Anda di halaman 1dari 15

BAB V GLUKOSA DARAH

A. Pendahuluan

Gambar 5.1 sumber : https://www.infolabmed.com/

Glukosa terdapat dalam karbohidrat, untuk memenuhi kebutuhan gizi dan


nutrisi, tubuh memerlukan asupan karbohidrat. Karbohidrat merupakan
sumber energi utama energi bagi tubuh, karbohidrat yang berasal dari
makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia akan diubah menjadi
glukosa dalam saluran pencernaan, glukosa masuk kedalam hati dan otot
dan disimpan dalam bentuk glikogen.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi tentang glukosa darah siswa dapat memahami


pengertian glukosa, metabolisme karbohidrat, Menguraikan fungsi
karbohidrat bagi tubuh, menjelaskan metode pemeriksaan glukosa darah,
jenis-jenis pemeriksaan glukosa darah, mendemonstrasikan metode
pemeriksaan glukosa darah dengan benar
C. Peta konsep

Glukosa Darah

menganalisis glukosa darah melakukan pemeriksaan


glukosa darah

metabolisme karbohidrat
pengertian gukosa
menjadi glukosa metode pemeriksaan
glukosa darah

D. Kata Kunci
Monosakarida, karbohidrat, glukosa, metabolisme, metode

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Glukosa adalah karbohidrat dari golongan monosakarida, menurut
tinjauan ilmu biokimia karbohidrat merupakan derivat ( turunan ) dari
formaldehid atau gugus keton dari alkohol. Komposisi utama karbohidrat
yaitu, karbon, hidrogren dan oksigen.
Fungsi utama karbohidrat selain sebagai sumber energi yaitu membantu
menjaga keseimbangan asam-basa, mengikat protein dan lemak untuk
membentuk struktur sel-sel tubuh, juga menunjang proses metabolisme.

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena


mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di
alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah
manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi
tetap, yaitu antara 70 - 100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah dapat
bertambah setelah kita makan makanan sumber karbohidrat, namun kira-
kira 2 jam setelah itu jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan
semula. Pada penderita diabetes melitus, jumlah glukosa darah lebih
besar dari 130 mg per 100 ml darah

Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh insulin. Insulin adalah
hormon yang dibuat oleh pankreas. Insulin membantu glukosa dalam
darah masuk ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi
dapat berarti bahwa pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau
jumlah insulin cukup namun tidak bereaksi secara normal. Hal ini disebut
dengan resistensi insulin

Glukosa tak bisa memetabolisme lebih lanjut sampai dikonversikan ke


glukosa 6 fosfat oleh reaksi dengan ATP, reaksi ini dikatalisa oleh enzim
heksokinase yang tidak spesifik dan juga oleh glukokinase yang spesifik
di dalam hati. Reaksi ini dalam arah sebaliknya, dihidrolisa sederhana
glukosa 6 fosfat ke glukosa, dikatalisa oleh glukosa 6 fosfatase. Glukosa
yang tidak dikonversi menjadi glikogen melintasi hepar melalui sirkulasi
sistemik ke jaringan di tempat mana ia dapat dioksidasi, disimpan
sebagai glikogen otot atau dikonversi menjadi lemak dan disimpan dalam
depot-depot lemak

Glikogen di dalam hepar berlaku sebagai cadangan karbohidrat dan


melepaskan glukosa ke sirkulasi bila penggunaan glukosa diperifer-
perifer merendahkan konsentrasi glukosa di dalam darah untuk oksidasi
glukosa atau untuk konversi karbohidrat menjadi lemak atau protein,
glukosa 6 fosfat dapat dikonversi dalam stadium-stadium pangkalan
metabolik umum menunjukkan seri reaksi berdasarkan atas asetil
koenzim A dan siklus asam trikarboksilat (siklus krebs : siklus sitrat)
dalam mana residu karbon dan protein, karbohidrat atau lemak bisa
dioksidasi dengan melepaskan energi atau dikonversi dari yang satu ke
yang lain.

