Anda di halaman 1dari 22

Presentasi

Hasil Prakerin
II di
Puskesmas
Gunung sari
Disusun oleh :
1. Sinta Siti Halimah
2. Intan Triayunisa
Latar Belakang
Menurut Majlis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah nasional ulama pada
tahun 1983 mengungkapkan bahwa, kesehatan ialah suatu ketahanan jasmani, rohani, dan
sossial yang dipunyai oleh manusia seebagai karunia dari Allah yang wajib disyukuri dengan
cara mengamalkan segala ajarannya.

Puskesmas merupakan satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional, merupakan


pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

Laboratorium kesehatan adalah sarana pelaksanaan pelayanan pemeriksaan,


pengukuran, penetapan dan menguji terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan.

Laboratorium Medik meliputi ruang lingkup yang sangat luas, seperti pemeriksaan
Hematologi, Parasitologi, pemeriksaan Mikrobiologi, Imunologi, Kimia Klinik dan lain
sebagainya
Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prinsip dan cara kerja pemeriksaan Kimia Klinik?

2. Bagaimana prinsip dan cara kerja pemeriksaan Hematologi?

3. Bagaimana prinsip dan cara kerja pemeriksaan Mikrobiologi?

4. Bagaimana prinsip dan cara kerja pemeriksaan Imunoserologi?


Tujuan :
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan praktikum ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara pemeriksaan kimia klinik sesuai prosedur.

2. Untuk mengetahui cara pemeriksaan hematologi sesuai prosedur.

3. Untuk mengetahui cara pemeriksaan mikrobiologi sesuai prosedur.

4. Untuk mengetahui cara pemeriksaan imuunoserologi sesuai prosedur.


Parameter Pemeriksaan Kimia Klinik
1. Pemeriksaan Glukosa Darah
Glukosa adalah sumber energi utama dalam sel tubuh. Penggunaan glukosa
dalam darah ini membutuhkan peran hormon insulin yang berperan dalam
pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel tubuh dan mengarahkan hati agar menyimpan
sisa energi dalam bentuk jaringan lemak
Prinsip, Glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase, asam glukonat dan
hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida + phenol dan 4 amino penazone dengan
bantuan enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah muda
(pink) dengan panjang gelombang 546mm. Metode End point-GOD-PAP.
Interpretasi hasil :
a) glukosa puasa : 76-110 mg/dl.
b) glukosa sewaktu : >180 mg/dl.
c) glukosa 2 jam PP : >160 mg/dl.
2. Pemeriksaan Kolesterol

Fungsi kolesterol antara lain sebagai precursor untuk banyak hormon, termasuk
testosterone dan esterogen, menjaga cairan sel membran, dan berkontribusi terhadap
pembentukan asam empedu yang membantu mencerna lemak.

Prinsip, Kolesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indicator


quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroksidadan 4-aminoantipyrine dengan adanya
phenol dan peroksidase. Metode End point CHOD-PAP

Interpretasi hasil : < 200mg/dl

3. Pemeriksaan Trigliserida

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang dibawa dalam aliran darah dan juga
merupakan zat yang disimpan di dalam jaringan sebagai hasil dari konservasi sebagian
besar jenis lemak di dalam tubuh.
Prinsip, Trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dengan lipases. Indicator
quinoneimine terbentuk dari hidrogen peroksida 4-aminoantipyrine dan 4-cholophenol
dibawah pengaruh katalisa peroksidase. Metode GPO-PAP

Interpretasi hasil : < 150mg/dl


4. Pemeriksaan Asam Urat

Asam urat adalah bentuk rematik umum dan kompleks yang bias menyerang siapa saja.
Dalam istilah bahasa medis asam urat diseut sebagai gout. Orang yang mengidap asam
urat menghasikan terlalu banyak asam urat atau lebih sering lagi, ginjal mereka tidak
memadai untuk mengeluarkannya.

Prinsip, asam urat dioksidasi oleh Uricse menjadi Allatonin dan H2O2 dengan adanya
Peroksidase menghasilkan chro-mogen berwarna yang diukur pada panjang gelombang
520nm yang sebanding dengan kadar asam urat dalam sampel.

