Anda di halaman 1dari 20

Kanker Endometrium :

Case Report

Pembimbing :
dr. Henny MAR Putri Sp.OG (K) Onk, Msc

Muhammad Lutfi Kurnia


1102015150
PENDAHULUAN


Kanker endometrium adalah kanker yang terbentuk di
jaringan endometrium dan biasanya terjadi pada wanita di
atas usia 50 dan setelah menopause.

Faktor risiko utama kanker endometrium :


Penuaan, Gen, Riwayat keluarga kanker endometrium, Riwayat pribadi penyakit
ginekologi tertentu seperti (PCOS, hiperplasia endometrium), Paparan estrogen
tanpa atau dengan jumlah progesteron yang tidak mencukupi, Kegemukan dan
obesitas, jumlah siklus menstruasi, Diabetes dan hipertensi.

• USG
• biopsi endometrium
• Histeroskopi,
• Dilatasi dan kuretase (D&C).
Identitas Pasien

Keluhan utama : Perdarahan per vaginam


Nama : Ny. N memanjang ± 3 bulan
Tanggal lahir : 08 Maret 1983
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Riwayat menstruasi umur 12 tahun dengan siklus 28
Suku : Jawa hari teratur selama 5 – 7 hari
Alamat : Tangerang
Pasien mulai merasakan Pada bulan desember,
Wanita 37 tahun, haid tidak teratur pasien mengeluhkan hal
Perdarahan per disertai darah haid yang yang sama dan dibawa ke
vaginam ± 3 bulan keluar banyak pada RS dikarenakan pingsan
tahun 2019 karena anemia.

Pasien menikah diumur 22 tahun

Pasien mempunyai Riwayat mioma geburt

Pasien memiliki Riwayat menggunakan alat kontrasepsi suntik 1 bulan

Pasien memiliki Riwayat penyakit keluarga yaitu kanker Rahim yang diderita saudara perempuannya.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan fisik didapatkan : dilakukan pemeriksaan USG


• tekanan darah 100/80 mmHg transabdominal dan transvaginal didapatkan :
• nadi 85x/menit
• ketebalan endometrium 15 mm dan utuh
• suhu 36.5o C
• frekuensi napas 20x/menit teratur dan • tampak massa menginvasi ½ dinding
simetris myometrium dengan ukuran 1.8 x 2.39 cm.
• Terdapat massa pada cervix dengan ukuran
2.5 x 2 x 1.3 cm tampak massa seperti
infiltrasi dari endometrium.
• Ovarium kanan berukuran 2.9 x 2 x 1 cm
tampak normal dan Ovarium kiri 3.1 x 2.4 x 3
cm tampak normal.
Operasi laparatomi

Pada tanggal 14 Januari 2021 dengan


adenosquamous carcinoma pada serviks dan endometrium,
hasil histopatologi jaringan
invasi limfovaskular tidak ditemukan.
endoserviks dan endometrium yaitu

Pada tanggal 1 Februari 2021 • karsinoma endometroid endometrium berdiferensiasi baik (Figo
dilakukan operasi pengambilan Grade 1),
jaringan uterus yaitu didapatkan • invasi ke myometrium hingga ½ ketebalan myometrium (tebal
myometrium 20 mm, invasi tumor 10 mm),
• tidak ditemukan massa tumor pada stroma serviks,
• tidak ditemukan invasi limfovaskuler,
• parametrium tidak mengandung massa tumor,
• KGB pelvik kanan ditemukan 8 kelenjar seluruhnya bebas tumor,
KGB pelvik kiri ditemukan 3 kelenjar seluruhnya bebas tumor.
Setelah itu pasien didiagnosis dengan kanker endometrium
stadium 1b grade 1
DISKUSI

Kebanyakan kanker endometrial merupakan kanker endometrial


endometrioid (EEC), terutama di stadium awal. Dalam laporan sebelumnya,
Kanker Endometrial stadium awal dibagi menjadi grup risiko rendah, sedang
dan tinggi. Walaupun kelompok beresiko ini tidak melibatkan sistem stadium.
Kebanyakan wanita dengan kanker endometrium akan dilakukan histerektomi
dengan atau tanpa terapi adjuvant.
Radiasi dan tidak Radiasi

Singkatnya, kami menemukan bahwa radioterapi bermanfaat sebagai terapi tambahan pada pembedahan
kanker endometrium stadium awal. Namun, dalam data kami, hubungan ini jauh lebih kuat pada kasus
dengan stadium IB. Sebaliknya, kelompok dengan radioterapi menunjukkan tingkat kelangsungan hidup
yang lebih baik dibandingkan kelompok tanpa radioterapi di semua tingkat histopatologi.

