0)
Keterangan :
: Ayah kandung : saudara perempuan
: Ibu Kandung : saudara laki-laki yang memiliki gangguan jiwa
Persepsi / Tanggapan Pasien
Terhadap Dirinya:
3. Waktu Pasien tepat mengatakan hari ini Jumat 9 Maret 2018, siang hari.
I. Gambaran Umum 1. Penampilan Pasien laki-laki, TB 165cm, BB 70kg, berkulit sawo matang, rambut
ombak, menggunakan kaos merah, celana kain setengah kaki, rapih,
bersih, terawat, tampak sehat, sesuai dengan usia dan pekerjaan.
3.Sikap terhadap pemeriksa Kontak : ada, pasien melihat pemeriksa dan menjawab saat ditanya.
2. Halusinasi (+)
Halusinansi Audiotorik:
Halusinansi Visual :
Tidak ada
V. Gangguan berpikir 1. Bentuk pikiran Realistik, pasien menjelaskan identitasnya sesuai dengan kenyataan.
Waham curiga: pasien mengaku ada anggota keluarga yang tidak suka
terhadap dirinya dan suka membicarakannya.
3. Arus pikiran Inkohoren, pasien mengaku pikiran dan hatinya cemas dan takut.
PE
VI. Memori &1. Konsentrasi Baik, pasien menjawab sesuai dengan pertanyaan, namun
fungsi kognitif pasien mengaku jika sedang bingung pasien sulit
berkonsentrasi.
2. Memori Baik, pasien mengingat kejadian dengan baik dari masa kanak-
kanak hingga dewasa.
VII. Tilikan III Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab dari penyakitnya.
Diagnosis Banding :
– F22.0 Gangguan waham
– F22.8 Gangguan waham lainnya
Diagnosis Multiaksial
– Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
– Axis II : F60.0 Gangguan kepribadian paranoid
– Axis III : Tidak ada diagnosis
– Axis IV : Masalah dengan primary support group (keluarga)
– Axis V : GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik.
RENCANA TERAPI
Terapi non-Farmakologis :
a. Psikoterapi
b. Sosioterapi
Terapi Farmakologis : Obat Anti-Psikosis
Terapi Farmakologis rawat jalan :
– Persidal 2 mg (1-0-1)
– Trihexiphenidyl 2 mg (0-0-1)
– Lodomer 2 mg (1/2-0-1/2)
PROGNOSIS
– Ad vitam : dubia at bonam
– Ad fungsionam : dubia at bonam
– Ad sanationam : dubia at bonam
PEMBAHASAN
Bagaimana Cara Mendiagnosa Pasien Dalam Kasus ?
Pedoman Diagnosis F 20.0 Skizofrenia Paranoid
• Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis F.20.0 Skizofrenia Paranoid
- “thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang, “thought insertion or withdrawal”
= isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya
diambil keluar, “ thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
atau umum mengetahuinya
- “delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu
dari luar, “delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan
tertentu dari luar, delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap suatu kekuatan dari luar, “ delusion perception” = pengalaman inderawi yang tak
wajar
Tambahan :
Halusinasi dan waham yang harus menonjol
– Suara-suara halusinasi yang mengancam atau memberi perintah, atau halusinasi
auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit, mendengung atau tawa.
– Halusinasi pembauan atau pengecapan, atau halusinasi visual mungkin adatapi
jarang menonjol.
– Waham dapat berupa hampir semua jenis
Tambahan untuk Skioifrenia Paranoid
- Halusinasi atau waham harus menonjol
- Gangguan efektif
Terapi
Penatalaksanaan Non-Farmakologis
– Terapi Psikologis (Psikoterapi) dan Dukungan Sosial (Sosioterapi)
Penatalaksanaan Farmakologis
– Persidal 2 mg (1-0-1)
– Trihexiphenidyl 2 mg (0-0-1)
– Lodomer 2 mg (1/2-0-1/2)
Lodomer (Haloperidol) 2 mg
– Haloperidol merupakan obat anti psikotik tipikal golongan Butyrophenone, yang
diindikasikan untuk mengatasi gejala sasaran (target syndrom) atau sindrom
psikosis. Efektif terhadap sindrom psikosis fungsional; seperti Skizofrenia, Psikosis
paranoid, Psikosis afekstif dan lain-lain.
– Mekanisme kerja obat anti-psi kosis tipikal adalah mem-blokade Dopamine pada
reseptor pasca-sinaptik neuron di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor atagonists) sehingga efektif untuk gejala
positif seperti waham, halusinasi, bicara kacau dan perilaku tak terkendali.
Trihexyphenidyl Hcl 2 mg
– Pemberian obat Trihexyphenidyl selalu disertakan pada sebagian besar
terapi antipsikotik untuk pasien skizofrenia. Pemberian obat Haloperidol
pada pasien skizofrenia memiliki efek samping berupa efek
ekstrapiramidal paling kuat.
– THP sebagai antidotum antipsikotik yang memiliki efek ekstrapiramidal
kuat seperti haloperidol, dengan tujuan mengurangi efek samping yang
tidak diinginkan, sebab efek samping yang ditimbulkan cukup serius.
Persidal (Risperidon) 2 mg
– Persidal (Riperidone) merupakan obat golongan Benzioxazole yang
diindikasikan untuk mengatasi gejala sasaran (target syndrom) atau
sindrom psikosis. Risperidon merupakan obat APG-II disebut juga obat
anti-psikosis baru atau atipikal. Standar emas terbaru untuk pemberian
obat anti-psikosis bagi pasien skizofrenia adalah APG-II.
– efektif terhadap gejala positif (waham, halusinasi, inkoherensi) maupun
gejala negatif (afek tumpul, proses pikir lambat, apatis, menarik diri).
PROGNOSIS
– Ad vitam : dubia at bonam
– Ad fungsionam : dubia at bonam
– Ad sanationam : dubia at bonam
Terimakasih…