KANKER
PAYUDARA
FADHIL
MUNTAZAR
20XX 3
Tumor Primer (T) Klasifikasi Stadium
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan Sistem
T0 Tidak ada bukti tumor primer Klasifikasi TNM American Joint Committee on Cancer
Tis Karsinoma in situ (AJCC) 2002, Edisi 6, untuk Kanker Payudara.
Tis (DCIS) Ductal Carcinoma in situ
Tis (LCIS) Lobular Carcinoma in situ
T1 b Tumor lebih dari 0.5 cm tetapi tidak lebih dari 1 cm pada dimensi terbesar
T1 c Tumor lebih dari 1 cm tetapi tidak lebih dari 2 cm pada dimensi terbesar
T2 Tumor lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 5 cm pada dimensi terbesar
T3 Tumor berukuran lebih dari 5 cm pada dimensi terbesar
T4 Tumor berukuran apapun dengan ekstensi langsung ke (a) dinding dada atau (b) kulit, spt yg tercantum berikut:
T4a Ekstensi ke dinding dada, tidak termasuk otot pectoralis
T4b Edema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi kulit payudara atau satellite skin nodules pada payudara yang sama
T4c Gabungan T4a dan T4b T4d Inflammatory carcinoma
20XX 4
Sumber: Panduan Nasional Penanganan Kanker Payudara, KPKN Kemenkes RI 2015.
Kelenjar Gatah Bening (KGB) regional (N)
pTNM harus dicantumkan pada setiap hasil pemeriksaan KPD yang disertai dengan cTNM.
Radiasi eksterna diberikan dengan dosis awal 50 Gy. Kemudian diberi booster; pada tumor bed
20XX
10-20 Gy dan kelenjar 10 Gy. Pitch Deck 8
PRINSIP TERAPI SISTEMIK
Regimen Kemoterapi
• Kemoterapi yang diberikan dapat berupa obat tunggal atau berupa gabungan
beberapa kombinasi obat kemoterapi.
• Kemoterapi diberikan secara bertahap, biasanya sebanyak 6 – 8 siklus agar
mendapatkan efek yang diharapkan dengan efek samping yang masih dapat
diterima
• Hasil pemeriksaan imunohistokimia memberikan beberapa pertimbangan
penentuan regimen kemoterapi yang akan diberikan.
• Beberapa kombinasi kemoterapi yang telah menjadi standar lini pertama (first
line) adalah :
20XX 9
Sumber: Panduan Nasional Penanganan Kanker Payudara, KPKN Kemenkes RI 2015.
PRINSIP TERAPI SISTEMIK
CMF
Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1 s/d 14 (oral) AC
(dapat diganti injeksi cyclophosphamide 500 Adriamicin 80 mg/m2, hari 1
mg/m2, hari 1 & 8 ) Cyclophospamide 600 mg/m2, hari 1 Interval
Methotrexate 50 mg / m2 IV, hari 1 & 8 3-4 minggu, 4 siklus
5 Fluoro-uracil 500 mg/m2 IV, hari 1 & 8 Interval 3-
4 minggu, 6 siklus TA (Kombinasi Taxane – Doxorubicin)
Paclitaxel 170 mg/m2, hari 1
CAF Doxorubin 90 mg/m2, hari 1
Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1 atau
Doxorubin 50 mg/m2, hari 1 5 Fluoro Uracil 500 Docetaxel 90 mg/m2, hari 1
mg/m2, hari 1 Interval 3 minggu / 21 hari, 6 siklus Doxorubin 90 mg/m2, hari 1 Interval 3
minggu / 21 hari, 4 siklus
CEF
Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1 ACT
Epirubicin 70 mg/m2, hari 1 TC
5 Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari 1 Interval 3 minggu / Cisplatin 75 mg/m2 IV, hari 1
21 hari, 6 siklus Docetaxel 90 mg/m2, hari 1 Interval 3
minggu / 21 hari, 6 siklus
20XX Pitch Deck 10
Sumber: Panduan Nasional Penanganan Kanker Payudara, KPKN Kemenkes RI 2015.
PRINSIP TERAPI SISTEMIK
20XX
DRUG RELATED PROBLEMS
20XX 16
DRUG RELATED PROBLEMS
20XX 17
DRUG RELATED PROBLEMS
Dosis Obat Tidak Sesuai (Overdose/Underdose)
Nama Obat Dosis Pasien Pedoman Dosis Pedoman Dosis
sesuai
BSA/BB Pasein
Doxorubicin 100 mg 60 mg/m2 94,2 mg
Cyclophosphamid 1000 mg 600 mg/m2 942 mg
Paclitaxel 100 mg 80 mg/m2 125,6 mg
Trastuzumab 300 mg 4-8 mg/kgBB 220-440 mg
Ada perbedaan pada dosis yang digunakan dengan dosis pada pedoman
penatalaksanaan kemoterapi adjuvant pada kanker payudara. Meski perbedaan dosis
tidak signifikan, rekomendasi dosis yang sesuai dapat disarankan dengan
mempertimbangkan risiko efek samping yang mungkin terjadi.
20XX 18
DRUG RELATED PROBLEMS
Interaksi obat
Interaksi Major (Doxorubicin-Trastuzumab)
Penggunaan kombinasi trastuzumab dan antrasiklin telah dikaitkan dengan risiko tinggi
kardiotoksisitas. Trastuzumab dan agen dalam kelas antrasiklin secara individual bersifat
kardiotoksik dan mungkin memiliki efek tambahan selama pemberian bersamaan. Karena
trastuzumab memiliki waktu paruh sekitar 28 hingga 38 hari, trastuzumab dapat bertahan dalam
sirkulasi hingga 27 minggu setelah penghentian pengobatan. Oleh karena itu, penggunaan antrasiklin
setelah menghentikan trastuzumab juga dapat menimbulkan risiko toksisitas jantung yang lebih
tinggi.
Rekomedasi:
Trastuzumab dan agen kardiotoksik seperti antrasiklin tidak boleh digunakan dalam kombinasi
kecuali dalam keadaan dimana pemantauan jantung memungkinkan. Penggunaan terapi berbasis
antrasiklin harus dihindari, jika mungkin, hingga 7 bulan setelah penghentian trastuzumab. Jika
antrasiklin harus digunakan lebih awal, fungsi jantung pasien harus dipantau secara ketat.
20XX 20
PEDOMAN REKOSNTITUSI OBAT SITOSTATIK
Nama Obat Pelarut Konsentrasi Stabilitas Setelah Penyimpanan Metode Pemberian
Sesuai dalam Pencampuran
Pelarut
Doxorubicin NS, 2 mg/ml 48 jam dalam suhu kamar 2- 25o C Infus IV: 15-60
D5W suhu kamar 25o C atau dalam suhu menit.
terlindung dari dingin; hidarkan
cahaya langsung dari cahaya
langsung
Cyclophosphamid SWFI, 20 mg/ml 24 jam dalam Suhu kamar ; IV: konstinyu 1-24
NS suhu kamar; 6 hari Lemari pendingin; jam.
dalam lemari terlidung cahaya
pendingin; Dosis >500mg
maksimal 2 g
diberikan lebih dari
20-30 menit.
Catatan Khusus:
Membutuhkan infusset khusus, karena pelarut paclitaxel yaitu cremophor dapat melarutkan bahan plastik PVC
atau DEHP.