Pembimbing:
dr. Prasetyo Tri Kuncoro, Sp. S
Disusun oleh:
Noor Aziz Sukma Adi
G4A018103
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
SMF ILMU PENYAKIT SARAF
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2019
Latar Belakang
Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo dengan
gangguan pada telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan
sekitar 10-20% kasus bersifat bilateral.
Karena tidak adanya uji yang defintif untuk penyakit Meniere, penderita
biasanya didiagnosis ketika semua penyebab lain dapat disingkirkan
01 Tinjauan Pustaka
Anatomi
Fisiologi Pendengaran
Fisiologi Keseimbangan
Input sensorik (reseptor vestibuler di
labirin, organ penglihatan dibawa
ke saraf pusat mendapat gambaran
posisi tubuh (propioseptif) safar
spinal medula spinalis medula
oblongata thalamus korteks
sensoris (gyrus post sentralis)
Definisi Penyakit Meniere
Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan
vertigo, tinnitus, berkurangnya pendengaran yang bersifat fluktuatif
dan perasaan penuh di telinga
Vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitar dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan
otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh
Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu
mendengar bunyi namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar
Gangguan pendengaran biasanya berfluktuasi dan progresif dengan
pendengaran yang semakin memburuk dalam beberapa hari.
Epidemiologi
Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada
telinga dalam
Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa
Paling banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun
Kemungkinan ada komponen genetik yang berperan dalam penyakit
Meniere karena ada riwayat keluarga yang positif sekitar 21% pada
pasien dengan penyakit Meniere
Pasien dengan risiko besar terkena penyakit Meniere adalah orang-
orang yang memiliki riwayat alergi, merokok, stres, kelelahan,
alkoholisme, dan pasien yang rutin mengonsumsi aspirin
Etiologi
Keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan cairan telinga yang
abnormal dan diduga disebabkan oleh terjadinya malabsorbsi dalam
sakus endolimfatikus
Terjadinya suatu robekan endolimfa dan perilimfa bercampur
Faktor lingkungan seperti suara bising, infeksi virus HSV, penekanan
pembuluh darah terhadap saraf (microvascular compression
syndrome)
Dapat ditimbulkan oleh trauma kepala, infeksi saluran pernapasan
atas, aspirin, merokok, alkohol, atau konsumsi garam berlebihan
Patofisiologi
Hidrops endolimfa (peningkatan endolimfa yang menyebabkan
labirin membranosa berdilatasi) pada kokhlea dan vestibulum
Hidrops endolimfa ini lama kelamaan menyebabkan penekanan yang
bila mencapai dilatasi maksimal akan terjadi ruptur labirin membran
dan endolimfa akan bercampur dengan perilimfa
Pencampuran ini menyebabkan potensial aksi di telinga dalam
sehingga menimbulkan gejala vertigo, tinnitus, dan gangguan
pendengaran serta rasa penuh di telinga
Ketika tekanan sudah sama, maka membran akan sembuh dengan
sendirinya dan cairan perilimfe dan endolimfe tidak bercampur
kembali namun penyembuhan ini tidak sempurna
Gejala Klinis
Penyakit Meniere dimulai dengan satu gejala lalu secara progresif
gejala lain bertambah
Gejala-gejala klinis dari penyakit Meniere yang khas sering disebut
trias Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli saraf sensorineural
fluktuatif terutama nada rendah
Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo disertai rasa
mual dan muntah. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai
beberapa minggu, kemudian keadaan akan berangsur membaik
Penyakit ini bisa sembuh tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa
hilang sama sekali. Pada serangan kedua dan selanjutnya dirasakan
lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali
Gejala Klinis
Gejala Vertigo Khas pada Meniere’s Disease:
Vertigo periodik biasanya dirasakan dalam dua puluh menit sampai
dua jam atau lebih dalam periode serangan seminggu atau sebulan
yang diselingi periode remisi
Vertigo menyebabkan nistagmus, mual, dan muntah
Pada setiap serangan biasanya disertai gangguan pendengaran dan
keseimbangan sehingga tidak dapat beraktivitas dan dalam keadaan
tidak ada serangan pendengaran akan pulih kembali
Kriteria Diagnosis
Vertigo yang hilang timbul berlangsung selama minimal 20 menit
disertai dengan tinnitus dan rasa penuh pada telinga
Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural
Pemeriksaan Fisik : Bila dari hasil pemeriksaan fisik telinga
kemungkinan kelainan telinga luar dan tengah dapat disingkirkan dan
dipastikan kelainan berasal dari telinga dalam
Pemeriksaan Penunjang:
o Audiometri : Menunjukkan tuli sensorineural
o Elektronistagmografi (ENG) dan tes keseimbangan
o Elektrokokleografi (ECOG)
o Brain Evoked Response Audiometry (BERA)
o MRI
Tata Laksana
Diet dan Gaya Hidup
o Diet rendah garam, olahraga rutin, menghindari obatan ototoksik
Farmakologi
Pada Vertigo Akut
o Vestibular supressants dan/atau anti-vertigo
o Droperidol
o Diazepam
o Dimenhydrinate
o Diphenhydramine
o Meclizine
Tata Laksana
Tatalaksana untuk mencegah serangan
berulang
o Diuretik (Hidrochlortiazid)
o Betahistine (Dosis 16 mg, 2x1 hari
selama 3 bulan)
o Diet rendah garam
Tata Laksana
Rehabilitasi
Bedah
o Dekompresi sakus endolimfatikus
o Labirinektomi
o Neurektomi vestibuler
o Labirinektomi dengan zat kimia
o Endolimfe shunt
Prognosis
Penyakit Meniere belum dapat disembuhkan dan bersifat progresif,
tapi tidak fatal dan banyak pilihan terapi untuk mengobati gejalanya.
Belum ada terapi yang efektif untuk penyakit ini namun berbagai
tindakan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan dan
progresivitas penyakit.
THANKS