Anda di halaman 1dari 15

PPK

KARSINOMA OVARIUM
Presented by Markus Molan Purap
Definisi
Belum
Primer
Bermetastasis
Karsinoma
Sakunder Bermetastasis

• Karsinoma ovarium dalah proses keganasan


primer yang terjadi pada organ ovarium.
Etiologi
• Kanker ovarium terjadi karena adanya
perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel
ovarium. Sel tersebut menjadi abnormal, serta
tumbuh dengan cepat dan tidak terkontrol.
• Hingga saat ini, penyebab terjadinya mutasi
genetik tersebut belum diketahui dengan pasti.
Manifestasi Klinis

Stadium dini Stadium lanjut

Gejala yang sering muncul: Nyeri


panggul/perut, perut begah, gangguan makan
atau merasa cepat kenyang, diare/konstipasi,
Asimtomatik gejala berkemih, perdarahan pervaginam,
lemah.

Gejala tambahan: mual, dispepsia, hilang nafsu


makan, perut membesar/membuncit, benjolan
di perut, benjolan kelenjar, sesak karena efusi
pleura.
Diagnosa
Anamnesa Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
penunjang

Keluhan utama

 Palpasi pembesaran KGB a. Laboratorium:


Riwayat penyakit sekarang
supraklavikula, aksila, dan inguinal b. Penanda tumor Ca-125 dan CEA
pasca menopause
 Paru c. Pada kasus tertentu yang tidak
Penurunan suara nafas klasik (massa kistik dijumpai
Riwayat pengobatan menandakan efusi pleura bersamaan dengan massa padat
riwayat terapi sulih hormon,  Abdomen ovarium):ditambahkan
penggunaan pil KB kombinasi dan Nilai distensi abdomen, massa, dan pemeriksaan AFP, LDH, β-hCG
terapi infertilitas asites d. USG ginekologie.
 Pelvis e. Rontgen toraks
Riwayat penyakit dahulu Lakukan pemeriksaan panggul
menars dini atau menopause lanjut, f. CT scan abdomen dan pelvis
untuk mendeteksi massa adneksa g. pemeriksaan sitologi cairan asites
riwayat endometriosis, riwayat
hereditary nonpolyposis colorectal dan/atau cairan pleura pra
cancer (HNPCC)-Lynch syndrome, operasi
atau kanker terkait lainnya
Riwayat keluarga
kanker payudara, ovarium,
kolorektal, atau endometrium
(korpus uteri), serta mutasi BRCA1
Stadium FIGO Kanker Ovarium (2014)
Stadium Keterangan
I Tumor terbatas pada ovarium

IA Tumor terbatas hanya 1 ovarium (kapsul intak)


Tidak ada tumor pada permukaan ovarium
Tidak ada sel ganas di asites atau bilasan peritoneum
IB Tumor terbatas pada kedua ovarium (kapsul intak)
Tidak ada tumor pada permukaan ovarium
Tidak ada sel ganas di asites atau bilasan peritoneum
IC Tumor terbatas pada satu atau kedua ovarium, dengan satu dari tanda di bawah:
Tumpahan/spill saat pembedahan intraoperasi
IC1 Kapsul pecah sebelum operasi atau tumor pada permukaan ovarium
IC2 Adanya sel ganas di asites atau bilasan peritoneum
IC3
II Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan perluasan pelvis (di bawah pintu atas panggul)
II A Perluasan dan/atau implan di uterus dan/atau ovarium
II B Perluasan ke jaringan pelvis intraperitoneal lainnya.
III Tumor mengenai satu atau kedua ovarium, atau kanker peritoneum primer, dengan konfirmasi sitologi atau
histopatologi meluas ke peritoneum di luar pelvis dan/atau metastasis ke KGB retroperitoneal

III A Metastasis ke KGB retroperitoneal dengan atau tanpa mengenai peritoneum diluar pelvis secara mikroskopik.
Positif hanya KGB retroperitoneal (terbukti secara sitologi atau histologi).
III A 1 Metastasis tumor < 10 mm pada dimensi terbesar
III A 1 (i) Metastasis tumor > 10 mm pada dimensi terbesar
III A 1 (ii) Keterlibatan peritoneum ekstrapelvik secara mikroskopik (di atas pintu atas panggul) dengan atau tanpa KGB
III A 2 retroperitoneal positif.
Metastasis peritoneal secara makroskopik di luar pintu atas panggul < 2 cm pada dimensi terbesar, dengan atau tanpa
metastasis ke KGB retroperitoneal.
III B
Metastasis peritoneal secara makroskopik di luar pintu atas panggul > 2 cm pada dimensi terbesar, dengan atau tanpa
metastasis ke KGB retroperitoneal. Termasuk perluasan tumor ke kapsul hati dan limpa tanpa keterlibatan parenkim
III C organ lain.

IV Metastasis jauh di luar metastasis peritoneum


IV A Efusi pleura dengan sitologi positif
IV B Metastasis ke parenkim hati dan/atau metastasis ke organ esktraabdomen (termasuk KGB inguinal dan KGB di luar
rongga abdomen)
Pembedahan Kemoterapi

Tatalaksana

Tatalaksana
penunjang

Radioterapi Nutrisi Pendampingan psikologis


Kemoterapi
Kriteria Pemberian kemoterapi:
1. Kanker ovarium stadium IC–IVB yang ditegakkan dengan pembedahan dan histopatologis.
2. Skor ECOG performance status < 2

Grade Tingkat aktivitas


0 Aktivitas penuh, dapat melakukan aktivitas tanpa pertolongan.
1 Aktivitas terbatas, dapat melakukan pekerjaan ringan.
2 Dapat mengurus diri sendiri, tetapi tidak menyelesaikan pekerjaan,
50% di tempat tidur.
3 Dapat mengurus diri sendiri secara terbatas, lebih 50% berada di
tempat tidur.
4 Tidak berdaya secara penuh, tidak dapat mengurus diri sendiri,
total di tempat tidur.

3. Kriteria laboratoris: darah tepi (Hb > 10 g%, leukosit > 3500/mm, trombosit > 100.000/mm),
fungsi hati (SGOT-SGPT sampai 2x nilai normal) dan ginjal (ureum <50 mg/dL, kreatinin 0,6-1,2
mg/dL, CCT >60 mL/menit (tergantung rejimen dan dapat dilakukan penyesuaian dosis pada
gangguan ginjal dan hati.
4. Tidak menderita penyakit komorbid berat
Kemoterapi
Kemoterapi neoadjuvan
Kemoterapi pada Kanker Ovarium Residif
adalah pemberian kemoterapi
1. Sensitif platinum (jika terjadi residif lebih
sebelum pembedahan primer Kemoterapi Adjuvan
dari 6 bulan) Diberikan kemoterapi lini
1. Rejimen kemoterapi yang Pengobatan kemoterapi pada
pertama atau lini kedua berikut ini:
diberikan: kanker ovarium pasca
 Gemcitabine (1000 mg/m2 hari 1 dan 8) +
 Paclitaxel (175 mg/m2) dan pembedahan diberikan secara
Carboplatin (AUC 5-6)
Carboplatin (AUC 5/6 x intravena setiap 3 minggu
 Docetaxel (60-75 mg/m2) + Carboplatin
(egfr+25)) secara intravena sebanyak 6 kali pemberian.
(AUC 5-6)
setiap tiga minggu sebanyak 1. Paclitaxel (175 mg/m2) dan
 Paclitaxel (175 mg/ m2) + Carboplatin
3 siklus. carboplatin (AUC 5-6)
rechallenge (AUC 4-5)
2. Kriteria respon klinik 2. Docetaxel (60-75 mg/m2)
 Etoposide (50-100 mg/m2) selama 3 hari
terhadap NAC: respon komplit, dan carboplatin/cisplatin
2. Resisten platinum (jika terjadi residif
parsial, stable disease, dan (AUC 5-6/75-100 mg/ m2)
kurang dari 6 bulan). Beberapa pilihan terapi
progresif.
yang dapat diberikan:
 Paclitaxel weekly
 Gemcitabine + Carboplatin
 Radioterapi paliatif
Batasan Terapi Farmakologi
Karsinoma Ovarium berdasarkan FORNAS
1. Gemsitabine (Tidak sesuai restriksi indikasi fornas)
Fornas:
Untuk NSCLC yang locally advanced (stadium IIIA, IIIB) atau metastatik
(stadium IV).
a) Untuk adenokarsinoma pankreas yang locally advanced (non resectable
stadium II atau stadium III) atau metastatik (stadium IV). Diberikan pada
pasien yang sebelumnya telah mendapat 5-FU.
b) Hanya untuk muscle invasif bladder cancer
2. Etoposide (Tidak sesuai restriksi indikasi fornas)
Fornas:
Untuk kanker testis,
a) Small Cell Lung Cancer,
b) limfoma maligna.

