Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEYULUHAN

Pokok pembahasan

: GDS

Sub pokok bahasan

: a. Pengertian glukosa darah


b. Kadar glukosa
c. Penyebab glukosa darah meningkat
d. Akibat dari glukosa peningkat
e. Akibat dari glukosa darah meningkat
f. Cara mengatasi peningkatan glukosa darah

Hari / tanggal
Tempat

: Rabu,17 Juni 2015


: PKM gunung sari

Waktu

: 07:00 Wita-selesai

Sasaran

: Masyarakat yang datang ke puskesmas Gunung Sari

Petugas Penkes

: Mahasiswa

1. TIU (Tujuan Intruksional Umum)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Glukosa darah diharapkan masyarakat
mampu memahami tentang glukosa darah.
2. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang glukosa darah selama 30 menit
diharapkan mampu :
a. Menjelaskan kembali tentang Pengertian glukosa darah
b. Menyebutkan kembali kadar gula darah
c. Menjelaskan metode pemeriksaan glukosa
3. Materi
Terlampir
4. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya Jawab

5. Media
- Flipchart
- Leaflet

Tahap

Waktu

Kegiatan

Pendahuluan

5 menit

Materi
1. Memberi salam

(Orientasi)

10 menit
5menit

Pemberi Kegiatan
sasaran
1. Menjawab salam

Flichart

2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

Leaflet

3. Menjelaskan TIU,TIK

3. Memperhatikan

4. Kontak waktu dan

4. Menjawab

bahasa
5. Apersepsi

5. Menjawab apa
yang diketahui

Tahap kerja

Media

1. Menjelaskan materi
tentang

1. Mendengarkan/
memperhatikan

- Pengertian Glukosa
darah
- Gejala

klebihan

glukosa
- Metode pemeriksaan
2. Memberikan

2. Mendengarkan

reinforcement positif
3. Memberikan

3. Mahasiswa

kesempatan untuk

mengajukan

bertanya

pertanyaan

4. Menjelaskan atau

4. Mendengarkan

menjawab pertanyaan
5. Memberi evaluasi

5. Menjawab

pertanyaan apa
yang diberikan
presentator
Penutup

1.Menyimpulkan

1. Mendengarkan

(Terminasi)

2.Kontrak waktu

2. Mendengarkan

3.Menutup dengan salam

3. Menjawab salam

6. Evaluasi
Prosedur Evaluasi
Klien menjawab pertanyaan
a. Apa Pengertian glukosa darah ?
b. bagaimana gejala kelebihan glukosa darah ?
c. bagaimana cara pemeriksaanya ?
8. Kriteria Evaluasi
a.

Evaluasi struktur

: - Menyiapkan SAP
- Menyiapkan materi dan media
- Kontrak waktu dengan sasaran
- Menyiapkan tempat
- Menyiapkan pertanyaan

b.

Evaluasi proses

:
a. Sasaran memperhatikan
b. Aktif bertanya
c. Menjawab atau mengulang kembali

c.

Evaluasi hasil
- Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab 80%
pertanyaan yang diberikan.
- Pendkes dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu menjawab

50 80% pertanyaan yang diberikan.


- Pendkes dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu
menjawab < 50% pertanyaan yang diberikan.
9. Hasil Evaluasi
Klien mampu menjawab pertanyaan antara 50%-80% dan pendkes
dikatakan cukup berhasil.

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang mengacu
kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat
glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan
melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.

B. Kadar glukosa darah pada keadaan puasa


Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan kadar
glucagon meningkat. Perubahan hormone hormone ini menyebabkan hati
menguraikan glikogen (glikogenolisis) dan membentuk glukosa melalui proses
glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan.
Kadar glukosa darah pada berbagai tahapan puasa
Glukosa (mg/dL)
Glukosa, 700 g/hari iv

