Anda di halaman 1dari 19

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA

PENDERITA DIABETES MELITUS MENGGUNAKAN METODE GOD PAP


DAN POCT Di RSUD Labuang Baji

RINDI ANTIKA SYARLIS


(B1D121104)
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut American Diabetes Association (2011), Diabetes


Mellitus (DM) merupakan sekelompok gangguan metabolik
dengan gejala umum hiperglikemia. Penyakit ini merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya. Beberapa proses patologis
terlibat dalam terjadinya diabetes, mulai dari perusakan sel β
pada pankreas dengan konsekuensi defisiensi insulin, sampai
abnormalitas yang berujung pada resistensi insulin.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang yang diuraikan


tersebut, rumusan masalah penelitian adalah Apakah
terdapat perbedaan hasil antara pemeriksaan glukosa
darah menggunakan metode GOD-PAP (Glucose
Oxidase-Peroxidase Aminoantypirin) dan metode POCT
(Point Of Care Test).
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar
glukosa darah yang diukur dengan spektrofotometer dan dengan
glucometer.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui Kadar glukosa darah metode GOD-PAP (Glucose Oxidase-
Peroxidase Aminoantypirin) dengan menggunakan spektofotometer
b. Mengetahui kadar glukosa darah metode POCT (Point Of Care Test)
dengan menggunakan glukometer.
c. Menganalisis apakah terdapat perbedaan antara hasil pengukuran
glukosa darah dengan menggunakan spektrofotometer dan glukometer.
Manfaat Penelitian

Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan


Manfaat penelitian ini bagi ilmu pengetahuan adalah
sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
mengenai penentuan kadar glukosa darah.
 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Glukosa Darah


Glukosa darah adalah konsentrasi gula dalam darah, atau tingkat
glukosa serum diatur ketat dalam tubuh. Glukosa yang di alirkan
dalam darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Glukosa adalah bahan bakar utama bagi kebanyakan jaringan.
Pada keadaan pasca penyerapan, kadar glukosa darah
dipertahankan antara 4,5-5,5 mmol/L.
B. Kadar Glukosa Darah

Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan
kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah
malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya
kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung gula maupun karbohidrat lainnya, Kadar gula darah yang normal
cenderung meningkat secara ringan tetapi bertahap setelah usia 50 tahun, terutama
pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan kadar gula darah setelah
makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga
mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula
darah menurun secara perlahan
C. Metabolisme Glukosa Darah

Istilah “gula darah” secara bebas digunakan untuk glukosa dan gula-gula lainnya
serta kadang-kadang zat-zat pereduksi lain yang mungkin terdapat didalam darah
kadar gula darah dipengaruhi oleh hormon insulin. Insulin mengangkut glukosa dari
darah ke dalam sel tubuh agar sel dapat menggunakan glukosa sebagai energi atau
makanannya. Tanpa adanya insulin, sel-sel tubuh tidak bisa memanfaatkan glukosa
yang ada di dalam darah
Peranan insulin adalah merangsang sel tubuh manusia untuk menyerap glukosa dari
dalam darah. Pada dasarnya insulin sangat berperan dalam penyimpanan sari-sari
makanan (glukosa) yang berlebih di dalam pembuluh darah. Lawan insulin adalah
glukagon. Peranannya pun berlawanan dengan insulin. Jika insulin bertugas untuk
menyimpan cadangan makanan, maka glukagon bertugas mengambil cadangan
makanan tersebut
D. Metabolisme Glukosa Normal

 
 
Glukosa tidak dapat di metabolisme lebih  lanjut sampai diubah menjadi glukosa6 fosfat dengan
bereaksi dengan ATP. Reaksi ini dikatalisa oleh heksokinase non-spesifik di hati. Reaksi dibalik,dan
glukosa 6 fosfat dihidrolisis menjadi glukosa  oleh glukosa6 fosfatase. Setelah glukosa menjadi
glukosa 6 fosfat, ia dapat diubah menjadi glukogen untuk disimpan dan tidak dapat berdifusi keluar
dari sel-sel ini. Glukosa yang tidak akan diubah menjadi glikogen masuk ke jaringan melalui sirkulasi
hati, dan dapat dioksidasi di hati dan disimpan sebagai glikogen otot atau diubah menjadi lemak dan
disimpan di depot lemak. Ketika glukosa digunakan untuk mengurangi konsentrasi glukosa dalam
darah, glikogen di hati bertindak sebagai cadangan karbohidrat dan melepaskan glukosa ke dalam
system peredaran darah. Glikogen otot diubah menjadi asam laktat oleh glikolisis anaerobic,
sehingga tidak dapat menhasilkan glukosa karena otot tidak memiliki glukosa 6 fosfatase (Baron,
2015).
E. Metode dan Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah
a. Metode glukosa oksidasi
Prinsip pemeriksan Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatik dengan adanya oksidasi. Hidrogen
peroksida yang terbentuk bereaksi dengan adanya peroksidase. D engan phenol serta 4-amiophenazon menjadi
zat warna quinoneimine berwarna merah violet.

b. Metode Hexokinase
Metode ini untuk pemeriksaan glukosa darah.Prinsip pemeriksaan: Hexokinase akan mengkatalisa reaksi
fosforilasi glukosa dengan ATP membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6-fosfat
dehidrogenase akan mengkatalisis oksidasi glukosa 6-fosfat dan ADP dengan nikotinamid adeninedenucleutide
phosphate (NADH).