3. Paklitaksel (Tidak sesuai restriksi indikasi fornas)


Fornas:
Untuk Paclitaxel weekly dosis berapa yang digunakan
Fornas:
a) Untuk kanker ovarium 175 mg/m2/kali, setiap 3 minggu
dilanjutkan sisplatin 75 mg/m2.
Kriteria Respon Kemoterapi
Berdasarkan kriteria RECIST 1.1 (Response Evaluation Criteria In Solid Tumors) atau kriteria WHO
(World Health Organization).
Tabel . Kriteria Respon Kemoterapi
WHO RECIST 1.1*
Pengukuran Terukur, bidemensional Terukur, unidimensional, metode konvensional
20mm, Spiral CT 10mm; lesi target vs lesi non
target
Tidak terukur dan tidak dapat dievaluasi Tidak terukur
Respon obyektif
• Respon komplit Hilangnya semua lesi; dalam waktu 4 minggu Hilangnya semua lesi; dalam waktu 4 minggu

• Respon parsial Sedikitnya 50% ukuran lesi berkurang, dalam Sedikitnya 30% ukuran lesi berkurang, dalam waktu
waktu 4 minggu 4 minggu
• Stable Disease Tidak masuk dalam kriteria respon parsial dan Tidak masuk dalam kriteria respon parsial dan
progresif progresif
• Progresif Peningkatan 25%, tidak ada respon Peningkatan 20%, tidak ada respon komplit,parsial
komplit,parsial dan stabil sebelum progresifitas dan stabil sebelum progresifitas penyakit atau
penyakit atau adanya lesi baru adanya lesi baru
Daftar Pustaka
1. PPK HOGI. 2014.
2. Ledermann J, Raja F, Fotopoulou C, Gonzalez-Martin A, Colombo N, Sessa C, et al. Newly diagnosed and
relapsed epithelial ovarian carcinoma: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and
follow-up. Ann Oncol. 2013;24 Suppl 6:vi24-32.
3. Bristow B, Berek J. Surgery for ovarian cancer: how to improve survival. Lancet. 2006;367(9522):1558–60.
4. Mutch D, Prat J. FIGO staging for ovarian, fallopian tube and peritoneal cancer. Gynecol Oncol.
2014;133:401–4.
5. Morgan R, Armstrong D, Alvarez R. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology: Ovarian Cancer version
1.2016. 2016;1–116.
6. Chundury A, Apicelli A, DeWees T, Powell M, Muntch D, Thaker P. Intensity modulated radiotherapy for
recurrent ovarian cancer refractory to chemotherapy. Gynecol Oncol. 2016;141:134–9.
7. Rochet N, Sterzing F, Jensen A, Dinkel J, Herfarth K, Schubert K. Intensity modulated whole abdominal
radiotherapy after surgery and carboplatin/taxane chemotherapy for advanced ovarian cancer: Phase I
study. Int J Radiat Oncol Biol Phys. 2010;76(5):1382–9.
8. Mahantshetty U, Shankar S, Engineer R, Chopra S, Gupta S, Maheshwari A. Whole abdomen radiation
suing helical tomotherapy based intensity modulated radiotherapy: a potential for consolidation therapy
in adequately treated locally advanced epithelial ovarian cancer. Clin Oncol. 2012;24:457–8.
9. Kataria T, Kumar S. Role of radiotherapy in ovarian cancer. Ind J Med Paed Oncol. 2007;28(4):18–22.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai