CA Serviks
Disusun oleh :
BP : 1711312009
Kelompok :2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
1. Definisi
Kanker leher rahim sering juga disebut kanker mulut rahim, merupakan salah
satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada wanita.
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak
jaringan normal disekitarnya.
2. Etiologi
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor
resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
3. Manifestasi Klinis
a. Perdarahan
Sifatnya dapat intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang
perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal
perdarahan terjadi lambat.
e. Anemia
f. Gagal ginjal sebagai efek dari infiltrasi sel tumor ke ureter yang menyebabkan
obstruksi total
g. Nyeri
1) Rasa nyeri saat berhubungan seksual, kesulitan atau nyeri dalam berkemih,
nyeri di daerah di sekitar panggul.
2) Bila kanker sudah mencapai stadium III ke atas, maka akan terjadi
pembengkakan di berbagai anggota tubuh seperti betis, paha, dan
sebagainya.
Menurut Rubina Mukhtar tahun 2015 menyatakan bahwa tanda dan gejala Ca.
Serviks adalah perdarahan vagina abnormal seperti pendarahan pasca menopause,
menstruasi tidak teratur, menstruasi berat, metrorhagia menyakitkan, atau perdarahan
postcoital. Keputihan abnormal adalah keluhan utama dari sekitar 10% dari pasien;
debit mungkin berair, bernanah, atau berlendir. Gejala panggul atau nyeri perut dan
saluran kencing atau rektum terjadi dalam kasus-kasus lanjutan. Nyeri panggul
mungkin hasil dari loco penyakit regional invasif atau dari penyakit radang panggul
hidup berdampingan.
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Sitologi/Pap Smear
2. Schillentest
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan
dibesarkan 10-40 kali.
Kelemahan, hanya dapat memeriksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio,
sedang kelainan pada skuamosa columnar junction dan intraservikal tidak
terlihat.
4. Kolpomikroskopi
5. Biopsi
Biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
6. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lender serviks dan epitel
gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan
pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas (Padila, 2012).
7. Penatalaksanaan
a. Penanganan Non-bedah Kanker Serviks
Apabila kanker termasuk lesi intra-epitel skuamosa tingkat rendah
(LGSIL) atau lesi intra-epitel skuamosa tingkat tinggi (LGSIT) ditemukan
melalui kolposkopi dan biopsy, pengangkatan nonbedah konservatif
memungkinkan untuk dilakukan (Smeltzer dan Bare, 2002).
1) Krioterapi
Pembekuan dengan oksida nitrat.
2) Terapi laser
Sebuah sinar laser digunakan untuk membakar sel-sel atau menghapus
sebagian kecil dari jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan laser
hanya digunakan sebagai pengobatan untuk kanker serviks pra-invasif
(stadium 0).
8. Komplikasi
a. Langsung
Yang berhubungan dengan penyakitnya, dapat berupa :
1) Obstruksi ileus (penyumbatan usus)
2) Vesikovaginal fistel (lubang di antara saluran kencing dan vagina)
3) Obstruksi ureter (penyumbatan pada saluran kencing)
4) Hidronefrosis (pembengkakan ginjal)
5) Infertil
6) Gagal ginjal
7) Pembentukan fistula
8) Anemia
9) Infeksi sistemik
10) Trombositopenia
b. Tidak Langsung
Yang berhubungan dengan tindakan dan pengobatan:
1) Operasi : perdarahan, infeksi, luka pada saluran kencing, kandung kemih
maupun usus
2) Radiasi : berak darah, hematuria (kencing darah), cystitis radiasi (infeksi
saluran kencing karena efek radiasi)
3) Kemoterapi : mual muntah, diare, alopesia (kebotakan), BB turun, borok
pada daerah bekas suntikan.
Penggunaan
Free Sex Merokok Defisit
Alat
Kontrasepsi perawatan diri
9. WOC (vulva higiene)
Cedera serviks saat Kekebalan
pemasangan tubuh
menurun
Invasi
HPV
Hubungan seksual
Jumlah kelahiran
(< 20 tahun). Infeksi HPV
dan partus
Tindakan pembedahan
Mual,
Histerektomi Radikal muntah,
Metaplasia
skuamosa anoreksi
Non Kemotera
Pembedahan pi
Jaringan terbuka
Ca. Cerviks
Penurunan BB
1. PENGKAJIAN
a. Anamnesis
Pada anamnesis, bagian yang dikaji adalah keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
dan riwayat penyakit terdahulu.
b. Keluhan Utama
Klien datang dengan keluhan perdarahan pasca coitus dan terdapat keputihan yang
berbau tetapi tidak gatal. Perlu ditanyakan pada pasien atau keluarga tentang tindakan
yang dilakukan untuk mengurangi gejala dan hal yang dapat memperberat, misalnya
keterlambatan keluarga untuk memberi perawatan atau membawa ke rumah sakit
dengan segera, serta kurangnya pengetahuan keluarga.
Perlu ditanyakan pada pasien dan keluarga, apakah pasien pernah mengalami hal yang
demikian dan perlu ditanyakan juga apakah pasien pernah menderita penyakit infeksi.
e. Riwayat Keluarga
Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau
penyakit menular lain.
f. Psikososial
1. Kepala
a. Wajah : tidak ada oedema, Ekspresi wajah ibu menahan nyeri (meringis),
Raut wajah pucat.
b) Mata : konjunctiva tidak anemis
e) Mulut : bibir tidak kering, tidak sianosis, mukosa bibir lembab, tidak terdapat
lesi
f) Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan tidak ada pembesaran
kelenjer getah bening
2. Dada
a) Inspeksi : simetris
3. Cardiac
c) Perkusi : pekak
4. Abdomen
a) Inspeksi : simetris, tidak ascites, posisi tubuh menahan rasa nyeri di daerah
abdomen.
c) Perkusi : tympani
5. Genetalia
Inspeksi
b. Ada lesi.
Palpasi
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi :
Tujuan :
Intervensi :
1. Pantau tanda vital setiap 4 jam atau lebih sering bila diperlukan.
2. Tempatkan pasien pada lokasi yang tersedia.
3. Bantu pasien dalam menjaga hygiene perorangan.
4. Anjurkan pasien istirahat sesuai kebutuhan.
5. Kolaborasi dalam pemeriksaan kultur dan pemberian antibiotic.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan paska anastesi.
Tujuan:
Intervensi :
6. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Bilotta, Kimberly A. J. 2011. Kapita Selekta Penyakit: Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC.
Brunner & Suddart. 2010. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.
Padila. 2012. Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Media.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:
EGC.
Rahayu, Dedeh Sri. 2015. Asuhan Ibu dengan Kanker Serviks. Jakarta: Salemba Medika.