Anda di halaman 1dari 8

MASTITIS (LITERATURE REVIEW)

Ika Tristantia*, Nasriyaha


a
Prodi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Kudus
ikatristanti@umkudus.ac.id

Abstrak
Latar belakang : mastitis merupakan kejadian yang ditandai dengan adanya rasa sakit pada
payudara yang disebabkan adanya peradangan payudara yang bisa disertai infeksi maupun non
infeksi. Kejadian mastitis sekitar 15–21% ibu menyusui yang terjadi pada 6-8 minggu pertama
masa menyusui. Tujuan penelitian : untuk mendapatkan sumber referensi ilmiah tentang mastitis
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Metode penelitian : dengan melakukan pencarian
literature yang dilakukan sampai dengan tanggal 20 Mei 2019 melalui database pubmed dan
google scholar menggunakan kata kunci mastitis digunakan 11 artikel sebagai sumber referensi.
Hasil penelitian : mastitis adalah suatu kondisi radang payudara dan mungkin akibat penurunan
imunitas dan penurunan daya tahan terhadap infeksi. Mastitis berkisar pada tingkat keparahan
dari peradangan ringan, asimptomatik yang biasanya tidak menular, hingga mastitis parah yang
terbukti secara klinis, yang bermanifestasi sebagai kemerahan, pembengkakan payudara, demam
atau infeksi sistemik. Mastitis dapat timbul dari faktor-faktor yang berhubungan dengan
kesehatan ibu, kesehatan bayi atau keduanya. Kesimpulan : hal yang disarankan pada kasus
mastitis adalah ibu masih tetap menyusui bayinya, agar dapat mengurangi pembendungan pada
ASI, tetapi jika ada puting susu lecet maka sebaiknya menggunakan alat bantu untuk
menyalurkan ASI pada bayinya. Pemberian informasi tentang cara menyusui yang benar dan
cara manajemen laktasi sangat penting untuk pencegahan mastitis.

Kata Kunci: Mastitis, ibu menyusui


Abstract

Background: mastitis is an event characterized by pain in the breast caused by breast


inflammation that can be accompanied by infection or non-infection. The incidence of mastitis is
around 15–21% of breastfeeding mothers that occur in the first 6-8 weeks of breastfeeding. The
purpose of the study: to obtain scientific reference sources about mastitis based on the results of
previous studies. Research method: by conducting a literature search conducted up to May 20,
2019 through the pubmed database and google scholar using the keyword mastitis, 11 articles
were used as reference sources. Research results: mastitis is a condition of breast inflammation
and may be due to a decrease in immunity and a decrease in resistance to infection. Mastitis
ranges from the severity of mild, asymptomatic inflammation that is usually not contagious, to
severe mastitis that is clinically proven, which manifests as redness, breast swelling, fever or
systemic infection. Mastitis can arise from factors related to maternal health, infant health or
both. Conclusion: the thing suggested in mastitis cases are that the mother is still breastfeeding
her baby, in order to reduce the damaging of breast , but if there are nipple blisters, then you
should use a tool to distribute breast milk to the baby. Providing information on how to
breastfeed properly and how lactation is managed is very important for prevention of mastitis.

Key words : Mastitis, breastfeeding mother

PENDAHULUAN juga mampu membantu meningkatkan


Menyusui telah terbukti mampu kondisi kesehatan ibu. Lembaga kesehatan
melindungi bayi dari serangan penyakit dan dunia (WHO) merekomendasikan pemberian
Air susu ibu (ASI ) secara eksklusif kepada
Ika Tristanti, Nasriyah. / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 330-337 | 331

bayi selama enam bulan pertama kehidupan


ibu menyebabkan terjadinya penurunan daya
bayi. Air susu ibu merupakan makanan
tahan tubuh ibu sehingga memudahkan
terbaik bagi bayi dan mendukung
terjadinya infeksi oleh mikroorganisme.
pertumbuhan serta perkembangan bayi.
Pengetahuan ibu tentang proses menyusui
Tetapi ternyata penelitian di Australia pada
yang kurang dapat menyebabkan terjadinya
tahun 2010 melaporkan bahwa ibu yang
kesalahan dalam posisi menyusui yang
menyusui bayinya secara eksklusif hanya
berakibat terjadinya lecet pada putting susu
kurang dari 15% , tentunya hal ini menjadi
ibu. Selain itu juga menyebabkan proses
kondisi yang sangat memprihatinkan bagi
pelepasan dan pengeluaran ASI yang kurang
dunia.
maksimal sehingga menyebabkan bendungan
Survei Kesehatan Nasional Spanyol
payudara. Mastitis merupakan salah satu
(2011-2012) menunjukkan bahwa perkiraan
penyebab penyapihan dini pada bayi karena
prevalensi pemberian ASI eksklusif adalah
alasan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang
66,2 (72,4)%, 53,6 (66,6)% dan 28,5 (46,9)%
dirasakan oleh ibu menyusui. Kurangnya
pada 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan, masing-
pemberian informasi tentang proses
masing, setelah lahir. .( Pilar Mediano,2014).
menyusui dianggap sebagai salah satu
Kondisi tersebut menjadi faktor pemicu
penyebab rendahnya pengetahuan ibu tentang
munculnya banyak penelitian baru yang
menyusui sehingga menyebabkan
bertujuan untuk mengetahui dan mencegah
mastitis.( Pilar Mediano,2014).
serta mengatasi faktor penyebab rendahnya
Tujuan penelitian ini adalah untuk
pemberian ASI secara eksklusif. Salah satu
mendapatkan sumber referensi ilmiah tentang
penyebab kurangnya cakupan ASI eksklusif
mastitis berdasarkan hasil penelitian
adalah terjadinya mastitis pada ibu menyusui.
sebelumnya.
Mastitis merupakan kejadian yang ditandai
dengan adanya rasa sakit pada payudara yang METODE PENELITIAN
disebabkan adanya peradangan payudara Pencarian literature dilakukan sampai
yang bisa disertai infeksi maupun non infeksi. dengan tanggal 20 Mei 2019 melalui
Kejadian mastitis di Australia kurang lebih database pubmed dan google scholar
sekitar 15–21% ibu menyusui yang terjadi menggunakan kata kunci mastitis digunakan
pada 6-8 minggu pertama masa menyusui. 11 artikel sebagai sumber referensi.
Mastitis adalah peradangan jaringan
HASIL DAN PEMBAHASAN
payudara yang terkait dengan infeksi bakteri.
Pada mastitis infektif, Staphylococcus aureus A. Definisi
adalah patogen yang paling umum. Lebih Mastitis merupakan peradangan payudara
jarang, patogen itu mungkin Streptococcus yang terjadi pada laktasi. Manisfestasi klinik
beta-hemolitik (seperti Grup A atau mastitis antara lain kemerahan,
streptokokus Grup B) atau Escherichia coli. pembengkakan payudara, demam atau infeksi
S. aureus yang resisten methicillin yang sistemik. Mastitis klinis didefinisikan sebagai
didapat masyarakat semakin diidentifikasi mastitis yang menyebabkan perubahan yang
sebagai terlihat pada payudara. Mastitis dibagi
patogen. ((Jurnal Mastitis,2012) menjadi parah, sedang atau ringan .
Kurang lebih 3% kejadian mastitis (Østerås,2009). Angka kejadian mastitis
berlanjut menjadi kasus abses payudara. terjadi pada satu dari lima ibu menyusui ,
Faktor risiko penyebab mastitis antara lain biasanya pada 6-8 minggu pertama setelah
stasis ASI, putting susu lecet dan faktor melahirkan. Mastitis didefinisikan sebagai
kelelahan pada ibu. Jika ibu mengalami proses inflamasi yang memengaruhi kelenjar
putting susu lecet maka hal itu akan menjadi susu.
jalan masuk bagi mikroorganisme untuk B. Etiologi
menginfeksi payudara. Kebiasaan proses Mastitis dapat terjadi sebagai akibat dari
pengosongan payudara yang tidak tuntas juga faktor ibu maupun faktor bayi. Penyebab
menyebabkan stasis atau bendungan mastitis pada ibu meliputi praktik menyusui
payudara yang nantinya menjadi media yang buruk seperti kesalahan dalam posisi
berkembangnya mikroorganisme. Kelelahan menyusu karena kurangnya pengetahuan atau
332 | Ika Tristanti, Nasriyah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 330-337
