Anda di halaman 1dari 48

ASPEK LABORATORIUM

DIABETES
Pemeriksaan Laboratorium Diabetes

Uji saring (Screening) →


memiliki faktor risiko
Diagnosis (memiliki gejala)
Pemantauan terapi
Deteksi dini komplikasi
Uji Saring/Skrining
Pemeriksaan penyaring ditujukan pada mereka yang memiliki
risiko DM tetapi tidak menunjukkan gejala DM.

Usia >45 thn


Kegemukan (BMI ≥ 23 kg/m2)
Hipertensi (TD > 140/90 mm Hg)
Riwayat keluarga DM
Riwayat melahirkan bayi > 4 kg atau riwayat DM
gestasional
Kurang aktivitas fisik/olahraga
Riwayat prediabetes (TGT atau GDPT)
Kadar Lipid abnormal (HDL < 35 mg/dl,Trigliserida
≥ 250 mg/dl)
Kadar HbA1c 5,7-6,4% (Prediabetes)
Prediabetes
“Kadar glukosa darah diatas normal tetapi masih di
bawah kadar glukosa darah untuk diabetes”
Fakta Prediabetes - Global
Komplikasi DM sudah dimulai sejak dini sebelum diagnosis ditegakkan …!!!

• ±40-50% prediabetes → diabetes dalam waktu 10 tahun


• Prevalensi prediabetes 2 kali lipat DM di Afrika & Asia Tenggara
• Meningkat seiring pertambahan usia
• Risiko terjadinya PKV pada prediabetes = diabetes !!
• Studi DECODE (Diabetes Epidemiology : Collaborative analysis Of
Diagnostic criteria in Europe) :
"Risiko prediabetes 2 kali lebih besar dibanding kontrol glukosa
darah normal yang meninggal karena komplikasi kardiovaskular
& 4 kali lebih lebih besar risikonya mengalami kematian prematur"

http://www.idf.org/fact-sheets/impaired-glucose-tolerance
Panel Prediabetes
Panel Prediabetes (High Risk)
1. HbA1c : 5.7-6,.4% Panel Pemantauan Terapi
2. Glukosa Puasa : 100-125 mg/dl Prediabetes
3. Glukosa 2 jam TTGO 75 gram : 140 – 199 mg/dl*
4. Cholesterol HDL : pria <40 mg/dl (<1.03 mmol), 1. HbA1c (target A1c < 6.5%)
2. TTGO (target : <140 mg/dl)
wanita < 50 mg/dl (<1.29 mmol/L)
3. AUK : < 30 μg/mg kreatinin
5. Trigliserida : > 150 mg/dl (>1.7 mmol/L) utk/urin sewaktu
6. Tekanan darah : > 130/80 mmHg 4. GDP (target : <100 mg/dl)
7. Lingkar pinggang: Pria > 90 cm, Wanita >80 5. Cholesterol HDL >45 mg/dl
6. Cholesterol LDL < 100 mg/dl
7. Trigliserida <130 mg/dl)
High Risk : 8. Tekanan darah (sistolik <130
1.Usia > 35 tahun mmHg, diastolik <80 mmHg)
2.Obesitas sentral
3.Riwayat DM dalam keluarga
4.Riwayat DM gestasional sebelumnya Cat. Pada pasien dengan risiko yang
sangat tinggi pemantauan harus
5.Riwayat kardiovaskular PJK, (penyakit
dilakukan lebih sering
serebrovaskular, penyakit arteri perifer)
6.Riwayat hipertensi
Kriteria Diagnosis Prediabetes
Glukosa puasa terganggu (GPT) apabila :
• Glukosa puasa 100-125 mg/dl (5.6 – 6.9 mmol/L)
• Glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gram < 140 mg/dl

Toleransi glukosa terganggu (TGT) apabila :


• Glukosa puasa < 100 mg/dl
• Glukosa puasa 2 jam paska beban glukosa 75 gram, 140-199 mg/dl

Sindroma metabolik (kriteria IDF)

Pemeriksaan Nilai
Glukosa Darah Puasa 100 – 125 mg/dl atau 5.6 – 6.9 mmol/l : IFG
2-jam TTGO (75 g) 140-199 mg/dl atau 7.8-11 mmol/l : IGT
A1C 5.7–6.4% (NEW…)
Catatan : Prediabetes, jika terdapat GPT dan atau TGT
KRITERIA DIAGNOSIS DIABETES
(Untuk Dewasa Tidak Hamil)

• Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11.1 mmol/L)
Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir
atau
• Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa > 126 mg/dl (7.0 mmol/L)
Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam

atau
• Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO > 200 mg/dl (11.1 mmol/L)
TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang
setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air

• HbA1c > 6,5% : tes harus dilakukan di laboratorium yang menggunakan


metode bersertifikasi NGSP dan terstandarisasi pemeriksaan DCCT
Kriteria Prediabetes & Diabetes
Berbagai keluhan dapat
ditemukan pada diabetisi.
Curigai adanya DM : bila
ada keluhan klasik DM :
poliuria, polidipsia dan
polifagia dan penurunan
berat badan yang tidak
dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain : lemah badan,
kesemutan, gatal, mata
kabur, disfungsi ereksi
pada pria dan pruritus
vulvae pada wanita
Pemantauan Prediabetes

• Pemantauan pasien prediabetes perlu


dilakukan untuk menilai apakah status
glikemik memburuk, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan glukosa puasa dan HbA1c,
TTGO minimal setiap tahun terutama bagi
bagi mereka yang diduga perkembangannya
memburuk dan perlu pengukuran yang lebih
sensitif

Garber, Endocrine Practice, 2008


Pemantauan Prediabetes
• Pasien yang berisiko sangat tinggi harus
melakukan pemantauan lebih sering
• Pemantauan penyandang prediabetes meliputi
TTGO setiap tahun dan AUK. Untuk
pemeriksaan GDP, HbA1c dan kadar lipid
sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun

Panduan Pengelolaan Prediabetes


dan Pencegahan DM tipe-2 2009
Panel Pengelolaan DM
Pemeriksaan Manfaat

Glukosa Puasa dan


Untuk melihat konsentrasi glukosa individu pada saat diperiksa
Glukosa 2 jam PP

Untuk melihat konsentrasi rata-rata glukosa selama 3 bulan


terakhir, menilai kepatuhan individu dalam mengikuti regimen
HbA1c
terapi diabetes (keberhasilan terapi) serta berguna untuk
manajemen DM yang optimal

Abumin Urin Kuantitatif,


Untuk menilai fungsi ginjal karena pada penyandang diabetes
Cystatin C
banyak komplikasi yang mengarah pada ginjal
Urin Rutin

Albumin / Globulin
Untuk melihat ada tidaknya gangguan hati
SGPT

Kolesterol Total
Untuk melihat ada tidaknya gangguan lemak, yang umum
Kolesterol LDL Direk
terjadi pada diabetes, dan dapat meningkatkan risiko penyakit
Kolesterol HDL
jantung koroner
Trigliserida
Glukosa
- Manfaat : u/ skrining, diagnosis, pemantauan
- Hanya mencerminkan kadar glukosa pada saat periksa
- Tujuan :
a) mengetahui apakah sasaran terapi telah tercapai
b) melakukan penyesuaian dosis obat (bila sasaran terapi
belum tercapai)
- Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pemeriksaan
konsentrasi glukosa darah puasa dan glukosa 2 jam
postprandial secara berkala sesuai dengan kebutuhan
Glukosa darah 2 jam pp

Ø Pemeriksaan glukosa darah puasa bertujuan untuk melihat


kadar glukosa dalam tubuh tanpa ada masukan masukan
glukosa dari luar (makanan), sedangkan pemeriksaan
glukosa darah 2 jam pp bertujuan untuk melihat kadar glukosa
darah setelah mendapatkan makanan.

Ø Kadar glukosa darah puasa mencerminkan kadar glukosa yang


berasal dari tubuh saja (keadaan basal), sedangkan kadar
glukosa darah 2 jam pp dapat menggambarkan aktivitas /
kerja insulin
Mengapa Pemeriksaan Glukosa
Dilakukan 2 Kali?
• Seseorang dengan kadar glukosa darah puasa normal dan
glukosa darah 2 jam pp abnormal (tinggi) menandakan :
kerja insulin tidak maksimal dan bila terjadi harus diwaspadai,
bila perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan
DM atau tidak.

• Jadi pemeriksaan dalam keadaan puasa dan 2 jam pp lebih


baik karena selain dapat mendeteksi kadar glukosa darah juga
dapat melihat aktivitas insulin. Tetapi untuk tujuan diagnosis,
pemeriksaan glukosa puasa saja sudah cukup jika disertai
adanya keluhan khas DM.
Glukosa 2 jam pp < glukosa puasa ?

Asupan Karbohidrat yang A


kurang memadai

B
Penggunaan Obat-Obatan

C
Kecepatan Pengosongan Lambung

D
Produksi Insulin yang Berlebihan

E
Olahraga Setelah Makan
Perbedaan Pemeriksaan Glukosa dari Darah yang
Diambil di Lengan dengan di Jari
Pemeriksaan glukosa dari darah yang diambil di
lengan berarti berasal dari pembuluh darah vena
sedangkan pengambilan di jari berarti berasal dari
pembuluh darah kapiler/arteri. Hasil pemeriksaan
dari darah kapiler/arteri biasanya lebih rendah
daripada hasil pemeriksaan dari darah vena (nilai
normalnya berbeda)

• Untuk diagnosis DM, pemeriksaan harus dari darah vena, dari darah
kapiler/arteri digunakan untuk pemantauan di rumah/home
monitoring agar dapat menilai risiko hipoglikemi dan menilai
penyimpangan kadar glukosa maksimal selama sehari

• Secara berkala, pemantauan glukosa darah kapiler (reagen kering)


perlu dibandingkan dengan pemeriksaan darah vena dengan metode
enzimatik (dilakukan di laboratorium)
HbA1c
vIkatan HbA1C yang terbentuk bersifat stabil dan dapat bertahan
hingga 2-3 bulan (sesuai dengan usia eritrosit).

vUmur eritrosit ± 120 hari → waktu paruh HbA1c ± 60 hari


vNormal : HbA1c: 3-6% HbA-nya terglikosilasi ; DM : 2-3 kali lipat
tergantung derajat hiperglikemi
vKenaikan 1% HbA1c: kenaikan ~ 30 mg kadar glukosa
vSampel : darah vena atau kapiler, pasien dapat melakukan sendiri
home glucose control.
vFrekuensi : tergantung tipe DM
Frekuensi HbA1c
Frekuensi yang
Tipe Diabetes
direkomendasikan
DM tipe I dengan terapi
3 – 4 kali /tahun
minimal atau sedang
DM tipe I dengan terapi
Setiap 1 – 2 bulan
intensif
2 kali / tahun untuk pasien-
DM tipe II
pasien yang stabil
Pre-gestasi setiap 1 – 2 bulan

Gestasi Setiap 1 – 2 bulan


Manfaat HbA1c -update

ü Manfaat HbA1c selama ini :


HbA1c → “gold standard” pemantauan kadar glukosa
- monitoring kontrol glikemik jangka panjang
- penyesuaian terapi
- menilai kualitas perawatan diabetes
- memprediksi risiko komplikasi

ü Manfaat HbA1c update :


- skrining maupun diagnosis diabetes
- menghitung estimated average glucose (eAG)

Diabetes Care 2012 ; 35: Suplemen 1


Glukosa Puasa HbA1c
Pemeriksaan glukosa mudah diotomasi Pasien tidak perlu puasa
Sangat mudah tersedia Sampel dapat diambil kapan saja
Lebih murah Variabilitas biologi sangat kecil
K
E Single sample Sampel lebih stabil
U Tidak dipengaruhi oleh faktor akut, seperti stres dan
N olahraga
T Menggambarkan konsentrasi glukosa jangka panjang
U
N Pemeriksaan terstandarisasi antar instrumen
G Akurasi Tes Dipantau
A
N Singgle sample (whole blood)
Konsentrasi memprediksikan perkembangan komplikasi
mikrovaskular diabetes
Digunakan sebagai panduan terapi
Pasien harus puasa > 8 jam Dapat dipengaruhi oleh faktor lain selain glukosa, mis.
K perubahan masa hidup eritrosit, etnis
E Variabilitas biologinya besar Beberapa kondisi tertentu dapat mengganggu :
K hemoglobinopati tertentu
U Adanya variasi diurnal Kemungkinan tidak tersedia di semua lab/area tertentu
R
A Sampel tidak stabil Harga lebih mahal
N Dipengaruhi faktor akut, mis stres dan
G olahraga
HbA1c vs
A
N Tidak ada harmonisasi tes glukosa
Konsentrasi bervariasi dari sampel
berbeda (darah vena, kapiler, arteri)
Korelasi glukosa dg komplikasi lbh kecil
Glukosa Puasa
Alternatif Kontrol Glikemik
• Beberapa protein terglikasi berperan terhadap perkembangan
komplikasi diabetes kronik
• Meskipun HbA1c paling banyak dipakai bahkan sebagai gold
standard indeks kontrol glikemik, namun ada beberapa kondisi
yang perlu alternatif kontrol glikemik karena HbA1c dipengaruhi
oleh hemoglobin varian dan kondisi lain yang mempengaruhi
masa hidup eritrosit seperti anemia hemolitik dan anemia renal
• Parameter monitoring glukosa atau diabetes dapat
diklasifikasikan menjadi penanda protein terglikasi dan non
protein glikasi.
Indeks Kontrol Glikemik

• Indikator glikemik jangka panjang


Mis : HbA1c
• Indikator glikemik jangka menengah
Mis : Glycated serum proteins dan albumin, khususnya
Fruktosamin dan Glycated Albumin
• Indikator glikemik jangka pendek
Mis : Glukosa darah, 1,5-anhydroglucitol (1,5-AG),
apolipoprotein B (komponen LDL yang terglikasi, khusus
berperan dalam aterogenesis)
Glycated Albumin
§ Glycated albumin (GA) : ketoamin yang dibentuk melalui ikatan albumin dan
glukosa melalui reaksi oksidasi non-enzimatik.
§ GA (produk glikasi dari serum albumin) : penanda kontrol glikemik DM
§ Nilai GA menggambarkan kontrol glikemik 2-4 minggu sebelumnya

GA menggambarkan status
glukosa darah yang lebih
cepat dan lebih nyata
dibanding HbA1c

Jumlah glycated albumin menurun jika glukosa darah rendah dan


meningkat jika kadar glukosa darah meningkat
Manfaat Klinis Pengukuran GA
• Perubahan dalam status kontrol glikemik jangka pendek
• Kehamilan
• Gagal ginjal kronik (diabetik nefropati)
• Postprandial hiperglikemia
• Varian hemoglobin
• Penyakit liver kronik (sirosis hati)
• Anemia (anemia hemolitik, anemia defisiensi besi, status
defisiensi besi, pengobatan dengan besi)
PEMERIKSAAN GENOMICS DI PRODIA
DIArisk
new way to prevent diabetes
Apa yang membuat kita berbeda?

Apa yang membuat kita berbeda? 99.9% of our DNA


sequences is the SAME
Apa yang membuat warna rambut, as other humans
wara mata, warna kulit , tinggi badan
serta penyakit yg di dapat berbeda
beda?

Perbedaan yg hanya 0.1% ini melibatkan sejumlah


This 0.1% DNA difference between in may to do with
nucleotida dalam DNA seseorang
number of nucleotides in a person’s DNA ONLY
0,1%

Ketika DNA disalin pada keturunan berikutnya , maka nukleotida dapat bertambah maupun hilang pada proses
tersebut. Pertambahan atau kehilangan mengakibatkan perbedaaan.
Tubuh Manusia
terdiri dari 100
trilyun sel
Kromosom gulungan
Setiap Nukleus memiliki 46
rantai panjang DNA
kromosom ( 23 pasang)

setiap sel memiliki inti Sepasang Gen merupakan segmen


sel (nukleus) kecuali kromosom berasal dari untai panjang DNA
sel darah merah 1 dari Ayah dan 1 yang berisi instruksi
dari Ibu untuk membuat protein

• Genome adalah keseluruhan informasi genetik dalam tubuh.


