Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

PERCOBAAN 7

PEMERIKSAAN GlUKOSA

Nama : Siti Hadiijah

NPM : 210102068

Tanggal : 08 Juni 2023

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

PRODI S1 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ISFI BANJARMASIN

TA. 2022-2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Mempraktikan cara peemeriksaan glukosa
2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan glukosa
B. Dasar Teori
Darah merupakan suatu suspense partikel dalam suatu larutan
koloid cair yang mengandung elektrolit Darah mempunyai peran penting
dalam proses sirkulasi. Secara umum, fungsi darah adalah sebagai alat
transportasi zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolism dan juga untuk sebagai
pertahanan tubuh dengan mengedarkan antibody dan sel darah putih.
Glukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang
mempunyai rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari bahasa
Yunani yaitu Glukus yang berarti manis, karena memang nyata bahwa
glukosa mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain
dekstrosa, D-glukosa, atau gula buah karena glukosa banyak terdapat pada
buah- buahan. Glukosa merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai
sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Dalam biologi,
glukosa memegang pernan yang sangat penting, antara lain sebagai
sumber energi dan intermediet metabolisme. Struktur Glukosa adalah
monosakarida dengan rumus C6H12O6, dengan lima gugus hidroksi
tersusun spesifik pada enam atom karbon. Penyusunan struktur gloksa
yang demikian dinamakan proyeksi Fische (Wihardikusuma 2008).
Glukosa merupakan salah satu molekul yang terkandung di dalam
darah tepatnya pada plasma darah. Glukosa darah merupakan gula yang
terdapat dalam darah yang berasal dari karbohidrat dalam makanan dan
disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot. Glukosa merupakan gula
sederhana dalam makanan biasanya dalam bentuk disakarida atau terikat
molekul lain. Peranan glukosa sangat penting untuk kelancaran kerja
tubuh.
Kadar glukosa darah adalah istilah yang mengacu pada kadar
glukosa dalam darah yang konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh. Kada
glukosa dalam darah dipengaruhi oleh hormon insulin dan glukogen yang
berasal dari pancreas. Insulin merupakan hormon peptide yang
disekresikan oleh sel beta pancreas, fungsinya mnegatur kadar normal
glujosa darah. Insulin bekerja melalui memperantai uptake glujosa seluler,
regulasi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, serta mendorong
pemisahan dan pertubuhan sel melalui efek motogenik pada insulin.
Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh insulin. Gula darah
yang tinggi dapat berarti bahwa pancreas tidak memproduksi cukup atau
jumlah insulin cukup namun tidak bereaksi secara normal. Hal tersebut
disebut dengan resistensi insulin.
Kadar glukosa darah dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hiperglikemia
Terjadi karena asuspan karbohidrat dan glukosa
berlebihan. Hiperglikemia ditandai dengan peningkatan rasa
haus, nyeri kepala, sulit konsentrasi, penglihatan kabur,
peningkatan frekuensi berkemih dan penurunan berat badan.
2. Hipoglekimia
Terjadi karena asupan karbohidrat dan glukosa
kurang. Hipoglikemia ditandai dengan gangguan kesadaran,
gangguan penglihatan, gangguan daya ingat, berkeringat,
tremor, palpitasi, gelisah, gugup dan rasa lapar.
Untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah, sampel darah harus
diberikan perlakuan khusus. Protein yang ada dalam darah harus
diendapkan terlbih dahulu agar tidak menganggu hasil analisa glukosa
darah. Sampel dipanaskan dengan larutan Cu2+ dalam suasana basa. Pada
suasana basa, bentuk hemiasetal berada dalam jumlah dominan dan
mereduksi ion kupri Cu2+.
BAB II
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat :
 Blood test (easy Touch GCU)
 Lancet blood
 Lancet pen
 Check strip kolesterol
 Alcohol swab
 Masker mulut
 Handscoon
 kapas
2. Bahan
 Darah kapiler
 Alcohol 70%
 Larutan hayem
B. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat yaitu, blood test, strip gula, lancet blood, alkohol
swab dan sarung tangan
2. Hidupkan bloodtest dengan memasukkan baterai kemudian tekan on
pada layer sampai alat menunjukkan keadaaan on
3. Bersihkan jari tangan yang akan diambil darahnya dengan
menggunakan alcohol swab, baik jari tangan kanan maupun kiri.
4. Tusuk jari tangan menggunakan lancet blood yang telah dibersihkan
dengan alcohol swab.
5. Buang darah yang pertama kali keluar, gunakan darah yang kedua
dengan menggunakan strip gula
6. Biarkan darah masuk kedalam strip, masukkan strip gula ke dalam alat
bloodtest
7. Hasil akan terbaca pada layar setelah 30-60 detik strip gula
dimasukkan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil
Tujuan percobaan :
1. Mempraktikan cara peemeriksaan glukosa
2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan glukosa
Tanggal percobaan : 08 Juni 2023

