Anda di halaman 1dari 36

VASODILATOR

Oleh:

dr. SITI KEMALA SARI

BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAUPETIK


UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

1
VASODILATOR
• Adalah zat-zat yang mempunyai efek
melebarkan pembuluh darah secara langsung.

2
Pengelompokan vasodilator :
1. Vasodilator oral
Hidralazin, Minoksidil  terapi hipertensi rawat
jalan
2. Vasodilator parenteral(obat angina pektoris)
Nitropusid, Nitrogliserin,Diaxozide, Fenoldopam
 untuk kedaruratan hipertensi
3. ACE inhibitor

3
HYDRALAZINE
• Mendilatasi arteriol bukan vena.
• Efektif sebagai antihipertensi terutama jika
dikombinasi dengan obat lain yang
mengurangi peningkatan tonus simpatik serta
retensi garam dan air.
• Digunakan juga pada CHF  mengurangi
afterload ventrikel kiri dan kanan dan memiliki
aktivitas inotropik positif.

4
Farmakokinetika Hydralazine
• Absorpsi baik dan cepat
• Metabolisme oleh hati selama lintas pertama
• Metabolisme dgn cara asetilasi dipengaruhi
genetik  asetilator cepat  BA rendah 
efek antihipertensi kecil
• BA rendah (rata-rata25%)
• T1/2 : 2-4jam  tapi efek vaskular lbh panjang
• Dosis: 40-200mg/ hari
5
Toksisitas Hidralazine
• Sakit kepala
• Mual
• Anoreksia
• Palpitasi
• Berkeringat
• Flushing
• Pada pasien dengan penyakit jantung iskemia, refleks takikardi
dan stimulasi simpatis dapat menyebabkan angina atau
aritmia iskemik
• Dengan dosis 400mg/hari atau lebih  sindroma artralgia,
mialgia, ruam pada kulit, demam yang menyerupai SLE
6
MINOXIDIL
• Mekanisme kerja: membuka kanal K pada
membran otot polos oleh MINOXIDIL SULFATE
• Akibatnya menstabilkan membran pada potensial
istirahat  menyebabkan sedikit mungkin
kontraksi.
• Mendilatasi arteriol bukan vena.
• Efek anti hipertensinya sangat kuat
• Efektif pada pasien dengan gagal ginjal dan
hipertensi parah yang tidak memberi respon
hidralazine dengan baik.

7
FARMAKOKINETIKA MINOXIDIL
• Diabsorpsi dengan baik dari saluran cerna
• Dimetabolisme dengan cara konjugasi di hati
• Tidak terikat protein
• T1/2 rata-rata 4jam tapi efek antihipertensinya
pada dosis tunggal bertahan lebih dari 24 jam.
• Hanya tersedia oral dengan dosis awal 5 atau 10
mg/hari dalam 2 dosis yang dapat ditingkatkan
bertahap menjadi 40mg/hari
• Harus digunakan dalam kombinasi dengan
penyakat β dan suatu diuretik loop.
8
Toksisitas
• Takikardi bila dosis penyakat β dan
• Palpitasi diuretik tidak memadai.
• Angina
• Edema
• Sakit kepala
• Berkeringat
• Hipertrikosis

9
NATRIUM NITROPUSSIDE
• Merupakan vasodilator parenteral yang sangat
kuat.
• Dimetabolisme menjadi nitrogen monoksida
 mengaktivasi guanylyl cyclase baik dengan
rilis NO atau dengan stimulasi langsung
terhadap enzim cGMPintraseluler yang
dapat merelaksasi otot polos vaskular.
• Digunakan pada keadaan darurat hipertensi
• juga digunakan pada CHF 10
• Efektif menurunkan preload dengan cara menurunkan
komplians vena secara langsung yang mengakibatkan
distribusi kembali volume darah dari vena sentral ke
perifer.
• Juga menurunkan resistensi sistemik dan arteri.
• Meningkatkan komplains dinding aorta
• Pada akhirnya menurunkan afterload ventrikel kiri dan
ventrikel kanan dan mendilatasi arteriol pulmonal
• Kombinasi efek penurunan preload dan afterload 
dapat memperbaiki kerja miokardial dan mengurangi
tegangan ddg.
11
Farmakokinetika, metabolisme dan dosis

• Onset of action 2-5 menit


• Nitroprusside merupakan besi kompleks, kelompok cyanide
yang segera dimetabolisme menjadi sianida dan nitrogen
monoksida.
• Selanjutnya sianide dimetabolisme oleh enzim mitokondrial
Rhodanase, dengan bantuan donor sulfur, ke thiocyanate.
• Tiosianate didistribusikan ke dalam cairan ekstraseluler dan
dieliminasi dengan lambat oleh ginjal.
• Gagal ginjal dan gagal hati  keracunan tiosianat dan sianida

12
Farmakokinetika, metabolisme dan dosis

• Menurunkan TD secara cepat dan efeknya menghilang


dalam 1-10menit setelah obat dihentikan.
• Pemberian dengan cara infus IV.
• Dosis mulai dari 0,5μg/kg/menit dan dapat dinaikan
sampai 10μg/kg/menit.
• Efikasi dan mula kerja cepat  tekanan darah arteri
harus dipantau terus-menerus.