Jumlah glukosa dalam darah tergantung kepada keseimbangan antara


jumlah yang masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalam darah dari
tiga macam sumber, yaitu :
1. Makanan yang mengandung karbohidrat.
Setelah dicerna dan diserap, jenis makanan ini merupakan sumber
glukosa tubuh yang paling penting.
2. Glikogen.
Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dapat dipecah untuk
melepaskan glukosa.
3. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan
glukosa.
Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses
ini. Setelah glukosa masuk ke dalam darah, insulin diperlukan untuk
memungkinkan glukosa meninggalkan darah dan masuk ke dalam
jaringan. Pada orang non – diabetik, glukosa yang meninggalkan aliran
darah digunakan lewat dua cara, yaitu:
1. Energi segera bagi semua jaringan.
2. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot, serta lemak
di dalam jaringan adiposa.
Macam-macam sampel glukosa darah :
a. Gula darah puasa
Tes ini cukup bermakna untuk diagnosa diabetes mellitus, karena
kenyataan bahwa ¾ pasien yang puasa normal. Tes ini dapat tetap
dipegang dengan syarat tertentu bila didapatkan kadar gula puasa
sekitar 100-200 mg% harus dicurigai dan sebaliknya dilakukan
pemeriksaan ulang, tetap tinggi maka cukup menunjang diagnosa
diabetes mellitus.
b. Gula darah 2 jam post prandial
Tes ini dipertanggungjawabkan karena jumlah karbohidrat yang
dimakan tidak sama tergantung kebiasaan. Tes ini mempunyai arti
klinik para ahli berpendapat bila nikai berkisar 100-200 mg% perlu
dicurigai diabetes mellitus dan harus dilakukan tes yang lain, sedang
bila nilai lebih 140 mg% sangat memungkinkan diabetes mellitus.
c. Glukosa Toleransi Test (GTT)
Dimaksudkan untuk penentuan diagnosa pasti, terutama apabila hasil
pemeriksaan glukosa darah dan urin sebelumnya masih meragukan.
Pemeriksaan dilakukan berbeda tergantung beban glukosa yang
diberikan pengambilan darah dilakukan tiap jam setelah pemberian
glukosa.
d. Glukosa darah sewaktu
Dimaksudkan untuk mengetahui kadar glukosa seseorng tanpa
memperhtikan kondisi orang tersebut dan biasanya untuk sekedar
ingin tahu.

Metode pemeriksaan darah meliputi metode induksi enzimatik dan


lainnya. Metode yang paling sering digunakan adalah metode
enzimatik, yaitu metode Glukosa Oksidase (GOD) dan metode
heksokinase. Metode GOD banyak digunakan pada saat ini. Akurasi
dan presisi yang baik (karena enzim GOD spesifik untuk reaksi
pertama). Tetapi reaksi kedua rawan interfen (tak spesifik). Interfen
yang bisa menggangu antara lain bilirubin, asam urat dan asam
askorbat.

2. Jenis-jenis pemeriksaan glukosa darah


Pemeriksaan terhadap adanya glukosa dalam darah termasuk
pemeriksaan spesifik, metode yang sangat spesifik untuk mengukur
glukosa di dalam serum atau plasma yang diambil dari pembuluh darah
vena adalah GOD-PAP. Selain itu ada beberapa metode lain yang dapat
digunakan yaitu Somogy Neelson, Folin Wu, Hagedorn-Jansen, Ortho-
Toluidin

3. Prosedur pemeriksaan glukosa darah

Pipet ke tabung Blanko Standar Sampel kerja


Standar 10 ul
Serum/plasma 10 ul
Reagen 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Dihomogenkan , inkubasi 10 menit pada suhu ruangan, dibaca pada
panjang gelombang 505-546 nm. Warna yang terbentuk stabil
selama 1 jam.

