Anda di halaman 1dari 58

INFEKSI/PERADANGAN

PADA TELINGA
dr. Rina Hayati, Mked.(ORL-HNS), Sp.T.H.T.K.L.
Anatomi

TELINGA LUAR TELINGA


TELINGA DALAM 2
TENGAH
TELINGA LUAR
o MAE panjangnya sekitar 2,5 –
3,5 cm yang
o Pars kartilaginosa
o Pars ossea
o Arah MAE
o Supero-postero-medial
(Membentuk pars kartilago)
o Antero-infero-medial
(membentuk pars ossea)

4
o Pars kartilaginosa
o Merupakan 1/3 bagian
luar dari MAE
o Kulit sangat longgar
o Mengandung folikel
rambut, kelenjar
serumen dan kelenjar
sebasea
o Tebal kulit pada pars
kartilaginosa sebesar
kurang lebih 0,5 sampai 1
mm.
o Supero-postero-medial

5
o Pars ossea
o 2/3 bagian dalam dari
liang telinga
o Dibentuk dari pars
timpani serta pars
skuamosa tulang
temporal.
o Liang telinga bagian
tulang ini melengkung
ke arah anterior- inferior
& menyempit di bagian
tengah membentuk
isthmus

6
Otitis Eksterna

DEFINISI

Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada kanalis yang


disebabkan oleh rusaknya kulit normal atau sawar proteksi
serumen.

7
INSIDENSI

• Penyakit infeksi paling sering dijumpai oleh dokter


THT
• Antara 1 : 100 dan 1 : 250 dari populasi umum dalam
laporan per tahun
• 10% dari seluruh populasi pernah mengalami OE dari
semasa hidupnya dan 90 % adalah unilateral
• Perenang 5 kali lebih sering terkena otitis
eksterna dibandingkan yang bukan perenang
• 3-5 % dari populasi akan menjadi kronis

8
Etiologi

• Pseudomonas
aeruginosa
• Staphylococcus aureus
• Eschericchia coli
• Proteus mirabilis
• Streptococci
• Gram (-) lainnya

9
Faktor
predisposisi
• Suhu & kelembaban • Diabetes militus
• Trauma /maserasi liang • Human defisiensi
telinga imun
• Terpapar air yang lama
• Variasi anatomi normal liang
telinga panjang & sempit
• Kemampuan membersihkan
liang telinga yang buruk
• Pemasangan alat bantu
dengar

10
Patogenesis
Faktor Mekanisme pertahanan kulit
predisposisi normal (-) hilangnya lap lemak &
asam
Maserasi & edema
Sekresi kel seruminosa &
sebasea terhambat

Mengorek Rasa penuh &


liang gatal pada OE
telinga liang telinga

Laserasi kulit liang


telinga, proliferasi Proses radang dan infeksi
bakteri
11
Diagnosis
• Subyektif • Obyektif
• Otalgia (70%) • Nyeri pada penekanan
• Gatal (60%) tragus
• Rasa penuh ditelinga • Sakit pada penekanan
(22%) tragus & daun telinga
• Otorea ditarik kedepan/belakang
• Pendengaran berkurang • Hiperemi, edema liang
telinga
• Kadang berdengung
• Cairan encer /kental
kadangberbau

12
Penatalaksanaan
• 4 Prinsip dasar penatalaksanaan OE :
• Pembersihan liang telinga
• Pemakaian antibiotika yang tepat
• Pengobatan terhadap radang dan nyeri
• Pencegahan terhadap infeksi berulang.

13
Stadium inflamasi akut sedang
• Lumen tertutup sebagian akibat
proses inflamasi
• Cairan seropurulen
• Edema preaurikula
• Tidak ada limfadinopati

14
Stadium inflamasi akut berat
• Lumen meatus tertutup
seluruhnya karena edema
• Cairan seropurulen berwarna
kehijauan & adanya debris
• Edema preaurikula &
limfadenopati

15
Stadium kronis
• Rasa nyeri yang berkurang akan tetapi timbuL rasa gatal
yang hebat
• Kulit pada liang telinga menebal & lapisan superficial
mengelupas
• Aurikula & konka mengalami perubahan sekunder seperti
eksematisasi, likenefikasi & ulserasi superfisial

16
Otitis Eksterna Furunkulosa
Infeksi folikel rambut di 1/3 liang telinga (Dhillon,1999)
• Etiologi Stafilokokus aureus
• Otalgia (terlokalisasi)
• Otorea (-) kec. ruptur abses
• Punctum in hair folikel
• TM normal
• Insisi abses, drainase & antibiotika

17
Otomikosis
Otomikosis adalah infeksi jamur pada kulit liang telinga.

• Spora jamur dari udara alat pembersih telinga masuk


kedalam liang telinga melekat dikulit kanalis
koloni jamur
• Gatal (70%)
• Rasa penuh
• Nyeri

18
Otoskopi :
 Debris (putih, abu-abu/hitam,
kekuningan) pada kanalis
Debris :
– Candida : halus, putih, menyerupai noda
basah pada kertas, seperti keju
– Aspergillus niger : konidiofora terlihat
seperti noda/bintik hitam atau filamen
didinding kanalis.
 Inflamasi pada kanalis
 Th/ Pembersihan kanalis & anti jamur
topikal
19
Otitis Eksterna Maligna
Proses infeksi dapat meluas ke jaringan subkutis dan organ sekitarnya
Dapat menimbulkan kelainan berupa khondritis, ostemielitis yang
mengakibatkan kehancuran tulang temporal

• Riwayat • Tanda
• Otalgia persisten • Granulasi liang telinga
• Otorhea purulen • Cairan purulen
persisten,granulasi
• +/- neuropathy cranial
• DM,usia tua, ggn sistem
imun

20
• Kultur • Radiology
• P. Aeruginosa • CT Scan Kontras
• P. Mirabilis • MRI Kontras
• Aspergilus fumigatus
• Proteus Sp
• Klebsiella Sp
• Staphylococcus Sp

21
Terapi
• Rawat inap di RS • Operasi
• Antibiotik IV • Eksisi granulasi +/- eksplorasi
telinga tengah
• Aural Toilet & debridement • +/- Mastoidektomi
setiap hari • +/- dekompresi N.VII
• +/- reseksi os temporal jika tidak
ada respon

22
Perichondritis:
• Tender Aurikula
• Indurasi
• Edema
• Kasus berat
• Crusta & weeping
• Keterlibatan soft tissues
Penatalaksanaan

• debridement, topikal &


oral antibiotik
• surgical intervention ( eksisi jaringan nekrotik)
TELINGA TENGAH
MEMBRAN TIMPANI
• berbentuk elips, tipis, dan semi • Ketebalan rata-rata : 0.074 mm
transparan • Paling tebal : 0,09 mm, anterosuperior
• Hampir lonjong • Paling tipis : 0,055 mm,
posterosuperior
• Batas KAE  kavum timpani
• oblik  sumbu liang telinga
•  rata-rata 1 cm
• Terpanjang  antero-inferior ke
supero posterior
MEMBRAN TIMPANI

Dibagi 4 kuadran :
1. Anterosuperior
2. Anteroinferior
3. Posterosuperior
4. Posteroinferior
MEMBRAN TIMPANI
Dibagi 2 bagian :
• Pars flaksida (membrana Shrapnelli)
• Pars tensa
1. Epitel berlapis gepeng
2. Subepitel
jaringan penyambung 
p.d. & saraf >>, bula
3. Fibrosa (lamina propria)
radier & sirkuler
4. Submukosa
p.d. & saraf <<
5. Epitel kuboid simpleks
TUBA EUSTACHIUS

• Penambahan panjang
sebelum usia 6 tahun
• Uk terpendek 30 mm
Uk terpanjang 40 mm
panjang rata-rata sekitar 31-
38 mm.
• Tuba Eustachius dewasa
berada pada sudut 45º dari
bidang horizontal sedangkan
pada bayi hanya 10º
Otitis Media Akut

• Otitis media akut adalah proses inflamasi di telinga tengah dengan onset yang cepat
(<12 minggu) dan biasanya diawali oleh ISPA.

• Disfungsi dari tuba Eustachius diduga sebagai faktor penyebab utama dalam
terjadinya kelainan di telinga tengah
• 2 bentuk sumbatan tuba Eustachius :
1. Sumbatan mekanik
- intrinsik
- ekstrinsik
2. Sumbatan fungsional
Etiologi :
-Streptococcus pneumonia (35%)
-Hemophilus influenza (23%)
-Streptococcus grup A
-Branhamella catarrhalis
-Staphylococcus aureus
-Moraxella catarrhalis
-bakteri enterik gram negative
-Respiratory synctytial virus
Patofisiologi
Obstruksi Tuba Disfungsi Tuba

Tekanan negatif
meningkat

Influx
microorganisme

Infeksi telinga OMA


tengah
Gambaran Klinis
• Perubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi
atas:
1.Stadium Oklusi Tuba Eustachius
2.Stadium Supurasi
3.Stadium Hiperemis
4.Stadium Perforasi
5.Stadium Resolusi
Gambaran Klinis
• Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Tanda : gambaran retraksi membrana timpani, terkadang membrana
timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna keruh
pucat. Efusi mungkin terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi.
Gambaran Klinis
• Stadium Hiperemis
Pelebaran pembuluh darah di
membrana timpani atau seluruh
membrana timpani tampak
hiperemis serta oedem.
Sekret yang terbentuk mungkin
masih bersifat eksudat yang
serosa sehingga sukar terlihat.
Gambaran Klinis
• Stadium Supurasi
Oedema yang hebat pada mukosa
telinga tengah, hancurnya sel
epitel superficial, serta
terbentuknya eksudat yang
purulen di kavum timpani,
membrana timpani menonjol
(bulging) ke arah liang telinga luar.
Pasien akan tampak sangat
kesakitan, nadi dan suhu
meningkat, serta rasa nyeri di
telinga bertambah hebat.
Gambaran Klinis
• Stadium Perforasi
Pada stadium terjadi rupture
membrana timpani dan nanah
keluar mengalir dari telinga
tengah ke telinga luar.
Pasien yang tadinya gelisah
sekarang menjadi tenang, suhu
badan turun, dan dapat istirahat
Gambaran Klinis
• Stadium Resolusi
• Bila membrana timpani tetap utuh keadaan membrana
timpani perlahan-lahan akan normal kembali.
Bila sudah terjadi perforasi maka sekret akan berkurang & akhirnya
kering.
Bila daya tahan tubuh baik/virulensi kuman rendah, maka resolusi
dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan
• Diagnosis
- Anamnesis (nyeri telinga, berdengung, demam, gelisah, batuk pilek)
- Pemeriksaan fisik  otoskopi
- Kultur
• Penatalaksanaan

- Observasi tanpa pemberian antibiotik untuk anak usia > 2 tahun


dengan gejala ringan (otalgia ringan dan demam < 39º C)
- Antibiotik lini pertama : amoksisilin 80-90 mg/kg/24 jam , dibagi
dalam 3 dosis
- Dekongestan , antiinflamasi
- Terapi adjuvan: analgetik dan antipiretik
- Miringotomi
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)

Infeksi pada telinga tengah yang terjadi lebih dari 12


minggu, disertai dengan perforasi membrane
timpani dan atau keluarnya secret telinga.

OMSK dibedakan menjadi:


I. Tipe Tubotimpani (Benigna)
II. Tipe Atiko antral (Maligna)
I. Tubo timpanal


Karakteristik perforasi pada parstensa.


Penyakit tipe ini biasanya tidak berisiko
komplikasi seperti sepsis intrakranial.
II. Atiko antral

Tipe ini mengenai pars plasida dan
karakteristik dengan pembentukan “
retraction pocket “, di mana terkumpul
keratin untuk membentuk kolesteatoma.


Kolesteatoma dibagi atas :

1. Kongenital (Congenital)
2. Didapat (Acquired)
Diagnosa

1. Anamnesa

2. Otoskopi
Plain radio graphs

3. Ro foto CT

MRI
Komplikasi
I. Intrakranial
1. Abses ekstradural.

2. Abses subdural (empiema)

3. Tromboflebitis sinus sigmoudeus/sinus lateral.

4. Meningitis.

5. Abses otak.
6. Hidrosefalus otitis.
II. Dalam tulang temporal

1. Paralisis fasial.
2. Labirinitis.
Penatalaksanaan

A. Prinsip dasar management medik dari OMSK


(medikament)

1. Tetap menjaga telinga bersih (aural toilet).

2. Tetes telinga, antibiotika.


B. Terapi operatif (surgical management)
Terapi operatif berdasarkan keuntungan :

1. Mencegah telinga berair yang berulang.

2. Memperbaiki pendengaran.

3. Dapat berenang tanpa takut akan telinga


berair
lagi.
Operatif mastoidektomi radikal
Otitis Media Effusi (OME)
Otitis Media Efusi adalah suatu inflamasi telinga tengah yg
menghasilkan cairan di belakang membran tympani yg intak.

•Pada beberapa waktu yang lalu, efusi telinga tengah kronik dianggap
sebagai cairan steril.
•Tetapi beberapa studi mengatakan ditemukannya bakteri S.
pneumonia, H. Influenza, M catarrhalis dan Streptococcus grup A pada
30%-50% anak dengan efusi telinga tengah yang kronik.
Patofisiologi
Tube Function
disturbed negative pressure

Tube obstruction
transudes

effusion

Infection (-) infection(+)

OME OMA
Gejala dan tanda
OME → tidak demam / otalgia.
• Anak-anak :
• Pendengaran kurang
• Perkembangan berbicara terlambat

• Pada orang dewasa :


• Telinga terasa tertekan/penuh
• Pendengaran berkurang
• Clicking
• Popping
GEJALA DAN TANDA
Pada otoscopy dapat terlihat:
 Cairan di belakang membran
tympani berwarna oranye / abu-abu
 Membran timpani bulging / retraksi /
normal, terdapat gelembung udara
(air bubbles) / air fluid level.
Diagnosis
• Diagnosis OME berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang
ditunjang dengan hasil pemeriksaan dengan menggunakan
otoskopi,otoendoskopi, timpanometri,audiometri.
Terapi
• sesuai algoritma PERHATI  pemeriksaan penunjang audiometri dan
timpanometri  dilakukan observasi + antibiotik + pengobatan faktor
predisposisi selama 6 minggu  keluhan masih ada  observasi +
terapi selama 3 bulan.
• Bila tidak ada perbaikan setelah 3 bulan direncanakan tindakan
miringotomi dengan pemasangan ventilasi tube (grommet) serta
pengobatan faktor predisposisi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai