Anda di halaman 1dari 11

Pengertian IVA

• IVA ( Inspeksi Visual Asam asetat ) adalah


pemeriksaan leher rahim ( serviks ) dengan cara
melihat langsung ( dengan mata telanjang ) leher
rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan
asam asetat 3 sampai dengan 5%. Dengan cara ini kita
dapat mendeteksi kanker rahim sedini mungkin. IVA
dirancang untuk masyarakat yang jauh dari fasilitas
kesehatan. Syarat mengikuti test IVA , antara lain :
Sudah menikah , tidak sedang hamil.
The American Cancer Society menyarankan
pemeriksaan ini dilakukan rutin pada wanita yang
tidak menunjukkan gejala, sejak usia 20 tahun atau
lebih, atau kurang dari 20 tahun bila secara seksual
sudah aktif. Pemeriksaan dilakukan 2 kali berturut-
turut dan bila negatif, pemeriksaan berikutnya
paling sedikit setiap 3 tahun sampai berusia 65
tahun. Pada wanita risiko tinggi atau pernah
mendapat hasil abnormal harus diperiksa setiap
tahun. Frekuensi yang lebih sering tidak menambah
faedah.
Pemeriksaan IVA merupakan
pemeriksaan yang dilakukan untuk untuk
mendeteksi kanker leher rahim dan juga
skrining alternatife dari pap smear karena
biasanya lebih murah, praktis, sangat
mudah untuk dilaksanakan dan peralatan
sederhana serta dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
Gejala Kanker Leher Rahim
1. Tahap awal tanpa gejala,tidak sakit
2. Tahap lanjut :
a. Keputihan yang berbau
b. Pendarahan dari liang senggama
c. Pendarahan setelah senggama
d. Nyeri panggul
e. Pendarahan pasca menopause

Faktor risiko kanker leher rahim :


a. Hubungan seksual pada usia muda
b. Berganti-ganti pasangan seksual
c. Kurang menjaga kebersihan daerah kelamin
d. Sering menderita infeksi daerah kelamin
e. Anak lebih dari tiga
f. Kebiasaan merokok
g. Infeksi virus Herpes dan Human Papilloma Virus tipe tertentu
Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan
dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam
asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas
dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna
pada serviks yang dapat diamati secara langsung
dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk
dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan
epitel.
Serviks yang diberi larutan asam asetat
5% akan merespon lebih cepat daripada
larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-
60 detik sehingga dengan pemberian asam
asetat akan didapat hasil gambaran serviks
yang normal (merah homogen) dan bercak
putih (displasia).
Cara Kerja IVA
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan pada proses IVA, diantaranya adalah sebagai
berikut :

• Sebelum dilakukan pemeriksaan pada pasien, pasien akan mendapatkan penjelasan mengenai
prosedur yang akan dijalankan pada proses IVA. Privasi dan kenyamanan sangat penting
dalam pemeriksaan ini.
• Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki
melebar).
• Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang
cukup.
• Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien
secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
• Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, digunakan kapas steril basah untuk menyerapnya.
• Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim.
Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.
• Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat
kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan
protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
• Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi berarti hasilnya
negative.
Gambar 1. cara pemeriksaan IVA
Kategori IVA
Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah
satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
• IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
• IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan
jinak lainnya (polip serviks).
• IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white
epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan
skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan
ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia
ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
• IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya
penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan
bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks
bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-
Gambar 2. hasil pemeriksaan IVA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai