Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“Pemeriksaan Glukosa Darah Nutcher”

Disusun Oleh :

Kelompok 1:

Thia Fitriani Kusuma P17 3351140..

Anitha Desiala P17 3351140..

Ajeng Septhiani P17 3351140..

Dalfa Indriani P17 335114047

Afni Yunizar N P17 335114048

Siti Nurmanah P17 3351140..

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

FARMASI

2015
I. Judul : Pemeriksaan Glukosa Darah Nutcher
II. Tanggal : 8 Oktober 2015
III. Tujuan : Menentukan kadar Glukosa darah dalam sampel serum
IV. Metode : GOD-PAP (Glukosa Oksidase Para Amino Phenazone)
V. Prinsip
Glukosa dioksidasi oleh enzim glukosa oksidase (GOD) membentuk asam
glukonat dan hidrogen perksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan
fenol da 4-amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan
kinonimin yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan fotometer pada
panjang gelombang 546 nm. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar
glukosa darah yang terdapat dalam sampel.

VI. Dasar teori


Glukosa termasuk karbohidrat golongan karbohidrat golongan monosakadira,
yaitu satuan karbohidrat terkecil yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul
karbohidrat yang lebih kecil lagi. Glukosa dalam darah disebut sebagai gula darah,
gula anggur, atau dekstrosa. Gula darah merupakan istilah yang mengacu pada kadar
atau banyaknya kandungan gula di dalam sirkulasi darah di dalam tubuh. Gula di
dalam tubuh sebenarnya terdapat dalam beberapa bentuk. Gula yang ada di dalam
darah disebut sebagai glukosa, yakni bentuk gula yang paling sederhana. Selain
glukosa, terdapat gula yang disebut sebagai glikogen. Glikogen adalah gula dalam
bentuk yang lebih kompleks biasa ditemukan di hati dan otot yang fungsinya sebagai
cadangan makanan.
Sumber utama glukosa atau karbohidrat di dalam tubuh berasal dari makanan,
glikolisis atau glukoneogenesis. . Pada makanan gula adalah hasil proses pencernaan
dari karbohidrat yang banyak ditemukan pada nasi, roti, kentang, dan umbi-umbian.
Sumber gula lainnya ialah berasal dari dalam tubuh. Dalam kondisi puasa lama, gula
dihasilkan oleh hati.
Fugsi utama gula dalam tubuh ialah untuk menghasilkan energi. Bila tubuh
diibaratkan mobil, maka gula darah adalah bensinya. Gula yang berasal dari
makanan akan masuk ke dalam aliran darah. Kemudian gula-gula tersebut akan
masuk ke dalam otot. Di dalam otot dan seluruh sel-sel tubuh, gula akan diubah
menjadi energi. Energi ini yang menjamin kelangsungan hidup sel-sel, menghasilkan
panas tubuh, menghasilkan gerakan tubuh, dan sebagainya.
Penentuan glukosa dalam cairan tubuh (plasma, serum, LCS atau urin)
merupakan salah satu dari beberapa tes yang terdapat hiperglikemia ataupun
hipoglikemia.
Penetuan kadar gula darah dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu secara
enzimatik, dan nonenzimatik.
1. Metode enzimatik, yaitu metode dengan menggunakan enzim, antara lain
denga metode heksokinase, glukosa oksidase dan glukosa dehidrogenase
2. Metode non-enzimatik, yaitu metoe dengan meggunakan ortho-toluidin dan
metode oksidasi-reduksi lainnya, seperti Fehling atau Hagedorn jensen.

Pengambilan sampel untuk pemeriksaan glukosa dalam darah ada beberapa


macam, tergantung kebutuhan. Dalam keadaan puasa (Nucther), pasien diambil
darahnya setelah kurang lebih berpuasa selama 10 jam, dan 2 jam setelah makan (2
jam post prandial) darah pasien diambil kembali.

VII. Prosedur Kerja


BLANKO STANDAR SAMPEL
(aquadest)
STANDAR 20 µl 20 µl
SERUM - - 20 µl
LARUTAN KERJA 2000 µl 2000 µl 2000 µl
 Masing – masing larta dicampur hingga homogen
 Kemudian diamkan selama 30 menit pada suhu 20 – 25oC
 Kadar dihitung dengan menentukan niali adsorbansi pada spektrofotometer
Visibel dengan panjang gelombang 546 nm

VIII. Data Pengamatan dan Perhitungan


Adsorbansi sampel (Ad.samp) : 0,061
Adsorbansi sandar (Ad.stan) : 0,056
Konsenrasi stadar : 100 mg/dL

𝐴𝑑.𝑠𝑎𝑚𝑝
Kadar glukosa darah = x konsentrasi standar
𝐴𝑑.𝑠𝑡𝑎𝑛
0,061
= 0,056 x 100 mg/dL = 108,928 mg/dL
IX. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan pemeriksaan gula darah terhadap sampel
yang disediakan berupa serum. Gula darah merupakan istilah yang mengacu pada
kadar atau banyaknya kandungan gula di dalam sirkulasi darah di dalam tubuh.
Normalnya, kandungan gula dalam darah adalah 70 – 110 mg/dl. Kedaan ini harus
selalu berada dalam kondisi normal, karena, jika seseorang memiliki gula darah yang
rendah, maka akan terjadi kelainan yang disebut hipoglikemia,hipoglikemia
merupakan kondisi di mana kadar gula darah di bawah nilai normal, yakni di bawah
60 mg/dL. Penderita biasanya akan merasa lemas, gemetar, dan berkeringat dingin.
Sebaliknya, jika seseorang memiliki kadar gula darah yang tinggi (melebihi batas
normal), maka kondisi ini disebut dengan hiperglikemia. Hiperglikemia dalam jangka
panjang dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan yang berkepanjangan pula
yang berkaitan dengan diabetes, termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf.
Oleh karena itu, penting sekali mengetahui kadar gula dalam darah.
Pengaturan tingkat gula darah ini diatur melalui umpan balik negatif untuk
mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah
dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang
menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi
glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah,
hingga meningkatkan level gula darah. Apabila level gula darah meningkat, entah
karena perubahan glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain
dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang
disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen.
Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi level gula darah.
Pemeriksaan gula darah ini dilakukan dengan metoe GOD_PAP, dimana
metode ini dilakukan dengan menggunakan pereaksi glukosa darah. Saat sampel
direaksikan, glukosa akan dioksidasi leh enzim GOD membentuk asam glukonat dan
hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk akan bereaksi dengan fenol
dan 4-amino fenazon dengan bantuan enzim peroksidase yang akan menghasilkan
kinonimin yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan fotometer. Reaksi
yang terjadi pada proses ini yaitu :
GOD
Glukosa Asam glukonat + 4H2O2
POD
2 H2O2 + phenol + 4-aminophenazone Kinonimin + 4 H2O
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi 3 campuran, yaitu sampel dengan
pereaksi, blanko dengan pereaksi, da standar dengan pereaksi. Blanko yag digunakan
adalah air, karena sebagian besar kandungan dalam serum adalah air. Pemeriksaan
ketiga campuran ini perlu dilakukan untuk membandingkan hasil pengukuran yang
didapat satu sama lain. Ketiga campuran terebut diperiksa nilai adsorbansinya pada
spektrfotometer visibel, namun sebelumnya semua campuran diinkubasi terlebih
dahulu selama 30 meit pada suhu ruangan yaitu sekitar 20 – 25oC .
Penggunaan spektrofotmeter Visible ini karena larutan yang dibuat merupakan
larutan berwarna yang dihasilkan dari reaksi antara fenol dan 4-aminopheazone yang
membetuk kuinonimin yang berwarna merah muda. Penentuan nilai adsorbansi
dilakukan pada panjang gelombang 546 nm. Nilai adsorbansi yang didapat pada
standar adalah 0,056 sedangkan pada sampel adalah 0,061.

X. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, kadar gula darah dalam sampel adalah
normal yaitu 108,928 mg/dL
XI. Daftar Pustaka
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darah. diakses pada 08-12-2015 pukul
22:55 WIB
2. Tim dosen Biokima. 2015. Penuntun Praktikum Biokimia. Bandung : Jurusan
Farmasi Poltekkes Bandung

Anda mungkin juga menyukai