13
Toksisitas
• Sakit kepala  dilatasi pembuluh darah arteri meningeal 
dapat berkurang dalam beberapa hari dan dapat dikendalikan
dengan mengurangi dosis.
• Hipotensi
• Toksisitas paling serius akibat akumulasi sianida  asidosis
metabolik, aritmia, hipotensi berlebihan  kematian.
• Dapat terjadi toksisitas setelah pemberian dosis rendah.
• Pemberian profilaksis hydroxocobalamin dan natrium
thiosulfate untuk mempercepat metabolisme sianida 
membentuk cyanocobalamin yang tidak toksik.
• Dapat terjadi akumulasi tiosianat kelemahan, disorientasi,
psikosis, spasme otot serta konvulsi. 14
NITROGLISERIN
• Merupakan vasodilator kuat.
• Berbeda dengan nitropusid, nitrogliserin
relatif selektif terhadap vena.
• Menurunkan afterload ventrikel dengan cara
mengurangi resistensi sistemik dan pulmonal.
• Tidak dapat digunakan bila ada sakit kepala
dan berkembangnya toleransi thd nitrat.

15
DIAZOXIDE
• Merupakan turunan benzotiadiazin seperti
diuretik tiazid tapi tanpa efek diuresis.
• Vasodilator arteriol parenteral yang efektif
• Masa kerja relatif panjang
• Digunakan untuk kedaruratan hipertensi
• Injeksi diazoxide menyebabkan penurunan
tahanan vaskular sistemik dan tekanan darah
rata-rata.
16
Mekanisme kerja:
• Menyebabkan hiperpolarisasi sel-sel otot polos arteri
dengan mengaktivasi saluran K+ yang sensitif ATP 
relaksasi otot polos vaskular.
• Curah jantung meningkat dua kali lipat ok stimulasi
frekuensi jantung dan daya kontraktilitas miokardial.
• Meningkatkan aliran darah koroner.
• Retensi garam dan air dapat terjadi ok stimulasi saraf
simpatis ginjal dan sekresi renin ditingkatkan.
• Kombinasi meningkatnya CO dan sekresi renin serta
retensi garam dan air  melawan efek antihipertensinya
17
FARMAKOKINETIKA
• Diberikan secara IV untuk hipertensi parah.
• Berikatan dengan albumin serum dan jaringan vaskular
• 20-50% dieleminasi dalam bentuk tidak berubah.
• T1/2: 20-60 jam
• Onset of action 30 detik maks 3-5 menit.
• Dapat terjadi hipotensi berlebihan  kerusakan
serebral dan kardiovaskular.
• Digunakan untuk pengobatan hipoglikemia pada
insulinoma
• Dosis: 300mg

18
EFEK SAMPING DIAZOXIDE
• Iskemia miokardial  akibat stimulasi
adrenergik pada jantung
• Retensi garam dan air
• Hiperglikemi  ok terjadi hambatan sekresi
insulin
• Iskemia serebral  ok hipotensi berlebihan

19
FENOLDOPAM
• Merupakan dilator arteriol perifer  suatu
agonis reseptor dopamin D1
• Digunakan untuk kedaruratan hipertensi dan
hipertensi psca operasi
• Metabolisme di hati dgn cara konjugasi.
• T1/2: 5 menit
• Diberikan secara infus IV terus menerus
• Dosis: 0,025-0.05µg/kg/mnt  ditingkatkan
setiap 15 atau 20 menit
• ES: takikardia, sakit kepala dan flushing. 20
ACE INHIBITOR
• Menghambat konversi angiotensin I 
angiotensin II.
• Meningkatkan kadar BRADIKININ
• Bradikinin menstimulasi sintesis
PROSTAGLANDIN
• Digunakan pada penatalaksanaan hipertensi
• Dieleminasi oleh ginjal  kerusakan ginjal 
dosis harus dikurangi.
21
ACE Inhibitor
Berguna dalam :
- menurunkan tahanan perifer  menurunkan
afterload
- menurunkan retensi air dan garam (dengan
menurunkan sekresi aldosteron)  juga
menurunkan preload
- penurunan kadar angiotensin jaringan 
menurunkan aktifitas simpatis  menurunkan
remodeling jangka panjang jantung dan PD
23
ACE INHIBITOR
• Pelepasan renin dari korteks ginjal distimulasi oleh penurunan
tekanan arteri ginjal, stimulasi syaraf simpatis dan penurunan
pengiriman natrium atau peningkatan konsentrasi natrium pada
tubulus distalis ginjal.
• Renin menyebabkan pelepasan angiotensin I yang nantinya akan
dikonversi menjadi angiotensin II yang merupakan
vasokonstriktor arterial juga retensi natrium yang kemudian
akan dikonversi menjadi angiotensin III dalam kelenjar adrenal.
• Angiotensin II dan III menstimulasi rilis aldosteron.
• Angiotensin diduga memiliki kontribusi memelihara tahanan
vaskular yang tinggi pada hipertensi
24
• Penghambat angiotensin II menurunkan tekanan
darah dengan menurunkan tahahan vaskular perifer.
• Curah jantung dan kecepatan denyut jantung tidak
berubah secara bermakna.
• Tidak menyebabkan aktivasi refleks simpatis
• Bisa digunakan secara aman pada MCI
• Tidak terjadinya takikardi diduga karena penyesuaian
kembali baroreseptor atau karena peningkatan
aktivitas parasimpatis.

25
ACE INHIBITOR
• CAPTOPRIL
Mekanisme kerja:
menghambat enzim pengkonversipeptidyl dipeptidase
yang menghidrolik angiotensin I ke II dan
menginaktivasi bradikinin (suatu vasodilator kuat)
dengan merilis nitric oxide dan prostacyclin.
Aktivitas hipotensi captopril terjadi karena
penghambatan sistem angiotensin-renin dan efek
stimulasi kinin-kalikrein.
26
Farmakokinetika dan Dosis Captopril :
• Diserap dengan cepat, dengan bioavailabilitas sekitar 70% setelah
berpuasa.
• Bioavailabilitas akan menurun bila dikonsumsi bersama makanan,
tetapi efek hipertensinya tidak terpengaruh.
• Dimetabolisme menjadi disulfide.
• Kurang dari separuh dari satu dosis oral diekskresi dalam bentuk
tidak berubah di urine.
• Didistribusi pada sebagian besar jaringan tubuh.
• t1/2 kurang dari 3 jam.
• Dosis awal 25 mg, 2 atau 3x sehari 1-2 jam ac
• Interval 1-2mgg, dosis dapat ditambah shg TD dapat dikontrol.

27
• ENALAPRIL
Adalah prodrug yang akan diesterifikasi menjadi enalaprinat
merupakan suatu penghambat enzim pengkonversi.
Efek serupa dengan captopril
Hanya tersedia untuk pengguanaan secara IV  terutama untuk
kedaruratan hipertensi.
• Contoh obat prodrug lainnya adalah : Lisinopril, Benazepril,
Fosinopril, Moexipril, Perindropil, Quinapril, Ramipril, dan
Trandolapril  akan dikonversi menjadi bentuk aktif melalui
proses hidrolisis hati.

28
TOKSISITAS
• Hipotensi parah dapat terjadi pada dosis awal dari semua
penghambat ACE.
• Gagal ginjal akut
• Hiperkalemia
• Batuk kering kadang diikuti gangguan nafas
• Angiodema
• Kontraindikasi pada trimester 2 dan 3 kehamilan karena resiko
hipotensi fetal, anuria dan gagal ginjal
• Ruam-ruam kulit alergik
• Perubahan rasa
• Interaksi dengan diuretik hemat kalium atau suplemen kalium
 hiperkalemia
• Interaksi dengan OAINS menghambat efek hipotensi.
29
PENGHAMBAT KANAL KALSIUM
• Menyebabkan dilatasi arteriol perifer
• Efek: anti angina, anti aritmia, anti hipertensi
• MEKANISME KERJA: menghambat aliran
masuk kalsium ke dalam sel-sel otot polos
arteri.
• Co: VERAPAMIL
• NIFEDIPIN

30
Farmakokinetika antagonis kalsium
• Aktif secara oral
• Efek lintas pertama tinggi
• Ikatan protein plasma tinggi
• Metabolisme ekstensif

31
Farmakodinamika antagonis kalsium
1. Otot polos: relaksasi otot polos vaskular,
bronkiolus, saluran cerna dan uterus.
2. Otot jantung: menurunkan kontraktilitas
tergantung dosis.
3. Menyakat rilis insulin pada manusia
4. Mengurangi morbiditas yang menyertai
perdarahan subarakhnoid.

32
Efek samping antagonis kalsium
• Perluasan langsung dari efek teraupetiknya
• Depresi jantung serius
• Henti jantung
• Bradikardia
• Penyakatan atrioventrikuler
• Gagal jantung kongestif

33
OBAT PENYEKAT RESEPTOR ANGIOTENSIN

• LOSARTAN
• VALSARTAN
CARA KERJA:
Penyakat yang lebih selektif terhadap efek angiotensin
dan tidak memiliki efek terhadap metabolisme
bradikinin juga dapat menyakat enzim lain yang dapat
membentuk angiotensin II.

34
LOSARTAN :
• Aktif secara oral
• Dimetabolisme secara ekstensif
• Metabolit utamanya 5-carboxylic acid bersifat aktif.
• t1/2 sekitar 2jam
• t1/2 metabolit 6-9 jam
• Dosis awal yang lazim 50mg/hari dengan rentang 25-
100mg/hari.
• Efek samping sama seperti penghambat ACE keculi batuk dan
angiodema.

35
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai