TINJAUAN PUSTAKA
Mastitis adalah peradangan payudara pada satu segmen atau lebih yang dapat
disertai infeksi ataupun tidak. Mastitis biasanya terjadi pada primipara (ibu pertama
kali melahirkan), hal ini terjadi karena ibu belum memiliki kekebalan tubuh terhadap
minggu pertama, namun dapat pula terjadi pula sampai tahun kedua menyusui
(Maretta Nur Indahsari & Chusnul Chotimah, 2017). Mastitis perlu diperhatikan
Mastitis adalah masalah umum yang signifikan pada ibu menyusui yang dapat
Margono, & Purwokerto, n.d.). Pada mastitis terdapat dua hal yang perlu
diperhatikan yaitu, mastitis biasanya dapat menurunkan produksi ASI sehingga ibu
Ada dua jenis mastitis yaitu, mastitis non infeksi dan mastitis infeksi. Mastitis
non infeksi yang biasanya disebabkan oleh stasis susu (susu diproduksi, tetapi tetap
di payudara). Ibu yang mengalami mastitis non infeksi biasanya merasakan payudara
terasa nyeri, bengkak dan ketidaknyaman (Chiu et al., 2010) . Stasis susu mungkin
memiliki sebab-sebab antara lain : Bayi tidak menempelkan payudara secara efektif
saat menyusui. Bayi mengalami kesulitan mengisap ASI dari payudara. Bayi jarang
mendapat ASI. Saluran susu dapat tersumbat karena tekanan pada payudara seperti
10
11
pakaian ketat. Apapun yang menghentikan ASI tidak diekspresikan dengan benar
saluran susu jika dibiarkan akan timbul luka sehingga mangakibatkan infeksi,
sedangkan mastitis infeksi disebabkan oleh bakteri yang umumnya tidak berkembang
dalam saluran susu. tetapi, jika saluran susu berhenti kemungkinan infeksi akan
tumbuh tumbuh. Para ahli percaya bahwa bakteri yang ada di permukaan kulit
payudara masuk ke payudara melalui retakan kecil atau pecah di kulit. Mereka juga
menyarankan bahwa bakteri di mulut bayi bisa masuk ke payudara ibu saat menyusui
(Walker, 2009). Diagnosis mastitis biasanya klinis, dengan pasien yang mengalami
2.1.2 Etiologi
Stasis ASI dan infeksi yang berasal dari bakteri. Faktor predisposisi yang
luar rumah (Inch dan Xylander, 2012). Stasis ASI terjadi jika ASI tidak dikeluarkan
efisen dari payudara. Hal ini dapat terjadi apabila ASI terbendung pada payudara yang
disebabkan oleh kenyutan bayi tidak efektif atau teknik menyusui yang tidak benar.
Stasis ASI merupakan penyebab primer dan jika dibiarkan akan berkembang timbul
infeksi. Menyusui yang efesien akan mencegah terjadi stasis ASI (Rsud et al., n.d.).
Infeksi disebabkan oleh bakteri yang bernama Staphylococcus Aureus. Bakteri ini berasal
dari mulut bayi memalui saluran puting, sehingga teknik menyusui yang salah akan
menyebabkan puting menjadi lecet. Hal ini akan memudahkan bakteri masuk pada
payudara dan mengakibatkan penyumbatan ASI payudara menjadi besar, terasa nyeri
tekan dan terasa panas. Penyumbatan yang diakibatkan oleh infeksi dapat
12
Sumarni, 2014).
yang dihitung mulai dia lahir sampai berulang tahun, semakin berumur semakin
cukup tingkat kematangan dan seseorang akan lebih matang befikir(Herry Rosyati,
2016). Wanita yang berumur 21-35 lebih rentang menderita mastitis dari pada
wanita dibawah 21 tahun dan diatas 35 tahun. Umur sangat menentukan kesehatan
maternal dan kondisi ibu saat hamil, persalinan dan menyusui. Diperkirakan alat
reproduksi yang belum matang, sedangkan jika umur lebih dari 35 akan rentang
sekali terjadi pendarahan. Hal tersebut memicu terjadinya mastitis (Herry Rosyati,
2016).
dan nyaman. Stress dan kelelahan maternal sering dikaitkan dengan mastitis, biasanya
dialami pada ibu primipara (Nurhafni, 2018). Kondisi ibu yang stres dan cemas akan
gangguan emosi maka semakin sedikit rangsangan hormon prolaktin yang diberikan
2.1.3 Patofisiologi
Pada umumnya porte de entry menyebabkan puting menjadi luka dan lecet,
terjadi pus. Terjadinya mastitis diawali dengan peningkatan tekanan di dalam duktus
(saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI tidak segera dikeluarkan maka terjadi
tegangan alveoli yang berlebihan dan mengakibatkan sel epitel yang memproduksi
ASI menjadi datar dan tertekan, sehingga permeabilitas jaringan ikat meningkat.
Beberapa komponen (terutama protein kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma
masuk ke dalam ASI dan selanjutnya ke jaringan sekitar sel sehingga memicu respons
imun. Stasis ASI, adanya respons inflamasi, dan kerusakan jaringan memudahkan
lobus sekresi, melalui puting yang retak ke kelenjar limfe sekitar duktus (periduktal)
atau melalui penyebaran hematogen (pembuluh darah). Organisme yang paling sering
pula mastitis tuberkulosis yang menyebabkan bayi dapat menderita tuberkulosa tonsil.
2011).
Manisfestasi klinis mastitis yang umum adalah area payudara yang terasasakit
dan keras. Ibu menyusui yang mengalami mastitis mengalami nyeri, bengkak sehingga
ibu merasa tidak nyaman akibat tersumbatnya saluran ASI pada payudara.
mastitis non-infeksi. Gejala yang timbul dari mastiti infeksi biasanya ditandai adanya
respon inflamasi dan rusaknya jaringan puting puting menjadi pecah-pecah sehingga
dengan mudah bakteri untuk masuk, sedangkan tanda dan gejala mastitis non-infeksi
sakit apabila disentuh dan terasa tegang dikarenakan kurangnya waktu menyusui
tampaknya mempengaruhi sekitar sepuluh persen dari semua ibu yang menyusui.
Namun, hasil studi telah bervariasi secara signifikan, beberapa menunjukkan hanya
tiga persen sementara yang lain mengatakan tiga puluh tiga persen wanita
terpengaruh. Hal ini paling sering terjadi pada minggu kedua dan ketiga postpartum
dengan sebagian besar laporan yang menunjukkan bahwa tujuh puluh empat persen
hingga sembilan puluh lima persen kasus terjadi pada 12 minggu pertama. Namun,
2.1.6 Penatalaksanaan
komplikasi lanjut. Penatalaksanaan bisa berupa medis dan non-medis, dimana medis
suportif.
15
1. Penatalaksanaan Medis
Antibiotik diberikan jika dalam 12-24 jam tidak ada perubahan atautidak
Jika ibu alegi terhadap penisilinase dapat diberikan Eritromisin. Terapi yang
Antibiotik Dosis
Eritromisin 250-500 mg setiap 6 jam
Flukloksasilin 250 mg setiap 6 jam
Dikloksasilin 125-250 mg setiap 6 jam per oral
Amoksasilin (sic) 250-500 mg setiap 8 jam
Sefaleksin 250-500 setiap 6 jam
Sumber: (IDAI, 2011)
antibiotik yang tepat dan aman untuk ibu menyusui. Selain itu, bila badan
terasa panas sebaiknya diberikan obat penurun panas. Namun jika infeksi
analgesik, untuk mengatasi nyeri dan payudara terasa keras bisa diberikan
kompres kentang.
16
2. Penatalaksanaan non-medis
pada daerah payudara dan puting. Cara ini bertujuan untuk menjada
menghadap payudara ibu. Posisi ibu bisa dudukatau berbaring dengan santai,
bila bu memilih posisi duduk sebaiknya menggunakan kursi yang lebih rendah
supaya kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu bisa bersandar.
lengan, dengan posisi kepala bayi terletak di lengkung siku ibu (kepala bayi
tidak boleh menengadah dan bokong bayi disangga dengan telapak tangan).
Tangan bayi diletakan dibelakan badan ibu dan tangan satu didepan, perut
bayu ditempelkan pada badan ibu dengan kepala bayi menghadap payudara
jempol diatas dan jari lainnya menopang payudara, seperti huruf C (Reinata,
2016).
17
Bayi diberi rangsangan supaya bayi ingin membuka mulut atau disebut dengan
rooting reflex yaitu menyentuhkan pipi bayi pada puting susu atau menyuntuhkan sisi
mulut bayi. Setelah bayi membuka mulut, kepala bayi didekatkan pada payudara dan
puting dimasukan pada mulut bayi. Usahakan areola payudara masuk ke mulut bayi
sehingga lidah bayi akan menekan ASI. Posisi yang salah apabila bayi hanya
menghisap bagian puting ibu saja. Hal ini akan mengakibatkan ASI tidak keluar
kompre hangat dengan menggunakan shower hangat atau lap yang sudah dibasahi air
hangat. Penilitian Eman Mohammed Abd Elhakam and Somaya Ouda Abd Elmoniem
dalam jurnalnya untuk mengatasi mastitis dapat diberikan kompres kentang dengan
menggunakan irisan kentang yang suda direndam pada air kemudian menempelkan
Mengubah posisi menyusui (posisi tidur, duduk atau posisi memegang bola
(foot ball position). Memakai baju atau bra yang longgar dapat mengurangi penekanan
pencegahan dan penanganan mastitis. Sehingga ibu bisa mewaspadai sebelum terjadi
18
Tetapi jika dengan cara-cara tersebut tidak ada perubahan, maka akan diberikan
melakukan uji sensitivitas dan kultur. Bahan kultur diambil dari ASI yang diperah
(Novyaningtias, 2016).
2.1.8 Komplikasi
(Nurhafni, 2018). Beberapa komplikasi jika mastitis tidak segera ditangani dapat
terjadi penghentian menyusui dini, abses payudara, mastitis berulang atau kronis, dan
juga infeksi jamur (Chotimah, 2017). Penghentian menyusui dini merupakan gejala
yang dapat membuat ibu untuk memutuskan tidak menyusui. Penghentian secara
mendadak dapat menyebabkan resiko abses payudara. selain itu ibu juga meragukan
obat yang dikonsumsi tidak aman bagi bayinya. Sehingga informasi dari tenaga
kesehatan sangat diperlukan untuk hal ini (Chotimah, 2017 (Amin, I, & W, 2014)).
Gejala dari abses payudara adalah ibu tampak lebih parah merasakan sakit, payudara
terlihat lebih merah dan mengkilap, benjolan terasa lunak karena berisi nanah.
Sehingga perlu dilakukan insisi payudara untuk menguarkan nanah tersebut. Pada
19
abses payudara perlu diberikan antibiotik dan analgesik dengan dosis tertentu.
Sementara untuk bayi harus menyusu hanya pada payudara yang sehat, sedangkan
ASI dari payudara yang sakit ketika diperas sementara tidak disusukan.
Dalam mastitis kronis ibu dianjurkan lebih banyak untuk beristirahat, banyak minum
air putih dan makan dengan gizi seimbang. Untuk infeksinya diberikan antibiotik
dosis rendah yaitu eritromisin 500mg sekali sehari selama masa menyusui.
Candida Albicans. keadaan infeksi jamur terasa terbakar yang menjalar sampai saluran
ASI. Sementara waktu menyusui permukaan payudara terasa gatal, namun puting
tidak terlihat adanya kelainan. Pada komplikasi ini bayi mendapatkan pengobatan
berupa nistatin krim yang mengandung kortison dengan dioleskan pada puting
setelah menyusui dan bayi mendapatkan nistatin oral pada waktu yang sama
(Novyaningtias, 2016).
2013). Manfaat kompres dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu
tubuh (Rusnoto, 2015). Perubahan pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor
pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hypothalamic bahian
pembuangan atau kehilangan energi atau panas memalui kulit meningkat, diharapkan
Panas dari kompres dapat menguap dengan cepat. Untuk mempertahan kan
suhu yang konstan, perawat harus sering mengganti kompres atau menggunakan
bantalan akuatermi yang hangat atau bantalan yang kedap air diatas kompres.
Kompres pada kulit dapat menghaambat shevering dan dampak metabolik yang
Ketika payudara seorang ibu merasa sakit saat menyusui, maka kompres dapat
mengurangi rasa sakit serta meningkatkan aliran darah. Kata kopres sudah tidak asing
lagi pada masyarakat. Berikut jenis-jenis kompres untuk payudara padaa ibu
menyusui.
1. Kompres Hangat
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain melancarkan sirkulasi darah juga
jaringan tersebut. Aktivitas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit
atau nyeri dan akan menunjang proses penyembuhan dan proses peradangan
(Andarmoyo, 2013).
21
terutama pada egorgement panyudara post partum. Salah satu pengurang nyeri
dengan metode alami yaitu metode panas dingin. Memang tidak mengurangi
keseluruhan rasa nyeri namun setidaknya memberikan rasa nyaman. Botol air
rasa pegal dan kram pada punggung saat menyusui (Judha, 2012).
untuk mencegah mastitis pada ibu, bayi perlu minum ASI lebih sering untuk
mereda dengan kompres hangat dan showerair hangatpada area payudara yang
nyeri.
2. Kompres Kol
Green (2015), terjadi akibat tingginya 4 kandungan sulfur pada kubis yang
kapiler, sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk dari daerah
3. Kompres Kentang
Selain kompres panas dan kompres kol, teknik yang efektif diterapkan yaitu
teknik kompres kentang. Kentang memiliki nama latin Solanum tuberosum L sejenis
dataran tinggi dan pegunungan (Hidayat, 2014). Sayuran ini biasanya digunakan
sebagai pengganti makanan pokok setelah beras dan gandum (International Potato
Center, 2013). Bagian-bagian penting yang terdapat dalam tanaman kentang daun,
batang yang bertekstur agak keras namun tidak berkayu, akar, bunga dan umbi.
kuning dan kentang merah. Peneliti menggunakan kentang kuning atau kentang
pada umumnya yang sering kita temukan karena kentang kuning memiliki
kandungan energi yang cukup tinggi. Berikut ini tabel 2.2 kandungan gizi dari
kentang :
23
copper, kalsium, fosfor, zinc, dan zat besi). Kelompok mineral ini penting bagi
tubuh untuk menjalankan fungsi organnya dengan baik. Kentang memiliki zat
antioksidan, asam fitat yang terkandung dalam kentang bisa mengikat zat besi,
pemicu kanker (Puji Lestari, 2010). Selain bagian isi, kulit kentang juga memiliki
mengirisan kentang mentah dalam 24 jam pertama gejala mulai payudara akan
memotong 1 buah kentang kuning mentah menjadi 6 hingga 8 irisan tipis dengan
ukuran 0,5-1 cm. Irisan kentang tersebut tempatkan dalam baskom yang berisi air
pada suhu ruangan (15-20ºC) dan biarkan selama 15 hingga 20 menit. Tempelkan
atau aplikasikan irisan kentang kuning tersebut ke area payudara yang mengalami
24
mastitis dan biarkan selama 15 hingga 20 menit. Angkat dan buang setelah 15
hingga 20 menit dan gunakan irisan baru dari baskom. Ulangi proses ini dua kali
lagi sehingga peneliti telah menerapkan irisan kentang 3 kali dalam satu jam.
Istirahat selama 20 atau 30 menit dan kemudian ulangi prosedur (Newman, 2009).
drainase susu dari payudara (Crepinsek et al, 2012). Apabila mastitis non-infeksi
Ibu menyusui adalah suatu proses alamiah, pada kenyataanya di budaya kita
melakukan hal yang alamiah tidaklah mudah kerena memerlukan pengetahuan dan
latihan yang tepat. Fakta menunjukan terdapat 40% wanita yang tidak menyusui
bayinya karena banyak yang mengalami nyeri dan pembengkakan payudara sehingga
setelah bayi dilahirkan. Pada hari pertama, biasanya ASI belum kluar, bayi cukup
disusukan selama empat sampai lima menit, untuk merangsang produksi ASI dan
membiasakan puting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari keempat sampai kelima, bayi
boleh disusukan selama sepuluh menit. Waktu menyusui dua puluh menit pada
kebutuhan bayi , sedikitnya delapan kali dalam dua puluh empat jam. Frekuensi
25
menyusui yang sering dapat meningkatkan produksi ASI, mencegah panyudara nyeri
Teknik menyusi yang benar adalah dengan cara memberikan ASI pada bayi
dengan melekatkan bayi dan ibu dengan benar dan nyaman serta bayi memperoleh
manfaat terbesar dari menyusui. Berikut merupakan faktor kunci menyusui secara
efektif:
1. Waktu Menyusui
Pada bayi baru lahir akan lebih sering menyusu, rata-rata 10-12 kali disetiap
on demand merupakan cara terbaik untuk menjaga produksi ASI. Hal penting yang
perlu diperhatikan adalah sebaiknya tiap menyusui dengan durasi yang cukup lama
dan tidak terlalu sebentar dan sebaiknya menyusui tidak dijadwal karena menyusui
2. Pelekatan
Pelekatan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut cara bayi menahan
puting ibu dalam mulutnya. Ada dua cara untuk mengetahui pakah mulut bayi
1) Jika mulut bayi melekat dengan benar , pastikan bibir bawah bayi terlipat
2) Seluruh puting dan areola berada dalam mukut bayi. Posisi seperti ini
puting yang masuk dalam mulut bayi, maka jumlah ASI yang dikeluarkan
sedikit.
Pelekatan yang kurang baik disebabkan oleh posisi cara menyusui yang
salah atau tidak tepat. Menyusui bayi dapat dilakukan dengan berbagai macam
posisi menyusui posisi tersebut tergolong benar dan mudah dilakukan bagi
ibu menyusui yaitu dalam posisi duduk, berdiri atau berbaring (Khasanah,
2011). Berikut posisi yang benar dan nyaman untuk ibu menyusui:
a. Baby-led lacting
Baby-led lacting merupakan posisi yang paling mudah bagi bayi yang
belajar menyusui saat ibu merasakan nyeri. cara menyusui bayi dengan
baby-led lacting adalah: susui bayi ketika bayi tenang, ambil posisi nyaman
duduk atau nersandar, lakukan kontak kulit dengan cara letakkan bayi
menemukan puting ibu dagu bayi akan menekan payudara ibu dan
b. Cross crandle
Cross crandle merupakan posisi yang digunakan oleh ibu yang belajar
menyusui. Posisi ibu diharuskan duduk tegak. Leher dan bahu bayi
payudaranya dengan simbol huruf C yaitu ibu jari diatas puting dan jari
c. Cradle
sehingga kepala bayi tidak berputar , karena bayi berada didekapan ibu.
d. Football position
pulih dari operasi Caesar, ibu yang memiliki payudara besar, serta ibu
(Khasanah, 2011).
Sama dengan Football positionposisi ini dilakukan oleh ibu yang baru
pulih yari operasi Caesar, hanya saja beda cara meyusuinya yaitu ibu
28
Tidak ada yang membantah kalau ASI merupakan nutrisi yang paling baik
bagi bayi. Dukungan pemberian ASI telah banyak ditulisikan yang merupakan
menteri kesehatan (Permenkes). Namun, tidak semua ibu bisa menyusui secara
langsung. Hal ini disebabkan karena ibu harus bekerja, kondisi bayi, jumlah ASI
(Riyadi, 2015).
Dalam menyusui secara langsung terdat manfaat bagi ibu dan bayi.
Menambah kedekatan antara ibu dan bayi. Selain itu isapan bayi pada puting
akan ditangkap oleh sel saraf sensorik pada puting yang mengirim sinyal ke
tangan maupun alat bantu pompa. Hal ini dilakukan apabila puting ibu terasa nyeri
dan lecet. Pemberian ASI perah dapat diberikan dengan menggunakan cangkir
menyebabkan bayi bingung puting atau bayi menolak menyusu (Syamsiyah, 2013).
Namun tidak ada alasan lagi untuk memberikan ASI karena ibu bekerja. Wanita
bekerja adalah yang hasil karnyanya menghasilkan uang. Berdasarkan UUD pasal
27 ayat 2, tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan, yang berarti ibu bekerja tetap mendapat hak yang layak
untuk menyusui anaknya, karena menyusuimerupakan hak asasi manusia dan hak
Manfaat pemberian ASI bagi ibu tidak hanya memperkuat jalinan kasih
sayang antara anak dan ibu, namun juga mencegah pendarahan pasca persalian pada
ibu. Hal ini dikarenakan adanya hormon oksitosin yang merangsang kontraksi uterus
kontraksi uterus dapat mencegah anemia hal ini dikarenakan ibu yang menyusui
Perubahan berat badan bisa naik turun sewaktu-waktu. Yang ditimbang dalam
keadaan berpakaian maupun tidak. Satuan timbangan berat badan yaitu kilogram
(Kg). Menurut Arisman cara menurunkan berat badan yang efektif yaitu dengan cara
memberi ASI atau menyusui. Ibu yang menyusui lebih cepat mengalami penurunan
30
berat badan karena mengalami pengurangan lemak yang tersimpan selama hamil.
Menyusui juga memerlukan energi, yang akan diambil dari penumpukan lemak
selama menyusui. Dengan menyusui ibu sedang melakukan diet karena terjadi
disebut dengan KB metode amonorhoe laktasi (MAL) atau KB MAL. Selama ibu belum
mendapatkan haid yang waktunya kurang dari 6 bulan setelah melahirkan metode KB
MAL yang paefektif dan sederhana tanpa menggunakan alat apapun. Pemberian ASI
secaraon demand yaitu meyusui bayi kapanpun bayi meminta ASI dapat mengendalikan
emosi karena frekuensi menyusui tidak menentu dan konsentrasi prolaktin tetap
meninggi selama pengisapan sering terjadi dan pada setiap kali menyusui terjadi
peningkatan sekresi prolaktin secara akut. Oleh karena itu ibu yang menyusui ekslusif
Manfaat pemberian ASI bagi bayi menurut Menurut Roesli (2004) yaitu ASI
sebagai nutrisi untuk memenuhi kebutuhan ekslusif 0-6 bulan. ASI juga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit.
Selain itu ASI dipercaya bisa meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal,
ASI juga membuat anak potensial, memiliki emosi yang stabil, spiritual yang matang,
perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 tahun yang
dikenal dengan periode emas, oleh karena itu diperlukan pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan dan dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. Hal tersebut
31
Dari sigi fisik manfaat ASI bagi bayi membantu meningkatkan daya
mengurangi resiko obesitas bayi. ASI membantu bayi untuk memilih makanan yang
baik di kemudian hari, sehingga dapat memperkecil terjadinya resiko obesitas. ASI
juga mudah dicerna oleh bayi dan membantu bayi memutuskan berapa banyak dan
antara kedua variabel penelitianme. Mastitis dapat menjadikan alasan untuk berhenti
menyusui (Spencer, 2014). Mastitis ditandai dengan payudara nyeri, bengkak dan
ketidaknyaman. Mastitis disebabkan karena cara menyusui yang tidak benar dan
paling umum yaitu mastitis infeksi dan non-infeksi. Mastitis infeksi disebabkan oleh
puting yang lecet dan ASI tidak keluar secara optimal, sedangkan mastitis non-infeksi
kurangnya waktu menyusui pada bayi sehingga ASI terbendung atau pengosongan
ASI tidak secara sempurna (Abd Elhakam & Abd Elmoniem, 2016).
kebutuhan ASI yang tercukupi sehingga bayi menjadi rentang terkena penyakit.
Dampak mastitis juga dapat dirasakan oleh ibu yang mengalami kesakitan sehingga
ibu deman tinggi (Hasanah, 2017). Penurunan mastitis dapat dilakukan dengan
pemberian kompres berupa kompres hangat, kompres kol dan kompres kentang
32
(Lestari, 2014). Kompres kentang dapat diaplikasikan dengan cara mengiris tipis
kentang sebanyak 6-8 iris dengan tipis kira-kira 1cm dan direndam dam mangkuk
yang berisi air selama 15-20 menit untuk mendapatkan efek dingin dan kandungan
kentang yang cocok pada peradangan dan nyeri serta bengkak, kemudian
dikompreskan pada payudara yang terkena mastitis selama 15-20 menit dan ulangi
selama 3 kali dengan jeda istirahat 20-30 menit (Newman, 2019). Berdasarkan
literatur, dengan demikin kompres kentang dapat meredakan payudara yang terasa
tegang dan nyeri, sehingga sirkulasi peredaran darah pada payudara menjadi lancar