Anda di halaman 1dari 40

ANTIHIPERTENSI

Tujuan Strategi
 Menurunkan mortalitas dan  Perubahan gaya hidup
TUJUAN DAN morbiditas kardiovaskular  Diet rendah garam
 Berhenti merokok
STRATEGI  Mengurangi konsumsi alkohol
 Aktivitas fisik teratur
1. Diuretik
2. Penyekat reseptor beta adrenergik (ß-blocker)
5 KELOMPOK 3. Penghambat angiotensin converting enzyme
OBAT LINI (ACE inhibitor)
PERTAMA 4. Penghambat reseptor angiotensin
(Angiotensin Reseptor B locker , ARB)
5. Antagonis Kalsium
DIURETIK
Meningkatkan ekskresi
Penurunan curah
natrium, air dan klorida
jantung dan tekanan
sehingga menurunkan volume
darah dan cairan ekstraseluler darah

DIURETIK
Penurunan natrium Menurunkan
Menambah efek
interstisial dan sel otot resistensi
hipotensi
polos pembuluh darah perifer
Menghambat transport Ekskresi Na dan Cl
bersama (symport) Na-Cl meningkat
di tubulus distal ginjal

Hidroklorotiazid
Bendroflumetiazid

GOLONGAN Klorotiazid
Indapamid
TIAZID Klortalidon

Pada dosis ekuipoten ,


golongan Tiazid memiliki efek • Bendroflumetiazid 3 jam
dan efek samping yang kurang • Hidroklorotiazd 10-12 jam
lebih sama, perbedaan utama • Indapamid 15-25 jam
pada masa kerjanya.
• Umumnya kurang efektif pada gangguan fungsi ginjal, memperburuk fungsi ginjal
dan pada pemakaian lama menyebabkan hiperlipidemia (peningkatan kolesterol LDL
dan trigliserida)
• Terutama efektif pada pasien dengan kadar renin rendah, mis:orang tua

Efek hipotensif baru terlihat setelah 2-3 hari pemakaian


dan mencapai maksimum setelah 2-4 minggu

Pada pasien gagal ginjal , tiazid kehilangan efek Dianjurkan penggungaan


efektivitas diuretik dan antihipertensinya. diuretik kuat.

Mengalami antagonisme oleh antiinflamasi


Terjadi retensi natrium dan air
non steroid (AINS) karena AINS menghambat
yang akan mengurangi efek
sintesis prostaglandin yang berperan penting
hampir semua obat
dalam pengaturan aliran darah ginjal dan
antihipertensi lain.
transport air dan garam .

Tiazid seringkali dikombinasi dengan antihipertensi lain, karena :


• Dapat meningkatkan efeketivitas antihipertensi lain
• Dapat mencegah retensi cairan oleh antihipertensi lain sehingga efek-efek obat tersebut dapat
bertahan.
• Hipokalemia
 dapat dihindari dengan pemberian dosis rendah
atau kombinasi obat lain seperti ACE inhibitor
EFEK • Hiponatremia
SAMPING
• Hipomagnesemia

• Hiperkalsemia
• Menghambat sekresi asam urat dari ginjal
 Pada pasien hiperurisemia dapat mencetuskan
serangan gout akut.

EFEK • Pada penderita DM


 Tiazid dapat menyebabkan hiperglikemia karena
SAMPING mengurangi sekresi insulin.

• Pada pasien pria


 Gangguan fungsi seksual merupakan efek samping
tiazid yang cukup mengganggu.
Furosemid, torasemid, bumetarid dan asam etakrinat.

Diuretik kuat bekerja di ansa henle asenden bagian epitel tebal dengan cara
menghambat kotransport na, K, cl dan menghambat resorpsi air dan elektrolit.

DIURETIK Mula kerja lebih cepat dan Jarang digunakan sebagai anti hipertensi
kecuali pada pasien dengan gangguan
efek diuretik lebih kuat
KUAT daripada golongan tiazid.
fungsi ginjal (kreatinin serum > 2,5 mg/dl)
atau gagal jantung.

Loop Diuretics, Waktu paruh umumnya lebih pendek sehingga diperlukan pemberian 2-3x sehari.
Ceiling Diuretic
Efek samping hampir sama dengan thiazide.

KECUALI!!

Diuretik kuat menimbulkan hiperkalsiuria dan menurunkan kalsium darah, sedangkan


thiazid menimbulkan hipokalsiuria dan meningkatkan kadar kalsium darah.
Amilorid, triamterene, spironolakton

Penggunaan terutama dalam kombinasi dengan diuretik lain untuk


mencegah hypokalemia.

• Dapat menimbulkan hiperkalemia bila diberikan pada pasien dengan


DIURETIK gagal ginjal atau bila dikombinasi dengan ACE inhibitor, ARB, ß blocker,
AINS atau dengan suplemen kalium (kreatinin serum > 2.5 mg/dl)
HEMAT • Tidak mempengaruhi kadar Ca dan gula darah
KALIUM
Sangat berguna pada pasien
Antagonis aldosteron sehingga
dengan hiperurisemia
terpilih pada hiperaldosterinisme
hipokalemia dan intoleransi
primer (sindrom Conn)
glukosa

Efek samping: ginekomastia, mastodinia, gangguan menstruasi dan


penurunan libido
Semua diuretik mengurangi Meningkatkan resiko
klirens litium toksisitas litium

Efek hipokalemia dan


Mempermudah terjadinya
hipomagnesemia tiazid dan
aritmia oleh digitalis
diuretik kuat
INTERAKSI
OBAT Kortikosteroid, agonis ß-2,
amfoterisin B
Memeperkuat efek
hipokalemia diuretik

AINS mengurangi efek Menghambat sintesis


antihipertensi prostaglandin di ginjal

AINS, ACE inhibitor, B blocker Meningkatkan resiko


+ diuretik hemat kalium hiperkalemia
PENGHAMBAT
ADRENORESEPTOR
BETA (ß BLOCKER)
Penurunan frekuensi denyut
jantung dan kontraktilitas Menurunkan curah jantung
miokard

Hambatan sekresi renin di sel Penurunan prosuksi


jukstaglomurel ginjal angiotensin II
MEKANISME
ANTIHIPERTENSI EFEK SENTRAL YANG MEMPENGARUHI • Bila diberikan peroral
AKTIVITAS SARAF SIMPATIS berlangsung lambat
• Efek mulai terlihat dalam
Perubahan pada sensitivitas baroreseptor 24 jam – 1 minggu
• Tidak diperoleh penurunan TD
lebih lanjut setelah 2 minggu
Perubahan aktivitas neuron adrenergik
perifer
pada dosis tetap
• Tidak menimbulkan hipotensi,
retensi air dan garam
Peningkatan biosintesis prostasiklin
Diberikan terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner (khususnya
sesudah MCI), aritmia supraventrikel dan ventrikel tanpa kelinan konduksi,
pasien yang memerlukan antidepresan / antipsikotik

• Semua B blocker di kontraindikasikan dengan asma bronkial


PENGGUNAAN • Dapat memperburuk fungsi ginjal karena mempengaruhi aliran darah ginjal

Efek hipoglikemia ringan tidak


Pada pasien dengan
B-blocker menghambat reseptor B2 yang
diabetes atau gangg
selektif memeperantarai vasodilatasi
sirkulasi perifer.
otot rangka.
LABETALOL DAN
ATENOLOL METOPROLOL
KARDEVILOL

Kurang
kardioselektif
Sering dipilih Efek vasodilatasi
dibanding
atenolol

Kardioselektif dan Dapat


Perlu diberikan
penetrasinya ke menghambat
dua kali sehri
SSP minimal reseptor α

Cukup diberikan
sehari sekali > Memperkuat efek
meningkatkan antihipertensi
kepatuhan

Mengurangi efek
samping (dingin
pada ekstremitas)
• Bradikardi
• Blokade AV
EFEK SAMPING • Hambatan nodus SA
• Menurunkan kontraksi miokard
• Gangguan fungsi seksual

• Bradikardia
• Blokade AV derajat II dan III
• Sick cinus syndrome
KONTRAINDIKASI • Gagal jantung yang belum stabil
• Pasien asma bronkial
(bronkospasme)
Rekomendasi JNC VII untuk
B blocker + ACE Inhibitor
pengobatan gagal jantung.

Penghentian B blocker pada pasien dengan angina tidak boleh


mendadak > rebound hypertension.

B blocker pada pasien DM yang mendapat insulin atau obat


hipoglikemik oral sebaiknya dihindari dapat menutupi gejala
hipoglikemia.
ANTI HIPERTENSI
• RAAS berperan mengatur tekanan darah dan volume
RENIN ANGIOTENSIN tubuh
ALDOSTERON SISTEM • Penurunan volume darah  Peningkatan sekresi renin

ANTI HIPERTENSI • Enzim proteolitik di sintesis oleh sel jukstaglomerular


ginjal
GOLONGAN RENIN • Sekresi meningkat pada penurunan aliran darah ginjal
ACE - INHIBITOR • Berfungsi mengubah angiotensinogen menjadi Ang I

• globulin disintesis dalam hati & beredar dalam darah


ANGIOTENSINOGEN • AngI dirubah oleh angiotensin converting enzyme
(ACE) menjadi AngII
• Disintesis dalam sel endotel vaskular
ACE terutama di ginjal dan paru.
• Berperan dalam degradasi bradikinin .
ACE INHIBITOR

BEKERJA
PRODRUG
LANGSUNG

ENALAPRIL,
KAPTOPRIL LISINOPRIL KUINAPRIL,
RAMIPRIL
HIPOTENSI BATUK KERING HIPERKALEMIA

EFEK SAMPING GAGAL GINJAL EDEMA


RASH
ACE INHIBITOR AKUT ANGIONEUROTIK

TERATOGENIK
ABSORBSI

• Baik dengan oral , BA 70 -75%


• Pemberian bersama makanan mengurangi 30% absrobsi

METABOLISME DAN ELIMINASI

FARMAKOKINETIK • Di hati , Lisinopril  tidak di metabolisme


• Eliminasi melalui ginjal, kecuali fosinopril mengalami eliminasi di
ginjal dan bilier

KONTRAINDIKASI

• Ibu hamil dan Menyusui


• Gagal ginjal kronik, hiperkalemia, stenosis arteri renallis bilateral
BEBERAPA SEDIAAN OBAT
ACE – INHIBITOR DAN
FARMAKOKINETIKNYA
PEMBERIAN BERSAMA
BERSAMA DIURETIK ANTASIDA 
HEMAT KALIUM  MENGURANGI
HIPERKALEMIA ABSORBSI
INTERAKSI
OBAT
KOMBINASI AINS 
HIPERKALEMIA
RESEPTOR ANG II

ANGIOTENSIN Cth : Lorasartan 


RECEPTOR selektif AT1 AT1 AT2
mempengaruhi
BLOCKER (ARB) semua efek Ang II

Vasokonstriksi, sekresi OTOT POLOS


GINJAL, OTAK,
aldosteron , Efek sentral PEMBULUH SSP, MEDULA
MEDULA
Ang II, hipertrofi otot DARAH & ADRENAL
ADRENAL
polos dan miokard. JANTUNG
MEKANISME
KERJA ARB
• Lorasarta : diabsorbsi melalui saluran cerna tidak
ABSORBSI terpengaruh makanan di lambung

• 1-2 jam, pemeberian cukup 1 – 2 x / hari


FARMAKOKINETIK WAKTU PARUH
• 15% lorasartan diubah metabolit ( 5 – Carboxyl
ELIMINASI acid) potensi 10 – 40x lipat dengan t1/2 6 -9 jam

EKSRESI • Sebagian golongan ARB ekresi melalui feses


• Hiptensi
• Hipovolemia, gagal jantung,
EFEK SAMPING hipertensi renofaskular
• Hiperkalemia
• Fetotoksik

• Kehamilan trimester 2 & 3


KONTRAINDIKASI • Ibu menyusui
• Stenosis arteri renalis bilateral
SEDIAAN DAN DOSIS
ACE-INHIBITOR DAN
ANGIOTENSIS RESEPTOR
BLOCKER (ARB)
• Antagonis kalsium menghambat influks kalsium pada otot polos pembuluh
darah dan miokard
• Relaksasi arteriol  penurunan resistensi perifer

ANTAGONIS • Dapat menimbulkan takikardi dan vasokonstriksi bila menggunakan


KALSIUM / dihidrotropin kerja pendek (Nifedipin)
CALCIUM CHANEL
BLOCKER (CCB)
• Diltiazem Dan verapamil tidak menimbulkan takikardi ,efek kronotropik
langsung pada jantung
• Dapat menimbulkan hipotensi berlebihan
BIOAVAILABALITAS
KADAR PUNCAK
VASKULOSELEKTIF ORAL RELATIF
TERCAPAI CEPAT
RENDAH
FARMAKOKINETIK
ANTAGONIS
KALSIUM
WAKTU PARUH METABOLISME DI EKSRESI DI GINJAL
PENDEK/SEDANG HATI SEDIKIT
SIFAT
BERBAGAI
ANTAGONIS
KALSIUM
AH TAHAP • Sebagai monoterapi antagonis kalsium
memberikan efektifitas yang sama dengan AH
PERTAMA lainnya.

PENGGUNAAN
• Efektif pada hipertensi engan kadar renin rendah :
ANTAGONIS EFEKTIVITAS orang lanjut usia.
KALSIUM
• Kombinasi dengan ACE – inhibitor, β - blocker. Bila
dengan β blocker pilih yang vaskuloselektif.
KOMBINASI • Kombinasi dengan diuretik tidak jelas
meningkatkan efek antihipertensi.
• Nifedipin oral  mengatasi hipertensi darurat
• Dosis awal 10 mg menurunkan tek darah dalam 10 menit, efek max
230-40 menit

• Untuk mempercepat absorbsi obat sebaiknya dikunyah dan ditelan


PENGGUNAAN • Tidak memiliki efek samping metabolik : lipid, gula darah, atau
ANTAGONIS asam urat

KALSIUM
• Penyakit jantung koroner, penggunaan nifedipin kerja singkat
meningkatkan risiko infark miokard dan stroke iskemik
SAKIT KEPALA,
HIPOTENSI SERANGAN ANGINA
WAJAH MERAH

EFEK
SAMPING
BRADIARITMIA &
KONSTIPASI DAN
EDEMA GANGGUAN
RETENSI URIN
KONDUKSI
SEDIAAN
DAN DOSIS
ANTAGONIS
KALSIUM

Anda mungkin juga menyukai