A. Ca servix
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di leher rahim, berasal dari epitel, atau
lapisan permukaan luar leher rahim, dan 99,7% disebabkan oleh virus HPV (Human
Papilloma Virus). Virus HPV yang paling sering teridentifikasi pada kanker serviks
adalah HPV tipe 16 dan 18. Penderita kanker serviks sering mengeluh nyeri pada perut
B. Etiologi
Menurut Dora (2022) penyebab ca servix adalah infeksi Human Papilloma Virus
(HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi HPV ini memiliki peran
signifikan dalam pertumbuhan sel-sel serviks yang abnormal (Sung et al., 2021).
Meski demikian, HPV bukan satu-satunya penyebab yang cukup untuk kanker
serviks, masih ada 12 jenis onkogenik lainnya yang diklasifikasikan sebagai kelompok
penting lainnya termasuk beberapa infeksi menular seksual (HIV dan Chlamydia
LAPORAN PENDAHULUAN STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS FK UNSRI TA 2023-2024
trachomatis), merokok, jumlah persalinan yang lebih tinggi, dan lama penggunaan
C. Patofisiologi
Proses patofisiologi kanker serviks dimulai dengan perubahan abnormal pada lapisan
sel atau permukaan serviks. Biasanya, perubahan ini terjadi pada sambungan skuamosa-
kolumnar serviks. Di sini, sel-sel epitel sekretori silindris (kolumnar) bertemu dengan sel-
sel epitel datar pelindung (skuamosa) dari serviks luar dan vagina dalam apa yang disebut
zona transformasi.
Penggantian terus menerus sel epitel kolumnar oleh sel epitel skuamosa di daerah ini
membuat sel-sel ini rentan untuk mengambil materi genetik asing atau abnormal. Adanya
infeksi HPV yang nyata terjadi menjadi titik awal pertumbuhan sel kanker pada area
serviks. Infeksi HPV terjadi pada persentase tinggi wanita yang aktif secara seksual,
tetapi rendah dalam hal respon imun yang menghasilkan pengendalian virus atau
pembersihan HPV. Kebanyakan orang yang memiliki HPV tidak menunjukkan gejala
sehingga umumnya mereka tidak menyadari bahwa tubuh mereka memiliki virus. Lebih
dari 90% kanker serviks skuamosa mengandung DNA HPV, dan saat ini virus HPV
diterima sebagai faktor penyebab utama dalam perkembangan kanker serviks dan
hanya sebagian kecil infeksi HPV yang berkembang menjadi kanker (Samaria, 2022).
LAPORAN PENDAHULUAN STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS FK UNSRI TA 2023-2024
D. Manefestasi Klinis
Mennurut kemenkes (2019) Pada lesi prakanker 92% tidak mempunyai gejala kalau
ada hanya berupa rasa kering di vagina. Bila telah menjadi kanker serviks, umumnya
gejala yang timbul berupa perdarahan pervaginam (kontak atau diluar masa haid), dan
cairan keluar dari liang vagina. Kalau sudah lanjut, gejala dapat berupa keluarcairan yang
berbau tidak sedap, nyeri panggul, lumbosakral, gluteus, gangguan berkemih (urinary
frequency), nyeri di kandung kemih dan rektum. Kalau sudah bermetastasis maka akan
timbul gejala sesuai dengan organ yang terkena. Penyakit residif menunjukkan gejala
seperti edema tungkai unilateral, nyeri siatika, dan gejala obstruksi ureter.
E. Diagnosa medis
Diagnosis dapat ditegakkan atas atas dasar anamnesis dan pemeriksaan klinik.
Pada umumnya, lesi prakanker belum memberikan gejala. Bila telah menjadi kanker
invasif, gejalan yang paling umum adalah perdarahan (contact bleeding, perdarahan saat
berhubungan intim) dan keputihan. Pada stadium lanjut, gejala dapat berkembang
menjadi nyeri pinggang atau perut bagian bawah karena desakan tumor di daerah pelvik
ke arah lateral sampai obstruksi ureter, bahkan sampai oligo atau anuria (Kemenkes
F. Pemeriksaan penunjang
skrining dapat dilakukan dengan pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA dan juga
Pap smear adalah suatu metode dimana dilakukan pengambilan sel dari mulut
rahim kemudian diperiksa dibawah mikroskop sehingga dapat menentukan apakah sel
yang ada dimulut rahim masih normal, berubah menuju kanker atau telah berubah
menjadi sel kanker, pemeriksaan ini dilakukan pada wanita yang telah berumur 18 tahun
2. Pemeriksaan IVA
leher rahim yang telah diberi asam asetat/ asam cuka 3-5% secara inspekulo dengan
mata telanjang.
3. Kolposkopi
memakai kaca pembesar khusus untuk melihat vulva, vagina dan leher rahim. Proses
kolposkopi ini menggunakan mikroskop dengan lampu kecil di bagian ujungnya. Jika
terlihat kelainan pada proses kolposkopi, sampel kecil jaringan akan diambil dari serviks
LAPORAN PENDAHULUAN STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS FK UNSRI TA 2023-2024
dan diperiksa dibawah mikroskop, untuk melihat apakah ada sel kanker di dalamnya
(Rohan, 2017).
4. Biopsi kerucut
Istilah biopsi kerucut diambil dari jaringan yang berbentuk kerucut yang diambil
dari serviks. Selsel dari jaringan ini akan diperiksa dengan mikroskop untuk memeriksa
apakah ada sel kanker Proses ini dilakukan di rumah sakit dengan pemakaian bius lokal.
Efek sampingnya adalah perdarahan yang mungkin terjadi hingga satu bulan setelah
G. Penatalaksaanan medis
Menurut (Wijaya, 2010) ada berbagai tindakan klinis yang bisa dipilih untuk mengobati
abnormal serviks,
2) Pembedahan Laser,
3) Konisasi yaitu mengangkat jaringan yang mengandung selaput lendir serviks dan
5) Total histerektomi ( untuk wanita yang tidak bisa atau tidak menginginkan anak lagi),
b. Stadium I A
salpingoophorectomy,
c. Stadium I B
bening,
d. Stadium II
e. Stadium II B
f. Stadium III
g. Stadium IV A
2) Kemoterapi,
LAPORAN PENDAHULUAN STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS FK UNSRI TA 2023-2024
obat kombinasi
H. Penatalaksanaan keperawatan
perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah komplikasi. Perawat perlu
wanita dan memaknai setiap hal yang berhubungan dengan kemampuan reproduksinya.
rasa takut, membuat parameter harapan yang realistis, memperjelas nilai dan dukungan
spiritual, meningkatkan kualitas sumber daya keluarga dan komunitas, dan menemukan
I. Komplikasi
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat kanker serviks (Faizatiwahida dkk,
2022) yaitu:
dipanggul
4. Nyeri hebat dikarenakan kanker menyebar ke ujung saraf, tulang, dan otot
LAPORAN PENDAHULUAN STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS FK UNSRI TA 2023-2024
5. Kanker yang menyebar ke vagina, usus, dan kandung kemih dapat menyebabkan
perdarahan
6. Dapat terjadi hidronefrosis atau penumpukan urin pada ginjal sehingga dapat
7. Dapat terjadi fistula antara vagina dan kandung kemih atau vagina dan rectum
11. Diare
J. Prognosis
Prognosis kanker serviks sangat tergantung pada seberapa dini kasus terdiagnosis
dan dilakukan terapi adekuat pada tingkat stadium. Harapan kesembuhan dapat mencapai
85% untuk stadium I, 50% untuk stadium II, 30% untuk stadium III, dan 5-10% untuk
K. Diagnosis keperawatan
a. Nyeri Kronis b.d infiltrasi tumor d.d mengeluh nyeri, merasa depresi (tertekan),
b. Nausea b.d tumor d.d mengeluh mual, merasa ingin muntah, tidak berminat makan
c. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d merasa bingung, merasa khawatir
dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi, tampak gelisah, tampak
d. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d berat badan menurun
e. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d Pengisian
kapiler >3 detik, nadi perifer menurun atau tidak teraba, akral teraba dingin, warna kulit
berdaya, tidak mampu beribadah Marah pada Tuhan h. Risiko infeksi d.d efek prosedur
invasive.
LAPORAN PENDAHULUAN STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS FK UNSRI TA 2023-2024
L. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri Kronis
- Meringis menurun
- Gelisah menurun
- Kesulitan tidur
Manajemen nyeri
Observasi
intensitas nyeri
terapi bermain)
b. Nausea Tujuan:
Manajemen Mual
Observasi
- Monitor mual
c. Ansietas Tujuan :
Observasi
prognosis
Kolaborasi
Observasi
- Akral membaik
Observasi
LAPORAN PENDAHULUAN STASE MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS FK UNSRI TA 2023-2024
Terapeutik
- Lakukan hidrasi
Edukasi
Perawatan Luka
Observasi
pasien Edukasi
DAFTAR PUSTAKA
Cipta
Cibandung,Gunung Sindur,Bogor
SAMARINDA.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. DPP PPNI:
Jakarta Selatan
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. DPP PPNI:
Jakarta Selatan
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. DPP PPNI:
Jakarta Selatan
Samaria, D. (2022). Edukasi Kesehatan tentang Deteksi Dini Kanker Serviks di Desa
Cibadung, Gunung Sindur, Bogor. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM),
5(7), 2243-2258.