Reduksi Metode Benedict


Melalui pemeriksaan glukosa darah, dapat juga dideteksi pada urin sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
glukosa pada sampel urin yaitu pemeriksaan reduksi metode benedic. Darah disaring oleh jutaan nefron sebuah
unit fungsional dalam ginjal. Hasil penyaringan (filtrat) berisi produk-produk limbah (misalnya urea),
elektrolit(misalnya natrium, kalium dan klorida)
d. Pemeriksaan Gukosa Metode Carik Selup
Metode carik celup (dipstick) dinilai lebih bagus karena lebih spesifik untuk glukosa dan waktu
pengujian yang amat singkat reagen strip untuk glukosa dilekati dua enzim, yaitu glukosa
oksidase (GOD) dan peroksidase (POD) serta zat warna (kromogen) seperti orto-toluidin yang
berubah warna biru jika teroksidasi. Zat warna lain yang digunakan ialah iodide yang akan
berubah warna coklat jika teroksidasi.

e. Pemeriksaan Glukosa Darah Dengan Alat Glukometer


pemeriksaan glukosa darah salah satunya adalah glucometer yang digunakan untuk mengukur
kadar glukosa darah dengan mudah dan cepat. Pada alat glukometer dilengkapi dengan satu
sensor tepatnya disebut ,Biosensor sendiri bekerja berdasarkan reaksi enzymatic antara
enzym glucose oxidase (GOD) dengan glukosa dalam darah yang kemudian dirubah menjadi
sinyal elektronik. Glukosa dalam darah beraksi dengan glukosa oxidase dan kalium
ferrycyanida didalam strip memproduksi kalium ferrocyanida.
F. Faktor yang Menyebabkan Kadar Glukosa Darah Tinggi

Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah tinggi


 yaitu kurang berolah raga,
 bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi
 meningkatnya stress dan faktor emosi,
 pertambahan berat badan dan usia,
 serta dampak perawatan dari obat misalnya steroid
G. Definisi Diabetes Melitus

Menurut American Diabetes Association dikutip dari PERKENI 2011 Diabetes Melitus
(DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikimia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya, seseorang didiagnosa
Diabetes Melitus jika kadar gula darah sewaktu <200 mg/dl dan kadar gula darah puasa
>126mg/dl. DM merupakan penyakit kronis progresif, jumlah penyandang DM semakin
meningkat dan banyak menimbulkan dampak negatif dari segi fisik, sosial, ekonomi
maupun psikososial
H. Tinjauan Umum tentang Pemeriksaan POCT (Point Of Care Test

Point Of Care Testing (POCT) menurut College of American Pathologist adalah


pemeriksaan yang dilakukan di luar lokasi laboratorium, menggunakan peralatan yang dapat
dibawa dekat dengan pasien untuk mendapatkan hasil segera. Teknik pengambilan
spesimen pada dasarnya sama dengan pemeriksaan laboratoium yang lain. Saat ini banyak
dipasarkan alat pengukur kadar glukosa darah mandiri yaitu Glucometer (POCT) yang
sangat sederhana dan mudah digunakan. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai
alat tersebut masih dapat dipercaya jika kalibrasi dilakukan dengan baik dan menggunakan
prosedur kerja yang sesuai cara standar yang dianjurkan. Secara berkala pemantapan mutu
hasil alat glukometer perlu dibandingkan dengan cara konvensiona
I. Prosedur Penelitian
 Cara Kerja Pemeriksaan GOD PAP (Glucose Oxidase-Peroxidase Aminoantypirin)
a. Pra Analitik
Tahapan pra analitik meliputi penyediaan alat dan bahan,membersihkan area kerja
dari debu dan distrerilkan dengan alcohol 70%. Saat Pemipetan harus
diperhatikan ketepatan, peneliti harus menggunakan APD (Alat Pelindugn Diri)
agar terhindar dari kontaminasi specimen. Kemudian persiapan pasien untuk
pengambilan specimen darah.
b. Analitik
Di siapkan tiga tabung serologi kemudian dipipet reagen blanko 1000μl
kemudian masukkan ke masing-masing tabung serologi tersebut, kemudian
dipipet reagen standar 10μl lalu dimasukkan ke tabung standar,lalu dipipet 10μl
sampel serum ke tabung sampel kemudian di inkubasi selama 10 menit disuhu
37°C. Lalu sampel tersebut siap di ukur menggunakan alat spektrofotometer.
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional
study, dimana penelitian ini akan mendeskriptikan
perbandingan antara pemeriksaan glukosa darah
metode GOD PAP (Glucose Oxidase-Peroxidase
Aminoantypirin) dengan metode POCT (Point Of care
Test).
Popuasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi penelitian ini adalaH data sekunder yang ada di Rumah Sakit Labuang Baji mulai
dari bulan Agustus – Desember 2020.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah hasil pemeriksaan glukosa darah dan yang di periksa
dengan menggunakan GOD-PAP (Glucose Oxidase-Peroxidase Aminoantypirin) dan
POCT (Point Of Care Test).
3. Besar sampel penelitian
Total yang di gunakan sebanyak 20 sampel.
4. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
pengambilan sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai kriteria
tertentu (inclusion criteria) berdasarkan tujuan penelitian.
 
Variabel Penelitian

Variabel bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah pengambilan data
secara langsung di Rumah Sakit Labuang Baji.
Variabel terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah pasien yang
memeriksakan diri di laboratorium Rumah Sakit Labuang Baji.

Anda mungkin juga menyukai