pendidikan tentang menyusui, saluran yang
staphylococcus (CNS). Methicillin-resistant
tersumbat, puting pecah atau sistem
S. aureus (MRSA) juga semakin sering
kekebalan tubuh ibu yang terganggu, yang
dilaporkan dan merupakan penyebab umum
dapat menyebabkan mastitis melalui
terapi antibiotik yang gagal.
mekanisme sistemik yang meningkatkan
Pasien dengan mastitis memiliki
kerentanan terhadap infeksi atau mengurangi
manifestasi nyeri payudara, dengan suhu
suplai susu sebagai respons terhadap nutrisi
kulit yang tinggi payudara dan kelenjar susu
yang buruk, stres dan kelelahan ibu. Mastitis
induratif . Mastitis mempengaruhi kesehatan
dapat diperburuk oleh kesehatan bayi yang
ibu dan bayi-bayi mereka. Manifestasi klinis
buruk. Beberapa penyebab mastitis, termasuk
mastitis akut termasuk merah, payudara yang
drainase payudara yang tidak memadai,
bengkak, panas, dan nyeri tekan, dengan
perubahan frekuensi menyusui dan
nyeri payudara lebih jelas, dan ibu mungkin
pemberian makanan campuran.
menggigil dengan demam tinggi, sakit kepala,
Mastitis adalah peradangan kelenjar susu.
dan kelemahan . Pembengkakan kelenjar
Secara anatomi, payudara memiliki ambang
getah bening bisa diamati di ketiak, dengan
tertentu untuk pertahanan terhadap patogen
peningkatan jumlah sel inflamasi, yang dapat
yang menyerang. Makrofag susu, leukosit
berkembang menjadi sepsis pada kasus yang
dan sel epitel adalah sel pertama yang
parah.. Pembentukan abses pada pasien
menemukan dan mengenali patogen bakteri
dengan mastitis akut adalah karena
yang memasuki kelenjar susu. Neutrofil
pengobatan yang tidak memadai atau lebih
kemudian direkrut dari darah ke dalam
lanjut memperburuk penyakit, nekrosis
kelenjar susu yang terinfeksi, di mana
jaringan, likuifaksi, dan infeksi . Abses bisa
mereka mengenali, memfagositisasi, dan
tunggal atau multilokular. Dangkal abses
membunuh patogen yang menyerang di tahap
mudah ditemukan, tetapi abses yang dalam
awal infeksi . Kekebalan adaptif memainkan
kurang terlihat. ( Wan-Ting Yang ,2019)
peran penting dalam pembersihan kekebalan
Faktor penyebab mastitis:
tubuh ketika pertahanan bawaan gagal untuk
1. Daya tahan tubuh yang lemah dan
sepenuhnya menghilangkan patogen
kurangnya menjaga kebersihan puting
penyebab mastitis. Sejumlah besar limfosit T
payudara saat menyusui.
helper (Th) bermigrasi ke bagian yang
2. Infeksi bakteri staphylococcus
terinfeksi dan mengatur respons imun adaptif
auereus yang masuk melalui celah atau
yang efektif . Himpunan bagian sel ini dapat
retakan putting payudara.
melepaskan chemokine dan sitokin inflamasi,
3. Saluran ASI tersumbat tidaksegera diatasi
seperti CXCL10, CCL2, CCL20, IL-17, IL-
sehingga menjadi mastitis.
12, IFN-γ, IL-1β, IL-6, TGF-β dan IL-10,
4. Puting pada payudara retak/lecet. Hal ini
yang secara signifikan meningkat . Sitokin
dapat terjadi akibat posisi menyusui yang
ini tidak hanya penting untuk pemeliharaan
tidak benar. Akibatnya puting robek dan
peradangan lokal lingkungan tetapi juga
retak. Bakteri menjadi lebih mudah untuk
berkontribusi pada diferensiasi sel T helper
memasuki payudara . Bakteri akan
yang berbeda. Namun, subset sel pembantu T
berkembang biak di dalam payudara dan
tertentu, termasuk sel Th1, Th2, Th17 dan sel
hal inilah yang menyebabkan infeksi.
T regulator (Treg), yang dimobilisasi dalam
5. Payudara tersentuh oleh kulit yang
mastitis tidak didefinisikan dengan baik.
memang mengandung bakteri atau dari
Imunisasi merupakan salah satu strategi
mulut bayi . Bakteri tersebut dapat masuk
untuk meningkatkan sistem kekebalan untuk
ke dalam payudara melalui lubang
memicu perlindungan respons imun terhadap
saluran susu.
mastitis.( Yanqing Zhao,2015).
6. Selain itu, ada beberapa hal lain yang
Etiologi mastitis infeksius dan abses
turut meningkatkan risiko dari penyakit
payudara biasanya adalah bakteri yang
ini, seperti:
mengkolonisasi kulit. Bakteri yang paling
a. Pernah mengalami penyakit mastitis
umum ditemukan adalah Staphylococcus
sebelumnya.
aureus dan Coagulase negative
Ika Tristanti, Nasriyah. / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 330-337 | 333

b. Memiliki penyakit anemia di mana


risiko signifikan dari mastitis. Studi lain
penyakit ini dapat menurunkan daya
menunjukkan bahwa teknik laktasi,
tahan tubuh terhadap serangan infeksi,
kebiasaan menyusui, dan higienitas menyusui
salah satunya penyakit mastitis.
yang buruk adalah faktor risiko mastitis.
c. Tidak dapat mengeluarkan semua
Menurut American Family Physician,
susu ketika menyusui. Hal ini dapat
hal-hal lain yang meningkatkan risiko
membuat payudara terisi penuh oleh
mastitis adalah labiopalatoschizis, cracked
susu dan menyebabkan saluran susu
nipple, teknik menyusui yang kurang baik,
dalam payudara tersumbat. Hal ini
stasis ASI lokal, tindikan payudara, nutrisi
akan membuat ukuran dari payudara
ibu yang kurang, primiparitas, bra yang
membesar dan lebih rentan terinfeksi
terlalu ketat, penggunaan pompa payudara
oleh bakteri.
manual, dan infeksi jamur.
d. Terdapat riwayat mastitis pada anak
sebelumnya. C. Patofisiologi
e. Frekuensi menyusui yang jarang atau Terjadinya mastitis diawali dengan
waktu menyusui yang pendek. peningkatan tekanan di dalam duktus
Biasanya mulai terjadi pada malam (saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI
hari saat ibu tidak memberikan tidak segera dikeluarkan maka terjadi
bayinya minum sepanjang malam tegangan alveoli yang berlebihan dan
atau pada ibu yang menyusui dengan mengakibatkan sel epitel yang memproduksi
tergesa-gesa.Pengosongan payudara ASI menjadi datar dan tertekan, sehingga
yang tidak sempurna permeabilitas jaringan ikat meningkat.
f. Pelekatan bayi pada payudara yang Beberapa komponen (terutama protein
kurang baik. Bayi yang hanya kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma
mengisap puting (tidak termasuk masuk ke dalam ASI dan selanjutnya ke
areola) menyebabkan puting terhimpit jaringan sekitar sel sehingga memicu respons
diantara gusi atau bibir sehingga imun. Stasis ASI, adanya respons inflamasi,
aliran ASI tidak sempurna. dan kerusakan jaringan memudahkan
g. Ibu atau bayi sakit. terjadinya infeksi. .( Pilar Mediano,2014).
h. Frenulum pendek. Terdapat beberapa cara masuknya kuman
i. Produksi ASI yang terlalu banyak. yaitu melalui duktus laktiferus ke lobus
j. Berhenti menyusu secara cepat/ sekresi, melalui puting yang retak ke kelenjar
mendadak, misalnya saat bepergian. limfe sekitar duktus (periduktal) atau melalui
k. Penekanan payudara misalnya oleh penyebaran hematogen (pembuluh darah).
bra yang terlalu ketat atau sabuk Organisme yang paling sering adalah
pengaman pada mobil. Staphylococcus aureus, Escherecia coli dan
l. Sumbatan pada saluran atau muara Streptococcus. Kadang-kadang ditemukan
saluran oleh gumpalan ASI, pula mastitis tuberkulosis yang menyebabkan
jamur,serpihan kulit, dan lain-lain. bayi dapat menderita tuberkulosa tonsil. Pada
m. Penggunaan krim pada puting. daerah endemis tuberkulosa kejadian mastitis
n. Ibu stres atau kelelahan. tuberkulosis mencapai 1%..( Zadrozny et
o. Ibu malnutrisi. Hal ini berhubungan al,2018).
dengan daya tahan tubuh yang rendah D. Pemeriksaan penunjang
Deteksi mastitis umumnya didasarkan
Selain itu, cracked nipple, penggunaan pada indicator peradangan, seperti jumlah sel
antibiotik oral selama menyusui, penggunaan somatik , sitokin inflamasi, aktivitas enzim
pompa payudara, penggunaan antifungal (mis., LDH atau NAGase), dan konduktivitas
topikal selama menyusui, riwayat mastitis listrik ( Wan-Ting Yang ,2019)
sebelumnya, ASI yang keluar >24 jam Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
setelah persalinan, riwayat mastitis di lain untuk menunjang diagnosis tidak selalu
keluarga, pemisahan ibu dan bayi > 24 jam, diperlukan. World Health
dan infeksi tenggorokan merupakan faktor Organization (WHO) menganjurkan
334 | Ika Tristanti, Nasriyah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 330-337
pemeriksaan kultur dan uji sensitivitas pada
4. Payudara menjadi kemerahan, tegang,
beberapa keadaan yaitu bila:
panas, bengkak, dan terasa sangat
1. pengobatan dengan antibiotik tidak —
nyeri.
memperlihatkan respons yang baik dalam
5. Peningkatan kadar natrium dalam
2 hari
ASI yang membuat bayi menolak
2. terjadi mastitis berulang
menyusu karena ASI terasa asin
3. mastitis terjadi di rumah sakit
6. Timbul garis-garis merah ke arah
4. penderita alergi terhadap antibiotik atau
ketiak.
pada kasus yang berat.
7. Berdasarkan jumlah lekosit (sel darah
.( Pilar Mediano,2014).
putih), Thomsen dkk. membagi
Bahan kultur diambil dari ASI pancar
peradangan payudara dalam 3 kondisi
tengah hasil dari perahan tangan yang
klinis
langsung ditampung menggunakan
8. Daerah merah, bengkak, dan nyeri
penampung urin steril. Puting harus
pada payudara yang terkena
dibersihkan terlebih dulu dan bibir
9. Kulit mungkin tampak mengkilap dan
penampung diusahakan tidak menyentuh
kencang dengan garis-garis merah
puting untuk mengurangi kontaminasi dari
Umum
kuman yang terdapat di kulit yang dapat
10. Gejala mirip flu: lesu, sakit kepala,
memberikan hasil positif palsu dari kultur.
mialgia, mual, dan kecemasan
Beberapa penelitian memperlihatkan
11. Demam (suhu> 38оC)
beratnya gejala yang muncul berhubungan
(Jane A Scott, 2008)
erat dengan tingginya jumlah bakteri atau
patogenitas bakteri. Investigasi rutin tidak F. Pencegahan dan Pengobatan
diperlukan. Investigasi harus dimulai jika: Pencegahan terhadap kejadian mastitis dapat
1. Mastitis parah dilakukan dengan memperhatikan faktor
2. Tidak ada respon yang memadai terhadap risiko di atas. Bila payudara penuh dan
antibiotik lini pertama atauInvestigasi bengkak (engorgement), bayi biasanya
untuk mastitis berat, tidak menanggapi menjadi sulit melekat dengan baik, karena
antibiotik lini pertama atau perlu masuk permukaan payudara menjadi sangat tegang.
harus meliputi: Ibu dibantu untuk mengeluarkan sebagian
a. Kultur dan sensitivitas ASI: sampel ASI setiap 3 – 4 jam dengan cara memerah
tangkapan tengah-tengah yang dengan tangan atau pompa ASI yang
diekspresikan dengan tangan ke direkomendasikan. Sebelum memerah ASI
dalam wadah steril (mis. Sejumlah pijatan di leher dan punggung dapat
kecil susu yang diekspresikan secara merangsang pengeluaran hormon oksitosin
internal dibuang untuk menghindari yang menyebabkan ASI mengalir dan rasa
kontaminasi dengan flora kulit) 8 nyeri berkurang. Teknik memerah dengan
b. Hitung darah lengkap (FBC) tangan yang benar perlu diperlihatkan dan
c. Protein C-reaktif (CRP) diajarkan kepada ibu agar perahan tersebut
d. Investigasi lain yang perlu efektif. ASI hasil perahan dapat diminumkan
dipertimbangkan:Kultur darah harus ke bayi dengan menggunakan cangkir atau
dipertimbangkan jika suhu> 38.5C, sendok. Pembengkakan payudara ini perlu
Ultrasonografi diagnostik jika segera ditangani untuk mencegah
diduga ada abses (Jurnal terjadinya feedback inhibitor of lactin (FIL)
Mastitis,2012) yang menghambat penyaluran ASI. ( Yu Z. et
al, ,2018)
E. Diagnosis
1. Demam dengan suhu lebih dari
Pengosongan yang tidak sempurna atau
38,5oC
tertekannya duktus akibat pakaian yang ketat
2. Menggigil
dapat menyebabkan ASI terbendung. Ibu
3. Nyeri atau ngilu seluruh tubuh
dianjurkan untuk segera memeriksa
payudaranya bila teraba benjolan, terasa
nyeri dan kemerahan. Selain itu ibu juga
Ika Tristanti, Nasriyah. / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 330-337 | 335

