BAB 1

GAMBARAN UMUM

A. Definisi

Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada payudara yang terjadi pada masa
laktasi. Mastitis adalah pembengkakan kelenjar susu. Secara otomatis, payudara
memiliki ambang batas khusus untuk pertahanan melawan patogen yang
menyerang. Mastitis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri pada
peradangan payudara, yang mungkin disertai atau tidak disertai dengan infeksi
(Tristanti dan Nasriyah, 2019).

Mastitis sangat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu juga bayi. Ibu dengan
mastitis biasanya akan mengalami kesulitan untuk memberikan ASI kepada
anaknya (Hasanah, 2017) dalam (Sitorus, Damayanti S, Anuhgera, Ritonga, dan
Octavariny, 2021). Ibu dengan mastitis akan mengalami rasa sakit ketika
menyusui sampai bisa terjadi demam tinggi. Sedangkan pada bayi kebutuhan ASI
yang didapat tidak optimal dari kandungan ASI, sehingga bayi akan mudah
diserang penyakit karena daya tahan tubuh bayi kurang (Sitorus et.al, 2021).

B. Etiologi

Mastitis dapat terjadi sebagai akibat dari faktor ibu dan bayi. Alasan mastitis pada
ibu termasuk praktik menyusui yang buruk seperti kesalahan dalam posisi
menyusui karena kurangnya pengetahuan atau pendidikan tentang menyusui,
saluran yang puting atau sistem tersumbat, pecah-pecah gangguan kekebalan ibu,
yang dapat menyebabkan mastitis melalui mekanisme sistemik yang
meningkatkan kerentanan terhadap infeksi atau mengurangi suplai susu sebagai
respons terhadap nutrisi yang buruk, stres dan kelelahan ibu. Mastitis dapat
diperburuk oleh kesehatan bayi yang buruk. Beberapa penyebab mastitis, antara
lain: drainase payudara yang tidak memadai, perubahan frekuensi menyusui dan
pakan campuran. Faktor risiko mastitis meliputi: stasis ASI, puting sakit dan
faktor lainnya kelelahan ibu. Jika ibu mengalami puting lecet maka akan menjadi
titik masuk bagi mikroorganisme untuk menginfeksi payudara. Kebiasaan proses
pengosongan payudara yang tidak lengkap juga menyebabkan stasis atau
bendungan payudara yang akan menjadi media perkembangan mikroorganisme.
Kelelahan ibu menyebabkan penurunan kekuatan Genggam badan ibu agar lebih
mudah infeksi oleh mikroorganisme (Tristanti dan Nasriyah, 2019).