TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Mastitis
1. Pengertian
seperti influenza dan paling sering terjadi pada kuadran atas luar payudara
dapat terjadi pada satu atau kedua payudara (Lowdermilk, perry, cashion,
2019).
benar dan terus menyusui, sedangkan mastitis infeksi dapat sembuh dalam
waktu 24-28 jam dengan terapi antibiotic, namun dapat menjadi abses
9
ketika terlambat dalam mengobatinya (Chapman dan Dahram, 2010). Jika
munul tanda gejala mastitis dan tidak ditangani dengan cepat dan efektif
didalam payudara dan komplikasi berat dari mastitis (Cadwell dan Maffei,
2011).
2. Etiologi
Mastitis dapat terjadi sebagai akibat dari faktor ibu maupun faktor
bayi. Penyebab mastitis pada ibu meliputi praktik menyusui yang buruk
pecah atau sistem kekebalan tubuh ibu yang terganggu, yang dapat
terhadap nutrisi yang buruk, stres dan kelelahan ibu. (Tristanti, 2019).
karena infeksi bakteri (Cadwell dan Maffei, 2011). Penyebab stasis ASI
e. Factor mekanis lain: Tounge Tie, penggunaan dot karet, pakaian yang
10
Infeksi yang terjadi biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
aureus. Bakteri ini berasal dari mulut bayi yang masuk kedalam saluran air
susu ibu melalui robekan atau luka pada puting susu (Prawirohardjo,
mastitis;
d. Ibu yang memiliki diet yang jelek (kurang nutrisi) dan kurang istirahat
Gejala mastitis meliputi bengkak, nyeri seluruh payudara atau nyeri local,
kemerahan pada seluruh payudara atau hanya local, payudara keras dan
a. Ibu memperhatikan adanya “bercak panas” atau area nyeri tekan yang
kuat
b. Ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras didaerah nyeri tekan
tersebut
11
d. Mengeluhkan sakit kepala
f. Terdapat area luka yang terbatas atau lebih luas pada payudara
4. Patofisiologi
resiko tertentu dari ibu maupun bayi maka dapat menyebabkan terjadinya
gangguan pengeluaran ASI atau yang biasa disebut dengan stasis ASI.
Stasis ASI akan mengakibatkan ASI tidak dapat keluar dengan lancer dan
sehingga payudara ibu akan nyeri namun bagian lain tubuh ibu akan baik-
menjadi tegang, sehingga sel epitel yang memproduksi ASI menjadi datar
12
Mastitis yang bersifat infektif juga dapat terjadi secara langsung yaitu saat
diakibatkan oleh kenyutan yang buruk pada payudara dan luka pada
5. Pemeriksaan Penunjang
Tes ini memeriksa jenis sel darah merah, termasuk sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit (Platelet). Hasil tes menyebutkan jumlah sel
darah dalam darah (mm3) atau presentasenya. Salah satu sel darah
yang menjadi acuan tubuh yang melawan infeksi atau tidak adalah sel
13
b. Uji Kultur
c. Mamografi
2013).
14
6. Penanganan
yaitu:
a. Konseling suportif
frustasi dikarenakan nyeri dan merasa sangat sakit. Ibu menyusui yang
aman untuk diteruskan, ASI dari payudara yang sakit tidak akan
pompa
15
c. Terapi Antibiotik
d. Terapi Simtomatik
yang tepat dan efektif sehingga dapat mengurangi inflamasi dan nyeri.
7. Pencegahan
16
dengan menggunakan cangkir atau sendok. Pembengkakan payudara
2019).
perlu dicuci dengan sabun dan air panas setelah digunakan. Untuk
17
2. Konsep Masase Payudara
1. Pengertian
dalam benruk pemijatan pada payudara ibu yang dilakukan mulai dari
masa kehamilan sampai dengan pada masa laktasi ( Nadia Inivara, 2014).
untuk mengatasinya.
18
hiptalamus akan menekan pengeluaran faktor faktor yang memicu sekresi
hormone prolaktin akan merangsang sel sel alveoli yang berfungsi untuk
a. Persiapan Alat
1) Kursi
2) Meja
4) Washlap 2 buah
b. Pelaksanaan
2) Mencuci tangan
rileks/santai
19
menuju ke arah bawah, lalu keatas dan diangkat kemudian perlahan
payudar a
20
Gambar 2.3 Mengurut menggunakan sisi ulnar
21
11) Tunggu sekitar beberapa menit kemudian lakukan pumping pada
1. Pengkajian Keperawatan
keluarga yang dibinanya. Secara garis besar data dasar yang dipergunakan
c. Faktor lingkungan
a. Data Umum
22
dalam tiga generasi).
(Mubarak, 2012)
23
Tugas dalam tahap perkembangan keluarga saat ini yangbelum
Data ini menjelaskan riwayat kesehatan dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
24
Data ini menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga berkumpul,
d. Struktur Keluarga
menghargai.
Jika komunikasi yang terjadi secara terbuka dan dua arah akan
keluarga.
3) Struktur Peran
4) Nilai/Norma Keluarga
25
dan norma yang ada dalam keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
Dalam bersosialisasi tidak ada batasan untuk klien selama itu tidak
klien.
terhadap masalah.
26
tepat. Kemampuan keluarga yang tepat akan mendukung
proses perawatan.
anggota keluarga.
27
Stresor jangka pendek, yaitu stresor yang dialami keluarga
PQRST
28
2. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga
4) Memodifikasi lingkungan.
c. Sign atau tanda (S) Tanda atau gejala yang didapatkan dari hasil
pengkajian.
29
dengan Mastitis menurut SDKI tahun 2017 yaitu:
kesehatan
kesehatan
cepat.
30
c. Diagnosis potensial (keadaan sejahtera atau wellness) Suatu keadaan
dan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga maupun perawat, maka
No
Kriteria Skor
Bobot
1 Sifat Masalah 1
1 a. Tidak/kurang sehat 3
b. Ancaman kesehatan 2
c. Krisis atau keadaan sejahtera 1
4 Menonjolnya Masalah 1
a. Masalah berat, harus segera ditangani 2
31
b. Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani 1
c. Masalah tidak dirasakan 0
4. Perencanaan
yang dimiliki untuk perbaikan kesehatan keluarga yang lebih baik dari
sebelumnya.
32
a. Intervensi Suplemental, perawat memberikan perawatan langsung
Padila, 2012).
33
1 Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan keperawatan selama 4 x 24 1.1 Kaji keluhan nyeri ,skala
ketidak mampuan jam keluarga memahami nyeri,serta catat lokasi dan
keluarga dalam tentang perawatan anggota intensitas, factor-faktor yang
merawat anggota keluarga dengan Mastitis mempercepat, dan respons rasa
keluarga yang sakit sakit nonverbal.
Kriteria Hasil : pasien dapat 1.2 Lakukan Pendidikan kesehatan
melakukan Masase pada mengenai nyeri
payudara secara mandiri 1.3 Lakukan terapi Relaksasi nafas
dalam
1.4 Berikan massase yang lembut.
1.5 Berikan pengobatan dengan
Teknik
nonfarmakologi“ teknik masase
yang benar”
5. Implementasi
34
Keperawatan Keluarga Implementasi atau pelaksanaan keperawatan
terlebih dahulu membuat kontrak agar keluarga lebih siap baik fisik
alat dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga dalam
melakukan tindakan.
35
e. Memberi motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
yaitu :
keluarga keliru
lingkungan sekitar.
Selain itu, ada juga kesulitan yang dihadapi petugas dalam tahap
36
1) Perawat kaku dan kurang flekesibel dan cenderung menggunakan
1 pola pendekatan
6. Evaluasi
yang dapat difokuskan pada salah satu dari tiga dimensi yang saling
terkait.
37
O : adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
4. Kerangka Konsep
Asuhan Keperawatan
Melalui :
Variabel Independen Variabel Dependen Hasil
1. Pengkajian
2. Diagnose
3. Intervensi
Ny. X dengan masitis Pencegahan/ Tidak
4. Implementasi terjadi Mastitis
( Teknik
38
menyusui
yang benar)
5. Evaluasi
Gambar 2.5 Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti
39