Genome
The book of life

The instruction to make who we are

The map of our disease risk


Type of genetic disease

Poligenic disease Monogenic disease


• Diabetes • Thalassaemia
• Hipertensi • Sickle cell anemia
• Cardiovaskular disease • Haemophilia
• Obesitas • Cystic Fibrosis
• etc • Tay sachs disease
• Fragile X syndrome
• Huntington's disease
Poligenic disease
Gene
Gene
Gene
Gene
Gene Penyakit kompleks : penyakit yang timbul akibat
Gene
Gene peran serta beberapa gen/ banyak gen low
Gene p e n e t ra n c e d e n ga n b e r b a ga i fa k t o r ya n g
Gene
mempengaruhi
Gene4
Gene3

Gene2
Gene1
Env 1

Env 2
Env 3
penyakit
Env 4
For your info
• Penurunan risiko diabetes bervariasi dari 25%
sampai 80%
• Risiko terbentuknya T2DM adalah 40% untuk
individu yang memiliki satu orang tua dengan
T2DM dan hampir 70% untuk individu yang
kedua orang tuanya memiliki T2DM

BUT IT CAN BE PREVENT


How diabetes can be formed?

Dengan mengetahui dasar faktor genetik kita, maka


kita dapat menentukan seberapa ketat perubahan gaya
hidup yang harus kita lakukan sehingga dapat
mencegah terisi penuhnya gelas tersebut
What is DIArisk?

• DIArisk adalah pemeriksaan


genetik yang memeriksa 100
gen dan varian low
penetrance, Untuk menilai
risiko seseorang terhadap
penyakit diabetes dan
penyakit yang terkait dengan
diabetes berdsarkan profil
genetik yang kita miliki
DIArisk as preventive medicine

• DIArisk adalah pemeriksaan preventif


• DIArisk bukan untuk deteksi dini
ataupun diagnosis penyakit
• Pemeriksaan DIArisk akan menilai
risiko anda terhadap penyakit dari
resep genetik setiap individu
OUR OLD PARADIGM!

i will turn
left!

Baru melakukan kontrol dan


meminta tolong setelah terkena
penyakit

SAFE
ROAD
Tidak ada rambu mengenai adanya lubang
sehingga kecelakaan tidak terhindarkan
NEW PARADIGM AHEAD!

i will
avoid the
hole!

HOLE
Mengetahui risiko terhadap
AHEAD
penyakit memberikan rasa aman
dan dapat melakukan strategi
agar terhindar dari penyakit

SAFE
ROAD
Adanya DIArisk sebagai rambu agar
seseorang dapat terhindar dari penyakit
Who need to take DIArisk?
• Individu yang memiliki riwayat keluarga diabetes
• Individu yang mengalami obesitas
• Pasien new-onset diabetes
• Semua orang yang ingin mengetahui risikonya
terhadap diabetes dan penyakit terkait diabetes dari
segi genetik
When should I take DIArisk?

• Umur optimal untuk menerima pemeriksaan


DIArisk adalah 18-30 tahun
• Hal ini berguna agar tindakan preventif dapat
dimulai sedini mungkin
What do I get from this test?

STRATEGI PENGGAMB
RASA YANG ARAN
AMAN TEPAT RISIKO
SESUAI PENYAKIT
PROFIL LEBIH
GENETIK AKURAT
DIArisk result
What should I do if I get high risk?

• Hasil High risk bukan berarti anda pasti


terkena penyakit tersebut
• Hasil ini menggambarkan risiko anda
terhadap penyakit cukup tinggi
• Sehingga usaha anda untuk melakukan
perubahan gaya hidup harus lebih ekstra
untuk mencegah terjadinya penyakit
DIArisk Features

• Using microarray Technology


• Using Asian Screening Array (ASA) chip
• Sample: whole blood EDTA

Anda mungkin juga menyukai