Kim dkk. melaporkan hasil pengobatan pada pasien yang


didiagnosis dengan kanker endometrium stadium I setelah
radioterapi adjuvan setelah operasi dan menunjukkan bahwa
jenis radioterapi adjuvan tidak berdampak signifikan pada OS
dan DFS
Figure 3. Stage-specific Kaplan-Meier survival plot (Stage IA and IB) of cases with and without radiotherapy, HR = hazard ratio with
95% confidence intervals.
Radiasi dan tidak Radiasi

Uji coba PORTEC-I menemukan invasi miometrium> 50% merupakan faktor risiko
kelangsungan hidup yang merugikan, meskipun tidak tercapai tingkat yang signifikan secara
statistik. Studi GOG-99 mengamati kelangsungan hidup yang lebih rendah pada kelompok
tanpa terapi adjuvan pada kelompok risiko tinggi yang telah ditentukan sebelumnya, yang
serupa dengan kelompok risiko rendah Ketika pasien menerima radioterapi. Ini serupa
dengan temuan kami di mana risiko kematian lebih tinggi masuk pada kasus dengan invasi
miometrium mengalami kelangsungan hidup yang lebih baik ketika mereka menerima
radioterapi sebagai pengobatan tambahan. Untuk faktor risiko penting kedua dari tingkat
tumor, radioterapi bermanfaat di semua kelas.
Bagaimana jika terjadi rekurensi

Ketika dicurigai adanya rekurensi, pemeriksaan restaging


lengkap harus mencakup setidaknya computed tomography
(CT) dengan kontras pada perut dan panggul. Jika pasien tidak
dapat melakukan CT dengan kontras, maka resonansi magnetic
imaging (MRI)

Sebuah meta-analisis terbaru dengan lebih


dari 500 pasien menunjukkan sensitivitas
95,8% dan spesifisitas dari 92,5% dengan
FDG-PET dalam mendeteksi EC berulang.
Bagaimana jika terjadi rekurensi
(Non RT sebelumnya)

Umumnya, Salvage Radiotherapy adalah rekomendasi pilihan pada pasien yang tidak di
diradiasi dengan kekambuhan lokal atau lokoregional. Dalam keadaan tertentu, bedah reseksi
pada kekambuhan dan / atau kemoterapi juga dapat berperan, terutama untuk pasien dengan
tipe histologis nonendometrioid

Pada pasien yang tidak diradiasi dengan kekambuhan vagina cuff,


rekomendasinya adalah pengobatan kombinasi dengan pelvis EBRT dan
brachytherapy vagina menggunakan 45 Gy ke panggul diikuti dengan
brachytherapy dosis tinggi (HDR) (intracavitary atau interstitial) berdasarkan
sisa tumor setelah EBRT
Bagaimana jika terjadi rekurensi
(RT sebelumnya)

sitoreduksi laparoskopi

Pembedahan
eksenterasi panggul total

Hasil kelangsungan hidup seragam tergantung pada luasnya sisa penyakit setelah pembedahan,
dengan pencapaian yang paling terbaik pada pasien dengan satu tempat rekurensi dan beban
tumor yang lebih kecil sebelum operasi.

Akibatnya, secara luas diyakini bahwa pasien dengan


karsinomatosis adalah kandidat sitoreduktif yang buruk dan, jika
ditemukan selama operasi, karsinomatosis dipertimbangkan
alasan untuk membatalkan operasi
Bagaimana jika terjadi rekurensi
(RT sebelumnya)

Eksenterasi panggul secara tradisional dipertimbangkan sebagai


prosedur terakhir untuk mendapatkan kendali lokal pada rekurensi
panggul

Satu studi melaporkan kelangsungan hidup jangka panjang (> 5


tahun) sebesar 20% [52], dan studi lainnya menunjukkan
kelangsungan hidup 5 tahun tingkat kelangsungan hidup bebas
penyakit sebesar 45% [50].
5 Years Survival

Dalam analisis retrospektif dari studi PORTEC1 [7], 5 tahun OS


setelah kekambuhan di vagina adalah 70% pada pasien yang tidak
menerima adjuvan RT dibandingkan 38% pada mereka yang
menerima. Pada 10 tahun, tingkat kelangsungan hidup masing-
masing adalah 51% dibandingkan dengan 25%. Respon lengkap
terhadap terapi penyelamatan dilaporkan pada 89% pasien yang
diacak untuk di observasi
5 Years Survival
Dalam kaitannya dengan faktor prognostik,
dalam penelitian kami, seperti pada penelitian
lainnya, stadium FIGO secara bermakna
dikaitkan dengan kekambuhan tumor dan
kematian. Kelangsungan hidup bebas penyakit
pada 5 tahun adalah 91% untuk pasien dengan
kanker FIGO stadium I dibandingkan dengan
52,5% untuk pasien dengan FIGO stadium II, III,
atau IV. Perbedaan ini signifikan secara statistik.
Kekambuhan tumor adalah 7,5 kali lebih tinggi
pada pasien dengan FIGO stadium II, III, atau
IV dibandingkan pada pasien dengan FIGO
stadium I.
Overall Survival dan Progression Survival

Pada fase percobaan 3 dalam membandingkan


kemoterapi adjuvant dengan radioterapi pada populasi
intermediate – resiko tinggi, stage 1C – 3C didapatkan hasil
progression free survival selama 5 tahun yaitu 81.8% pada
kemoterapi adjuvant dan 83.5% pada radioterapi. Untuk hasil
overall survival selama 5 tahun 86.7% pada kemoterapi
adjuvant dan 85.3% pada radioterapi. Hal yang beresiko tinggi
– sedang 89.7% pada kemoterapi adjuvant dan 83.8% pada
radioterapi. Perbandingan tersebut menunjukan hal yang tidak
signifikan pada kemoterapi adjuvant dan radioterapi. (Brooks
et al., 2019)
DAFTAR
PUSTAKA
1. American Cancer Society. (2019) Endometrial Cancer Early Detection, Diagnosis and Staging. www.cancer.org.
2. Brooks, R. A. et al. (2019) ‘Current recommendations and recent progress in endometrial cancer’, CA: A Cancer Journal for Clinicians, pp. 258–279. doi:
10.3322/caac.21561.
3. European Society For Medical Oncology (2012). Endometrial Cancer : A Guide For Patients. www.esmo.org.
4. Endometrial, S. et al. (2020) ‘E ff ect of Radiotherapy in Addition to Surgery in Early’, pp. 1–13.
5. Han, K. H. et al. (2017) ‘Prognostic factors for tumor recurrence in endometrioid endometrial cancer stages IA and IB’, Medicine (United States), 96(21), pp. 1–5. doi:
10.1097/MD.0000000000006976.
6. Jingjing, H., Rui, J. and Hui, P. (2019) ‘Adjuvant chemoradiotherapy vs. radiotherapy alone in early-stage high-risk endometrial cancer: A systematic review and meta-
analysis’, European Review for Medical and Pharmacological Sciences, 23(2), pp. 833–840. doi: 10.26355/eurrev_201901_16898.
7. Tejerizo-García, Á. et al. (2013) ‘Overall survival and disease-free survival in endometrial cancer: Prognostic factors in 276 patients’, OncoTargets and Therapy,
6(February 2014), pp. 1305–1313. doi: 10.2147/OTT.S51532.
8. Yilmaz, E. et al. (2019) ‘The effect of prognostic factors and adjuvant radiotherapy on survival in patients with high-grade early-stage endometrial cancer: A retrospective
clinical study’, Medical Science Monitor, 25, pp. 2811–2818. doi: 10.12659/MSM.913740.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai