Anda di halaman 1dari 17

TATALAKSANA DAN

PENCEGAHAN CA MAMMAE
LYDIA ANNISA PUTRI
1102014150

Pembimbing:
Dr. Febriyanto Kurniawan Sp.B(K). Onk
TATALAKSANA

Pembedahan

Radiasi

Kemoterapi
Pembedahan

Mastektomi radikal Breast Coserving


Mastektomi simple
modifikasi (MRM) Therapy (BCT)
Mastektomi subkutan
Mastektom radikal klasik Masktektomi dengan
(Nipple-Skin-Sparing
(classic radical mastectomy) teknik onkoplastik
Mastectomy)
Rekomendasi
• Mastektomi dikerjakan pada stadium I, II dan III bisa
berbentuk Mastektomi radikal modifikasi ataupun yang
klasik.
• BCT sebaiknya dikerjakan oleh ahli bedah konsultan yang
berpengalaman dan mempunyai tim yang berpengalaman
juga dan yang memiliki fasilitas pemeriksaan potong beku
dan fasilitas mammografi dan radiasi (yang memenuhi
syarat BCT).
• Rekonstruksi payudara dapat dilakukan bersamaan dengan
mastektomi (immediate) atau tertunda (delayed).
• Teknik rekonstruksi tergantung kemampuan ahli bedah
Radiasi

• Radioterapi pasca BCS


Radioterapi Kuratif (Radioterapi Seluruh Payudara)
Ajuvan • Radioterapi pasca mastektomi
(Radioterapi Dinding Dada)

Radioterapi Paliatif
Radioterapi Kanker Payudara

LOKAL REGIONAL

BCS MRM SUPRACLAVIKULA AKSILA:


INFRACLAVIVULA LEVEL 1 DAN 2
LEVEL 3 AKSILA
RT SELURUH RT DINDING
PAYUDARA DADA
Indikasi: Indikasi:
Pada seluruh kasus • T3-4
bcs • KGB >3
• KGB
menembus
kapsul
Dosis 25 x 2 Gy
+ booster pada Dosis 25 x 2 Gy +
tumor bed 10- booster pada skar 10-
16 Gy 16 Gy
Kemoterapi
1) CMF
• Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral)
(dapat diganti injeksi cyclophosphamide 500 mg/m2, hari 1 dan 8)
• Methotrexate 50 mg/m2 IV, hari 1 dan 8
• Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV, hari 1 dan 8
• Interval 3-4 minggu, 6 siklus
2) CAF
• Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1
• Doxorubin 50 mg/m2, hari 1
• Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari 1
• Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
3) CEF
• Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1 Epirubicin 70 mg/m2, hari 1
Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari 1 Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
• Kemoterapi yang diberikan dapat berupa obat
tunggal atau berupa gabungan beberapa
kombinasi obat kemoterapi, biasanya
diberikan secara bertahap sebanyak 6 – 8
siklus agar mendapatkan efek yang diharapkan
dengan efek samping yang masih dapat
diterima.
Rehabilitasi Medik Pasien Kanker Payudara
untuk pengembalian gangguan kemampuan fungsi dan aktivitas kehidupan
sehari-hari serta meningkatkan kualitas hidup pasien dengan cara aman dan
efektif, sesuai kemampuan yang ada.

Sebelum Tindakan (Operasi, Kemoterapi, dan


1 Radioterapi
Pascatindakan (Operasi, Kemoterapi, dan
2 Radioterapi)

3 Tata Laksana Gangguan Fungsi/Disabilitas


Sebelum Tindakan (Operasi, Kemoterapi, dan
1 Radioterapi

Upaya promotif berupa promosi fungsi fisik dan


psiko-sosial-spiritual serta kualitas hidup.
Upaya preventif dilakukan terhadap
keterbatasan atau gangguan fungsi yang dapat
timbul.
Upaya rehabilitatif yaitu penanganan terhadap
keterbatasan atau gangguan fungsi yang sudah
ada.
Pascatindakan (Operasi, Kemoterapi, dan
2 Radioterapi)

• Penanggulangan Keluhan Nyeri


• Preventif Terhadap Gangguan Fungsi Yang
Dapat Timbul Pascatindakan
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan latihan lingkup gerak sendi dini dan
peregangan lengan dan bahu sisi radiasi setiap
hari sepanjang hidup. Selain itu, juga dilakukan
prevensi sindrom dekondisi pada tirah baring
lama.
3 Tata Laksana Gangguan Fungsi/Disabilitas

• Terapi fisik pascaoperasi sebaiknya dimulai 1 hari


pascaoperasi . Penundaan latihan tidak terbukti
menguntungkan.
• Latihan peregangan aktif dapat dimulai 1 minggu
pascaoperasi atau saat drainase dilepas, dan
diteruskan hingga 6-8 minggu atau sampai
lingkup gerak sendi penuh tercapai pada sisi
lengan operasi.
• Latihan resistif progresif atau penguatan dapat
dimulai dengan beban ringan 1-2 pon dalam 4-6
minggu pascaoperasi.
Optimalisasi Follow Up Pasien Kanker
Payudara
• adalah suatu strategi pengelolaan penderita
(kanker payudara) setelah mendapatkan
pengobatan definitif, terutama pengobatan
operasi yang diharapkan akan memberikan
manfaat yang optimal pada penanganan
pasien secara keseluruhan.
Prevensi dan Skrining

Pemeriksaan Pemeriksaan
payudara payudara
sendiri klinis
(SADARI) (SADANIS)
Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
SADARI dilakukan oleh
wanita mulai dari usia
20 tahun.
SADARI dilakukan
setiap bulan, 7-10 hari
setelah hari pertama
haid terakhir.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai