PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah
jangka waktu antara lahirnya bayi dan plasenta lepas dari rahim sampai
nifas, ibu akan mengalami beberapa perubahan, salah satunya perubahan pada
payudara. Payudara pada ibu nifas akan menjadi lebih besar, keras dan
(Lowdermilk, 2013).
Menyusui merupakan hal yang sangat penting bagi seorang ibu untuk
terkandung dalam ASI seperti zat putih, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral,
zat kekebalan, hormon, enzim dan sel darah putih sangat dibutuhkan oleh bayi
untuk tumbuh dan berkembang, selain itu, ASI juga berrmanfaat membantu
Pentingnya pemberian ASI eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada
1
Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan diseluruh dunia yang isinya
lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah bayi mulai diberikan makanan
masa nifas dini antara lain puting lecet, payudara bengkak, sumbatan saluran
payudara, mastitis, dan abses pada payudara . Masalah pada payudara selama
menyusui merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu setelah melahirkan
(Mansyur, 2014).
pada ibu menyusui sekitar 2,6% - 33% dan prevalensi global adalah sekitar
2
10% [Persentase ibu post partum yang menyusui melaporkan dirinya
mengalami tanda gejala mastitis di Amerika Serikat adalah 9,5% dari 1000
bayinya. Pemberian Air Susu Ibu ( ASI) pada bayi merupakan cara terbaik
bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus
bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi, colestrum
yang kaya dengan zat antibodi, pertumbuhan yang baik, kesehata dan gizi
bagi bayi (Riskesdas, 2010). Data masalah menyusui pada bulan April hingga
42% ibu mengalami bendungan ASI, 18% ibu mengalami air susu
tersumbat, 11% mengalami mastitis, dan 6,5% ibu mengalami abses payudara
2017). Ibu yang mengalami masalah dalam menyusui akan berdampak pada
keberhasilan ASI eksklusif salah satunya adalah faktor fisik ibu. Faktor
fisik ibu berhubungan dengan kondisi ibu yang mendukung menyusui atau
3
rangsangan pada otot otot payudara, rangsangan pada payudara dan akan
care giver yang memberikan asuhan keperawatan dari yang sederhana sampai
nyaman melalui pijat payudara pada ibu setelah melahirkan membuat ibu
ibu. Selain itu perawat juga membantu meningkatkan pengetahuan ibu dan
informasi dan mengajarkan kepada suami atau keluarga cara pijat payudara
pada saat wawancara ibu tersebut belum tau cara melakukan masase payudara
yang benar.
4
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
Benar”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
d. Melaksanakan Implementasi keperawatan Pada Ny.X dalam upaya
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan atau masukan sumber
3. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk
6
E. Keaslian Penelitian
peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Armita Iriyana Hasanah pada
Kabupaten Jember”. Desain dalam penelitian ini adalah survey analitik dan
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Dengan
dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil uji bivariat menggunakan uji
Chi Square diperoleh nilai p value sebesar 0,005 kurang dari nilai α (0,05)
Penelitian saat ini yang dilakukan oleh Yeni pada tahun 2020 berjudul
Mastitis Dengan Cara Teknik Masase Yang Benar”. Desain penelitian ini
7
Dengan sampel atau responden keluarga Ny.X. penelitian ini bertujuan untuk
F. Sistematika Penulisan
Didalam penulisan karya tulis ilmiah ini berisi 3 bab, bab I merupakan
konsep mastitis, konsep masase payudara dan kerangka konsep penelitian. Bab
III merupakan metode penelitian yang berisi desain penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek studi kasus, focus studi, defenisi operasional focus
studi, metode pengumpulan data, analisis dan penyajian data, etika penelitian