Anda di halaman 1dari 8

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS

A.    Pengertian Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas

            Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang

dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan

mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI.

Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah

bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.  Perawatan payudara untuk ibu nifas

yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI

bagi buah hati. 

B.     Etiologi Perawatan Payudara

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding  yang diciptakan untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.

Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki

bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya

akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem

saraf. Makanan-makanan buatan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak

mampu menandingi keunggulan ASI.

ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi,

ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi

mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi

selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ. Selain itu,

mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan yang diberikan ASI, maka

perawatan payudara perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini juga karena  untuk

menunjang pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan terawat baik, mampu
melancarkan produksi ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI menjadi lebih mudah baik bagi

ibu maupun bayi.


Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa hamil,
yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
2. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet

3. Untuk menonjolkan puting susu

4. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus

5. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan

6. Untuk memperbanyak produksi ASI

7. Untuk mengetahui adanya kelainan

C.    Cara Perawatan Payudara
  Persiapan alat untuk perawatan payudara
 Handuk 2 buah

 Washlap 2 buah

 Waskom berisi air dingin 1 buah

 Waskom berisi air hangat 1 buah

 Minyak kelapa/baby oil

 Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya


 Pompa puting susu atau spuit 10cc
 Baki, alas dan penutup

  Pelaksanaan
         Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
         Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
         Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
         Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
         Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
         Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola mamae selama 2 -
3 menit kemudian bersihkan dengan diputar.
         Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan pengurutan
Sebelum melakukan pengurutan lakukan pengeluaran/ penonjolan puting susu dengan jalan :
 Kedua ibu jari berada di kiri-kanan puting susu kemudian tarik kearah berlawanan sebanyak
20 kali.
 Kedua ibu jari berada di atas-bawah puting susu kemudian tarik secara berlawanan
 Lakukan kedua gerakan tersebut masing-masing 20 kali
 Dengan menggunakan alat bantu spuit/ pompa kita keluarkan puting sus yang datar atau
masuk kedalam.
a. Gerakan Pertama

Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan tangan ke arah
atas pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan
20-30 kali.

b. Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut payudara dengan
pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua
payudara secara bergantian.
c.    Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain mengurut dengan
bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali
dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.
    Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara bergantian diakhiri dengan air
hangat ( 5X )
         Bersihkan payudara terutama bekas minyak
         Pakailah  BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang menyangga buah
dada atau langsung susui bayi.
D.    Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara

Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini

mungkin. Dampak tersebut meliputi :

         Puting susu kedalam

         Anak susah menyusui

         ASI lama keluar

         Produksi ASI terbatas

          Pembengkakan pada payudara

          Payudara meradang

          Payudara kotor
          Ibu belum siap menyusui

          Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

E.     Penatalaksanaan
   Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua sisi puting dan
setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan
telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa
kali dan dilakukan secara rutin.
   Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera menyusui sejak bayi
baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan
bayi pada saat menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang
akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar ASI.
Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.
   Penanganan  puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa mengistirahatkan 24 jam pada
payudara yang lece dan memerah ASI secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di
suapkan menggunakan sendok kecil . Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet. Bila ada
madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.
   Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi Menetes Pelan Dan Badan
Terasa Demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan keras, juga sedikit nyeri.
Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti
pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas wajar.
Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa menyusui untuk meningkatkan
produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak. Inilah pentingnya minum air putih 8
sampai dengan 10 gelas sehari.

F.     Perawatan Ibu Nifas Dengan Payudara Bengkak Karena Bayi Meninggal


Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk perawaatan payudara agar air

susu keluar dengan lancar.

Adapun penyebab payudara bengkak antara lain yaitu karena adanyan proses menyusui yang

tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ke

tiga setelah melahirkan. Penggunaan Bra ( BH ) yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak

bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.

Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna

atau karena kelainan pada puting susu, keluhan ibu adalah payudara bengkak, keras, panas, nyeri .

ASI di dalam saluran payudara tidak keluarkan.

Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada payudara bengkak:

payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar

kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada payudara penuh : payudara terasa

berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.

Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena bayi meninggal :

a.  Pengosongan isi payudara dengan tangan ( memerah ).

b.  Pengosongan dengan pompa payudara.

c.  Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi seperti tablet lynoral dan parlodel.

( Marilyn E.Doenges. 2000. Hal 10)


PIJAT OKSITOSIN

Salah satu tujuan perawatan payudara bagi ibu menyusui setelah melahirkan yakni
agar dapat memberikan ASI secara maksimal pada buah hatinya. Salah satu hormon yang
berperan dalam produksi ASI adalah hormon oksitosin. Saat terjadi stimulasi hormon
oksitosin, sel-sel alveoli di kelenjar payudara berkontraksi, dengan adanya kontraksi
menyebabkan air susu keluar lalu mengalir dalam saluran kecil payudara sehingga
keluarlah tetesan air susu dari puting dan masuk ke mulut bayi, proses keluarnya air susu
disebut dengan refleks let down.
Refleks let down sangat dipengaruhi oleh psikologis ibu seperti memikirkan bayi, mencium,
melihat bayi dan mendengarkan suara bayi. Sedangkan yang menghambat refleks let
down diantaranya perasaan stress seperti gelisah, kurang percaya diri, takut dan cemas.
Penelitian menunjukkan bahwa saat seseorang merasa depresi, bingung, cemas dan
merasa nyeri terus-menerus akan mengalami penurunan hormon oksitosin dalam tubuh.
Saat merasa stres, refleks let down kurang maksimal akibatnya air susu mengumpul di
payudara saja tidak bisa keluar sehingga payudara tampak membesar dan terasa sakit.
Tanda refleks let down ini berlangsung baik dengan adanya tetesan air susu dari payudara
sebelum bayi mulai memperoleh susu dari payudara ibunya, susu menetes dari payudara
yang sedang tidak diisap bayi, beberapa ibu ada yang merasakan kram uterus, dan adanya
peningkatan rasa haus.
Pengertian  Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis posterioryang akan dilepas
ke dalam pembuluh darah jika mendapatkan rangsangan yang tepat. Efek fisiologis dari
oksitosin adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada proses saat persalinan
maupun setelah persalinan sehingga yang akan mempercepat proses involusi uterus. Di
samping itu oksitosin juga akan mempunyai efek pada payudara yaitu akan meningkatkan
pemancaran ASI dari kelenjar mamae (left down reflek)

Pijat oksitosin adalah pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6 sampai ke scapula yang
akan mempercepat kerja saraf parasimpatis merangsang hipofise posterior untuk
mengeluarkan oksitosin

Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses menyusui, manfaat yang
dilaporkan adalah selain mengurangi stress pada ibu nifas dan mengurangi nyeri pada
tulang belakang juga dapat merangsang kerja hormon oksitosin, manfaat lain dari pijat
oksitosin :
a. Meningkatkan kenyamanan,
b. Meningkatkan gerak ASI kepayudara,
c. Menambah pengisian ASI kepayudara,
d. Memperlancar pengeluaran ASI,
e. Dan, mempercepat proses involusi uterus.

Berikut cara yang dilakukan untuk menstimulasi refleks oksitosin dan Pijat Oksitosin
1. Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu menyusui mampu menyusui dengan
lancar.
2. Gunakan teknik relaksasi misalnya nafas dalam untuk mengurangi rasa cemas atau
nyeri.
3. Pusatkan perhatian ibu kepada bayi
4. Kompres payudara dengan air hangat
5. Menstimulir puting susu dengan cara menarik puting susu dengan pelan-pelan,
memutar puting susu dengan perlahan dengan jari-jari.
6. Mengurut atau mengusap ringan payudara dengan menggunakan ujung jari.
7. Ibu menyusui duduk, bersandar ke depan, melipat lengan diatas meja di depannya
dan meletakan kepalanya diatas lengannya. Payudara tergantung lepas, tanpa
pakaian, handuk dibentangkan diatas pangkuan.
8. metode pijat yang sering digunakan antara lain sebagai berikut
a. Mencubit
Teknik mencubit diterapkan hanya pada jari-jari tangan, kaki, =atau kuku. Titik-
titik tersebut merupakan tempat bermula dan berakhirnya meridian tubuh.
b. Menekan
Teknik penekanan dapat dilakukan dengan jari jempol, telunjuk, dan jari tengah
yang disatukan. Dapat juga dilakukan dengan menggunakan kepalan tangan.
c. Memutar
Pada daerah pergelangan tangan atau kaki dapat diterapkan teknik memutar.
Biasanya teknik ini juga digunakan pada tulang belakang. Tujuannya yaitu
meregangkan dan merelaksasikan otot-otot yang tegang.
d. Mengetuk
Teknik mengetuk dilakukan dengan gerakan mengetukkan jari tengah, ibu jari,
telunjuk, dan jari tengah ke titik-titik meridian organ. Lama pengetukan yaitu 2-3
detik sekali selama beberapa menit.
e. Menepuk
Teknik menepuk dilakukan dengan menepukkan telapak tangan yang terbuka
sebanyak 5-10 kali pada titik-titik meridian. Gerakan ini beguna untuk mendorong
aliran energi dan darah.
f. Menarik
Teknik menarik dilakukan dengan cara mengerut/memijat jari tengah atau kaki,
lalu menarik jari-jari perlahan dengan jempol dan telunjuk
9. Meminta tolong orang lain untuk menggosok kedua sisi tulang belakang dan kedua
tangan serta ibu jari menghadap kearah atas atau depan membentuk kepalan tinju.
Menekan dengan kuat dengan kedua jarinya dan membentuk gerakan lingkaran kecil.
Perawat kemudian menggosok kearah bawah kedua sisi tulang belakang kanan dan
kiri bersamaan, dari leher kearah tulang belikat segaris dengan payudara. Pemijatan
ini dilakukan selama 2 atau 3 menit.

Anda mungkin juga menyukai