Anda di halaman 1dari 17

DIAGNOSIS

DIABETES MELITUS

Kelompok 28 :
Dewi Armita Sari
Haniel B.M Repassy
Richard F Sembiring
Martha F.D Kabagaimu
Yolanda Ika Puspasari Toam
kasus
Seorang pria berusia 42 tahun, melakukan
pemeriksaan fisik dengan gejala hipertensi. Obatnya
meliputi athenolon dikombinasikan dengan
chlorthalidone (pada dosis 50mg dan 25 mg, masing-
masing perhari).kedua orangtua memiliki diabetes
melitus tipe 2.pasien tidak merokok, IMT 32,3 kg,
tekanan darah 130/80 mmhg. Apakah pasien
tersebut dapat dikatakan diabetes? Dan jika
demikian bagaimana solusinya?
Masalah klinis
• Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kompleks
yang biasanya dapat di diagnosis pada usia
setengah baya yg ditandai dengan cacat progresif
dalam mensekresikan insulin.
• Terjadi akibat ketidakmampuan pankreas untuk
menghasilkan insulin yang cukup untuk
mempertahankan glukosa plasma normal
• DM tipe 2 didahului oleh tahap asimptomatik pjg
yang ditandai dengan hiperglikemia
ringan&resistensi insulin pradiabetes
Diagnosis diabetes
Menurut “ADA” dan “WHO” thun 1997
• Glukosa plasma puasa= 126 mg/dl (7,0
mmol/l) atau lebih
• Tes 2 jam toleransi glukosa = 140-199 mg/dl
(7,8-11,1mmol/l) atau lebih selama tes OGTT
dilkukan dngan dosis 75 gr
Rekomendasi skrining dari ADA untuk
orng2 diabetes asimptomatik

• Dimulai pada usia 45 tahun


• IMT >25,dan tambahan faktor resiko
• Riwayat keluarga DB
• Ras(misal, penduduk asli amerika, asia, dan
kepulauan pasifik)
Lanjutan..
• Kadar Hb terglilasi dari 5,7% atau lebih,
• Riwayat diabetes gestational yg melahirkan
bayi dengan bb > 4,1 kg
• Sindrom ovalium polikistik
• Hipertensi (≥140/90mmhg)
• Kadar kolesterol HDL <35mg/dl(0,91 mmol/L)
Lanjutan ..
Tingkat triglisirida >250mg/dl (2,8 mmol/L)
Riwayat penyakit kardiovaskuler
Aktifitas fisik
Kondisi klinis lain yang terkait dengan
resistensi insulin(misalnya obesitas parah dll)
Keuntungan dan kerugian tes skrining diabetes
Metode pengujian Keuntungan kekurangan

Tes glukosa plasma puasa -Jangkauan luas -Perlu melakukan puasa


-Mudah dilakukan -Hasil glikemia hanya
-Biaya rendah pada saat tes

Uji toleransi glukosa oral -Tes yang sensitif -perlu melakukan puasa
(OOGT) -Penanda awal -waktu yang dibutuhkan
disregulasi glukosa lama
-biaya tinggi
-Tdak nyaman

Hb terglikasi -tidak perlu puasa Hasil kurang akurat pada


-penanda glikemik jangka pasien dengan gangguan
panjang hemoglobin (sel
sabit,thalasemia)
-tdk dapat diandalkan
dalam anemia hemolitik
atau omset SDM
-penyakit ginjal dll
Hb terglikasi (HbA1c)
• zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa
dengan hemoglobin
• HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap
bertahan di dalam sel darah merah selama ± 3
bulan,
• Penyandang diabetes direkomendasikan untuk
melakukan pemeriksaan HbA1C setiap tiga bulan
kontrol Hemoglobin terglikasi
• merupakan salah satu pemeriksaan darah yang penting
untuk mengevaluasi pengendalian gula darah
Kadar Hb terglikasi
• < 6,5 % prediabetik
• 6,5-8 % diabetik
• > 8% diabetes resiko tinggi
Kriteria diagnostik utama untuk diabetes dan
prediabetic
pengukuran ADA WHO
prediabetes diabetes diabetes Gangguan
regulasi
glukosa
Glukosa plasma 100-125mg/dl (IFG) >126 mg/dl >126 mg/dl 110-
puasa 125mg/dl
(IFG)
OOGT dosis 75 gr 140-199 mg/dl > 200 mg/dl > 200 mg/dl 140-199
(IGT) mg/dl (IGT)
Hemoglobin terglikasi 5,7-6,4 % >6,5% >6,5%
Pencegahan diabetes
• Mengubah pola gaya hidup
• Olahraga
• metformin
• Untuk pasien dibawah umur 60 thn, dengan
IMT >35,glukosa plasma puasa >110 mg/dl
efektif memerlukan obat ,seperti
(acarbose,rosiglitazone,pioglitazone dan
orliztat
kesimpulan
• Pasien yang dijelaskan dalam kasus memiliki
faktor risiko diabetes(obesitas, hipertensi,
dan riwayat keluarga diabetes),namun untuk
memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan
glukosa plasma puasa atau HB terglikasi.
pasien yang
kesimpulan beresiko

Periksa FPG, HbA1c, atau


ke2nya setiap 1-3 thun

Gangguan glukosa puasa Diduga diabetes


normal dan hbA1c
jika
prediabetes
Ulangi setiap 1-3 tdk
tahun ya
Perubahan gaya
ke hidup prediabetes
diabetes
Glikemik Hiperglikemia
glikemik Pengobatan
stabil progresif tergantung pd
Lanjutkan derajat
perubahan gaya Lanjutkan Mengintensifkan hiperglikemia.
hidup,periksa perubahan gaya upaya pertimbangkan Jika ringan mulai
FPG,HbA1c atau hidup,periksa metformin ubah gaya hidup
ke2nya dlm 12 FPG, HbA1c dengan atau
bln atau ke2nya dlm tanpa metformin
6 bulan
lanjutan
• Identifikasi pasien dengan diabetes atau
pradiabetes dengan skrining memungkinkan
untuk intervensi awal
• Jika pasien diidentifikasi dengan prediabetes,mka
perubahan gaya hidup hrus dilakukantdak msuk
ke tahap diabetes.
• Pasien yang memiliki faktor risiko sperti obesitas,
hipertensi, dan riwayat keluarga diabetes harus
dengan segera mengubah pola hidup dan
mengkonsumsi obat yang dapat menurunkan
kadar gula darah seperti chlorthalidone
• Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai