Anda di halaman 1dari 25

HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS

CA
CERVIX
Preseptor :
Dr dr Lies Ani Tambunan, Sp OG, Subps Obginos, M.Kes

Presentan :
Rahma Yunitasari
Darayani Nurfauziah
Mohamad Daffa Putra Utama
HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS

Kasus

Wanita 42 tahun mengeluh perdarahan kontak


(setelah bersenggama) sejak 3 bulan terakhir
HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS

Kanker serviks adalah keganasan pada serviks yang disebabkan


oleh infeksi HPV grup onkogenik risiko tinggi; terutama
HPV 16 dan 18 serta filogeniknya.

—Definisi-
HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS

Epidemiologi

Urutan ke-4 kanker yang paling


01 sering terjadi pada wanita (WHO 02 Secara umum paling sering terjadi di
2012) negara berkembang

Di US, lebih sering terjadi pada


Di US 2015 American Cancer Society wanita kulit hitam dan keadaan sosial
03 terdapat 12.900 kasus dan 4100 04 ekonomi yang rendah
kematian
Epidemiologi
Etiologi

● Penyebab utama kanker serviks adalah virus HPV (Human Papilloma Virus) sub tipe onkogenik, terutama sub
tipe 16 dan 18.
a. HPV 16 lebih sering terkait squamous cell carcinoma of the cervix
b. HPV 18 terkait cervical adenocarcinoma.
● Penyebab lainnya adalah infeksi menular seksual (herpes simplex virus 2)
Faktor Resiko

● Pendidikan yang lebih rendah, usia yang lebih tua, obesitas, dan kemiskinan secara independen terkait
dengan tingkat skrining kanker serviks yang lebih rendah.
● Merokok aktif / pasif (2–3x lebih beresiko)
● Multiparitas
● Long-term combination oral contraceptive (COC) use
● Aktivitas seksual
○ Multipartner
○ Pertama kali aktivitas seksual <20 tahun
● Wanita dengan imunosupresi
Patofisiologi
Infeksi HPV persisten → berintegrasi ke dalam DNA sel → protein E1 dan E2 bereplikasi
dalam sel serviks → sel-sel serviks mengalami perubahan onkologi
Patofisiologi

E7 protein berikatan dengan Rb tumur supressor, protein


E6 berikatan dengn p53 tumor supressor -> degradasi
tumor supressor protein -> proliferasi da immortalization
cervical cell
Klassifikasi
Berdasarkan histopathology

● Squamous cell carcinoma


○ Histologic subtype yang paling sering pada cervical
cancer
○ 70% dari seluruh cervical cancer & berasal dari
ectocervix
○ Squamous cell carcinoma terbagi menjadi
■ Keratinizing carcinoma
■ Non keratinizing carcinoma

Williams Gynecology, 3rd Edition


Klassifikasi
Adenocarcinoma
○ 25% dari seluruh ca cervical
○ Muncul dari endocervical mucus producing columnar cells,
karena origin nya ini berada diantara endocervix
○ Palpable barrel shape ketik di periksa di cervix
○ Mucinous endocervical type → masih retain dan mirip dengan
jaringan endocervical normal
○ Intestinal type menyerupai intestinal cell dan mengandung
goblet cells
○ Minimal deviation : cytologically bland gland abnormal in size
and shapes, terdapat peningkatan jumlah kelenjar
○ Villoglandular adenocarcinomas : surface papillae

Williams Gynecology, 3rd Edition


STADIUM

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
DIAGNOSIS
Anamnesis

● Perdarahan pervaginam

● Perdarahan pascasenggama

● Leukorrhea/keputihan patologis

● Nyeri terutama pada bagian panggul

● Penurunan berat badan

● Edema tungkai

● Gangguan fungsi saluran pencernaan, saluran kemih, dan saluran pernapasan

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik
● Antropometri (penurunan berat badan, status gizi)
● Perabaan abdomen: hati, ginjal, masa tumor, asites
● Perabaan KGB (supraklavikula, inguinal, aksila)

Pemeriksaan ginekologi
● Inspekulo : tampak serviks membesar, permukaan tidak rata, kemerahan, karsinomatous atau ulseratif,
mudah berdarah, dan kemungkinan invasi ke vagina
● Pemeriksaan bimanual : teraba serviks membesar eksofitik atau endofitik, mudah berdarah, dengan
kemungkinan teraba invasi ke vagina
● Pemeriksaan rektovagina : meraba kemungkinan infiltrasi massa tumor di parametrium dan ligamentum
sakrouterina

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
PENUNJANG

● Pemeriksaan histopatologi jaringan serviks


● Cone biopsy jika diperlukan
● Pemeriksaan laboratorium: hemoglobin, hematokrit, trombosit,
fibrinogen, fungsi ginjal, fungsi hati, kimia darah
● USG abdomen dan panggul
● Foto rontgen toraks, foto polos abdomen/pielografi intravena
● Rektoskopi, sistoskopi, MRI, CT-Scan abdomen jika diperlukan
● Petanda ganas : CEA, SCC
● PET-CT, jika diperlukan sebagai evaluasi hasil terapi

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

● Kanker endometrium
● Polip serviks
● Mioma geburt

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Tatalaksana

● Pembedahan
a. Pasien yang masih menginginkan fungsi reproduksi, dengan stadium <1A1, dapat dilakukan konisasi
b. Pasien yang masih menginginkan fungsi reproduksi, dengan stadium <1B1, dapat dilakukan
trakelektomi radikal
c. Pembedahan histerektomi ekstrafasial bila kanker mikroinvasif <3mm & tidak ditemukan invasi
angiolimfatik
d. Pembedahan radikal: Histerektomi radikal + limfadenektomi pelvis dilakukan pada stadium I-IIa, bila
tidak ada kontraindikasi.
e. Pembedahan ultraradikal : Laterally Extended Parametrectomy pada stadium IIB

● Radiasi
Radiasi interna + radiasi eksterna. Sebaiknya dilakukan pemberian kemoradiasi (sebelum radiasi diberikan
kemoterapi).

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Tatalaksana

● Kemoterapi
a. Pada pasien dengan bulky tumor dapat diberikan Neoadjuvan chemotherapy terlebih dahulu
sebelum dilakukan operasi atau radiasi.
b. Kemoterapi dapat diberikan sebagai radiosensitizer dengan menggunakan preparat platinum atau
kombinasi 5FU
c. Kemoterapi paliatif diperlukan pada kasus recurrent dan metastasis jauh

● Kombinasi antara pembedahan, kemoterapi, radiasi.

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Williams Gynecology, 3rd Edition
Williams Gynecology, 3rd Edition
Williams Gynecology, 3rd Edition
Follow Up

● Residif banyak terjadi pada 2 tahun pertama pengobatan, jarang setelah 5 tahun
● Pemeriksaan berkala pada 2 tahun pertama: pap smear tiap 3-6 bulan
● Pemeriksaan berkala pada 3 tahun berikutnya: tiap 6-12 bulan
● Tahun berikutnya: tiap tahun

KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Prognosis

Williams Gynecology, 3rd Edition


HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS

Referensi

● Moore Clinically Oriented Anatomy, 7th Edition


● KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
● Williams Gynecology, 3rd Edition
● Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Kanker Serviks, HOGI 2018
HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai