Referat
Oleh:
Ghina Efrilia Roza (19360055)
Gia Kurnia Wati (19360056)
Fidati Hanifa
Preceptor:
dr. Bambang Kurniawan., Sp.OG
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan dan
kemampuan kepada penyusun sehingga penyusunan Referat yang berjudul “IVA,
PAP SMEAR, LESI PREKANKER” ini dapat diselesaikan.
Referat ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam mengikuti dan
menyelesaikan kepaniteraan klinik SMF Obstetri dan Ginekologi di RS Pertamina
Bintang Amin Lampung. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Bambang Kurniawan., Sp.OG selaku dokter pembimbing.
2. Para Bidan dan Pegawai di Bagian SMF Obstetri dan Ginekologi RS
Pertamina Bintang Amin Lampung.
3. Teman-teman sejawat dokter muda di lingkungan RS Pertamina Bintang
Amin Lampung.
Segala daya upaya telah di optimalkan untuk menghasilkan referat yang baik
dan bermanfaat, dan terbatas sepenuhnya pada kemampuan dan wawasan berpikir
penulis. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
agar dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik di kemudian hari.
Akhir kata penulis mengharapkan referat ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca, khususnya bagi para dokter muda yang memerlukan panduan dalam
menjalani aplikasi ilmu.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
2.1.5 Interpretasi
2.2.1 Definisi
2.2.2 Tujuan
2.2.3 Prosedur
2.3.1 Definisi
2.3.2 Klasifikasi
2.3.3 Tatalaksana
Pada tingkat pelayanan primer dengan sarana dan prasarana terbatas dapat
dilakukan program skrining atau deteksi dini dengan tes IVA. Skrining dengan
tes IVA dapat dilakukan dengan cara single visit approach atau see and treat
program, yaitu bila didapatkan temuan IVA positif maka selanjutnya dapat
dilakukan dengan pengobatan sederhana dengan krioterapi oleh dokter umu
atau bidan yang sudah terlatih.1
Bila hasil elektrokauter tidak mencapai bebas batas sayatan, maka bisa
dilanjutkan dengan tindakan konisasi atau histerektomi total. Temuan abnormal
hasil setelah dilakukan kolposkopi:
1. Terapi NIS dengan Destruksi Lokal Beberapa metode terapi destruksi lokal
antara lain: krioterapi dengan N2O dan CO2, elektrokauter, elektrokoagulasi,
dan laser. Metode tersebut ditujukan untuk destruksi lokal lapisan epitel serviks
dengan kelainan lesi prakanker yang kemudian pada fase penyembuhan
berikutnya akan digantikan dengan epitel skuamosa yang baru.1
KESIMPULAN
dunia pada masa lalu, masa sekarang, dan tidak mustahil juga merupakan masalah
di masa yang akan datang. Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak
kedua pada wanita dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian pada 2005.
Kurang lebih 80% kejadian kematian terjadi di negara berkembang. Masalah ini
ditengarai dapat diatasi dengan upaya pokok menemukan lesi prakanker. Berbagai
upaya telah dilakukan untuk menemukan lesi prakanker dalam rangka melakukan
deteksi dini pada kanker serviks. Upaya-upaya yang dilakukan berupa papsmear,
inspeksi visual dengan asam asetat, dan lain sebagainya. Sayangnya, usaha untuk
menemukan lesi prakanker atau yang sering disebut sebagai usaha skrining masih
belum optimal. Selain belum optimalnya usaha skrining, terdapat pula masalah
program see & treat. Dalam hal ini, pasien yang datang ke fasilitas kesehatan
setelah dilakukan proses diagnosis dan didapatkan lesi prakanker dapat langsung
Wilkins