ASKEB GADAR
MAKALAH MASTITIS
NIM : P07224118030
Puji syukur tim penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN INFEKSI
(MASTITIS)”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat disertai infeksi ataupun tidak. Mastitis biasanya terjadi pada
primipara (ibu pertama kali melahirkan), hal ini terjadi karena ibu belum
pula terjadi pula sampai tahun kedua menyusui (Maretta Nur Indahsari &
kadang keadaan ini dapat menjadi fatal apabila tidak diberi tindakan yang
melalui menyusui.
sering tidak mampu membantu pasien mastitis untuk terus menyusui, dan
B. Tujuan
bidan.
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Mastitis
yang dapat disertai infeksi ataupun tidak. Mastitis biasanya terjadi pada
primipara (ibu pertama kali melahirkan), hal ini terjadi karena ibu belum
pula terjadi pula sampai tahun kedua menyusui (Maretta Nur Indahsari &
terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu, mastitis biasanya dapat
(Nurhafni, 2018).
ini dapat menjadi fatal bila tidak diberikan tindakan yang adekuat.Abses
payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam payudara, merupakan
penyakit bertambah berat (Sally I, Severin V.X, 2003 dalam Anonim, 2013).
peradangan pada payudara yang terjadi melalui luka pada puting, dapat
adalah rasa panas dingin disertai kenaikan suhu, ibu merasa lesu, tidak
kemerahan pada payudara, dan terjadi pada 3–4 minggu masa nifas. Hal
antibiotik dan analgetik, istirahat yang cukup dan banyak minum (USU,
tanpa tahun).
penting dari mastitis ini adalah pengeluaran ASI yang tidak efisien akibat
2013).
B. ETIOLOGI
Mastitis dapat terjadi sebagai akibat dari factor ibu maupun factor
bayi. Penyebab mastitis pada ibu meliputi praktik menyusui yang buruk
terhadap nutrisi yang buruk, stress dan kelelahan ibu. Mastitis dapat di
C. KLASIFIKASI MASTITIS
Mastitis lazim dibagi dalam (1) mastitis gravidarum, dan (2) mastitis
tempat itu.
3. Mastitis pada jaringan di bawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang
yaitu :
1. Mastitis periductal
2. Mastitis puerperalis/lactational
D. FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko mastitis
Umur
tahun.
Paritas
Serangan sebelumnya
diperbaiki.
Melahirkan
Gizi
yang adekuat.
Trauma
mastitis.
menjadi rata.
c) ASI tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengenyut untuk
b) Teraba keras
c) Tampak kemerahan
nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian
bila didapat sumbatan pada saluran ASI, namun tidak terasa nyeri pada
payudara, dan permukaan kulit tidak pecah – pecah maka hal itu bukan
mastitis. Bila terasa sakit pada payudara namun tidak disertai adanya
dari proses laktasi yang normal. Namun karena sebab-sebab tertentu maka
masuk ke dalam ASI dan jaringan sekitar sel memicu respon imun. Terjadi
yang terjadi akibat proses infeksi terjadi secara langsung, yaitu saat timbul
G. Kriteria Diagnosis
1. Demam dengan suhu lebih dari 38,5oC
2. Menggigil
3. Nyeri atau ngilu seluruh tubuh
4. Payudara menjadi kemerahan, tegang, panas, bengkak, dan
terasa sangat nyeri.
5. Peningkatan kadar natrium dalam ASI yang membuat bayi
menolak menyusu karena ASI terasa asin
6. Timbul garis-garis merah ke arah ketiak.
7. Berdasarkan jumlah lekosit (sel darah putih), Thomsen dkk.
membagi peradangan payudara dalam 3 kondisi klinis
8. Daerah merah, bengkak, dan nyeri pada payudara yang
terkena
9. Kulit mungkin tampak mengkilap dan kencang dengan garis-
garis merah
10. Gejala mirip flu: lesu, sakit kepala, mialgia, mual, dan
kecemasan
11. Demam (suhu> 38)
H. PENCEGAHAN
kanan
I. PENANGANAN
Jika diduga mastitis, intervensi dini berupa tindakan suportif dapat
dan kenyamanan:
payudara
edukasi ibu
J. PENGOBATAN
ASUHAN KEBIDANAN
pertama
suami
Data Subjektif
Ibu mengatakan melahiran tanggal 22-03-2020 pukul 16.30 WITA
Ibu mengatakan tidak tidak pernah keguguran
Data Objektif
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi Badan : 155
Berat Badan : 60
d. Tanda-tanda vital
e. Keadaan Umum : Baik
f. Kesadaran : Composmentis
g. Tinggi Badan : 160
Berat Badan : 60
h. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah :110/70
2) Nadi : 89 x/menit
3) Suhu badan : 38,6 c
4) Pernafasan : 22x / menit
i. Kepala : kepala dan rambut bersih, dan tidak rontok
j. Wajah : ekspresi meringis bila nyeri, tidak pucat
k. Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
l. Mulut, bibir dan gigi : bibir lembab, dan tidak pucat, tidak ada karies gigi,
dan tidak ada sariawan
m. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe dan tidak
ada pelebaran vena jugularis
n. Dada & Payudara: payudara tampak tidak simetris, memerah dan tampak
bengkak, Nampak luka pada areola mame, putting susu ibu lecet, teraba
benjolan keras, terdapat pengeluaran nanah payudara apabila ditekan dan
pengeluaran ASInya banyak.
o. Abdomen : tampak linea nigra, tidak ada luka bekas operasi, tonus otot
perut agak kendor. Tfu tidak teraba lagi dan kontraksi uterus baik
p. Ekstermitas atas & bawah: simetris iri dan kanan, kiku bersih dan berwarna
merah muda, dan jari jari lengkap, tidak ada odema
q. Genital : tampak darah berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas, tidak
ada varies tidak ada luka bekas jahitan jahitan dan tidak ada hemoroid.
r. Anus : tidak hemmoroid
s. Pemeriksaan :
1) Vagina : terbuka
2) Portio : teraba lunak
3) OUE / OUI : tertutup
4) AD / CD :
5) Pengeluaran : darah
p. Pemeriksaan laboratorium
1) Plano test : positive
2) Darah lengkap : hb 11 g/dl
3) Kimia darah :-
4) Pemeriksaan lab lain:-
2. Masalah:
1. Pembengkakan Payudara
2. Bayi tidak mau menyusu dan rewel
Data Subjektif
Ibu mengeluh badannya panas, payudara bagian kiri bengkak, pengeluaran
ASInya sedikit, nyeri pada payudaranya dan bayinya kurang mengisap
Data Objektif
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi Badan : 160
Berat Badan : 60
d. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah :110/70
2) Nadi : 89 x/menit
3) Suhu badan : 38,6 c
4) Pernafasan : 22x / menit
e. Kepala : kepala dan rambut bersih, dan tidak rontok
f. Wajah : ekspresi meringis bila nyeri, tidak pucat
g. Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
h. Mulut, bibir dan gigi : bibir lembab, dan tidak pucat, tidak ada karies gigi,
dan tidak ada sariawan
i. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe dan tidak
ada pelebaran vena jugularis
j. Dada & Payudara: payudara tampak tidak simetris, memerah dan tampak
bengkak, Nampak luka pada areola mame, putting susu ibu lecet, teraba
benjolan keras, terdapat pengeluaran nanah payudara apabila ditekan dan
pengeluaran ASInya banyak.
k. Abdomen : tampak linea nigra, tidak ada luka bekas operasi, tonus otot
perut agak kendor. Tfu tidak teraba lagi dan kontraksi uterus baik
l. Ekstermitas atas & bawah: simetris iri dan kanan, kiku bersih dan berwarna
merah muda, dan jari jari lengkap, tidak ada odema
m. Genital : tampak darah berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas, tidak
ada varies tidak ada luka bekas jahitan jahitan dan tidak ada hemoroid.
n. Anus : tidak hemmoroid
o. Pemeriksaan :
1) Vagina : terbuka
2) Portio : teraba lunak
3) OUE / OUI : tertutup
4) AD / CD :
5) Pengeluaran : darah
p. Pemeriksaan laboratorium
1) Plano test : positive
2) Darah lengkap : hb 11 g/dl
3) Kimia darah :-
4) Pemeriksaan lab lain:-
C. Langkah 3. Diagnosa / Masalah Potensial dan Antisipasi Tindakan
1. Diagnosa Potensial:
1. Ibu potensial matitis terinfeksi
2. Ibu potensial abses payudara
Data Subjektif
a. ibu mengatakan melahirkan anak pertama dan tidak pernah keguguran
b. ibu mengatakan mleahirkan pada tanggal 22-03-2020
c. ibu mengatakan payudara bagian kiri bengkak dan nyeri pada
payudaranya
d. ibu mengatakan badannya panas dan peeluaran ASInya banyak tetapi
bayi kurang mengisap
Data Objektif
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi Badan : 155
Berat Badan : 60
d. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah :110/70
2) Nadi : 89 x/menit
3) Suhu badan : 38,4 c
4) Pernafasan : 22x / menit
Kepala : kepala dan rambut bersih, dan tidak rontok
Wajah : ekspresi meringis bila nyeri, tidak pucat
Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
Mulut, bibir dan gigi : bibir lembab, dan tidak pucat, tidak ada karies gigi,
dan tidak ada sariawan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe dan tidak
ada pelebaran vena jugularis
Dada & Payudara: payudara tampak tidak simetris, memerah dan tampak
bengkak, Nampak luka pada areola mame, putting susu ibu lecet, teraba
benjolan keras, terdapat pengeluaran nanah payudara apabila ditekan dan
pengeluaran ASInya banyak.
Abdomen : tampak linea nigra, tidak ada luka bekas operasi, tonus otot
perut agak kendor. Tfu tidak teraba lagi dan kontraksi uterus baik
Ekstermitas atas & bawah: simetris iri dan kanan, kiku bersih dan berwarna
merah muda, dan jari jari lengkap, tidak ada odema
Genital : tampak darah berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas, tidak
ada varies tidak ada luka bekas jahitan jahitan dan tidak ada hemoroid.
Anus : tidak hemmoroid
Pemeriksaan :
1) Vagina : terbuka
2) Portio : teraba lunak
3) OUE / OUI : tertutup
4) AD / CD :
5) Pengeluaran : darah
p. Pemeriksaan laboratorium
1) Plano test : positive
2) Darah lengkap : hb 11 g/dl
3) Kimia darah :-
4) Pemeriksaan lab lain:-
Atisipasi Tindakan:
1. Melakukan penilaian keadaan umum ibu
2. Menyusui secara bergantian antara payudara kiri dan kanan
3. Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran kosongkan
payudara dengan cara memompanya
4. Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan /
luka pada putng susu
5. Minum banyak cairan
6. Menjaa kebersihan puting
7. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
2. Masalah Potensial
1. Bayi potensial kurang nutrisi
2. BB bayi ibu potensial tidak naik
Data subjektif
Data Subjektif
Ibu mengeluh badannya panas, payudara bagian kiri bengkak, pengeluaran
ASInya sedikit, nyeri pada payudaranya dan bayinya kurang mengisap.
Data Objektif
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tinggi Badan : 160
Berat Badan : 60
d. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah :110/70
2) Nadi : 89 x/menit
3) Suhu badan : 38,6 c
4) Pernafasan : 22x / menit
e. Kepala : kepala dan rambut bersih, dan tidak rontok
f. Wajah : ekspresi meringis bila nyeri, tidak pucat
g. Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
h. Mulut, bibir dan gigi : bibir lembab, dan tidak pucat, tidak ada karies gigi,
dan tidak ada sariawan
i. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe dan tidak
ada pelebaran vena jugularis
j. Dada & Payudara: payudara tampak tidak simetris, memerah dan tampak
bengkak, Nampak luka pada areola mame, putting susu ibu lecet, teraba
benjolan keras, terdapat pengeluaran nanah payudara apabila ditekan dan
pengeluaran ASInya banyak.Abdomen : tampak linea nigra, tidak ada luka
bekas operasi, tonus otot perut agak kendor. Tfu tidak teraba lagi dan
kontraksi uterus baik
k. Ekstermitas atas & bawah: simetris iri dan kanan, kiku bersih dan berwarna
merah muda, dan jari jari lengkap, tidak ada odema
l. Genital : tampak darah berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas, tidak
ada varies tidak ada luka bekas jahitan jahitan dan tidak ada hemoroid.
