PEMERIKSAAN GDS
Di susun
OLEH
Nim: 1420118105
Prodi: Keperawatan
(METODA ORTHOTOLUIDIN)
I. TUJUAN
Untuk menentukan adanya glukosa dalam darah
II. PRINSIP
Gula darah diperiksa dengan tekhnik kolorimetri dengan 630 nm. Protein
diendapkan dengan trikloracetat dan filtratnya diwarnai dengan O.Toluidin.
III. TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN GLUKOSA
Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh insulin. Insulin adalah horm yang
dibuat oleh pankreas. Insulin membantu glukosa dalam darah masuk ke sel untuk
menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat berarti bahwa pankreas tidak
memproduksi cukup insulin, atau jumlah insulin cukup namun tidak bereaksi secara
normal. Hal ini disebut dengan resistensi insulin ( Girindra, 1989).
Level gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal,
yang disebut dengan hipoglikemia, yang mempunyai gejala perasaan lelah, fungsi mental
yang menurun, rasa mudah tersinggung dan kehilangan kesadaran. Apabila levenya tetap
tinggi, disebut dengan hiperglikemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang
singkat. Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-masalah
kesehatan, berkaitan dengan diabetes, termasuk pada mata, ginjal dan saraf ( Anonim,
2010)¹.
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan
keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas.
Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk membutuhkan energi tubuh,
pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di hati, kemudian sel-
sel in mengubah glikogen menjadi glukosa ( Anonim, 2010)².
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
( Depkes RI, 1999)
Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan Pemeriksaan glukosa darah puasa
adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam,
sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah pemeriksaan yang dilakukan
2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan ( Depkes RI, 1999 ).
Nilai Normal Glukosa Dalam Darah Nilai normal glukosa dalam darah dapat
dihitung dengan berbagai cara dan kriteria yang berbeda. Berikut ini tabel penggolongan
kadar glukosa dalam darah dengan metode enzimatik.
plasma vena
Kadar glukosa < 90 mg/dl 90-199 mg/dl ≥ 200 mg/dl
darah kapiler
≥ 200 mg/dl
-2 jam PP ≥ 200 mg/dl
Toleransi glukosa
terganggu
1) Diet
Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, penyakit lain,
makanan, latihan fisik, obat hipoglikemia oral, insulin, emosi dan stress. Makanan atau
diet merupakan factor utama yang berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa darah
pada pasien diabetes terutama setelah makan (Holt, 2010). Respon peningkatan kadar
glukosa darah setelah makan berhubungan dengan sifat monosakarida yang diserap,
jumlah karbohidrat yang dikonsumsi, tingkat penyerapan dan fermentasi kolon (Wolever,
2003).
2) Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang kurang juga dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa
darah. Aktivitas fisik merupakan gerakan yang dihasilkan oleh kontraksi otot rangka yang
memerlukan energi melebihi pengeluaran energi selama istirahat. Latihan merupakan
bagian dari aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur dengan gerakan secara berulang
untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran fisik (Sigal, 2004).
Selama melakukan latihan otot menjadi lebih aktif dan terjadi peningkatan
permiabilitas membran serta adanya peningkatan aliran darah akibatnya membran kapiler
lebih banyak yang terbuka dan lebih banyak reseptor insulin yang aktif dan terjadi
pergeseran penggunaan energi oleh otot yang berasal dari sumber asam lemak ke
penggunaan glukosa dan glikogen otot. Aktivitas fisik meningkatkan transport glukosa
melalui Glucose Transporter-4 (GLUT-4) kedalam membran sel yang memungkinkan
terajadinya mekanisme peningkatan AMP otot. AMP kinase menyebabkan perubahan
metabolisme termasuk metabolisme glukosa sehingga dengan meningkatnya intensitas
dan durasi latihan akan lebih banyak menggunakan pemecahan karbohidrat (Sigal, 2004).
Pada fase pemulihan setelah aktivitas terjadi proses pengisian kembali cadangan glikogen
otot dan hepar yang berlangsung sampai 12-72 jam sesuai dengan berat dan ringannya
latihan yang dilakukan (Soegondo, Soewondo, Subekti 2009).
3) Penggunaan obat
Kadar glukosa darah juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan obat hipoglikemia
oral maupun dengan insulin. Mekanisme kerja obat dalam menurunkan kadar glukosa
darah antara lain dengan merangsang kelenjar pankreas untuk meningkatkan produksi
insulin, menurunkan produksi glukosa dalam hepar, menghambat pencernaan karbohidrat
sehingga dapat mengurangi absorpsi glukosa dan merangsang receptor. Insulin yang
diberikan lebih dini dan lebih agresif menunjukkan hasil klinis yang lebih baik terutama
berkaitan dengan masalah glukotoksisitas yang ditunjukan dengan adanya perbaikan
fungsi sel beta pankreas (Sudoyo, Setiyohadi, Alwi,Simadibrata & Setiati 2007).
4) Stress
PENGERTIAN HEMOGLOBIN
Struktur
Fungsi hemoglobin
Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hb
Kadar Hb normal bervariasi tergantung :
1. Umur
Semakin tua umur seseorang, maka semakin berkurang kadar Hb-nya.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, pria memiliki kadar Hb yang lebih tinggi dibandingkan kadar Hb
pada wanita. Hal ini juga bersangkut paut terhadap kandungan hormon pada pria
maupunwanita.Kadar Hb wanita lebih rendah karena faktor aktifitasnya yang
lebih sedikit dibanding aktivitas pada pria,selain wanita mengalami menstruasi.
3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).
Tempat tinggal di dataran tinggi, makhlik hidup disana tubuhnya cenderung
lebih aktif dalam memproduksi sel darah merah untuk meningkatkan suhu tubuh
dan lebih aktif mengikat kadar O2 yang lebih rendah daripada di dataran rendah.
Hb makhluk hidup yang tinggal dipesisir cenderung mempunyai Hb yang lebih
rendah sebab tubuh memproduksi sel darah merah dalam keadaan normal.
4. Nutrisi
Bila makanan yang dikonsumsi banyak mengandung Fe atau besi, mak sel darah
yang di produksi akan meningkat sehingga Hemoglobin yang terdapat dalam
darah pun meningkat.Dan begitu juga sebaliknya.
5. Faktor Kesehatan
Kesehatan sangat mempengaruhi kadar Hb dalam darah,. Jika kesehatan terjaga
dengan baik, maka kadar Hb dalam keadaan normal.
6. Faktor Genetik.
7. Bila seseorang terhirup CO2.
Kekurangan Hb Berakibat:
Nilai Hb yang rendah dapat menyebabkan penyakit anemia, yaitu suatu keadaan
dimana laju matinya sel darah merah ( setelah 120 hari) melebihi laju pembentukan sel
darAh merah sehingga konsentrasi sel darah merah dalam darAh menurun. Kadar Hb
menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :
1. Thalasemia
2. Haemoglobinopathy
3. Perdarahan akut atau kronis
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Blood lancet Nesco
- Spektrofotometer
- Pengukur Hb
- Pipet mikro
- Alcohol swab
B. Bahan :
- Larutan tricloroacetat 2 ml
- Darah sampel 0,1 ml
- Larutan glukosa 0,1 ml
- Pereaksi warna O.Toluidin
V. CARA KERJA
Pemeriksaan Gula Darah (Metoda Orthotoluidin)
Filtrat serum
sampel 0,5 ml - -
Filltrat serum
standard - 0,5 ml -
Larutan
tricloroasetat - - 0,5 ml
Pereaksi
warna/o.toluidin 3,0 ml 3,0 ml 3,0 ml
Campurkan baik-baik dan panaskan 8 menit dalam air mendidih, kemudian segera
dinginkan dalam air dingin, setelah dingin baca absorban dari sampel dan standard
terhadap blanko.
Pemeriksaan Hb Sahli
Sukandar, E., Yulinah., (Tim Redaksi ISFI), 2008, Iso Farmakoterapi, PT. ISFI, Jakarta.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24579/4/Chapter%20II.pdf