otitis Eksterna Difusa
Daerah Sayidiman Magetan pada tanggal 4 tanpa ottorhea, regional limfadenitis, eritema
Januari 2022, diperoleh diagnosis penyakit membrane timpani, atau selulitis pada pina.
pada pasien ini adalah otitis eksterna difusa Tidak ditemukan adanya sisik menyerupai
auricula dextra. Simpulan ini berdasarkan ketombe yang merupakan ciri khas
pada anamnesis berupa rasa sakit pada telinga otomikosis. Tidak adanya furunkel pada 1/3
kanan sejak 10 hari yang lalu, diperberat saat luar meatus akustikus ekternus, yang
mengunyah makanan dan pendengarannya merupakan ciri khas otitis eksterna tipe
riwayat membersihkan telinga dengan cotton pada 2/3 bagian dalam meatus akustikus
bud. Pemeriksaan fisik pada telinga kanan eksternus, keluhan rasa nyeri saat aurikula
didapatkan nyeri tarik aurikula, nyeri tekan digerakkan, nyeri tekan tragus, dan
ditemukannya nyeri tekan tragus atau edema Otitis eksterna adalah radang telinga
dan hiperemis pada meatus akustikus dengan akut maupun kronis pada meatus akustikus
atau tanpa eritema membrane timpani atau eksternus disebabkan oleh bakteri yang
limfadenitis local atau keluarnya cairan dari dapat terlokalisir atau difusa dan disertai
telinga. Gambaran klinis dari penyakit otitis rasa sakit di telinga. Otitis eksterna
eksterna yaitu onset penyakit cepat biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan
48 jam sampai 3 minggu, terdapat gejala virus. Infeksi dapat bersifat difus yaitu
berupa inflamasi pada liang telinga luar mengenai seluruh kulit liang telinga atau
termasuk otalgia, gatal, dan rasa penuh hanya setempat sebagai furunkel ( Soepardi,
dengan atau tanpa penurunan pendengaran Iskandar , Bashiruddin , & Restuti, 2012).
atau sakit ketika mengunyah, dan tanda- Pada daerah tropis tingkat kejadian untuk
tanda inflamasi kanal telinga yaitu sakit otitis eksterna lebih tinggi karena karena
pada tragus atau pinna atau keduanya, atau semakin tinggi suhu dan kelembapannya..
600
ISSN : 2721-2882
Insiden otitis eksterna meningkat lima kali adalah yang paling penting patogen gram
lipat pada perenang. dengan demikian, positif (González & Moreno, 2017)
kondisi ini juga disebut “swimmers ear” Infeksi dapat terjadi sebagai akibat
keasaman (pH) liang telinga, trauma menyebabkan kuman dan jamur mudah
mekanik, berenang dan terpapar air, benda tumbuh. Suatu trauma ringan seringkali
asing, bahan iritan, alergi, penyakit karena berenang atau membersihkan liang
Bakteri flora meatus akustikus telinga. Karena kulit di sepertiga luar liang
eksternus sebagian besar terdiri dari telinga mengandung adneksa kulit, seperti
organisme gram positif dan organisme gram folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar
negatif jarang ditemukan. Yang paling serumen, maka di tempat itu dapat terjadi
Diptheroid (22,4%). Namun, setelah eksterna difusa infeksi yang mengenai kulit
terpapar air dalam waktu lama, terjadi liang telinga duapertiga dalam, maka kulit
perubahan bakteri flora pada meatus liang telinga akan tampak hiperemis dan
aeruginosa adalah patogen yang paling asam yang mengandung lisozim yang
sering pada otitis eksterna akut, memproteksi liang telinga. Serumen bersifat
601
ISSN : 2721-2882
yang mampu menghambat pertumbuhan ceftriaxone, cefepime dan gentamisin (
mikroba. Kurangnya serumen menjadi faktor Soepardi, Iskandar , Bashiruddin , & Restuti,
memelihara retensi air dan debris. Liang luka (debridement) secara radikal. Tindakan
telinga memiliki mekanisme self cleansing membersihkan luka yang kurang bersih akan
melalui migrasi epitel lateral menuju keluar, dapat menyebabkan makin cepatnya
suatu proses yang akan menjadi lambat penjalaran penyakit ( Soepardi, Iskandar ,
sesuai dengan hasil kultur dan resistensi. pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
Mengingat kuman penyebab tersering adalah diagnosis otitis eksterna sudah sesuai dengan
Pseudomonas aeroginosa, diberikan beberapa teori dan telaah kritis dari penelitian
antibiotika dosis tinggi yang sesuai dengan terkini. Penyebab otitis eksterna pada pasien
menunggu hasil kultur dan resistensi, trauma karena kebiasaan pasien dalam
(ciprofloxacin) dosis tinggi peroral. Pada bud. Secara umum terapi yang dapat
keadaan yang lebih berat diberikan dilakukan pada pasien dapat dibagi ke dalam
diberikan selama 6-8 minggu. Antibiotika terpenting adalah mencegah infeksi menjadi
yang sering digunakan adalah ciprofloxacin, lebih luas. Oleh karena itu mengetahui jenis
602
ISSN : 2721-2882
Sciences, 73-78.
DAFTAR PUSTAKA
Olaleye, O. (2011, June 12). Webmed
Central. From Open Access
Aryanugraha, P. T., & Setiawan, E. P. Biomedical Publisher Using Post
(2012). Kejadian Otitis Eksterna Publication Peer Review Malignant
Pada Masyarakat Penebel Tabanan Otits Externa: A Review Of
Dan Yangapi Bangli Yang Aetiology, Presentation,
Berkunjung Ke Bakti Sosial Staf Investigations And Current
Medis Fungsional Telinga Hidung Management Strategies:
Tenggorokan Fakultas Kedokteran Http://Www.Webmedcentral.Com/A
Universitas Udayana - Rumah Sakit rticle_View/1725
Umum Pusat Sanglah Pada Tahun
2012. Intisari Sains Medis, 60-63. Soepardi, E., Iskandar , N., Bashiruddin , J.,
& Restuti, R. D. (2012). Buku Ajar
Center For Disease Control And Prevention. Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
(2011, Juni 20). Morbidity And Tenggorok Kepala Leher. Jakarta:
Mortality Weekly . From Balai Penerbit Fk UI.
Https://Www.Cdc.Gov/Mmwr/Pdf/
Wk/Mm6019.Pdf
Tanaya, P. W., Asthuta, A. R., Saputra, K.
González, J. L., & Moreno, K. D. (2017). A., & Sucipta, I. W. (2020).
Otitis Externa: And Update. Annals Prevalensi Kasus Otitis Eksterna
Of Otolaryngology And Rhinology, Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin
1-3. Dan Diabetes Melitus Di Poliklinik
Tht Rsup Sanglah Denpasar Tahun
Imanto, M. (2015). Radang Telinga Luar. 2018. Jurnal Medika Udayana, 88-
Jurnal Kesehatan, 201-210. 91.
Mustafa, M., Patawari, P., Sien, M., Wiegand, S., Berner, R., Schneider, A.,
Muniandy, R., & Zinatara, P. (2015). Lundershausen, E., & Dietz, A.
Acute Otitis (2019). Otitis Externa. Deutsches
Externa:Pathophysiology, Clinical Ärzteblatt International, 224-234.
Presentation, And Treatment. Iosr
Journal Of Dental And Medical
603
ISSN : 2721-2882