perlu beristirahat, meningkatkan frekuensi


diagnosis nya merupakan pilihan yang bijak.
menyusui terutama pada sisi payudara yang
Pendekatan pengobatan lainnya meliputi
bermasalah serta melakukan pijatan dan
mempromosikan pengeluaran ASI untuk
kompres hangat di daerah benjolan.( Jessica
mengurangi pembengkakan payudara;
Franzén,2012).
kompres panas pada payudara untuk
Pada kasus puting lecet, bayi yang tidak
membantu meringankan pembengkakan
tenang saat menetek, dan ibu-ibu yang
payudara dan rasa sakit ; dan mengendalikan
merasa ASInya kurang, perlu dibantu untuk
peradangan dengan antibiotik ( Yu Z. et al,
mengatasi masalahnya. Pada peradangan
,2018)
puting dapat diterapi dengan suatu bahan
Pasien mastitis yang parah dapat dirawat
penyembuh luka seperti atau lanolin, yang
dengan konservatif terapi, berupa hisap
segera meresap ke jaringan sebelum bayi
tekanan negatif untuk meningkatkan
menyusu. Pada tahap awal pengobatan dapat
produksi air susu , kompres hangat (32-36 °
dilakukan dengan mengoleskan ASI akhir
C air hangat) 15 mnt setiap 2 jam; suhu
(hind milk) setelah menyusui pada puting
kamar dipertahankan pada ~ 20 ° C; minum
dan areola dan dibiarkan mengering. Tidak
air), intravena penisilin untuk memerangi
ada bukti dari literatur yang mendukung
infeksi (4 juta unit dua kali sehari).
penggunaan bahan topikal lainnya.
Perawatan utama mastitis biasanya diberikan
Kelelahan sering menjadi pencetus
dengan salep atau intramuscular atau injeksi
terjadinya mastitis. Seorang tenaga kesehatan
antibiotik intravena, seperti streptomisin,
harus selalu menganjurkan ibu menyusui
ampisilin, cloxacillin, penicillin, dan
cukup beristirahat dan juga mengingatkan
tetrasiklin . Namun, perawatannya
anggota keluarga lainnya bahwa seorang ibu
diantisipasi menjadi bermasalah dalam waktu
menyusui membutuhkan lebih banyak
dekat karena peningkatan pesat patogen
bantuan.
resisten antibiotik . Oleh karena itu,
Ibu harus senantiasa memperhatikan
pengobatan alternatif untuk terapi antibiotik
kebersihan tangannya karena Staphylococcus
diperlukan, antara lain Tradisional
aureus adalah kuman komensal yang paling
Chinesemedicine (TCM) untuk pengobatan
banyak terdapat di rumah sakit maupun
mastitis, berdasarkan pembersihan panas,
masyarakat. Penting sekali untuk tenaga
detoksifikasi, anti-inflamasi, dan tindakan
kesehatan rumah sakit, ibu yang baru
antibakteri, yang diberikan secara oral .
pertama kali menyusui dan keluarganya
Banyak herbal TCM lainnya memiliki efek
untuk mengetahui teknik mencuci tangan
farmakologis yang dapat membersihkan
yang baik. Alat pompa ASI juga biasanya
panas internal dan umumnya digunakan
menjadi sumber kontaminasi sehingga perlu
sebagai agen antibiotik dan antipiretik. Selain
dicuci dengan sabun dan air panas setelah
itu dianggap memiliki antiinflamasi dan
digunakan. Untuk pencegahan mastitis bisa
antimikroba efek dan efektif dalam
juga dilakukan dengan ibu melahirkan cukup
mengobati penyakit radang dan infeksi
istrirahat dan secara teratur menyusui
mikroba . ( Wan-Ting Yang ,2019)
bayinya agar payudara tidak menjadi
Manajemen mastitis saat ini umumnya
bengkak. Gunakan BH yang sesuai dengan
berpusat pada manajemen gejala (misal.
ukuran payudara.Usahakan selalu menjaga
menerapkan kompres panas / dingin,
kebersihan payudara dengan cara
analgesik), dorongan kelanjutan menyusui
membersihkan dengan kapas dan air hangat
(termasuk mengosongkan payudara yang
sebelum dan sesudah menyusui.
terkena, menyusui lebih sering, dan
Pengobatan mastitis biasanya
mengubah posisi makan sering), dan terapi
menggunakan antibiotic. World Health
antibiotik memeriksa efektivitas terapi
Organisation mengemukaan kekhawatiran
antibiotik dalam mengobati gejala mastitis
penggunaan antibiotik secara berlebihan
pada wanita (Lina Zhang,2017)
dapat menimbulkan resistensi terhadapnya.
Intervensi lain yang bisa dilakukan antara
Tetapi penggunaan jenis antibiotic yang
lain pendidikan cara menyusui yang benar,
tepat sesuai dengan tanda gejala dan