Tabel 5.1 prosedur pemeriksaan glukosa


Sumber : Oktafirani, 2015

F. Lembar Praktikum
Praktikum 1
Penetapan kadar glukosa darah
1. Tujuan
Mengetahui kadar glukosa darah pasien
2. Metode
GOD PAP ( Glukosa Oksidase Paraaminophenazone)
3. Prinsip
Glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase (GOD), asam
glukonat dan hidrogen peroksida , hidrogen peroksida+phenol dan
4-aminophenazone dengan bantun enzim peroksidase menghasilkan
quinoneimine yang berwarna merah muda (pink), dengan panjang
gelombang 546nm.
4. Alat dan bahan
a. Spektrofotometer
b. Mikropipet
c. Yellow dan blue tip
d. Tabung reaksi
e. Rak tabung reaksi
f. Timer
g. tisu
h. Reagen
i. Sampel : serum/plasma
5. Persiapan
Panjang gelombang : 546 nm
Temperatur : 20-25 derajat celcius / 37 derajat celcius
Konsentrasi standar : 100 mg/dl
Pengukuran : diperlukan blanko reagen dan reagen
standar untuk tiap seri pemeriksaan
6. Prosedur kerja
Pipet ke tabung Blanko Standar Sampel kerja
Standar 10 ul
Serum/plasma 10 ul
Reagen 1000 ul 1000 ul 1000 ul
Dihomogenkan , inkubasi 10 menit pada suhu ruangan, dibaca pada
panjang gelombang 505-546 nm. Warna yang terbentuk stabil
selama 1 jam.

7. Perhitungan
Kadar glukosa (C) = ∆Abs test (mg/dl) x Kadar (C) standar
∆Abs Standar

8. Interprestasi hasil
Test Nilai normal
Glukosa puasa 70-110 mg/dl
Glukosa sewaktu <180 mg/dl
Glukosa 2 jam post prandial <200 mg/dl
Tabel. 5.2 nilai normal pemeriksaan glukosa darah
Sumber : Oktafirani, 2015

9. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan


a. Sampel ikterik akan menggangu pemeriksaan
b. Sample harus segera diperiksa, jika tidak akan terjadi glikolisis
(penguraian glukosa) sehingga hasil menjadi rendah palsu

G. Cakrawala

TEMPO.CO, Jakarta - Celestine


Wenardy, 16 tahun, asal Indonesia,
menjadi 1 dari 5 penerima
penghargaan di ajang
internasional Google Science Fair
2019.

Gambar 5.2 pemenang Internasional Google science fair


sumber : https://tekno.tempo.co/read/1231507/

Proyek alat glukometer non-invasif yang dikembangkannya


membawanya sebagai penerima Virgin Galactic Pioneer Award dan
berhak mendapatkan beasiswa pendidikan sebesar US$ 15 ribu setara Rp
210 juta.
Berdasarkan keterangan, Jumat, 2 Agustus 2019, metode interferometri
dan teknologi termal yang digunakan di alat itu, Celestine dapat
mengukur konsentrasi kadar gula dalam darah tanpa pengambilan sampel
darah. Hal ini menjadi penting karena menyadari fakta bahwa tidak
sedikit masyarakat Indonesia, khususnya di pedalaman, yang segan
dengan jarum suntik.

Di ajang Google Science Fair, Google menantang pelajar untuk


menyalurkan rasa ingin tahu dan kecerdasannya dalam menemukan,
menyusun, atau membangun solusi atas hal-hal yang diminati. Para
pelajar pembuat perubahan ini berupaya untuk mengatasi berbagai
masalah di bidang keberlanjutan, kesehatan, keamanan, dan aksesibilitas.

Ada banyak aplikasi dari berbagai disiplin STEM, mulai dari penggunaan
AI untuk membantu mendeteksi penyakit pada tanaman hingga
menemukan cara baru untuk mendiagnosis penyakit jantung. Proyek-
proyek tersebut menarik dan memiliki dampak positif yang menjadi
solusi bagi beberapa masalah terberat di dunia.

Glukometer garapan Celestine bisa dibilang cukup akurat, mencapai


koefisien determinasi 0,843 dengan harga sekitar US$ 63 setara Rp 882
ribu, lebih murah dibandingkan glukometer invasif yang tersedia di pasar
yang dapat mencapai US$ 1.000 setara Rp 14 juta. Harapannya, alat
tersebut dapat menjadi alternatif bagi masyarakat luas dalam mencegah
atau mengobati penyakit yang dapat dideteksi melalui darah.

Selain itu juga dapat menjawab beberapa kendala isu diabetes yang ada
di Indonesia karena harganya yang lebih murah serta mudah digunakan.
Jika berhasil dikembangkan, alat glukometer diharapkan dapat
menurunkan angka kasus diabetes.

Inisiatif Celestine untuk mengembangkan alat ini berangkat dari


keprihatinannya melihat masalah kesehatan di Indonesia. Menurutnya,
biaya kesehatan di Indonesia, khususnya untuk penyakit diabetes, belum
cukup terjangkau untuk semua kalangan, terlebih, tidak semua klinik di
Indonesia menyediakan fasilitas yang diperlukan masyarakat Indonesia.

H. Jelajah Internet
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai Glukosa Darah Para Siswa
sekalian dapat mempelajari secara mandiri di internet. Melalui internet
kalian bisa mengakses lebih jauh materi tentang Glukosa darah. Salah satu
website dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman
kalian tentang glukosa darah adalah sebagai berikut :

1. http://library.upnvj.ac.id/pdf/artikel/Majalah_Ilmiah%20UPN/bw-
vol23-no5-agu2012/264-270.pdf
2. http://repository.setiabudi.ac.id/561/2/TUGAS%20AKHIR%20Novi%2
0Kartika%20Sari%20%2806130175N%29.pdf

I. Tugas Mandiri
Tugas para siswa adalah melakukan pemeriksaan glukosa darah serta
menyimpulkan hasil pemeriksaanya :

Hari, tanggal
Pemeriksaan
Metode
Tujuan

Prinsip

Alat dan bahan


Data pasien
a. Nama
b. Usia
c. Jenis kelamin
Prosedur kerja

Pembahasan

Kesimpulan

Tabel 5.3 laporan praktikum

Data Pemeriksaan
Pemeriksaan Penghitungan Hasil Nilai Kesimpulan
Normal
a. Absorbansi
blanko :
b. Absorbansi
standar :
c. Absorbansi test
(sampel) :
d. Kadar (C) standar
:
Tabel 5.4 data pemeriksaan
Perhitungan presentase kesalahan praktikum, mengukur ketepatan
hasil pemeriksaan sampel siswa dengan hasil pemeriksaan
pembimbing :

Nomor Persen Kesalahan Nilai

1 0,0 – 1,0 % 100


2 1,1 – 2,5 % 95
3 2,6 – 5,0 % 90
4 5,1 – 7,5 % 85
5 7,6 – 10,0 % 80
6 10,1 – 12,5 % 75
7 12,6 – 15,0 % 70
8 15,1 – 17,5 % 65
9 17,6 – 20,0 % 60
10 20,1 – 22,5 % 55
11 22,6 – 25,0 % 50
12 25,1 – 27,5 % 45
13 27,1 – 30,0 % 40
14 30,1 – 32,5 % 35
15 32,6 – 35,0 % 30
16 35,1 – 37,5 % 25
17 37,6 – 40,0 % 20
18 40,1 – 42,5 % 15
19  42,6 10
RUMUS : HASIL – TARGET X 100 %
TARGET
Tabel 5.5 perhitungan presentase kesalahan
Sumber : Armintopriyatna, 2013
Pembimbing, Praktikan,

(Wahyu Kurnia, Amd.AK) ( )

