Gambar 1
Setelah berdikusi dengan pasien, pasien lebih memilih
untuk penanganan secara konservatif. 4 minggu
kemudian, yaitu 14 minggu kehamilan, dilakukan
anastesi epidural, dan Loop Elektrosurgical Eksisi
Prosedur (LEEP) untuk konisasi serviks.
Gambar 2
Selanjutnya panjang serviks diukur
dengan pengukuran sonografi vagina
ditemukan 24mm. Pasien kemudian
menjalani cerclage shirodkar pada 18
minggu kehamilan untuk mencegah
persalinan prematur.
Pap smear di ulang 2 kali pada bulan ke 1 dan sekali
lagi pada bulan ke 3 setelah operasi tanpa sel
abnormal.
Pada 38 minggu kehamilan, pasien menjalani operasi
sesar, lahir bayi laki-laki, BB 3195 gr, A/S 8/9.
Enam minggu setelah melahirkan, termasuk pap
smear, kolposkopi, kuretase endoserviks, squamos cel
carcinoma, hasilnya normal tanpa ada keganasan.
Saat ini 7 bulan post partum, pasien tetap dalam
kondisi baik.
Diskusi
Hal ini tidak biasa untuk kanker serviks dalam
kehamilan.
Di Taiwan dan di negara-negara maju, pengenalan
sitologi serviks dikaitkan dengan deteksi dini. Pada
pasien ini menjalani tes pap smear secara rutin .
Semua wanita hamil dengan sitologi normal harus
menjalani kolposkopi, dan jika diindikasikan, dapat
dilakukan biopsi.
Kolposkopi dan biopsi dapat dilakukan dengan
aman selama semua trimester, meskipun
sebagian besar dokter lebih memilih untuk
menunggu sampai trimester kedua ketika
resiko terkait keguguran spontan minimal.