CA
CERVIX
Preseptor :
Dr dr Lies Ani Tambunan, Sp OG, Subps Obginos, M.Kes
Presentan :
Rahma Yunitasari
Darayani Nurfauziah
Mohamad Daffa Putra Utama
HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS
Kasus
—Definisi-
HOME OBJECTIVES METHOD ANALYSIS CONCLUSIONS
Epidemiologi
● Penyebab utama kanker serviks adalah virus HPV (Human Papilloma Virus) sub tipe onkogenik, terutama sub
tipe 16 dan 18.
a. HPV 16 lebih sering terkait squamous cell carcinoma of the cervix
b. HPV 18 terkait cervical adenocarcinoma.
● Penyebab lainnya adalah infeksi menular seksual (herpes simplex virus 2)
Faktor Resiko
● Pendidikan yang lebih rendah, usia yang lebih tua, obesitas, dan kemiskinan secara independen terkait
dengan tingkat skrining kanker serviks yang lebih rendah.
● Merokok aktif / pasif (2–3x lebih beresiko)
● Multiparitas
● Long-term combination oral contraceptive (COC) use
● Aktivitas seksual
○ Multipartner
○ Pertama kali aktivitas seksual <20 tahun
● Wanita dengan imunosupresi
Patofisiologi
Infeksi HPV persisten → berintegrasi ke dalam DNA sel → protein E1 dan E2 bereplikasi
dalam sel serviks → sel-sel serviks mengalami perubahan onkologi
Patofisiologi
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
DIAGNOSIS
Anamnesis
● Perdarahan pervaginam
● Perdarahan pascasenggama
● Leukorrhea/keputihan patologis
● Edema tungkai
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
● Antropometri (penurunan berat badan, status gizi)
● Perabaan abdomen: hati, ginjal, masa tumor, asites
● Perabaan KGB (supraklavikula, inguinal, aksila)
Pemeriksaan ginekologi
● Inspekulo : tampak serviks membesar, permukaan tidak rata, kemerahan, karsinomatous atau ulseratif,
mudah berdarah, dan kemungkinan invasi ke vagina
● Pemeriksaan bimanual : teraba serviks membesar eksofitik atau endofitik, mudah berdarah, dengan
kemungkinan teraba invasi ke vagina
● Pemeriksaan rektovagina : meraba kemungkinan infiltrasi massa tumor di parametrium dan ligamentum
sakrouterina
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
PENUNJANG
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
● Kanker endometrium
● Polip serviks
● Mioma geburt
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Tatalaksana
● Pembedahan
a. Pasien yang masih menginginkan fungsi reproduksi, dengan stadium <1A1, dapat dilakukan konisasi
b. Pasien yang masih menginginkan fungsi reproduksi, dengan stadium <1B1, dapat dilakukan
trakelektomi radikal
c. Pembedahan histerektomi ekstrafasial bila kanker mikroinvasif <3mm & tidak ditemukan invasi
angiolimfatik
d. Pembedahan radikal: Histerektomi radikal + limfadenektomi pelvis dilakukan pada stadium I-IIa, bila
tidak ada kontraindikasi.
e. Pembedahan ultraradikal : Laterally Extended Parametrectomy pada stadium IIB
● Radiasi
Radiasi interna + radiasi eksterna. Sebaiknya dilakukan pemberian kemoradiasi (sebelum radiasi diberikan
kemoterapi).
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Tatalaksana
● Kemoterapi
a. Pada pasien dengan bulky tumor dapat diberikan Neoadjuvan chemotherapy terlebih dahulu
sebelum dilakukan operasi atau radiasi.
b. Kemoterapi dapat diberikan sebagai radiosensitizer dengan menggunakan preparat platinum atau
kombinasi 5FU
c. Kemoterapi paliatif diperlukan pada kasus recurrent dan metastasis jauh
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Williams Gynecology, 3rd Edition
Williams Gynecology, 3rd Edition
Williams Gynecology, 3rd Edition
Follow Up
● Residif banyak terjadi pada 2 tahun pertama pengobatan, jarang setelah 5 tahun
● Pemeriksaan berkala pada 2 tahun pertama: pap smear tiap 3-6 bulan
● Pemeriksaan berkala pada 3 tahun berikutnya: tiap 6-12 bulan
● Tahun berikutnya: tiap tahun
KSM Obstetri dan Ginekologi RSHS. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. Ed 2. 2021
Prognosis
Referensi
Terima Kasih