Anda di halaman 1dari 40

Case Report

Otitis Media Akut

Disusun oleh:
Vania Novita Hutagalung
1765050214
Pembimbing:
dr. Lina Marlina, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT THT


PERIODE 25 FEBRUARI – 31 MARET 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2019 1
Tinjauan Pustaka

2
ANATOMI TELINGA LUAR
• Telinga luar terdiri
dari daun telinga dan
liang telinga.

3
ANATOMI TELINGA TENGAH
(Membran Timpani)
• Membran timpani berbentuk
bundar dan cekung bila
dilihat dari arah liang telinga
dan terlihat oblik terhadap
sumbu liang telinga.

• Bagian atas  pars flaksida


(membran shrapnell), bagian
bawah  pars tensa
(membran propia).

• Bayangan penonjolan bagian


bawah maleus pada
membran timpani disebut
umbo.

OMA | 4
Kavum Timpani
• Tulang-tulang pendengaran :
Maleus Inkus  Stapes
• Muskulus Tensor Timpani dan
Muskulus Stapedius
• Saraf Korda Timpani dan Saraf
Pleksus Timpanikus

OMA | 5
Tuba Eustachii
Pada anak, tuba lebih pendek, Fungsi sebagai ventilasi,
lebih lebar dan kedudukannya drainase sekret dan
lebih horizontal dari tuba orang menghalangi masuknya sekret
dari nasofaring ke telinga
dewasa. tengah

6
Otitis Media Akut

Otitis media akut adalah peradangan sebagian


atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

OMA | 7
Etiologi

• Streptokokus • Escherichia colli


hemolitikus • Streptokokus
• Stafilokokus anhemolitikus
aureus • Proteus vulgaris
• Hemofilus • Pseudomonas
influenza aurugenosa
• Pneumokokus

OMA | 8
Gejala OMA

Otalgia Otorea Demam

Gangguan
Gelisah
pendengaran

OMA | 9
Patogenesis Otitis Media
Sembuh/normal

F.tuba terganggu,
Tekanan negatif
Gangguan tuba Efusi OME
telinga tengah
infeksi(-)

F.tuba terganggu,
Etiologi: infeksi(+)
Perubahan tekanan tiba-tiba
Alergi
Infeksi
OMA
Sumbatan: Sekret,tampon,tumor

Sembuh OME OMSK/OMP

10
DIAGNOSIS OMA
harus memenuhi tiga hal berikut
Ditemukannya tanda efusi
di telinga tengah adanya Adanya tanda/gejala
salah satu di antara tanda peradangan telinga
berikut: tengah  adanya salah
satu di antara tanda
Penyakitnya - menggembungnya berikut:
muncul gendang telinga
- kemerahan pada
mendadak - terbatas/tidak adanya gendang telinga
gerakan gendang telinga
(akut) - nyeri telinga yang
-adanya bayangan cairan di mengganggu tidur dan
belakang gendang telinga aktivitas normal
-cairan yang keluar dari
telinga
11
1. Stadium oklusi tuba Eustachius

• Terdapat gambaran retraksi


membran timpani.

• Membran timpani berwarna


normal atau keruh pucat.

• Sukar dibedakan dengan


otitis media serosa virus.

OMA |
12
2. Stadium hiperemis
• Tampak membran timpani
hiperemis dan edema

• Sekret yang telah


terbentuk mungkin
masih bersifat eksudat
yang serosa sehingga sukar
terlihat.

13
3. Stadium supurasi
• Terbentuk eksudat purulen di
kavum timpani
• Membran timpani menonjol ke
arah liang telinga luar dan sel
epitel superfisila hancur di
mukosa telinga tengah
• Pasien tampak sangat sakit, nadi
dan suhu meningkat, serta nyeri
di telinga yang hebat.

OMA | 14
4.Stadium perforasi
• Membran timpani ruptur.
• Nanah keluar mengalir dari
telinga tengah ke liang
telinga luar.
• Pasien lebih tenang, suhu
badan turun, dan dapat
tidur nyenyak.

