ANGINA LUDWIG
DISUSUN OLEH:
METI DESTRIYANA 1618012047
NIDA NABILAH NUR 1618012129
SERAFINA SUBAGIO 1618012053
PERSEPTOR:
No. MR 331500
Tanggal Masuk Selasa, 9 Januari 2018
Nama Tn. A
Jenis Kelamin Laki-laki
Usia 26 Tahun
Alamat Bina Karya Utama Putra, Rumbia
Pekerjaan Tidak bekerja
Suku Jawa
Alamat Islam
Status Belum menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utrama
• Nyeri dan bengkak pada gusi sejak 3 hari yang lalu yang tidak
berkurang
Keluhan Tambahan
• Bengkak di rahang bawah, nyeri menelan, sulit makan, dan demam
• Keadaan Umum:
• Tampak sakit sedang
• Kesadaran:
• Compos mentis (GCS
E4V5M6)
• Suhu: 37.6 0C
• Frekuensi Nadi:
• 100 x/menit, regular, isi dan
tegangan cukup
• Frekuensi Napas:
• 20 x/menit
• Tekanan Darah:
• 120/70 mmHg
• SpO2: 97 %
PEMERIKSAAN FISIK
Prognosis
Sekitar 90% kasus phlegmon disebabkan oleh odontogen baik melalui infeksi dental
primer, postekstraksi gigi maupun oral hygiene yang kurang.
Rute infeksi pada kebanyakan kasus ialah dari terinfeksinya molar ketiga rahang
bawah atau dari perikoronitis
Selain gigi molar ketiga, gigi molar kedua bawah juga menjadi penyebab
odontogenik dari phlegmon
Penyebab lain yang sedikit dilaporkan antara lain sialadenitis kelenjar submandibula,
fraktur mandibula terbuka, abses peritonsilar, trauma leher, infeksi saluran pernafasan
atas, dll.
RUANG SUBLING UAL
RUANG SUBMANDIBULAR
SEGITIGA SEGMENTAL
PATOFISIOLOGI
esktraoral
like), hangat
• Disfonia (ht potato voice)
intraoral
• Disfagia, hipersalivasi, disartria
GEJALA KLINIS
4 Tanda Kardinal
Angina Ludwig
Pemeriksaan Fisik
•Demam, takikardi dengan karakteristik dasar mulut yang tegang dan keras,
edem jaringan leher depan di atas os hyoid yang memberikan gambaran
seperti bull neck
•Karies pada gigi molar bawah dapat dijumpai
•Biasanya ditemui pula indurasi dan pembengkakkan ruang submandibular
yang dapat disertai dengan lidah yang terdorong ke atas
•Trismus dapat terjadi dan menunjukkan adanya iritasi pada m. masticator
•Tanda-tanda penting seperti pasien tidak mampu menelan air liurnya sendiri,
dispneu, takipneu, stridor inspirasi, sianosis, dan postur tubuh mengendus
menunjukkan adanya hambatan pada jalan napas yang perlu mendapat
penanganan segera
Pemeriksaan Penunjang
• Dekompresi ruang
submandibular,
sublingual, dan
3 submental
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Komplikasi Prognosis
Asfiksia
• Tergantung pada
proteksi segera
Trombosis sinus kavernosus
jalan napas
Abses serebri • Tingkat kematian
Mediastinitis berkurang menjadi
Efusi perikard atau pleura 5% semenjak ada
antibiotik
Ostemielitis mandibula
PEMBAHASAN
DASAR DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pasien sering mengalami
bengkak dan nyeri hilang
timbul pada gusi dalam 1 Pemeriksaan Penunjang
Pasien tampak lemah dan
tahun terakhir lesu, sulit untuk berbicara
Pasien mengeluh leher ketika diajak berkomunikasi Leukositosis
bengkak, sulit membuka Trismus, lidah terangkat, traba Foto OPG: tampak carries
mulut, sulit menelan, demam pembengkakan yang keras dentis, tampak impaksi dan
Sesuai dengan teori dan hangat pada daerah gangrene radix 48
submental dan
submandibular Foto cranium AP lateral
Sesuai dengan teori Foto cervical AP lateral: tak
tampak soft tissue mass regio
colli, tak tampak pelebaran
retrofaringeal space
DASAR TATA LAKSANA
Pasien Teori