perubahan kebiasaan menyusui, kompres
336 | Ika Tristanti, Nasriyah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 330-337
panas / dingin pada payudara, teknik
3. Berikan kehangatan untuk membantu
relaksasi, dan penggunaan antibiotik
refleks let-down dan karena itu aliran
profilaksis untuk mencegah terulangnya
ASI dan drainase payudara
mastitis. (Diana M. Bond, 2017).
4. Oleskan kompres dingin setelah
Mastitis menyebabkan strain, terutama
menyusui untuk mengurangi rasa sakit
staphylococcus aureus dan streptocococcus
dan edema
epidermidis biasanya menampilkan dua
5. Hindari pakaian / bra yang ketat
properti umum; resistensi terhadap antibiotik
dan tinggi kemampuan untuk membentuk KESIMPULAN
biofilm, yang dapat menjelaskan resistensi Mastitis adalah suatu kondisi radang
terhadap berbagai terapi antibiotik dan payudara dan mungkin akibat penurunan
kekambuhan yang dihasilkan penyakit . (Jane imunitas dan penurunan daya tahan terhadap
A Scott ,2008). infeksi. Mastitis berkisar pada tingkat
Laporan WHO terbaru menguraikan keparahan dari peradangan ringan,
kekhawatiran masyarakat terhadap resistensi asimptomatik yang biasanya tidak menular,
antimikroba. Penting untuk aktif mencari hingga mastitis parah yang terbukti secara
alternatif yang aman dan efektif untuk klinis, yang bermanifestasi sebagai
antibiotik. Probiotik, dapat menjadi salah kemerahan, pembengkakan payudara, demam
satu alternatif tersebut. Probiotik adalah atau infeksi sistemik. Mastitis dapat timbul
mikroorganisme hidup yang bila diberikan dari faktor-faktor yang berhubungan dengan
dalam jumlah yang memadai dianggap kesehatan ibu, kesehatan bayi atau keduanya.
memberi manfaat . Penelitian menunjukkan Dalam pencegahan kasus Mastitis, hal yang
bahwa Bakteri probiotik memiliki anti- disarankan adalah masih tetap menyusui
inflamasi yang signifikan sifat-sifat yang bayinya, agar dapat mengurangi
sebanding dengan obat-obatan terapeutik pembendungan pada ASI, tetapi jika ada
agen dan mendukung potensi penggunaannya putting susu lecet maka sebaiknya
sebagai imunomodulator agen . Mengingat menggunakan alat bantu untuk menyalurkan
mikrobiota usus sangat penting stimulus ASI pada bayinya. Pemberian informasi
untuk pematangan dan fungsi yang memadai tentang cara menyusui yang benar dan cara
sistem kekebalan , pemberian probiotik oral manajemen laktasi sangat penting untuk
kepada wanita selama periode awal pencegahan mastitis.
pascakelahiran untuk memodulasi komposisi DAFTAR PUSTAKA
mikrobiota diduga menyediakan strategi diet Diana M. Bond, Jonathan M. Morris, and
yang efektif untuk mengurangi risiko infeksi Natasha Nassar Study protocol:
dan penyakit . ( Wan-Ting Yang ,2019) evaluation of the probiotic. Lactobacillus
Perawatan non-farmakologis yang bisa Fermentum CECT5716 for the
dilakukan untuk kasus mastitis antara lain : prevention of mastitis in breastfeeding
Drainase ASI yang efektif dengan menyusui women: a randomised controlled trial.,
dan / atau mengungkapkan sangat penting Bond et al. BMC Pregnancy and
untuk menjaga pasokan ASI yang memadai Childbirth (2017) 17:148.
dan untuk mengurangi risiko pembentukan
abses payudara. Jika gejalanya ringan dan Jane A Scott, Michele Robertson, Julie
terlokalisir, wanita tersebut Fitzpatrick, Christopher Knight and
dapat mempertimbangkan untuk Sally Mulholland. 25 August 2008.
meningkatkan drainase ASI: Occurrence of lactational mastitis and
1. Metode fisiologis (mis. medical management: A prospective
Mengekspresikan, memijat, dan cohort study in Glasgow, International
menyusui) untuk mengatasi mastitis Breastfeeding Journal 2008.
tanpa menggunakan antibiotik Jessica Franzén, Daniel Thorburn, Jorge
2. Pastikan pemosisian dan pemasangan Urioste1, and Erling Strandberg Genetic
yang benar serta pengeluaran ASI yang evaluation of mastitis liability and
sering dan efektif recovery through longitudinal analysis
of transition probabilities. Franzén et al.
Ika Tristanti, Nasriyah. / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 330-337 | 337

