Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN IVA

(Inspeksi Visual Asam Asetat)


PKM TLOGOSARI
2018
Kanker serviks jadi penyebab kematian perempuan nomor dua
di dunia setelah penyakit jantung koroner. Setiap dua menit, satu
perempuan meninggal karena kanker ini. Di negara berkembang
seperti Indonesia, kanker serviks jadi salah satu penyebab utama
kematian. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-
sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang
terus dengan tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut bisa
berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor pada
serviks.
Gejala kanker serviks bisa ditandai dengan ciri-ciri
berikut ini :
1. Perdarahan yang tidak wajar dari vagina. Misalnya perdarahan
padahal Anda tidak sedang haid, menstruasi yang lebih panjang,
perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, setelah menopause,
setelah buang air besar, atau setelah pemeriksaan panggul.
2. Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
3. Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
4. Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
5. Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
6. Badan lemas dan mudah lelah.
7. Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
8. Kehilangan nafsu makan.
9. Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau
disertai darah.
10. Salah satu kaki membengkak.
FAKTOR RESIKO PENDUKUNG
TERJADINYA KANKER SERVIKS
Kawin usia muda (dibawah 20 tahun)
Mitra seksual yang berganti-ganti
Infeksi pada kelamin (Infeksi Menular

Seksual)
Banyak melahirkan anak
Merokok
Kekurangan vitamin A, C, atau E
MENCEGAH KANKER SERVIKS
Yang paling efektif, segeralah lakukan
pemeriksaan untuk deteksi dini kanker leher rahim
secara rutin dan berkala minimal 3 tahun sekali,
dengan cara:
Pap Smear yang sudah dikenal masyarakat
Tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Upaya deteksi dini pun dilakukan
HOGI melalui sosialisasi pap smear
maupun Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA).  Metode IVA ini mudah, murah,
dan memiliki keakuratan sangat tinggi
dalam mendeteksi lesi atau luka
prakanker hingga 90 persen
IVA ( Inspeksi Visual Asam asetat ) adalah
pemeriksaan leher rahim ( serviks ) dengan
cara melihat langsung ( dengan mata telanjang
) leher rahim setelah memulas leher rahim
dengan larutan asam asetat 3 sapai dengan 5%
Lanjutan............
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk untuk
mendeteksi kanker leher rahim dan juga skrining alternatife dari pap smear
karena biasanya lebih murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan
peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter
ginekologi
Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks
yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas
dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat
diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-
perubahan pada jaringan epitel. Pemberian asam asetat akan didapat hasil
gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia).
TUJUAN IVA

Untuk mengurangi morbiditas atau


mortalitas dari penyakit dengan
pengobatan dini terhadap kasus-kasus
yang ditemukan. Untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada leher rahim.
Kategori IVA
 Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat
dipergunakan adalah:
 IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
 IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).
 IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi
sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah
pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in
situ).
 IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker
serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila
ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).
CARA KERJA IVA
 Sebelum dilakukan pemeriksaan pada pasien, pasien akan mendapatkan penjelasan
mengenai prosedur yang akan dijalankan pada proses IVA. Privasi dan kenyamanan sangat
penting dalam pemeriksaan ini.
 Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki

melebar).
 Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang

cukup.
 Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien

secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.


 Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, digunakan kapas steril basah untuk

menyerapnya.
 Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher

rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.
 Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat

kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan
protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
 Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih padadaerah transformasi bearti hasilnya

negative.
KEUNTUNGAN IVA
 Mudah, praktis,
 Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga

kesehatan
 Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
 Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
 Kinerja tes sama dengan tes lain
 Memberikan hasil segera sehingga dapat

diambil keputusan mengenai


penatalaksanaannya
Serviks Normal
SYARAT DILAKUKAN IVA
Sudah pernah melakukan hubungan seksual
Tidak sedang datang bulan/haid
Tidak sedang hamil
24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan

seksual
 
TEMPAT PELAYANAN IVA
IVA bisa dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan
pemeriksaan IVA diantaranya oleh :
 Perawat terlatih
 Bidan
 Dokter Umum
 Dokter Spesialis Obgyn.
Atlas Inspeksi IVA
Terima kasih
Untuk
Perhatiannya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,

Anda mungkin juga menyukai