Anda di halaman 1dari 38

KOLESTESTOMA EKSTERNAL AURIKULA DEXTRA

PENGUJI: DR. EKO TEGUH PRIANTO, SP.THT-KL

Disusun oleh :
Caroline Ratnasari Sarwono (01073190113)
Natalia Supit (01073190026)
Identitas Pasien
Nama : Nn. D

Usia : 22 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

No. MR : 84 - 70 - XX

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis di OPD RSU Siloam


Riwayat penyakit sekarang
Keluhan Utama : Nyeri pada telinga kanan sejak 1 bulan yang lalu

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan sejak 1 bulan sebelum masuk rumah

sakit. Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan biasanya lebih sering muncul pada sore atau

malam hari. Nyeri dijelaskan terasa seperti ditusuk-tusuk dan ditekan, nyeri juga dirasakan

semakin memberat. Dari skala 1 sampai 10 pasien memberi nilai 8 untuk nyerinya.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan tidak ada cairan maupun darah yang keluar dari telinga kanan.

Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan pendengaran pada telinga kanan 2 minggu sebelum

masuk rumah sakit. Keluhan lain seperti demam, sakit kepala, mual, dan muntah disangkal oleh

pasien. Pasien sudah menggunakan obat tetes telinga Forumen dan Otopain namun keluhan tidak

membaik.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat diabetes, hipertensi,
jantung, dan keganasan disangkal oleh pasien. Pasien juga menyangkal riwayat operasi, riwayat
terapi menggunakan radiasi, trauma dan infeksi pada telinga.
Riwayat keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang serupa dengan pasien sebelumnya. Ibu

pasien memiliki riwayat diabetes, namun riwayat penyakit lainnya disangkal oleh pasien. Ayah

pasien tidak memiliki riwayat diabetes, hipertensi, jantung, dan keganasan.


Riwayat lainnya
Riwayat Alergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi.

Riwayat Sosial : Pasien menyangkal kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol, dan

konsumsi obat-obatan terlarang. Pasien juga menyangkal penggunaan cuttonbud, dan kebiasaan

mengorek telinga.
Pemeriksaan Fisik
Kepala
- Normocephali
Mata
- Konjungtiva anemis (-)
- Sklera ikterik (-)
Telinga
- Pre-aurikula
Edema (-), fistula (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-)
- Aurikula
Kanan dan kiri simetris, bentuk normal, sekret (-), nyeri tekan tragus (-)
- Post-aurikula
Fistula retro-aurikula (-), edema (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Fisik
Telinga
- Otoskopi AD
Meatus akustikus eksternus :
Liang telinga sempit, jaringan granulasi (+), kolesteatoma (+), hiperemis (-), edema (-), serumen (-), sekret (-)

Membran timpani :
Belum dapat dievaluasi
- Otoskopi AS
Meatus akustikus eksternus :
Liang telinga lapang, jaringan granulasi (-), hiperemis (-), edema (-), serumen (-), sekret (-)

Membran timpani :
Intak, warna jernih, refleks cahaya (+), perforasi (-), buldging (-), retraksi (-), hiperemis (-)
Pemeriksaan Fisik
Hidung
- Inspeksi :
Hidung simetris, septum deviasi (-), deformitas (-), hiperemis (-)
- Palpasi :
Krepitasi (-), nyeri tekan (-)
- Perkusi :
Nyeri ketuk sinus frontalis (-), nyeri ketuk sinus maksilaris (-)
- Rinoskopi :
Vestibulum tidak terdapat sekret dan darah, cavum nasi lapang sekret (-) benda asing (-) massa (-), Konka
inferior normotrofi edema (-) hiperemis (-), meatus inferior sekret (-) darah (-), konka media tidak terlihat,
septum deviasi (-)
Pemeriksaan Fisik
Tenggorok
- Inspeksi :
Bibir normal, hiperemis (-), sianosis (-), massa (-), stomatitis (-), leukoplakia (-), gigi dbn
- Faringi :
Arkus faring simetris, uvula ditengah
- Tonsil :
T1/T1, hiperemis (-), kripta (-), dendritus (-), massa (-)
- Dinding faring posterior :
Hiperemis (-), massa(-), sekret (-)
Pemeriksaan Fisik
Leher
- Inspeksi :
Simetris, Massa (-), Hiperemis (-)
- Palpasi :
Massa (-), Nyeri tekan (-), Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik
Paru : Simetris pada seluruh lapang paru, Vesikuler ( - / - ),

Ronki ( - / - ), Wheezing ( - / - )

Jantung : S1 S2 reguler, Murmur ( - )

Abdomen : Datar dan supel, Nyeri tekan ( - ), Massa ( - ), Shifting

dullness ( - ), BU ( + )

Punggung : Deformitas tulang belakang ( - )

Ekstremitas : Akral hangat, tidak tampak sianosis, CRT < 2 detik pada

seluruh ekstremitas
Pemeriksaan penunjang

Hasil Satuan Nilai Normal


HEMATOLOGI
Hb 13,3 g/dL 11,7 – 15,5
Ht 39,6 % 35 – 47
RBC 4,75 10^6 / µL 3,8 – 5,2
WBC 6,24 10^3 / µL 3,6 – 11
Platelet count 424 10^3 / µL 150 – 440
Pemeriksaan penunjang
Hasil Satuan Nilai Normal
PT – APTT
Prothrombine time
Control 10,9 Seconds 9,1 – 12,3
Patient 9,8 Seconds 9,4 – 11,3
INR 0,94
APTT
Control 31,5 Seconds 27,5 – 37,1
Patient 31,3 Seconds 27,7 – 40,2
MCV, MCH, MCHC
MCV 83,4 fL 80 – 100
MCH 28 pg 26 – 34
MCHC 33,6 g/dL 32 – 36
Pemeriksaan penunjang

BIOCHEMISTRY
SGOT 16 U/L 0 – 32
SGPT 17 U/L 0 – 33
Ureum 21 mg/dL <50
Creatinine 0,55 mg/dL 0,5 – 1,1
eGFR 133,1 mL/min/1,73 m^2 >= 60
Blood Random Glucose 108 mg/dL <200
Resume

Perempuan usia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga kananan 1 bulan SMRS

- Nyeri hilang timbul dan biasanya lebih sering muncul sore/malam hari
- Nyeri seperti ditusuk-tusuk dan ditekan
- Nyeri semakin memberat
- Skala nyeri 8/10
- Penurunan pendengaran 2 minggu smrs
- Tidak ada darah dan cairan keluar dari telinga
- Tidak ada keluhan lain
- Tidak membaik setelah diberikan obat
- Pada pemeriksaan otoskopi ditemukan liang telinga sempit, jaringan granulasi, kolesteatoma,
membran timpani tidak dapat dievaluasi
Diagnosis & Diagnosis Banding

Diagnosis Kerja : Kolesteatoma Eksterna AD

Diagnosis Banding : Keratosis Obturans AD


Anatomi Telinga
Telinga dibagi menjadi 3 bagian :
- Telinga bagian luar
- Telinga bagian tengah
- Telinga dalam

Gray H, Mitchell A, Vogl W, Drake R. Gray's Anatomy for Students. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2015.
Tortora GJ, Derrickson BH. Principle of anatomy and physiology. John Wiley & Sons inc. 2009;12:599-600.
Telinga bagian luar

AURIKULA

- Berfungsi untuk menangkap dan


menyalurkan suara ke liang telinga

- Sebagian besar terbentuk dari kartilago


kecuali bagian lobul

Gray H, Mitchell A, Vogl W, Drake R. Gray's Anatomy for Students. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2015.
Tortora GJ, Derrickson BH. Principle of anatomy and physiology. John Wiley & Sons inc. 2009;12:599-600.
Telinga bagian luar

MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS

- Berbentuk seperti saluran berbentuk S,


dimulai dari dasar konka sampai membran
timpani
- Panjangnya kurang lebih 2,5-3cm
- ⅓ luar : kartilago, folikel rambut, kelenjar
sebasea dan serumen
- ⅔ dalam : tulang, sedikit kelenjar serumen

Gray H, Mitchell A, Vogl W, Drake R. Gray's Anatomy for Students. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2015.
Tortora GJ, Derrickson BH. Principle of anatomy and physiology. John Wiley & Sons inc. 2009;12:599-600.
Telinga bagian luar

MEMBRAN TIMPANI

- Berbentuk bulat dan cekung bila dilihat dari


arah liang teling, oblik terhadap liang telinga

- Membatasi telinga bagian luar dengan telinga


bagian dalam

- Terdiri dari 2 bagian : Pars flaksida dan Pars


tensa

Gray H, Mitchell A, Vogl W, Drake R. Gray's Anatomy for Students. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2015.
Tortora GJ, Derrickson BH. Principle of anatomy and physiology. John Wiley & Sons inc. 2009;12:599-600.
Telinga bagian luar

VASKULARISASI

1. Posterior auricular artery


2. Superficial temporal artery - Anterior
auricular artery
3. Occipital artery
4. Maxillary artery

Gray H, Mitchell A, Vogl W, Drake R. Gray's Anatomy for Students. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2015.
Tortora GJ, Derrickson BH. Principle of anatomy and physiology. John Wiley & Sons inc. 2009;12:599-600.
Telinga bagian luar

INERVASI

1. Great auricular nerve & Lesser auricular


nerve (C2,3)
2. Auriculotemporal nerve
3. Cabang dari CN VII dan CN X

Gray H, Mitchell A, Vogl W, Drake R. Gray's Anatomy for Students. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2015.
Tortora GJ, Derrickson BH. Principle of anatomy and physiology. John Wiley & Sons inc. 2009;12:599-600.
Kolesteatoma Eksternal

Kolesteatoma adalah massa kistik epitel skuamosa yang


berisi akumulasi keratin dan dapat menyebabkan erosi pada
tulang.

Kolesteatoma terdiri dari 2 bagian :


- Luar : Lapisan epitel skuamosa berlapis keratin
- Dalam : Debris keratin

Kolesteatoma Eksterna : Kolesteatoma pada meatus


akustikus eksternus

Owen H, Rosborg J, Gaihede M. Cholesteatoma of the external ear canal: etiological factors, symptoms and clinical findings in a series of 48 cases. BMC Ear, Nose and
Throat Disorders. 2006;6(1).
Zanini, Fábio D., et al. Cholesteatoma of external auditory canal: a case report. Brazilian journal of otorhinolaryngology, 2005, 71.1: 91-93.
Kolesteatoma Eksternal
Epidemiologi
● Kolesteatoma eksterna merupakan suatu
kondisi yang jarang terjadi, insidens kasus
sebesar sebesar 1.2 per 1000 pasien THT baru.
● Biasanya terdapat pada orang yang lebih tua
>>> (33-82), akan tetapi penelitian terbaru juga
menunjukkan kelompok orang muda.

Owen H, Rosborg J, Gaihede M. Cholesteatoma of the external ear canal: etiological factors, symptoms and clinical findings in a series of 48 cases. BMC Ear, Nose and Throat Disorders.
2006;6(1).
Vrabec J, Chaljub G. External Canal Cholesteatoma. Otology & Neurotology. 2002. 2002;23(2):241-242.
Anthony, Anthony W. Surgical Treatment of External Auditory Canal Cholesteatoma. The Laryngoscope. 1982;92(1):70-75.
Etiologi.

● Kolesteatoma primer : idiopatik


● Kolesteatoma sekunder : penyumbatan (stenosis kanal auditorik, mysetomas, eksostoses), adanya kelainan
kolesteatoma eksterna yang mempengaruhi sistem sel mastoid (posttraumatik, postoperative, posttumor
remission, or postchemoradiotherapy).
● Predileksi area : inferior liang telinga (80%), hal ini dilatarbelakangi oleh minimnya aliran pembuluh darah
pada area tersebut, akan tetapi memiliki tingkat migrasi sel yang tinggi. Lokasi lainnya yaitu
postero-inferior (40%), inferior (30%) posterior (20%) , dan posterior - inferior - anterior (10%).

Heilbrun H, Salzman K, glastonbury C, Harnsberger H, Keneddy R, Shelton C. External auditory canal cholesteatoma: clinical and imaging spectrum. American Journal of Neuroradiology. 2003;24(4):751 - 6.
Cheng Y, Shiao A, Lien C. Pediatric external canal cholesteatoma with extensive invasion into the mastoid cavity. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology. 2005;69(4):561-566.
Dubach P, Mantokoudis G, Caversaccio M. Ear canal cholesteatoma: meta-analysis of clinical characteristics with update on classification, staging and treatment. Current Opinion in Otolaryngology & Head and
Neck Surgery. 2010;18(5):369-376
Ho K, Huang T, Tsai S, Wang H, Chien C, Chang N. Surgical Treatment of External Auditory Canal Cholesteatoma - Ten Years of Clinical Experience. The Journal of International Advanced
Otology. 2017;13(1):9-13.
Derajat Penyakit
A. Shin grading

Berdasarkan gambaran CT scan tulang temporal

mastoid/mastoid

Shin S, Shim J, Lee H. Classification of External Auditory Canal Cholesteatoma


by Computed Tomography. Clinical and Experimental Otorhinolaryngology.
2010;3(1):24.
Derajat Penyakit
B. Naim Grading

Berdasarkan bukti klinis, patologis dan radiologi.

Naim R, Linthicum F. External Auditory Canal Cholesteatoma. Otology &


Neurotology. 2004;25(3):412-413.
Derajat Penyakit
C. Tos Grading

Klasifikasi Tos terdiri dari kolesteatom

eksterna primer, kolesteatoma eksterna

sekunder dan kolesteatom yang berkaitan

dengan atresia kongenital pada liang telinga.

Tos M, Poulsen G. Attic Retractions Following Secretory Otitis. Acta


Oto-Laryngologica. 1980;89(3-6):479-486.
Manifestasi klinis
Nyeri pada telinga/otalgia (60%), terutama nyeri kronik dengan karakteristik nyeri tumpul dan
juga keluar cairan dari dalam telinga/ottorhea (13%), sensasi tersumbat (13%), sensasi penuh di
telinga (10%) dan asimptomatik (24%). Pada kolsteastoma eksterna sekunder sebagian besar
gejala yang ditunjukkan berupa penurunanan pendegengaran. Gejala lain yang lebih parah juga
dapat menyebabkan facial nerve palsy, fistula labirin, dan bahkan abses cerebral

Owen H, Rosborg J, Gaihede M. Cholesteatoma of the external ear canal: etiological factors, symptoms and clinical findings in a series of 48 cases. BMC Ear, Nose and Throat
Disorders. 2006;6(1).
HN U, Prasad S, Russo A, Grinblat G, Sanna M. Cholesteatoma of the External Auditory Canal. Otology & Neurotology. 2018;39(10):e1026-e1033.
Aswani Y, Varma R, Achuthan G. Spontaneous external auditory canal cholesteatoma in a young male: Imaging findings and differential diagnoses. Indian Journal of Radiology
and Imaging. 2016;26(2):237.
Diagnosis

● Anamnesis
- Gejala :
Nyeri telinga, keluar cairan dari telinga, gatal pada telinga, penurunan
pendengaran, telinga terasa penuh, telinga berdenging
- Riwayat :
Riwayat otitis, operasi pada telinga, trauma, terapi radiasi, merokok.
● Pemeriksaan fisik
- Otoskopi :
Massa kistik berwarna kelabu dan berkilau serta sekret berwarna kekuningan.

Owen H, Rosborg J, Gaihede M. Cholesteatoma of the external ear canal: etiological factors, symptoms and clinical findings in a series of 48 cases. BMC Ear, Nose and Throat Disorders.
2006;6(1).
Heilbrun H, Salzman K, glastonbury C, Harnsberger H, Keneddy R, Shelton C. External auditory canal cholesteatoma: clinical and imaging spectrum. American Journal of Neuroradiology.
2003;24(4):751 - 6.
Diagnosis

● Audiometri
Pemeriksaan penurunan pendengaran
● CT-scan
- Membedakan kolesteatoma dengan lesi lainnya
- Menentukan derajat penyakit
● Pemeriksaan histopatologis
- Tampak kantung berisi keratinisasi sel epitel skuamosa bertingkat, erosi
tulang, tampak debris keratin tersusun tidak padat, dan sel inflamasi.

Aswani Y, Varma R, Achuthan G. Spontaneous external auditory canal cholesteatoma in a young male: Imaging findings and differential diagnoses. Indian Journal of Radiology and Imaging. 2016;26(2):237.
Chawla A, Ezhil Bosco J, Lim T, Shenoy J, Krishnan V. Computed Tomography Features of External Auditory Canal Cholesteatoma: A Pictorial Review. Current Problems in Diagnostic Radiology. 2015;44(6):511-516.
Naiberg J, Berger G, Hawke M. The Pathologic Features of Keratosis Obturans and Cholesteatoma of the External Auditory Canal. Archives of Otolaryngology - Head and Neck Surgery. 1984;110(10):690-693.
Diagnosis Banding

1. Keratosis Obturans
2. Fibrosis Kanal Medial Postinflamasi
3. Otitis Eksterna Maligna
4. Karsinoma Sel Skuamosa

Aswani Y, Varma R, Achuthan G. Spontaneous external auditory canal cholesteatoma in a young male: Imaging findings and differential diagnoses. Indian Journal of Radiology and Imaging. 2016;26(2):237.
Owen H, Rosborg J, Gaihede M. Cholesteatoma of the external ear canal: etiological factors, symptoms and clinical findings in a series of 48 cases. BMC Ear, Nose and Throat Disorders. 2006;6(1).
Heilbrun H, Salzman K, glastonbury C, Harnsberger H, Keneddy R, Shelton C. External auditory canal cholesteatoma: clinical and imaging spectrum.
Tatalaksana

Derajat Definisi Tatalaksana

I Terbatas pada meatus akustikus eksternus Pengobatan konservatif atau kanaloplasti

II MAE + Merusak membran timpani dan bagian telinga tengah Kanaloplasti atau timpanoplasti

III Terdapat kerusakan dari MAE dan melibatkan air cells pada Kanaloplasti + Mastoidektomi ± timpanoplasti
tulang mastoid ± Rekonstruksi dinding MAE

IV Lesi melebihi tulang temporal Pengangkatan kolesteatoma dengan berbagai


pendekatan

Ho K, Huang T, Tsai S, Wang H, Chien C, Chang N. Surgical Treatment of External Auditory Canal Cholesteatoma - Ten Years of Clinical Experience. The Journal of International Advanced Otology. 2017;13(1):9-13.
Shin S, Shim J, Lee H. Classification of External Auditory Canal Cholesteatoma by Computed Tomography. Clinical and Experimental Otorhinolaryngology. 2010;3(1):24.
Darr E, Linstrom C. Conservative management of advanced external auditory canal cholesteatoma. Otolaryngology–Head and Neck Surgery. 2010;142(2):278-280.
Pembahasan Kasus
Perempuan usia 22 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga kananan 1 bulan SMRS

- Nyeri hilang timbul dan biasanya lebih sering muncul sore/malam hari
- Nyeri seperti ditusuk-tusuk dan ditekan
- Nyeri semakin memberat
- Penurunan pendengaran
- Otoskopi menunjukan masa kistik dengan jaringan granulasi.
- Tatalaksana : debridement
Pembahasan Kasus

Kolesteatoma Eksterna Keratosis Obturans

Umur Usia tua Dewasa Muda

Penyakit terkait - Sinusitis dan bronkiektasis

Nyeri Nyeri tumpul kronis Akut dan berat

Gangguan pendengaran ✓ ✓

Sisi telinga Unilateral Bilateral

Erosi tulang Erosi tulang terlokasi -

Otorea Sering Jarang

Anda mungkin juga menyukai