Interpretasi hasil, laki-laki : 3,4 -7 perempuan : 2.4 – 5,7


Parameter Pemeriksaan Hematologi
1. Pemeriksaan Hemoglobin

Prinsip, Hemoglobin (Fe+) akan dioksidasi oleh kalium Ferin Sianida (Kalium Hexa
Sianoferat) menjadi methemoglobin (Hemoglobin Fe+). (hemoglobin sianida) yang
memberikan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 540 nm absorbansi 1 kadar
HB yang diperiksa. Hemoglobin dengan Kalium Sianida akan membentuk pigmen warna
yang stabil. Metode, Cyanmethemoglobin

Interpretasi hasil: Laki-laki : 14–18gr/dl -Perempuan : 12–16gr/dl

2. Hitung Jumlah Leukosit

Leukosit atau sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah
putih berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagaibpenyakit infeksi sebagai
bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Prinsip, sampel darah diencerkan dengan larutan Turk maka sel darah selain leukosit
akan hancur oleh asam asetat kemudian leukosit diawarnai oleh gentian violet. Jumlah
leukosit dalam volume pengenceran tersebut dihitung dengan menggunakan bilik hitung.

Interpretasi hasil : 4000 – 10.000 sel/mm3

3. Hitung Jumlah Trombosit

Trombosit adalah sel darah yang dapat berguna dalam pembekuan darah., merupakan
bagian darah paling utama saat pembuluh darah bocor maupun kulit mengalami luka yang
membuat darah menjadi keluar

Prinsip, sampel darah diencerkan dengan larutan ammonium oksalat 1% maka sel lain
dalam drarah tidaka jelas terlihat kecuali trombosit.

Interpretasi hasil: 150.000 – 450.000 sel/mm3


Parameter Pemeriksaan Mikrobiologi
1. BTA ( Basil Tahan Asam)

BTA adalah bakteri yang berbentuk batang yang tahan pada pemeriksaan pewarnaan,
warnanya tidak luntur pada pemberian asam yang berfungsi untuk memeriksa suatu
penyakit yaitu penyakit paru-paru atau penyakit TBC.

Prinsip, dengan pewarnaan ini pori-pori lipid pada bakteri akan melebur, sehingga zat
warna dapat masuk kedalam tubuh bakteri. Bila preparat dingin zat warna tidak dapat
terlepas kembali walaupun dipengaruhi dengan asam sehingga bakteri yang tidak tahan
asam akan mengambil zat warna ke dua pada pewarnaan berikutnya. Metode Ziehl
Neelsen
Interpretasi hasil, Menggunakan skala IUATLD. Negatif: Tidak ditemukan BTA minimal
dalam 100 lapang pandang. Scanty: 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang (menuliskan
jumalah BTA yang ditemukan). 1+ : 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang. 2+ : 1-10 BTA
setiap 1 lapang pandang (memeriksa minimal 50 lapang pandang). 3+ : > 10 BTA dalam
1 lapang pandang (memeriksa minimal 20 lapang pandang).
Parameter Pemeriksaan Imunoserologi
1. Tes Widal
Tes widal merupakan salah satu cara untuk mendiagnosis penyakit tifus.
Prinsip, reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan
suspense antigen Salmonella typhosa. Metode slide

Interpretasi hasil, Negatif : tidak terdapat aglutinasi pada ke 8 lubang, titer positif
dari 1/80, 1/160, 1/320. Titer positif 1/80 ditandai dengan adany aglutinasi tipis samar
pada sisi lubang, jika titer positif 1/160 ditandai dengan adanya aglutinasi sedang
seperti pasir halus pada sisi lubang, sedangkan titer positif 1/320 ditandai dengan
adanya aglutinasi agak tebal seperti pasir yang terdapat pada sisi dan tengah lubang.
2. Tes VDRL (Veneral Disease Research Laboratory)

Sifilis adalah infeksi yang dapat menyebabkan malasalah kesehatan yang serius,
pada umumnya terjangkit setelah hubungan seksual. Dimana sifilis merupakan
penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum yang
dapat menyerang semua organ dalam tubuh.

Prinsip, reaksi flokulasi antara antibodi dalam serum atau plasma dengan antigen
VDRL.

Interpretasi hasil, reaktif : terdapat aglutinasi tipis, non reaktif : tidak terdapat
adanya aglutinasi pada slide.
3. HBsAg

Hepatitis adalah kondisi peradangan hati. Peradangan hati ini dapat terbatas
atau berkembang menjadi fibrosis, sirosis atau kanker hati.

Prinsip, serum yang diteteskan pada bantalan sampel bereaksi dengan partikel
yang telah dilapisi dengan anti HBs (antibody) campuran ini akan bergerak
sepanjang strip berikatan dengan antibodi ke daerah T sehingga menghasilkan garis
warna.

Interpretasi hasil : reaktif, terdapat garis 2 pada titik C dan T, non reaktif :
terdapat garis satu pada titik C
4. HIV (Human Immunodefisiency Virus)

HIV adalah virus yang meusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan
menghancurkan sel CD4. Kekebalan tubuh akan semakin melemah sehingga rentan
diseranng berbagai penyakit.

Prinsip, terjadinya reaksi antara antibody spesifik (IgG, IgM dan IgA) pada sampel
dengan antigen (gp41,p24 dan gp36) virus HIV, dengan gaya kapilaritas terjadi
reaksi antigen-antibidi-antigen dan akan menimbulkan garis warna pada rapid strip
test. Metode imunokromatografi

Interpretasi hasil, reaktif (+), adanya garis dua pada titik C dan T, nonreaktif (-),
hanya muncul satu garis pada titik C.
5. Golongan Darah

Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan
ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.

Prinsip, Golongan darah di indentifikasikan dengan melihat aglutinasi yaitu


penggumpalan sel darah merah akibat reaksi antara antibodi dalam serum/plasma
dengan antigen pada sel darah merah (Gandasoebrata, 2006). Metode, Tube test.

Interpretasi hasil, Golongan darah A : Terdapat aglutinasi pada tetesan darah yang
diberi reagen Anti A atau Antisera A. Golongan darah B : Terdapat aglutinasi pada tetesan
darah yang diberi reagen Anti B atau Antisera B. Golongan darah AB : Terdapat aglutinasi
pada tetesan kedua darah tersebut. Golongan darah O : Tidak ada aglutinasi pada kedua
tetesan darah tersebut. Pembahasan pada pemeriksaan Golongan darah pasien, pasien
bergolongan darah O karena tidak terdapat aglutinasi pada Anti A dan Anti B.
Lampiran, Pemeriksaan Secret Gonere
dan HIV
Melakukan pembacaan secret
dan membuat sediaan BTA
Kesimpulan
Puskesmas Gunung Sari memiliki parameter pemeriksaan meliputi pemeriksaan kimia klinik, hematologi,
mikrobiologi, immunoserologi.

1.Glukosa darah, tujuan pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula di dalam darah, mendiagnosa penyakit

diabetes, maupun untuk mengevaluasi apakah kadar gula darah pasien terkontrol atau tidak.

2.Kolesterol, tujuan pemeriksaan untuk mengetahui dan mengukur jumlah total zat lemak kolesterol dalam

darah. Analisis lipoprotein, mengukur kadar darah dari jumlah kolesterol, LDL kolesterol, HDL kolesterol dan

trigliserida.

3.Trigliserida, tujuan pemeriksaan untuk mengukur jumlah total lemak dalam darah. Analisis lipoprotein,

mengukur kadar darah dari jumlah kolesterol, LDL kolesterol, HDL kolesterol dan trigliserida.

4.Asam urat, tujuan pemeriksaan untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah dalam satuan mg/dl
5.Pemeriksaan hemoglobin, tujuan pemeriksaan untuk menghitung kadar hemoglobin dalam darah yang
dinyatakan dalam gr/dl

6.Hitung jumlah leukosit, tujuannya untuk mengetahui jumlah sel leukosit seseorang yang diperiksa dalam
sel/ul darah.

7.Hitung jumlah trobosit, tujuannya untuk mentahui jumlah sel trombosit seseorang yang diperiksa dalam
sel/ul darah.

8.Pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam), tujuan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab
penyakit tuberculosis (TB).

9.Tes widal, tujuan pemeriksaan untuk mengetahui adanya antibodi bakteri salmonella typhi yang ada pada
plasma.

10.Tes VDRL, tujuan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya antibodi nontreponema atau regain.
11. Tes HBsAg, tujuan pemeriksaan HBsAg mendeteksi adanya antigen pada permukaan virus hepatitis B
(VHB), anti-HBs untuk mendeteksi adanya andibodi VHB yang terdapat dalam serum penderita.

12. Tes HIV, bertujuan untuk determinasi kualitatif adanya antibody spesifik semua serotype (IgG, IgM
dan IgA) virus HIV-a termasuk sub tipe-O dan HIV-2 dalam serum, plasmaatau whole blood pasien.

13. Tes golongan darah, tujuan pemeriksaan untuk menentukan golongan darah atau mengidentifikasi
golongan darah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai