110111020
Tes Toleransi Glukosa Oral/TTGOTes ini telah digunakan untuk mendiagnosis diabetes
awal secara pasti, namun tidak dibutuhkan untuk penapisan dan tidak sebaiknya dilakukan pada
pasien denganmanifestasi klinis diabetes dan hiperglikemia
Cara pemeriksaannya adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Tes Benedict
Melisa Pantow 2
110111020
Pada tes ini, digunakan reagen Benedict, dan urin sebagai specimen
Cara kerja :
1. Masukkan 1 2 ml urin spesimen ke dalam tabung reaksi
2. Masukkan 1 ml reagen Benedict ke dalam urin tersebut, lalu dikocok
3. Panaskan selama kurang lebih 2-3 menit4. Perhatikan jika adanya perubahan warna
Tes ini lebih bermakna ke arah kinerja dan kondisi ginjal, karena pada keadaan DM,kadar
glukosa darah amat tinggi, sehingga dapat merusak kapiler dan glomerulus ginjal, sehingga pada
akhirnya, ginjal mengalami kebocoran dan dapat berakibat terjadinyaRenal Failure, atau Gagal
Ginjal. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa adanya penangananyang benar untuk mengurangi
kandungan glukosa darah yang tinggi, maka akan terjadi berbagai komplikasi sistemik yang pada
akhirnya menyebabkan kematian karena GagalGinjal Kronik.
Hasil dari Benedic Test
Melisa Pantow 3
110111020
Rothera test
Pada tes ini, digunakan urin sebagai spesimen, sebagai reagen dipakai, Rothera agents, dan
amonium hidroxida pekat. Test ini untuk berguna untuk mendeteksi adanya aceton dan asam
asetat dalam urin, yangmengindikasikan adanya kemungkinan dari ketoasidosis akibat DM
kronik yang tidak ditangani. Zat zat tersebut terbentuk dari hasil pemecahan lipid secara masif
oleh tubuhkarena glukosa tidak dapat digunakan sebagai sumber energi dalam keadaan
DM,sehingga tubuh melakukan mekanisme glukoneogenesis untuk menghasilkan energi.
Zatawal dari aceton dan asam asetat tersebut adalah Trigliseric Acid/TGA, yang merupakanhasil
pemecahan dari lemak.
Cara kerja :
Daftar Pustaka
1. Price and Wilson.2006.Patofisiologi.EGC.Jakarta
2. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Edisi ketiga
3. Gandra Soebrata, Penuntun Laboratorium Klinik