Generalis Inspeksi : bentuk normal, kedua hemitoraks simetris dalam diam dan
pergerakan nafas. Tidak tampak retraksi otot-otot pernafasan
Palpasi : stem fremitus sama kuat, tidak teraba massa, tidak ada krepitasi
Perkusi : sonor pada semua lapang paru, batas paru hepar pada ICS V MCLD
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCLS
Perkusi : Redup. Batas jantung kanan : midsternum, atas : ICS III
STATUS PSLS, kiri : ICS V MCLS
Auskultasi : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
PRASENS- Abdomen :
Status Inspeksi : tampak datar
Generalis Palpasi : supel, hepar-lien tidak teraba membesar, tidak ada nyeri
tekan abdomen
Perkusi : Timpani pada semua kuadran, tidak ada nyeri ketok CVA
Auskultasi : Bising usus normal (5-34x/menit), tidak ada bruit,
tidak ada friction rub
Tulang Belakang :
Tidak tampak kelainan (tidak ada gibbus, scoliosis, lordosis atau kifosis)
Kulit : tidak tampak kelainan, turgor kulit baik
29-08-2022
Foto manus kanan :
• Kedudukan tulang daerah manus kanan baik
• Korteks dan trabekulasi tulang baik. Fraktur Phalang
distal digiti V
• Celah sendi baik, tidak tampak dislokasi
Kesan:
• Fraktur tulang phalang distal digiti V
Resume
Telah diperiksa pasien laki-laki berumur 24 tahun dengan keluhan luka robek pada jari V tangan kanan.
Dari anamnesis didapatkan luka robek pada jari V tangan kanan setelah jatuh dari motor SMRS. Pergerakan
pasien terbatas dikarenakan nyeri.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada look terdapat vulnus
laceratum dengan ukuran 2 x 1 cm digiti V manus dextra. Feel pasien meraskan nyeri dengan VAS 9/10 dan
move terdapat keterbatasan gerak dikarenakan nyeri.
Dari pemeriksaan rontgen memberikan kesan fraktur tulang phalang distal digiti 5
6. Diagnosa Kerja
Fr os phalang distal Digiti V manus dextra
7. Diagnosa Banding
-
8. Rencana Diagnostik
- Rontgen
Preoperatif :
IVFD RL 2 kolf /24 jam
Ceftriaxone 1 x 2gr
Ketorolac 3x30mg
Ranitidine 2x1 amp
Pengobatan Tindakan Operasi : Debridement tutup defek digiti V manus dextra
Postoperatif :
Cefixme 2 x200mg
Asam mefenamat 3x500mg
Omeprazole 2x1
TINJAUAN PUSTAKA
FINGER TIP INJURIES
ANATOMI
Pada orang dewasa, cedera umumnya akibat kecelakaan kerja
Cedera pada anak-anak terjadi terbatas pada kegiatan sehari-hari
seperti makan, bermain dan di sekolah
EPIDEMIOLOGI insiden tertinggi pada anak-anak muda dan anak laki-laki
Crush injury karena kekuatan kompresi. Contohnya adalah pintu
yang menutup dengan jari, cedera dengan palu, dan benda yang
dijatuhkan dengan jari. Ini dapat muncul sebagai cedera tertutup
atau terbuka dan dapat dikaitkan dengan fraktur falang distal.
Laserasi adalah sekunder untuk instrumen rumah tangga (pisau,
ETIOLOGI gunting, dan kaleng) atau alat kerja (gergaji putar) yang
melibatkan pulp atau kuku dan/atau kompleks dasar kuku.
Amputasi melibatkan kehilangan jaringan lunak dan kehilangan
falang distal sebagian atau seluruhnya. Cedera tersebut dapat
menyebabkan cacat kosmetik dan fungsional.
Mekanisme cedera lainnya adalah kekuatan fleksi atau ekstensi
mendadak yang menyebabkan cedera avulsi tendon distal.
Terdapat berbagai macam klasifikasi dari cedera fingertip, di antaranya
yang lazim digunakan ialah Klasifikasi Allen yang terbagi menjadi 4 :
Tipe 1: Distal ujung kuku
Tipe 2: Distal dari ujung phalanx distal (meliputi nail bed)
Tipe 3: Distal dari Mid-phalanx distal
Tipe 4: Distal dari sendi DIP (seluruh phalanx distal)
KLASIFIKASI Cedera tipe 1 dapat sembuh dengan cukup baik dengan niat sekunder.
Tipe 3 dan tipe 4 sering membutuhkan beberapa penutup penutup.
TREATMENT
PRIMARY REPAIR
Diindikasikan pada cedera yang tidak disertai hilangnya kulit. Bila
disertai Nail Bed Injury, dilakukan re-aproksimasi menggunakan
catgut 7-0 dan membuang nail plate yang terlepas. Fiksasi fraktur
yang spesifik tidak dibutuhkan bila terdapat fraktur phalanx distal,
yang tidak menyertakan permukaan sendi dengan jaringan lunak
yang utuh. Kulit dijahit dengan non-absorbable 6-0.
TATALAKSANA SECONDARY INTENTION (Perawatan terbuka)
Metode ini diterapkan berdasarkan proses epitelisasi dan
kontraksi luka hingga memungkinkan penutupan luka. Pilihan ini
baik digunakan pada defek luka yg kecil (6-8 mm) tanpa bone
exposure. Penutupan defek
SKIN GRAFT
Pada FTI dengan defek kulit yang cukup luas, diindikasikan teknik Skin Graft.
Walaupun secara umum keberhasilan STSG lebih tinggi dibandingkan FTSG, pada
kasus FTI, FTSG lebih disukai karena lebih baik secara kosmetik, sensibilitas dan
TATALAKSANA durabilitas. Lokasi donor dapat diambil dari berbagai tempat, namun donor lokal atau
regional lebih baik dalam mencegah hiperpigmentasi. Dalam hal ini, donor dari palmar
crease, karena dapat dipreparasi secara bersamaan dan dapat menghasilkan donor
hingga 2x6 cm. Sebagian ahli juga menyarankan pengambilan donor dari area
hipothenar, namun menutupan area donor sering meninggalkan skar yang kurang baik
secara kosmetik ataupun tension yang berlebih saat aproksimasi.
LOCAL FLAP
Untuk kehilangan ujung jari yang cukup luas, seringkali flap diindikasikan. Dibandingkan
dengan skin graft, flap memiliki keuntungan antara lain, dapat digunakan pada defek dengan
bone exposure, dan memiliki sensibilitas dan durabilitas yang lebih baik. Pilihan flap lokal pada
FTI yaitu :
V-Y advancement flap
Dipopulerkan oleh Atasoy, flap tipe ini sangat berguna pada kasus FTI dengan oblique dorsal.
Teknik ini sulit diterapkan pada angulasi transversal, dan dikontraindikasikan pada oblique
palmar. Keuntungan V-Y flap yaitu dapat diterapkan pada semua umur, warna yang sesuai
dengan jaringan sekitarnya, sensibilitas yang baik dan tidak membutuhkan imobilisasi..
LOCAL FLAP
Desain flap sangat menetukan dalam menghasilkan flap yang baik. Apex insisi V dibuat pada
skin crease midpalmar DIP joint. Ujung insisi V harus selebar tepi luka. Setelah insisi, sangat
penting untuk membuka septum fibrosus, sambil melakukan traksi pada flap yang dilepaskan.
Undermining yang berlebihan harus dihindari, karena pedikel flap ini hanya mengandalkan
jaringan subkutan.
Bilateral V-Y Kutler Flap
Memiliki konsep yang sama dengan Atasoy V-Y Flap, namun memiliki 2
buah flap yang diambil dari arah lateral, sehingga cocok diaplikasikan pada
FTI dengan potongan transversal. Memiliki kekurangan dalam luas flap
dan banyaknya skar yang terjadi. Penelitian Freiberg dan Manktelow
mengatakan bahwa pasien yang dilakukan Bilateral V-Y Kutler flap
merasakan adanya hipersensitivitas (30%), dan baal (30%).
LOCAL FLAP
Palmar advancement Flap (Moberg)
Dipublikasikan oleh moberg 1964, palmar advanvement flap membutuhkan mobilisasi
jaringan lunak subkutan yang ekstensif melalui insisi midaxial.
Meskipun palmar advancement Flap sangat berguna dalam menutup defek FTI hingga
1 cm, menghasilkan flap yang stabil dan innervasi yang baik, namun komplikasi
kontraktur sendi sering terjadi akibat imobilisasi setelah tindakan. Sebagian besar
penulis menyarankan teknik ini hanya digunakan pada FTI ibu jari, karena jaringan
lunak pada ibu jari memiliki mobilitas lebih baik dibanding jari yang lain.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi adanya nekrosis dorsal. Hal ini bila
neurovascular bundle dorsal ikut terpotong saat insisi midaxial.
LOCAL FLAP
Thenar Flap
Digunakan terutama pada FTI jari ke 2, 3 dan 5.dengan potongan oblique palmar
dan transverse. Dapat memberikan donor hingga seluas 2x4 cm. Fleksi kontraktur
dapat terjadi, akibat imobilisasi jari
resipien dalam posisi fleksi selama 6-8 minggu. Teknik ini dikontraindikasikan
pada pasien diatas usia 50 tahun, atau pasien dengan kecenderungan stiffness pada
sendi-sendi kecil. Pemilihan teknik ini didasarkan untuk mempertahankan fungsi
okupasi dan alasan kosmetik.
REGIONAL Arah flap dapat dibuat dari proksimal, distal, dan lateral. Flap dijahit setinggi
mungkin dari eminensia thenar. Hal yang perlu diperhatikan pada flap ini, yaitu
FLAP saraf digitalis pada ibu jari harus dapat diidentifikasi untuk mencegah cedera.
Untuk meminimalisasi fleksi kontraktur, maka saat imobilisasi ibu jari diposisikan
pada abduksi palmar, sendi MCP & DIP diposisikan fleksi maksimal, sehingga
PIP berada dalam posisi fleksi yang seminimal mungkin.
Lokasi donor dapat ditutup secara primer ataupun dengan Skin graft. Pada hari 10-
14, flap dapat dipisahkan dari donornya dan mobilisasi aktif dapat segera dimulai..
Pada jangka panjang, fungsi sensorik pada flap ini lebih baik dibandingkan
dengan skin graft.
Cross-Finger Flap
Diindikasikan pada FTI dengan defek di darah palmar, dan tidak
dianjurkan pada pasien dengan dengan penyakit Buerger, Raynaud,
ataupun penyakit vaskular lainnya. Juga dikontraindikasikan pada pasien
dengan kecenderungan joint stiffness.
Flap memiliki ketahanan dan sensibililitas yang baik, bebas nyeri, namun
REGIONAL sebagian besar kasus memiliki komplikasi intoleransi dingin (10/16).
FLAP Vaskularisasi flap yang diambil berasal dari neurovascular bundle palmar
dan cabang dorsalnya. Flap dielevasikan pada bidang diatas paratenon
ekstensor setinggi phalanx media atau proksimal, Lalu dapat diimobilisasi
baik dengan plaster splint ataupun fiksasi eksterna berukuran kecil.
Pada hari 10-14, flap dipisahkan dari donornya, dan mobilisasi aktif
dimulai sesegera mungkin.
Kite Flap
Dikembangkan oleh Holevitch dan Foucher, pedikel yang digunakan
berasal dari arteri MC I bagian dorsal. Defek pada donor ditutup dengan
REGIONAL FTSG.
AMPUTATION REVISION
FLAP & Dilakukan pada defek matrix yang cukup luas, juga pada usia lanjut atau
AMPUTASI dengan penyakit sistemik yang tidak memungkinkan dilakukan tindakan
flap. Sisa dari matriks kuku diablasi, bila insersi tendon fleksor atau
ekstensor tidak dapat dipertahankan, maka dapat dilakukan disartikulasi.