No Kelompok Hasil
1. Kelompok 1 89 ml/dl
2. Kelompok 2 92 ml/dl
3. Kelompok 3 113 ml/dl
4. Kelompok 4 86 ml/dl
5. Kelompok 5 96 ml/dl
6. Kelompok 6 51 ml/dl
7. Kelompok 7 81 ml/dl
8. Kelompok 8 80 ml/dl
9. Kelompok 9 93 ml/dl
10 Kelompok 10 122 ml/dl

B. Pembahasan

Konsentrasi glukosa dalam vena seseorang yang tidak menderita


dieabetes atau dalam kondisi normal umumnya antara 75-115 ml/dl.

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa ada beberapa kelompok
yang sampelnya memiliki konsentrasi glukosanya tidak dalam batas
normal, seperti kelompok 6 kadarnya lebih rendah dibandingkan dari kadar
yang terdapat dalam modul praktikum. Untuk sampe kelompok 10 juga
kadarnya lebih tinggi daripada kadar normal yang tertera.
Sisa sampel lainnya jika kita lihat dari tabel bisa dikatakan masih
dalam batas normal. Tapi hasil ini bisa dikatakan kurang akurat karena
hampir seluruh probandus yang diambil sampel darahnya tidak melakukan
puasa selama 10-12 jam. Hasil itu bisa saja masih dipengaruhi oleh
makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh probandus pada fase
prapraktikum.

Variable yang berhubungan dengan kadar gula darah puasa adalah


usia, riwayat keturunan, jenis kelamin, dan pola makan. Faktor usia
berhubungan dengan fisiologi usia tua dimana semakin tua usia, maka
fungsi tubuh juga mengalami penurunan, termasuk kerja hormon insulin
sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dan menyebabkan tingginya
kadar gula darah. Faktor risiko lainnya adalah jenis kelamin.

Melihat dari variable yang disebutkan hasil Sebagian besar sampel


normal itu karena rata-rata umur probandus yang masih bisa dikatakan
remaja yaitu 20th an. Berfokus pada sampe kelompok 5, probandus
diketahui menjalani puasa dari jam 22.30 tetapi mengkonsumsi minuman
manis saat sebelum jam 22.00 lalu dilanjutkan hanya meminum air putih.
Praktikum dan pengambilan sampel diperkiran dilakukan pada pukul
09.00, probandus bisa dikatakan berpuasa selama 10.30 menit. Jadi
keakuratan sampel kelompok 5 mencapai 90%.

C. Kesimpulan

 Uji menggunakan darah vena jari


 Uji menggunakan alat blod test dan strip gula
 Kelompok 6 memiliki sampel dengan hasil dibawah nilai normal
konsentrasi glukosa dalam darah
 Kelompok 10 memiliki sampel dengan hasil diatas nilai normal
konsentrasi glukosa dalam darah
 Hasil tidak bisa dikatakan akurat karena Sebagian besar probandus
tidak berpuasa sebelum dilakukan uji
DAFTAR PUSTAKA

Agus Zulhemi, Alfi Amalia , Desy Rahmatia, Randi Nurmansyah. (2015, Desember 10).
KADAR_GLUKOSA_DALAM_DARAH. Retrieved from
d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net:
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/49849550/13._KADAR_GLUKOSA_DALA
M_DARAH-libre.pdf?1477376473=&response-content-disposition=inline
%3B+filename
%3Dlaporan_biokimia_KADAR_GLUKOSA_DALAM_DAR.pdf&Expires=168667047
1&Signature=Gqk2xgOcrFBbBdoBzpZvfLUQ8vMF9ZR1

apt.Fitrah Shafran I, M. (2023). MODUL PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK. Banjarmasin:


STIKES ISFI Banjarmasin.

Komariah1). (2020). HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN DAN INDEKS MASSA TUBUH
DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES. Jurnal Kesehatan
Kusuma Husada, 42.

Siti Fatimah, M. A. (2019). KOAGULASI_DAN_KOMPOSISI_DARAH. Retrieved from


www.researchgate.net: https://www.researchgate.net/profile/Muhammad-
Atourrohman/publication/333192042_KOAGULASI_DAN_KOMPOSISI_DARAH/
links/5ce01fdfa6fdccc9ddbbfe40/KOAGULASI-DAN-KOMPOSISI-DARAH.pdf
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai