Nim : J310190048
Shift : B1
2020
A. Tujuan
spektrofotometer.
B. Prinsip
merah violet.
C. Tinjauan Pustaka
berfungsi sebagai sumber energi utama yang dikontrol oleh insulin. Kelebihan glukosa
diubah menjadi glikogen yang akan disimpan di dalam hati dan otot untuk cadangan jika
terganggu (TGT), gula darah puasa terganggu (GDPT) dan diabetes melitus (DM)
Glukosa dalam tubuh dapat berasal dari beberapa sumber. Pertama, glukosa
berasal dari makanan yang berupa gula atau karbohidrat yang kemudian dicerna
menjadi glukosa dan gula sederhana lain. Kedua, glukosa disintesa dari sumber energi
lain terutama oleh hati yang dikenal dengan glukenogenesis. Ketiga, glukosa yang
tersimpan dalam hati, otot, dan jaringan lain dalam bentuk glikogen (Wijaya, K. E., dan
Kadar gula darah normal tidak berpatokan pada satu angka baku. Kadar ini
dapat berubah seperti saat sebelum dan sesudah makan atau saat waktunya tidur.
Kisaran kadar gula darah normal pada tubuh sebelum makan 70-130 mg/dL, dua jam
setelah makan lebih dari 140 mg/dL, setelah tidak makan selama 8 jam kurang dari 100
glukosa dari simpanan glikogen hati yang besar melalui jalur glikogenolisis dan sintesis
glukosa dari laktat, gliserol, dan asam amino di hati. Kadar glukosa darah yang tinggi
yaitu hiperglikemia dicegah oleh perubahan glukosa menjadi glikogen dan perubahan
menggunakan dan menyimpan glukosa selama puasa dan makan terutama dilakukan
melalui kerja hormone homeostasis metabolic yaitu insulin dan glucagon (Tasmini., et
al., 2018).
pancreas. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan
glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk
disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai
urine dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas
Alat :
Centrifuge
Tabung reaksi
Rak tabung
Mikropipet
Spektrofotometer
Bahan :
Plasma darah
E. Cara Kerja
F. Hasil
Ulangan ke Hasil
1 85 mg/dL
2 90 mg/dL
3 88 mg/dL
2. Data keseluruhan
Kadar Gula Darah
Kel
U1 U2 U3 Rata-rata
1 85 mg/dL 90 mg/dL 88 mg/dL 87,7 mg/dL
2 100 mg/dL 101 mg/dL 99 mg/dL 100,0 mg/dL
3 101 mg/dL 98 mg/dL 97 mg/dL 98,7 mg/dL
4 65 mg/dL 70 mg/dL 65 mg/dL 66,7 mg/dL
5 102 mg/dL 99 mg/dL 100 mg/dL 100,3 mg/dL
G. Pembahasan
darah. Perbedaan ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan tingkat keakuratan
dalam pengambilan sampel ataupun reagen. Selain itu, kondisi seseorang yang diambil
darahnya untuk dijadikan sampel juga mempengaruhi kadar glukosa dalam darah.
Kadar glukosa seseorang dapat berubah seperti saat sebelum makan, sesudah makan,
Kisaran kadar gula darah normal pada tubuh sebelum makan 70-130 mg/dL,
dua jam setelah makan lebih dari 140 mg/dL, setelah tidak makan selama 8 jam kurang
dari 100 mg/dl, menjelang tidur 100-140 mg/dL (Tasmini., et al., 2018). Apabila ditinjau
dari seluruh kondisi, baik sebelum makan maupun sesudah makan, pada data
keseluruhan mayoritas tergolong normal, namun terdapat sampel darah dengan kadar
Kondisi gula darah rendah disebut dengan hipoglikemia. Hal ini terjadi akibat
asupan makanan yang tidak kuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin. Jika
terjadi peningkatan gula darah (hiperglikemia), berarti insulin yang beredar tidak
mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik (resistensi). Kondisi ini biasa disebut
antara lain yaitu dengan melakukan olahraga rutin, menjaga pola makan dengan makan
secara teratur dan terjadwal, serta memantau kadar gula darah secara berkala.
H. Kesimpulan
I. Daftar Pustaka
Auliya, P., Oenzil, F., Rofinda, Z. D. (2016). Gambaran Kadar Gula Darah pada
Hasanah, Uswatun. (2016). Insulin Sebagai Pengatur Kadar Gula Darah. Jurnal
Santosa, D. A., Gaus, S., Oetoro, B. J., Saleh, S. C. (2018). Pengelolaan Kadar Gula
Tasmini., Farmawati, A., Sunarti., Hastuti, P., Sadewa, A. H., Prasetyastuti., Ngadikun.
(2018). Kadar Glukosa Darah dan Tekanan Darah Pada Penduduk Pedesaan
14.