OMA | 15
5.Stadium resolusi
• Bila membran timpani tetap
utuh, maka perlahan-
lahan akan normal kembali.
• Bila terjadi perforasi, maka
sekret akan berkurang dan
mengering.
• Resolusi dapat terjadi
tanpa pengobatan bila
virulensi rendah dan daya
tahan tubuh baik

OMA | 16
PENATALAKSANAAN
• Stadium Oklusi membuka kembali Tuba
Eustachius
- Diberikan obat tetes hidung :
• HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik  anak <12 th
• HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik  >12 th atau
dewasa.
- sumber infeksi juga harus diobati 
antibiotik jika penyebabnya bakteri.

OMA | 17
• Stadium presupurasi

➢diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan


analgesik.
➢Bila membran timpani sudah hiperemis difus,
sebaiknya dilakukan miringotomi.
➢ Pada anak diberikan :
oampisilin 50-100 mg/KgBB/hari,
oamoksisilin 40 mg/KgBB/hari,
oeritromisin 40 mg/kgBB/hari.

OMA | 18
• Stadium supurasi
➢antibiotik
➢Idealnya disertai dengan miringotomi
bila membran timpani masih utuh.
Dengan miringotomi gejala-gejala
klinisi lebih cepat hilang dan ruptur
dapat dihindari.

19
• Stadium perforasi
➢diberikan obat cuci telinga H2O2 3%
selama 3-5 hari
➢antibiotik yang adekuat sampai 3
minggu
➢Biasanya sekret akan hilang dan
perforasi dapat menutup dalam 7-10 hari

OMA | 20
• Stadium resolusi

➢apabila sekret masih tampak mengalir


maka pemberian antibiotik dilanjutkan
sampai 3 minggu, namun bila masih keluar
sekret diduga telah terjadi mastoiditis.

OMA | 21
mastoiditis Abses
akut Otak

OMSK Meningitis
Komplikasi

OMA | 22
Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Cipinang-
JakartaTimur
Pekerjaan :-
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa

23
Anamnesis

Keluhan utama:
• keluar cairan dari telinga kiri dan kanan sejak
3 hari SMRS.
Keluhan tambahan:
• Nyeri pada telinga kiri dan kanan
• Penurunan pendengaran
• Demam
24
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang kepoli THT RSU UKI dengan keluhan
keluar cairan berwarna kekuningan dari telinga kiri dan
kanan sejak 3 hari SMRS, cairan tidak bebau dan
disertai rasa nyeri. Cairan tersebut keluar terus
menerus. Pasien mengaku 1 minggu yang lalu flu dan
batuk berdahak. Pasien mengaku sudah diberikan obat
antibiotik tetes, namun obat tersebut hanya
menghilangkan nyeri beberapa saat. Keluhan
tambahan yang dirasakan pasien adalah demam kurang
lebih satu minggu yang lalu dan juga mengalami
penurunan pendengaran. Pasien mengaku memiliki
hobi berenang.

25
Riwayat penyakit dahulu:
• Pasien pernah mengalami keluar cairan dari
telinga kiri kurang lebih 3 tahun yang lalu
• Riwayat alergi makanan, obat-obatan, udara
disangkal.

Riwayat penyakit keluarga/sosial:


• Riwayat anggota keluarga yang menderita
penyakit seperti ini disangkal
• Riwayat anggota keluarga yang alergi disangkal

26
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos mentis
• Kooperatif : Kooperatif
• Tekanan darah : 120 / 70 mmHg
• Frekuensi nadi : 80 kali/ menit
• Frekuensi napas : 20 kali/menit
• Suhu : 36,5oC
• Kepala : Normocephali
• Mata : CA -/-, SI -/-
• Leher : KGB tidak teraba membesar

27
Status Lokalis THT
Pemeriksaan telinga
Daun Telinga Kanan Kiri
1. Auricula
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada

2. Preauricula
Fistel Tidak ada Tidak ada
Auricular assesoris Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada

3. Retroauricula
Pembengkakan Tidak ada
Tidak ada
Abses Tidak ada
Tidak ada
Fistel Tidak ada
Tidak ada
Sikatriks Tidak ada
Tidak ada
28
Status Lokalis THT
Pemeriksaan telinga

Liang Telinga Kanan Kiri

1. Liang telinga
Lapang/sempit Lapang Lapang
Kelainan congenital Tidak ada Tidak ada

2. Warna epidermis Merah muda Merah muda

3. Serumen ada ada


Ada, berwarna kuning Ada, berwana kuning
4. Sekret
dan kental dan kental
5. Kelainan Telinga Tidak ada Tidak ada
29
Status Lokalis THT
Pemeriksaan telinga
Membran Timpani Kanan Kiri

1. Utuh/tidak Tidak utuh Tidak Utuh

2. Warna Suram Suram

3. Reflek cahaya - -

4. Perforasi ada ada

5. Kelainan tidak ada tidak ada

30
Status Lokalis THT
Pemeriksaan telinga
Tes Pendengaran Kanan Kiri

Tes garpu tala Rinne (-) (-)

Schwabach Memanjang Memanjang

Weber Tidak ada lateralisasi

31
Status Lokalis THT
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan bentuk luar hidung Dalam batas normal

Rhinoskopi anterior Kanan Kiri


Cavum nasi
1. Lapang/sempit Lapang Lapang
2. Mukosa Merah muda Merah muda
Konka inferior
1. Besar eutrofi eutrofi
2. Warna Merah muda Merah muda
3. Permukaan Licin Licin
Konka media
1. Besar Eutrofi Eutrofi
2. Warna Merah muda Merah muda
3. Permukaan Licin Licin
Meatus nasi media Sekret (+) Sekret (-)
Septum Lurus Lurus
Kelainan Tidak ada TIdak ada
32
Status Lokalis THT
Pemeriksaan Tenggorokan
KELAINAN DEKSTRA SINISTRA
Simetris/tidak Simetris Simetris
Warna Merah muda Merah muda
Palatum mole + Arkus
Edem Tidak ada Tidak ada
Faring
Bercak/eksudat Tidak ada Tidak ada
Dinding faring Massa Tidak ada
Warna Merah muda
Permukaan Rata
Tonsil Ukuran T1 T1
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Rata Rata
Eksudat Tidak ada Tidak ada
Perlengketan dengan
pilar Tidak ada Tidak ada
33
Status Lokalis THT
Pemeriksaan Tenggorokan
Edema Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Peritonsil
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk Tidak ada Tidak ada
Ukuran Tidak ada Tidak ada
Tumor
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Gigi Karies/Radiks Ada Ada
Kesan
Warna Merah muda Merah muda
Bentuk Normal Normal
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Lidah
Massa Tidak ada Tidak ada
34
Status Lokalis THT
Pemeriksaan Leher
• Kelenjar Getah Bening:

Tidak terdapat pembesaran Kelenjar Getah


Bening

35
KASUS

• Pasien mengeluh keluar cairan kekuningan dari


telinga kiri dan kanan sejak 3 hari SMRS.
• 1 minggu sebelumnya pasien mengaku flu dan
batuk berdahak.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh
tidak meningkat, nadi didapatkan sedikit
meningkat, pada pemeriksaan membran timpani
didapatkan tidak utuh, membran timpani suram
dan refleks cahaya (-) pada kedua telinga.
36
• DIAGNOSA KERJA
Otitis Media Akut stadium Perforasi

• DIAGNOSA BANDING
Otitis media supuratif kronik

37
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa

Saat mandi atau


Jika pasien flu
berenang jangan
atau batuk segera
sampai air masuk
dibawa ke dokter.
ke dalam telinga.

Pasien dilarang
mengorek – ngorek
telinga.

38
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
• Cuci Telinga  H2O2 (2x3 tetes)
• Obat tetes telinga  Otopain (3x3 tetes)
• Antibiotik Sistemik  Amoksisilin 3x 1 tablet
(po) selama 5-7 hari
• Analgetik  Paracetamol 3 x 1 tablet (po)
• Kortikosteroid  Methyl Prednisolon (3x1)

39
Prognosis
• Quo ad vitam : Ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Ad bonam

40

Anda mungkin juga menyukai