DISUSUN OLEH
NAMA : Bety Febriana
NIM : 04021382227099
KELAS REGULER B PSIK 2022
DOSEN PENGAMPU
SIGIT PURWANTO, S.KEP., NERS.,M.KES
C. Prosedur Pap Smear
Pap smear dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Prosesnya hanya
berlangsung sekitar 10–20 menit. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dokter
dalam pap smear:
1) Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian bagian bawah. Setelah itu, dokter
akan meminta pasien berbaring di meja dengan posisi lutut menekuk dan paha
terbuka.
2) Dokter akan memasukkan spekulum (cocor bebek) ke dalam vagina. Alat ini
berfungsi untuk membuka dinding vagina sehingga bagian leher rahim dapat terlihat.
Pada proses ini, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman.
3) Dokter akan mengambil sampel jaringan di leher rahim menggunakan spatula, sikat
halus khusus, atau keduanya. Setelah selesai, dokter akan menyimpan sampel tadi di
dalam wadah khusus dan memeriksanya di laboratorium.
Terkadang ketika melakukan prosedur ini, dokter akan menemukan benjolan kecil-kecil pada
leher rahim, yang bisa merupakan kista nabothi. Kista ini bukanlah kondisi yang berbahaya
dan bukan kanker.
D. Setelah Pap Smear
Setelah prosedur selesai dilaksanakan, pasien dapat beristirahat selama beberapa menit
sebelum diperbolehkan untuk pulang. Pasien mungkin akan merasakan nyeri atau mengalami
sedikit perdarahan pascatindakan.
Jika pasien tidak mengalami gejala perburukan, pasien dapat langsung pulang setelah
prosedur pap smear selesai. Dokter akan membuat janji dengan pasien untuk mendiskusikan
hasil pap smear pada hari yang lain.
Jika dari hasil pemeriksaan pap smear tidak ditemukan sel abnormal atau hasil
pemeriksaannya negatif, pasien dapat dikatakan tidak menderita kanker serviks. Pasien yang
mendapatkan hasil negatif tidak perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut sampai jadwal pap
smear berikutnya.
Hasil pap smear dikatakan positif jika pasien memiliki sel-sel abnormal, baik kanker maupun
lesi prakanker. Beberapa jenis sel serviks abnormal tersebut adalah:
A. Sel skuamosa atipikal
Sel skuamosa atipikal adalah sel abnormal yang tumbuh di jaringan yang melapisi
dinding luar leher rahim. Kondisi ini bisa menandakan infeksi HPV, infeksi jamur,
atau tumor jinak, seperti kista atau polip.
B. Lesi skuamosa intrarepitel
Lesi skuamosa intrarepitel adalah sel-sel epitel abnormal yang cepat atau lambat dapat
berubah menjadi sel kanker, tergantung pada derajat yang ditunjukkan.
C. Sel glandular atipikal
Sel glandular atipikal adalah sel abnormal yang menghasilkan lendir. Sel ini tumbuh
di pembukaan serviks dan di dalam rahim. Namun, sel ini belum bisa dipastikan
apakah akan berubah menjadi kanker atau bukan.
D. Kanker sel skuamosa dan adenokarsinoma
Jika pada hasil pemeriksaan pap smear ditemukan sel-sel abnormal ini, maka besar
kemungkinan pasien menderita kanker.
Pasien yang memperoleh hasil pap smear positif akan disarankan untuk menjalani
pemeriksaan lanjutan dengan kolposkopi. Kolposkopi adalah pemeriksaan jaringan leher
rahim, vagina, dan vulva dengan menggunakan kaca pembesar khusus (kolposkop).
E. Komplikasi Pap Smear
Pap smear adalah metode yang aman bagi wanita untuk mendeteksi kanker serviks. Pasien
mungkin hanya merasa sedikit tidak nyaman saat prosedur dilakukan, tetapi hal tersebut
merupakan sesuatu yang normal.
Pada kasus yang jarang terjadi, pasien dapat mengalami perdarahan ringan atau infeksi.
Apabila komplikasi tersebut terjadi, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang
tepat.