Genetics Selection Evolution 2012,


Wan-Ting Yang, Chun-Yen Ke, Wen-Tien
44:10.
Wu , Ru-Ping Lee ,1 and Yi-Hsiung
Jurnal Mastitis and Breast Abscess, Tseng., Effective Treatment of Bovine
(12/07/2012). (Google Scholar) Mastitis with Intramammary Infusion of
Lina Zhang & Jiani Hu & Nicholas Guys & Angelica dahurica and Rheum officinale
Jinli Meng & Jianguo Chu1 & Weisheng Extracts. Evidence-Based
Zhang & Ailian Liu & Shaowu Wang & Complementary and Alternative
Qingwei Song., 16 February 2017., Medicine Volume 2019.
Diffusion-weighted imaging in relation Yanqing Zhao, Ming Zhou, Yang Gao,
tomorphology on dynamic contrast Heyuan Liu, Wenyu Yang, Jinhua Yue,
enhancementMRI: the diagnostic value Dekun Chen. July31,2015. Shifted
of characterizing non-puerperal mastitis, THelper Cell Polarizationina Murine
Eur Radiol (2018) 28:992–999. Staphylococcusaureus Mastitis Model.
Østerås, Sølverød., 26-33 2009. Norwegian PLOSONE|DOI:10. 1371/journal. pone.
Mastitis Control Programme. 0134797.
Norwegian School of Veterinary Science, Yu Z. et al, High-Risk Factors for
Department of Production Animal Suppurative Mastitis in Lactating
Clinical Science. Women., Med Sci Monit, 2018; 24:
Pilar Mediano, Leónides Fernández, Juan M 4192-4197.
Rodríguez and María Marín., Case– Zadrozny et al., 2018 July 03. Effect of
control study of risk factors for postnatal HIV treatment on clinical
infectious mastitis in Spanish mastitis and breast inflammation in HIV-
breastfeeding women, Mediano et al. infected breastfeeding women, Paediatr
BMC Pregnancy and Childbirth 2014, Perinat Epidemiol.(Jurnal NCBI)
14:195.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai