Inspeksi visual asam Asetat (IVA) merupakan suatu tes visual yang
Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi
khususnya untuk program deteksi dini lesi pra kanker serviks. Oleh
oleh bidan. Metode IVA test yang sederhana ini diharapkan agar
cakupan pemeriksaan bisa lebih luas, penemuan dini lesi pra kanker
dapat ditekan.
3. Tujuan IVA tes
5. Indikasi
menikah. Namun, IVA test telah menjadi Program Skrining oleh WHO
sebagai berikut :
1) Skrining pada setiap wanita minimal 1 kali pada usia 35-40 tahun
tahun
3) Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun
4) Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setip 3 tahun pada wanita usia
25-60
(Rasjidi, 2010).
beberapa alasan yaitu aman, tidak mahal dan mudah dilakukan, kinerja
tes sama dengan tes lain, dapat dipelajari dan dilakukan oleh hampir
5) Meja ginekologi
6) Lidi kapas
7) Asam asetat 3-5% atau anggur putih (white vinegar)
b. Cara membuat
c. Cara pemeriksaan
acetowhite epithelium.
disimpulkan bahwa tes IVA positif. Maka jika hal itu terjadi
berikut:
e. Komplikasi/efek samping
9. Penatalaksanaan IVA
rahim akibat infeksi, baik akut maupun kronis pada mulut rahim
kanker
(Notoatmodjo, 2010).
1. Akses Informasi
serviks metode IVA yang baik memiliki kesadaran 0,53 lebih besar
dirinya.
jaminan kesehatan. Hal ini karena biaya pemeriksaan deteksi dini IVA
3. Dukungan suami
berpegang teguh dengan adat dan budaya salah satunya budaya dimana
4. Pendidikan
a. Pengertian pendidikan
baik melalui sarana yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh
b. Jenis pendidikan
1) Pendidikan Formal
2) Pendidikan Informal
pengaruh lingkungan.
c. Jenjang Pendidikan
1) Pendidikan Dasar
2) Pendidikan Menengah
3) Pendidikan tinggi