Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar
glukosa darah yang diukur dengan spektrofotometer dan dengan
glucometer.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui Kadar glukosa darah metode GOD-PAP (Glucose Oxidase-
Peroxidase Aminoantypirin) dengan menggunakan spektofotometer
b. Mengetahui kadar glukosa darah metode POCT (Point Of Care Test)
dengan menggunakan glukometer.
c. Menganalisis apakah terdapat perbedaan antara hasil pengukuran
glukosa darah dengan menggunakan spektrofotometer dan glukometer.
Manfaat Penelitian
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan
kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah
malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya
kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung gula maupun karbohidrat lainnya, Kadar gula darah yang normal
cenderung meningkat secara ringan tetapi bertahap setelah usia 50 tahun, terutama
pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan kadar gula darah setelah
makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga
mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula
darah menurun secara perlahan
C. Metabolisme Glukosa Darah
Istilah “gula darah” secara bebas digunakan untuk glukosa dan gula-gula lainnya
serta kadang-kadang zat-zat pereduksi lain yang mungkin terdapat didalam darah
kadar gula darah dipengaruhi oleh hormon insulin. Insulin mengangkut glukosa dari
darah ke dalam sel tubuh agar sel dapat menggunakan glukosa sebagai energi atau
makanannya. Tanpa adanya insulin, sel-sel tubuh tidak bisa memanfaatkan glukosa
yang ada di dalam darah
Peranan insulin adalah merangsang sel tubuh manusia untuk menyerap glukosa dari
dalam darah. Pada dasarnya insulin sangat berperan dalam penyimpanan sari-sari
makanan (glukosa) yang berlebih di dalam pembuluh darah. Lawan insulin adalah
glukagon. Peranannya pun berlawanan dengan insulin. Jika insulin bertugas untuk
menyimpan cadangan makanan, maka glukagon bertugas mengambil cadangan
makanan tersebut
D. Metabolisme Glukosa Normal
Glukosa tidak dapat di metabolisme lebih lanjut sampai diubah menjadi glukosa6 fosfat dengan
bereaksi dengan ATP. Reaksi ini dikatalisa oleh heksokinase non-spesifik di hati. Reaksi dibalik,dan
glukosa 6 fosfat dihidrolisis menjadi glukosa oleh glukosa6 fosfatase. Setelah glukosa menjadi
glukosa 6 fosfat, ia dapat diubah menjadi glukogen untuk disimpan dan tidak dapat berdifusi keluar
dari sel-sel ini. Glukosa yang tidak akan diubah menjadi glikogen masuk ke jaringan melalui sirkulasi
hati, dan dapat dioksidasi di hati dan disimpan sebagai glikogen otot atau diubah menjadi lemak dan
disimpan di depot lemak. Ketika glukosa digunakan untuk mengurangi konsentrasi glukosa dalam
darah, glikogen di hati bertindak sebagai cadangan karbohidrat dan melepaskan glukosa ke dalam
system peredaran darah. Glikogen otot diubah menjadi asam laktat oleh glikolisis anaerobic,
sehingga tidak dapat menhasilkan glukosa karena otot tidak memiliki glukosa 6 fosfatase (Baron,
2015).
E. Metode dan Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah
a. Metode glukosa oksidasi
Prinsip pemeriksan Glukosa ditentukan setelah oksidasi enzimatik dengan adanya oksidasi. Hidrogen
peroksida yang terbentuk bereaksi dengan adanya peroksidase. D engan phenol serta 4-amiophenazon menjadi
zat warna quinoneimine berwarna merah violet.
b. Metode Hexokinase
Metode ini untuk pemeriksaan glukosa darah.Prinsip pemeriksaan: Hexokinase akan mengkatalisa reaksi
fosforilasi glukosa dengan ATP membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6-fosfat
dehidrogenase akan mengkatalisis oksidasi glukosa 6-fosfat dan ADP dengan nikotinamid adeninedenucleutide
phosphate (NADH).
Menurut American Diabetes Association dikutip dari PERKENI 2011 Diabetes Melitus
(DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikimia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya, seseorang didiagnosa
Diabetes Melitus jika kadar gula darah sewaktu <200 mg/dl dan kadar gula darah puasa
>126mg/dl. DM merupakan penyakit kronis progresif, jumlah penyandang DM semakin
meningkat dan banyak menimbulkan dampak negatif dari segi fisik, sosial, ekonomi
maupun psikososial
H. Tinjauan Umum tentang Pemeriksaan POCT (Point Of Care Test
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional
study, dimana penelitian ini akan mendeskriptikan
perbandingan antara pemeriksaan glukosa darah
metode GOD PAP (Glucose Oxidase-Peroxidase
Aminoantypirin) dengan metode POCT (Point Of care
Test).
Popuasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalaH data sekunder yang ada di Rumah Sakit Labuang Baji mulai
dari bulan Agustus – Desember 2020.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah hasil pemeriksaan glukosa darah dan yang di periksa
dengan menggunakan GOD-PAP (Glucose Oxidase-Peroxidase Aminoantypirin) dan
POCT (Point Of Care Test).
3. Besar sampel penelitian
Total yang di gunakan sebanyak 20 sampel.
4. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
pengambilan sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai kriteria
tertentu (inclusion criteria) berdasarkan tujuan penelitian.
Variabel Penelitian
Variabel bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah pengambilan data
secara langsung di Rumah Sakit Labuang Baji.
Variabel terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah pasien yang
memeriksakan diri di laboratorium Rumah Sakit Labuang Baji.