PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
pegawai ASN memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi
sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu
Bangsa. Oleh karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan kompetensi yang
memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Pembentukan PNS yang profesional harus diawali dengan Pendidikan dan Pelatihan yang
ditegaskan dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Prajabatan Pegawai Negeri Sipil
dan Peraturan Kepala LAN Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil yang
memiliki karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS yang sudah diatur dalam
Undang-undang sehingga mampu melaksakan tugas dan perannya secara prima sebagai
pelayan publik.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia yang diakui secara konstitusional dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hak warga negara dan
tanggung jawab negara. Hak asasi bidang kesehatan ini harus diwujudkan melalui
pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan individu,
keluarga, dan masyarakat dengan menanamkan kebiasaan hidup sehat. Perawat adalah salah
satu profesi di dunia kesehatan. Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 mengatakan
bahwa Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.
Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk
Asuhan Keperawatan.
Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan
menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyebab Corona virus merupakan
virus single stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan
coronavirus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus lain
yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang menyebabkan Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV)
beberapa tahun silam.
Berdasarkan gagasan diatas, penulis membuat rancangan aktualisasi yang berisi tentang
gagasan pemecahan yaitu Rawat Inap Bebas Covid.
B. Tujuan Aktualisasi
Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilisasi, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), Manajemen ASN, Whole of Government dan
pelayanan publik serta mampu menjadikan rawat inap bebas covid.
C. Ruang Lingkup
1. Tempat
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilakukan di ruang rawat inap non covid
Rumah Sakit Umum dr.P.P.Magretti Saumlaki
2. Waktu
Waktu pelaksanaan aktualisasi dari April sampai dengan Mei 2021.
3. Kegiatan yang akan dilakukan
1. Melakukan konsultasi lintas sector di Rumah sakit dr. P. P. Magretti
2. Melakukan penyusunan panduan pencegahan penularan covid 19 pada pasien rawat
inap bersama komite PPI Rumah sakit dr. P. P. Magretti
3. Melakukan sosialisasi panduan pencegahan penularan covid 19 pada perawat rawat
inap non covid 19 Rumah sakit dr. P. P. Magretti
4. Melakukan pendampingan dan monitoring pelaksanaan panduan pencegahan
penularan covid 19 pada perawat rawat inap non covid 19 Rumah sakit dr. P. P.
Magretti
5. Melakukan evaluasi kepatuhan pelaksanaan pada perawat ruang rawat inap non covid
19 Rumah sakit dr. P. P. Magretti
BAB II
DIREKTUR RSUD
NO 13 TAHUN 2010
D. Tupoksi
(untuk teknis merujuk pada tupoksi bidang atau tupoksi peserta)
1. TUGAS PERAWAT
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
3. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
4. Merumuskan diagnose keperawatan pada individu
5. Membuat diagnose keperawatan
6. Menyusun rencana tindakan keperawatan
7. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dan keluarga
8. Merumuskan tindakan keperawatan pada individu dan keluarga
9. Implementasi keperawatan yaitu melakukan upaya promotif pada individu antara lain
melakukan stimulasi tumbuh kembang dan menfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi.
10. Melakukan upaya preventif, pada individu yaitu melaksanakan case finding/ deteksi
dini kasus baru
11. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi keperawatan
12. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
13. Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarganya
14. Mengajarkan keluarga untuk nmeningkatkan kesehatan anggota keluarganya
15. Melakukan pendidikan kesehatan kepada pada individu pasien
16. Melakukan peningkatan/ penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
17. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
18. Melakukan intervensi keperawatan ( acute & chronic care) dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia
19. Pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Manajemen inkontinen urine
21. Manajemen inkontinen faecal
22. Melakukan upaya membuat pasien tidur
23. Melakukan relaksasi psikologis
24. Melakukan tata kelola keperawatan perlindungan terhadap pasien dengan resiko
trauma
25. Melakukan manajemen febrile neutropenia
26. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
27. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
28. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
29. Memfasilitasikan suasana lingkungan yang tenang dan aman
30. Mengambil sample darah melalui arteri, pulmonary arteri, CVP
31. Merawat pasien dengan WSD
32. Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi
33. Melakukan resusitasi bayi baru lahir
34. Melakukan tata kelola keperawatan pada pasien dengan kemoterapi
35. Melakukan perawatan luka kankere
36. Melakukan pelaksanaan ekstravasasi
37. Melakukan rehabilitasi mental spiritual
38. Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/ bencana
39. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
40. Memberikan proses kehilangan, berduka dan kematian
41. Penatalaksanaan manajemen gejala
42. Melakukan evaluasi tindakan pada individu
43. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan
44. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap perencanaan keperawatan
45. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap pelaksanaan tindakan
keperawatan
46. Melakukan dokumentasi proses keperawatan pada tahap evaluasi keperawatan
47. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
48. Melakukan preseptorship dan mentorship
49. Berperan sebagai ketua tim/perawat primer
50. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan
51. Melaksanakan tugas lapangan dibidang kesehatan
52. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu
53. Menjadi anggota organisasi profesi perawat
54. Menjadi anggota komit/ sub komite keperawatan