100

Puasa 12 jam

80

Kelaparan 3 hari

70

Kelaparan 5-6 minggu

65

C. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN GLUKOSA DARAH


1. Hiperglikemia
a) karena penyakit kelenjar tiroid/gondok. Pada pembesaran kelenjar
tiroid/gondok maka akan terjadi peningkatan kadar glucose darah.
Kenaikan kadar glucose darah disebabkan hiper aktifitas dari hormone
yang dikeluarkan kel gondok (tiroksin)
b) Hiperglikemi karena kelainan kelenjar otak (hipofise, hipotalamus)
c) Hiperglikemi karena kekurangan, kelemahan aktifitas hormone insulin
yang diproduksi dan dikeluarkan oleh pancreas> Kelainan in disebut
Diabetes Mellitus.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana


kadar glukosa darah berada dibawah normal , yang terjadi karena
ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan , aktivitas fisik dan obatobatan yang digunakan. Syndrome hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis
antara lain : penderita merasa pusing , lemas , gemetar , pandangan menjadi
kabur dan gelap , berkeringat dingin , detak jantung meningkat dan terkadang
sampai hilang kesadaran ( syok hipoglikemia ).

D. PENYEBAB PENYAKIT GULA DARAH


1. Dari pola makan yang kurang teratur, hal ini dapat memicu kalori yang masuk
dalam tubuh kita menjadi berlebihan. Pola makan yang berlebihan yang tidak
diimbangi dengan proses sekresi insulin maka hal ini akan memicu
meningkatnya kadar gula di dalam darah.
2. Obesitas
3. Faktor genetic atau keturunan juga dapat memicu timbulnya penyakit diabetes
atau gula darah tinggi, hal ini dikarenakan gen yang diwariskan kepada
anaknya, dimana orang tuanya sudah menderita penyakit diabetes. Dan masih
banyak faktor lainnya yang bisa menimbulkan penyakit gula darah.
E.

MACAM-MACAM PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH


1. Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang
tersebut. ( Dep kes RI,2008 )
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan
setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2
jam setelah makan adalah pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah
pasien menyelesaikan makan. ( Depkes RI, 2010 )

F. METODE PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

a) Metode Kimia atau Reduksi


Prinsip : Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat glacial
pada suasana panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau yang
kemudian diukur secara fotometris. Beberapa kelemahan / kekurangannya
adalah metode kimia ini memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang
dengan pemanasan, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar.
Selain itu reagen pada metode ortho-toluidin bersifat korosif.
b) Metode Enzimatik
1. Metode Glukose Oksidase ( GOD-PAP )
Prinsip : enzim glukosa oksidase menkatalisis reaksi oksidasi glukosa
menjadi glukonalakton dan hydrogen peroksida. Enzim glukosa oksidase
yang digunakan pada reaksi pertama menyebabkan sifat reaksi pertama
spesifik untuk glukosa, khususnya B-D glukosa, sedangkan reaksi kedua
tidak spesifik, karena zat yang bisa teroksidasi dapat menyebabkan hasil
pemeriksaan lebih rendah. Asam urat, asam askorbat, bilirubin dan
glutation menghambat reaksi karena zat-zat ini akan berkompetisi dengan
kromogen bereaksi dengan hidrogen peroksida sehingga hasil pemeriksaan
akan lebih rendah. Keunggulan dari metode glukosa oksidase adalah karena
murahnya reagen dan hasil yang cukup memadai.
2. Metode Heksokinase
Prinsip : Heksokinase akan mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan
ATP membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6fosfat dehidrogenase akan mengkatalis oksidasi glukosa 6-fosfat dengan
nikolinamide adnine dinueleotide phosphate (NAPP+)
c) Reagen Kering (Gluco DR)
Adalah alat pemeriksaan glukosa darah secara invitro, dapat dipergunakan
untuk mengukur kadar glukosa darah secara kuantitatif, dan untuk screening
pemeriksaan kadar glukosa darah. Sampel dapat dipergunakan darah segar
kapiler atau darah vena, tidak dapat menggunakan sampel berupa plasma atau
serum darah. Prinsip : Tes strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan

didasarkan pada teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa,


tes strip mempunyai bagian yang dapat menarik darah utuh dari lokasi
pengambilan / tetesan darah kedalam zona reaksi. Glukosa oksidase dalam
zona reaksi kemudian akan mengoksidasi glukosa di dalam darah. Intensitas
arus electron terukur oleh alat dan terbaca sebagai konsentrasi glukosa di
dalam sampel darah.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 2 .EGC: Jakarta.
Sarwono, W, DKK, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Balai
Penerbit , FKUI, Jakarta
Smaltzer, Bare, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai