Gula darah.
Metbolisme karbohidrat abnormal.
Jenis pemeriksaan kelainan metabolisme
karbohidrat (glukosa puasa 2 jam PP &
glukosa tolerance test).
Metabolisme Glukose :
Glukose diperlukan u/memproduksi ATP senyawa
utama u/cadangan energi. ATP tdk dpt mll membran
sel didlm sel harus memproduksi sendiri. Bila ATP
hidrolisa>ADP dihasil energi sebagian energi
digunakan u/ :
Kontraksi otot
Konduksi saraf
Mempertahankan temperatur tubuh
Transport aktif
Proses sintesis dalam tubuh
1. Insulin.
Disintesa RE sel-sel pulau langerhans
jar.endokrin pd pankreas.Dikendalikan gen
insulin (2 intron dan 3 ekson).
Bentuk sintesa insulin:
Insulin berfungsi :
pembentukan glycogen.
Menurunkan pelepasan glukosa ke dlm
darah (hambat glycogenolisis)
Menghambat glukoneogenesis.
2.
Glukagon.
Disintesa oleh sel pulau langerhans.
Berfungsi :
meningkatkan pemecahan glycogen
hati/glycogenolisis
Tdk terpengaruh thd glycogen otot
Bersama insulin bertindak dlm pengaturan glukosa
darah.
Contoh
- peningkatan gula darah merangsang pelepasan
insulin. Insulin menurunkan glukosa
darahmenekan sekresi insulinmerangsang
pembentukan glukagon glukagon
glycogenolysisglukosa darahmenekan
sekresi glukagon.
3.
Epinephrin
disintesa medula
Berfungsi :
Meningkatkan glycogenolisis, glikogen hati&otot,
karena otot mengandung G-6P u/ mengkatalisisr
pelepesan glukosa darah bebasglikogen otot tdk
meningkatkan glukosa darah.
Menghambat pelepasan insulin
Menyebabkan sekresi glukagon.
Tumor pada medula adrenal (khrochromocytoma)
epinephrin glukosa darah selama glycogen hati
masih ada.
Stress meningkatkan epinephrin
4.
Glukocorticoid/Cortison/cortisol
diisintesa oleh cortex adrenal
Berfungsi:
glukoneogenesis
respon rangsangan insulin terhadap
jaringan otot & lemak dlm meg-uptake
glukose (antagonis terhadap
insulin)meninkatkan glukosa darah.
Hyperglycemia dijumpai pada orang yang
cortex adrenalnya mengalami hyperplasia
(chusing syndroma).
5. Thyrosin
disintesa oleh kelenjar thyroid.
Berfungsi:
Meningkatkan glycogenolysis
Meningkatkan absorpsi glukosa oleh usus
halus.
Pada Thyrotoksikosis terjadi
glikogenolisis hati yang hebat, sampai
glikogen hampir habis.
6.
Berfungsi :
Antagonis terhadap insulin.
Menghambat glikolysis dan pengambilan
glukosa oleh sel otot.
DIABETES MELITUS
PANEL HIPERGLIKEMIK DM
GDS Glukosa Darah Sewaktu
GDP Glukosa Darah Puasa / FBS
FASTING BLOOD SUGAR
GD2PP Glukosa Darah 2 jam Post
Prandial
OGTT Oral Glukosa Toleransi test
VGTT Vena Glukosa Toleransi test
HbA1C Hemoglobin Glikosilasi
Fruktosamin
Sampel :
1.Darah Plasma vena, serum, darah
kapiler (whole blood)
2.Urine Urin post prandial (urin pertama
kali keluar 1,5 3 jam setelah makan)
3. Urine sewaktu
NILAI RUJUKAN :
GDS Darah vena < 110 mg/dl
Darah kapiler < 90 mg/dl
GDP Darah vena < 100 mg/dl
Darah kapiler < 90 mg/dl
GD2PP Darah vena < 140 mg/dl
Darah kapiler < 120 mg/dl
BUKAN
DM
BELUM
PASTI DM
DM
GDS :
Darah Vena
< 110
110 199
200
Darah Kapiler
< 90
90 199
200
GDP :
Darah Vena
< 100
110 125
126
Darah Kapiler
< 90
90 109
110
GD2PP :
Darah Vena
< 140
140 200
200
Darah Kapiler
< 120
120 - 200
200
INTERPRETASI BENEDICT
WARNA
Hijau
(1+) : setara dgn 0,5 1% glukosa
kekuningan dan
keruh
Kuning Keruh
Jingga/warna
lumpur keruh
Merah keruh
(1+)
(2+)
(3+)
(4+)
Kriteria diagnostik DM
2. Test diagnostik
Laboratorium :
GDP,DG2PP,OGTT,VGTT,HbA1C,
Fruktosamin
2. GD2PP :
- dilakukan 2 jam setelah tes GDP
- pasien dianjurkan makan makanan yg
mengandung KH 100 gr sbl tes.
3. OGTT :
- selama 3 hari sbl tes pasien dianjurkan
makan yg mengandung KH, tdk
merokok, tdk minum kopi/ alkohol.
- puasa 10 -16 jam sebelum tes
- tdk olahraga dan minum obat sebelum
dan selama test
1.
2.
3.
Persiapan penderita.
1.
2.
3.
4.
5.
Beban glukose
50 100 g : biasanya 75 g dalam air 300
ml, dihabiskan dalam 5 menit (konsentrasi
masimal 25 g%)
Untuk anak-anak: beban glukose
bergantung pada berat badan yaitu 1,75 g
glukose / kg BB ideal (maksimal 75 g)
Prosedur OGTT
1. Dalam keadaan puasa, bahan
pemeriksaan berupa darah atau urine.
2. Berikan beban glukose 75 g dalam 300
ml air (konsentrasi 25 g %) dan
dihabiskan dalam waktu < 5 menit.
3. Bahan pemeriksaan diambil lagi setelah
30 menit, 60 menit , 90 menit, 120 menit.
Prosedur OGTT
Interpretasi hasil (normal):
Glukose puasa : 70 100 mg %/80 -110 mg
%/ 75-115 mg%
Puncak kadar pada 30 60 menit, puncak
tidak melampaui nilai ambang batas ginjal
(160 200 mg%), hasil reduksi urine negatif.
2 jam : kadar glukose menurun dibawah
kadar glukose puasa
3 jam : kadar glukose kembali = dengan
kadar puasa.
3 jam
KETERANGAN
Jika kadar glukose yang diberikan adalah 25 g%,
maka dengan cepat diserap oleh usus dan meningkatkan
kadar yang tiba-tiba akan merangsang pankreas untuk
memproduksi / sekresi insulin,
setelah 1 jam kadar glukose mulai turun.
Adanya kelebihan insulin, dalam darah tersebut akan
menurunkan kadar gula,
bahkan sampai dibawah normal.
Dalam kondisi tersebut, akan merangsang pankreas untuk
sekresi faktor-faktor endokrin lainnya yang antagonis
terhadap insulin,
sehingga kadar gula akan kembali kekeadaan normal.
GD2PP
Istilah 2 jam PP glukosa, dianjurkan untuk
test penunjang terhadap penderita Diabetes.
Digunakan untuk memonitor kadar glukosa
pada penderita yang diberi beban glukose
atau makan dengan kandunagn karbohidrat
25 100 g %
Pada orang normal kadar glukose 2 jam PP
sama dengan kadar gula puasa.
2. Dengan Elektroda
2. Dengan Elektroda
Glukose oxidase oksigen elektrode methode
4. Hexokinase
Prinsip :
Enzime hexokinase menstransfer PO43- dari ATP ke
glukose G-6-P + ADP
Glukose + ATP Heksokinase >G-6-P + ADP
Hg2+
Hiperglikemia sejenak:
Feokromositoma
Penyakit hati berat
Reaksi stres akut
Rejatan
Kejang-kejang
Hipoglikemia menetap:
Insulinoma
Insufisiensi hifopisis
Galaktosemia
Produksiinsulin ektofik oleh tumor
Produksi insulin ektofik oleh tumor
Hipoglikemia sejenak :
Minum banyak alkohol
Obat-obatan: salisilat,
tuberkulostatika
Penyakit hati berat
Bermacam-macam stprage disease
Hipoglikemia fungsional
Intoleransi terhadap fruktosa
herediter
HbA1c
HbA1c haemoglobin yang berikatan
dengan glukosa. Total 5,5% - 9% dari total
Hb Hb terglikosilasi atau hemoglobin A1.
HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan
tetap bertahan di dlm SDM selama 3 bulan.
HbA1c jumlah yang terbentuk tergantung
kadar gula dalam darah shg px. Ini dpt
menggambarkan rata rata kadar gula darah
selama 3 bulan.
Indikasi Patologi
Penurunan kadar : anemia (pernisiosa,
hemolitik, sel sabit), thalasemia, kehilangan
darah jangka panjang, gagal ginjal kronis.
Peningkatan kadar : DM yg tdk terkendali,
hyperglikemia, DM yg baru terdiagnosis,
ingesti alkohol, kehamilan, hemodialisis
dan pengaruh obat Kortison,ACTH
DIABETES MELITUS
Kadar normak glukosa plasma puasa 80 110 & normal 160 180
mg%, masih dafat difiltrasi oleh tubulus ginjal.
2. Poli Difsia
krn poli uria, mk garam-garam yg larut
di dlm urine juga ikut terbuang shg
kadar garam didlm ginjal menurun & scr
aktif tdk ada yg diserap kembali o/
tubuh. Krn rendahnya kadar garam
tubuh mk tjd penarikan cairan intra dan
ekstravaskuler shg tubuh kekurangan
cairantimbul rasa haus yang
berkepanjangan.