m. Anus : tidak hemmoroid
n. Pemeriksaan :
1) Vagina : terbuka
2) Portio : teraba lunak
3) OUE / OUI : tertutup
4) AD / CD :
5) Pengeluaran : darah
p. Pemeriksaan laboratorium
1) Plano test : positive
2) Darah lengkap : hb 11 g/dl
3) Kimia darah :-
4) Pemeriksaan lab lain:-
DOKUMENTASI SOAP
S:
e. ibu mengatakan melahirkan anak pertama dan tidak pernah keguguran
f. ibu mengatakan mleahirkan pada tanggal 22-03-2020
g. ibu mengatakan payudara bagian kiri bengkak dan nyeri pada
payudaranya
h. ibu mengatakan badannya panas dan peeluaran ASInya banyak tetapi
bayi kurang mengisap
O:
Keadaan Umum : Baik
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tinggi Badan : 160
c. Berat Badan : 60
d. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah :110/70
2) Nadi : 89 x/menit
3) Suhu badan : 38,6 c
4) Pernafasan : 22x / menit
Kepala : kepala dan rambut bersih, dan tidak rontok
Wajah : ekspresi meringis bila nyeri, tidak pucat
Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
Mulut, bibir dan gigi : bibir lembab, dan tidak pucat, tidak ada karies gigi,
dan tidak ada sariawan
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe dan tidak
ada pelebaran vena jugularis
Dada & Payudara: payudara tampak tidak simetris, memerah dan tampak
bengkak, Nampak luka pada areola mame, putting susu ibu lecet, teraba
benjolan keras, terdapat pengeluaran nanah payudara apabila ditekan dan
pengeluaran ASInya banyak.
Abdomen : tampak linea nigra, tidak ada luka bekas operasi, tonus otot
perut agak kendor. Tfu tidak teraba lagi dan kontraksi uterus baik
Ekstermitas atas & bawah: simetris iri dan kanan, kiku bersih dan berwarna
merah muda, dan jari jari lengkap, tidak ada odema
Genital : tampak darah berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas, tidak
ada varies tidak ada luka bekas jahitan jahitan dan tidak ada hemoroid.
Anus : tidak hemmoroid
Pemeriksaan :
1) Vagina : terbuka
2) Portio : teraba lunak
3) OUE / OUI : tertutup
4) AD / CD :
5) Pengeluaran : darah
Pemeriksaan laboratorium
1) Plano test : positive
2) Darah lengkap : hb 11 g/dl
3) Kimia darah :-
4) Pemeriksaan lab lain:-
A:
Diagnosa : PIAO Nifas ke 14 dengan mastitis
Masalah:
Pembengkakan payudara
Bayi tidak mau menyusu dan rewel
Diagnosa potensial :
Ibu potensial matitis terinfeksi
Ibu potensial abses payudara
Masalah Potensial:
Bayi potensial kurang nutrisi
BB bayi ibu potensial tidak naik
Tindakan segera/kolaborasi
untuk memperbaiki keadaan umum ibu diperlukan penanganan lebih
lanjut yaitu melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-
obatan
P:
1. melakuan perawatan payudara pada ibu dengan mengompres payudara
dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.
Hasil: telah melakukan perawatan payudara
2. menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
hasil: ibu telah melakukan perawatan pyudara sendiri
3. menganjurkan ibu untuk memakai bra yang pas
hasil: ibu telah memakai bra yang pas untuk menyokong payudaranya
4. menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin
hasil: ibu besedia melakukannya
5. kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat-obatan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
disertai infeksi atau tanpa infeksi. Sebagian besar mastitis terjadi dalam 6
merupakan hal penting dalam tata laksana mastitis.Selain itu, ibu perlu
saluran air susu dari payudara yang nyeri dan jika tidak dilakukan
B. SARAN
mengurangi risiko mastitis yaitu dengan cara tidak mengenakan bra atau
pada waktu menyusui terlalu lama, saluran susu dapat tersumbat saat
https://www.slideshare.net/mobile/WarnetRaha/manajemen-dan-
pendokumentasian-asuhan-kebidanan-ibu-nifas-pada-ny-l-dengan-mastitis-di-
puskesmas-wakumoro-kabupaten-muna-tanggal-05-sd-14-april-2015.
http://maphiablack.blogspot.com/2011/01/asuhan-kebidanan-pada-ibu-nifas-
dengan_3429.html?m=1