J. Penilaian akhir
1. Proses Pembentukan Glukosa Menjadi Glikogen adalah ...
2. Mengapa terdapat 3 jenis pemeriksaan glukosa darah ....
3. Apa pentingnya pemeriksaan glukosa darah bagi penderita diabetes
millitus ...
4. Metode Pemeriksaan Glukosa Darah Adalah ...
5. Apa Yang Terjadi Bila Terjadi Penundaan Pemeriksaan Sampel Darah
Untuk Pemeriksaan Glukosa ...
6. Apa Tujuan Pemeriksaan Glukosa Darah ...
7. Bagaimana Prinsip Pemeriksaan Glukosa Darah ...
8. Bagaimana screening pemeriksaan glukosa darah ...
9. Apa saja alat yang digunakan untuk pemeriksaan glukosa darah ...
10. Apa yang terjadi bila kualitas sampel pemeriksaan glukosa tidak sesuai
dengan kebutuhan pemriksaan...

Nomor Persen Kesalahan Nilai

1 0,0 – 1,0 % 100


2 1,1 – 2,5 % 95
3 2,6 – 5,0 % 90
4 5,1 – 7,5 % 85
5 7,6 – 10,0 % 80
6 10,1 – 12,5 % 75
7 12,6 – 15,0 % 70
8 15,1 – 17,5 % 65
9 17,6 – 20,0 % 60
10 20,1 – 22,5 % 55
11 22,6 – 25,0 % 50
12 25,1 – 27,5 % 45
13 27,1 – 30,0 % 40
14 30,1 – 32,5 % 35
15 32,6 – 35,0 % 30
16 35,1 – 37,5 % 25
17 37,6 – 40,0 % 20
18 40,1 – 42,5 % 15
19  42,6 10
RUMUS : HASIL – TARGET X 100 %
TARGET

K. Refleksi
Dari kegiatan pembelajaran pemeriksaan glukosa darah siswa diharapkan
mampu menguasai pemeriksaan glukosa darah dengan baik ditandai dengan
tercapainya nilai target pemeriksaan, adapun jika siswa belum mencapai
target perlu di evaluasi dari tahap pra analitik, analitik dan post analitik
apakah sudah sesuai dengan standar prosedur yang di tetapkan sehingga
kesalahan serupa tidak berulang pada pemeriksaan yang sama atau sejenis.

L. Glosarium
Aldoheksosa : gula heksosa yang mempunyai gugus aldehid pada ujung
rantai atom karbon

ATP : suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal sebagai


"satuan molekular" pertukaran energi intraselular

Dekstrosa : gabungan senyawa gula dan air


Derivat : turunan
Diabetes millitus: penyakit autoimun kronis akibat gangguan pengaturan
gula darah
Enzimatik : berkaitan dengan enzim atau diproduksi oleh enzim
Glikogen : polisakarida yang terbentuk dari kelebihan glukosa dalam
tubuh
Glukokinase : enzim hati yang diinduksi oleh insulin
Monosakarida : senyawa karbohidrat dalam bentuk gula paling sederhana
Siklus krebs : proses menghasilkan energi yang dalam prosesnya
memerlukan oksigen.

M. Daftar Pustaka
R. Gandasoebrata. (2011). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian
Rakyat

Oktafirani. (2005). Hand Out AAK An Nasher Belajar Analis Kesehatan


Secara Lebih Profesional. Cirebon : Akademi Analis Kesehatan An Nasher
Cirebon

Ariffriana, Denny dkk. (2016). Kimia Klinik. Jakarta : EGC

Setiawaty, Dewi .(2016). Praktikum Kimia Klinik jilid 1. Jakarta : EGC

Setiawaty, Dewi .(2016). Praktikum Kimia Klinik jilid 2. Jakarta : EGC

Armintopriyatna, M. (2013). Buku Praktikum Kimia Klinik II. Cirebon :


Akademi Analis Kesehatan An Nasher

Anda mungkin juga menyukai