Disusun oleh:
Vania Novita Hutagalung
1765050214
Pembimbing:
dr. Lina Marlina, Sp.THT-KL
2
ANATOMI TELINGA LUAR
• Telinga luar terdiri
dari daun telinga dan
liang telinga.
3
ANATOMI TELINGA TENGAH
(Membran Timpani)
• Membran timpani berbentuk
bundar dan cekung bila
dilihat dari arah liang telinga
dan terlihat oblik terhadap
sumbu liang telinga.
OMA | 4
Kavum Timpani
• Tulang-tulang pendengaran :
Maleus Inkus Stapes
• Muskulus Tensor Timpani dan
Muskulus Stapedius
• Saraf Korda Timpani dan Saraf
Pleksus Timpanikus
OMA | 5
Tuba Eustachii
Pada anak, tuba lebih pendek, Fungsi sebagai ventilasi,
lebih lebar dan kedudukannya drainase sekret dan
lebih horizontal dari tuba orang menghalangi masuknya sekret
dari nasofaring ke telinga
dewasa. tengah
6
Otitis Media Akut
OMA | 7
Etiologi
OMA | 8
Gejala OMA
Gangguan
Gelisah
pendengaran
OMA | 9
Patogenesis Otitis Media
Sembuh/normal
F.tuba terganggu,
Tekanan negatif
Gangguan tuba Efusi OME
telinga tengah
infeksi(-)
F.tuba terganggu,
Etiologi: infeksi(+)
Perubahan tekanan tiba-tiba
Alergi
Infeksi
OMA
Sumbatan: Sekret,tampon,tumor
10
DIAGNOSIS OMA
harus memenuhi tiga hal berikut
Ditemukannya tanda efusi
di telinga tengah adanya Adanya tanda/gejala
salah satu di antara tanda peradangan telinga
berikut: tengah adanya salah
satu di antara tanda
Penyakitnya - menggembungnya berikut:
muncul gendang telinga
- kemerahan pada
mendadak - terbatas/tidak adanya gendang telinga
gerakan gendang telinga
(akut) - nyeri telinga yang
-adanya bayangan cairan di mengganggu tidur dan
belakang gendang telinga aktivitas normal
-cairan yang keluar dari
telinga
11
1. Stadium oklusi tuba Eustachius
OMA |
12
2. Stadium hiperemis
• Tampak membran timpani
hiperemis dan edema
13
3. Stadium supurasi
• Terbentuk eksudat purulen di
kavum timpani
• Membran timpani menonjol ke
arah liang telinga luar dan sel
epitel superfisila hancur di
mukosa telinga tengah
• Pasien tampak sangat sakit, nadi
dan suhu meningkat, serta nyeri
di telinga yang hebat.
OMA | 14
4.Stadium perforasi
• Membran timpani ruptur.
• Nanah keluar mengalir dari
telinga tengah ke liang
telinga luar.
• Pasien lebih tenang, suhu
badan turun, dan dapat
tidur nyenyak.
OMA | 15
5.Stadium resolusi
• Bila membran timpani tetap
utuh, maka perlahan-
lahan akan normal kembali.
• Bila terjadi perforasi, maka
sekret akan berkurang dan
mengering.
• Resolusi dapat terjadi
tanpa pengobatan bila
virulensi rendah dan daya
tahan tubuh baik
OMA | 16
PENATALAKSANAAN
• Stadium Oklusi membuka kembali Tuba
Eustachius
- Diberikan obat tetes hidung :
• HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik anak <12 th
• HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik >12 th atau
dewasa.
- sumber infeksi juga harus diobati
antibiotik jika penyebabnya bakteri.
OMA | 17
• Stadium presupurasi
OMA | 18
• Stadium supurasi
➢antibiotik
➢Idealnya disertai dengan miringotomi
bila membran timpani masih utuh.
Dengan miringotomi gejala-gejala
klinisi lebih cepat hilang dan ruptur
dapat dihindari.
19
• Stadium perforasi
➢diberikan obat cuci telinga H2O2 3%
selama 3-5 hari
➢antibiotik yang adekuat sampai 3
minggu
➢Biasanya sekret akan hilang dan
perforasi dapat menutup dalam 7-10 hari
OMA | 20
• Stadium resolusi
OMA | 21
mastoiditis Abses
akut Otak
OMSK Meningitis
Komplikasi
OMA | 22
Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Cipinang-
JakartaTimur
Pekerjaan :-
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
23
Anamnesis
Keluhan utama:
• keluar cairan dari telinga kiri dan kanan sejak
3 hari SMRS.
Keluhan tambahan:
• Nyeri pada telinga kiri dan kanan
• Penurunan pendengaran
• Demam
24
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang kepoli THT RSU UKI dengan keluhan
keluar cairan berwarna kekuningan dari telinga kiri dan
kanan sejak 3 hari SMRS, cairan tidak bebau dan
disertai rasa nyeri. Cairan tersebut keluar terus
menerus. Pasien mengaku 1 minggu yang lalu flu dan
batuk berdahak. Pasien mengaku sudah diberikan obat
antibiotik tetes, namun obat tersebut hanya
menghilangkan nyeri beberapa saat. Keluhan
tambahan yang dirasakan pasien adalah demam kurang
lebih satu minggu yang lalu dan juga mengalami
penurunan pendengaran. Pasien mengaku memiliki
hobi berenang.
25
Riwayat penyakit dahulu:
• Pasien pernah mengalami keluar cairan dari
telinga kiri kurang lebih 3 tahun yang lalu
• Riwayat alergi makanan, obat-obatan, udara
disangkal.
26
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
27
Status Lokalis THT
Pemeriksaan telinga
Daun Telinga Kanan Kiri
1. Auricula
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
2. Preauricula
Fistel Tidak ada Tidak ada
Auricular assesoris Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
3. Retroauricula
Pembengkakan Tidak ada
Tidak ada
Abses Tidak ada
Tidak ada
Fistel Tidak ada
Tidak ada
Sikatriks Tidak ada
Tidak ada
28
Status Lokalis THT
Pemeriksaan telinga
1. Liang telinga
Lapang/sempit Lapang Lapang
Kelainan congenital Tidak ada Tidak ada
3. Reflek cahaya - -
30
Status Lokalis THT
Pemeriksaan telinga
Tes Pendengaran Kanan Kiri
31
Status Lokalis THT
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan bentuk luar hidung Dalam batas normal
35
KASUS
• DIAGNOSA BANDING
Otitis media supuratif kronik
37
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
Pasien dilarang
mengorek – ngorek
telinga.
38
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
• Cuci Telinga H2O2 (2x3 tetes)
• Obat tetes telinga Otopain (3x3 tetes)
• Antibiotik Sistemik Amoksisilin 3x 1 tablet
(po) selama 5-7 hari
• Analgetik Paracetamol 3 x 1 tablet (po)
• Kortikosteroid Methyl Prednisolon (3x1)
39
Prognosis
• Quo ad vitam : Ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Ad bonam
40