Rancangan penelitian Kuantitatif II

( observasional)

ASTI MARIAN SARI

2120332019
 Rancangan
Cohort
 Rancangan
Case-Control
Rancangan Cohort
Merupakan jenis penelitian epidemiologis non experimental yang
sering digunakan untuk mempelajari hub antara fx risiko dengan
efek/ penyakit.
Penelitian kohort kausa/ fx risiko di identifikasi lebih dahulu, tiap
subjek diikuti sampai periode tertentu untuk melihat efek/penyakit
yg diteliti pd kelompok subjek dg fx risiko dan pd kelompok subjek
tanpa fx risiko.
 Jenis-jenis studi kohort
Studi kohort prosfektif dengan kelompok pembanding internal
Studi kohort prosfektif dengan pembanding eksternal (studi kohort ganda)
Studi kohort retrospektif
Case-cohort study
Nested case-control study
 Studi kohort prosfektif dengan kelompok pembanding internal
- Penelitian dimulai disini Diikuti prosfektif Apakah terjadi efek ?

YA

Fx resiko (+)
Subjek tanpa factor TIDAK
risiko dan tanpa
efek YA
Fx resiko (-)

TIDAK
ANALISIS DASAR STUDI KOHORT

Efek
  Ya Tidak Jumlah
Ya a b a+b
Faktor
Risiko Tidak  c Ya dTidak c+d
Jumlah
Faktor risiko Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

Risiko Relatif (RR) = a/(a+b) : c/(c+d)

 1. Merumuskan pernyataan penelitian
dan hipotesis
Langkah-langkah 2. Menetapkan kohort
pada studi kohort 3. Memilih kelompok control
4. Menentukan variable penelitian
5. Mengamati terjadinya efek
6. Menganalisis hasil
+ -
Studi kohort mrpkan desain
terbaik dalam menentukan
insiden dan perjalanan
penyakit/ efek yang di teliti.
Studi kohort mrpkan desain
terbaik dalam menerangkan
dinamika hub temporal antara
fx risiko dan efek
Studi kohort mrpkan pilihan
terbaik untuk kasus yang
bersifat fatal dan progresif
Studi kohort dapat dipakai
u/meneliti bbrp efek sekaligus
dr fx risiko tt.
Studi kohort biasanya memerlukan
waktu yang lama
Sarana dan biaya mahal
Studi kohort seringkali rumit
Kurang efisien dr segi wkt dan biaya
u/meneliti kasus yg jarang.
Terancam DO/ tj perubahan intensitas
pajanan/fx risiko dpt mengganggu
analisis hasil
Pd keadaan tt dpt menimbulkan
masalah etika krn peneliti membiarkan
subjek terkena pajanan yg
dicurigai/dianggap merugikan subjek
 Rancangan Case-Control

Merupakan penelitian epidemiologi analitik

observasional yang menelaah hubungan antara efek
(penyakit/kondisi kesehatan) tt dengan fx risiko tt.

Digunakan u/ menilai berapa besar peran fx risiko dalam

kejadian penyakit
Adakah Fx risiko? Ditelusur Retrospektif Penelitian Mulai di Sini

Fx risiko (+)

Kasus (Kelompok Subjek Dg

Efek)
Fx risiko (-)

Fx risiko (+)
Kontrol (Kelompok
Subjek tanpa Efek)
Fx risiko (-)

Skema dasar studi kasus kontrol

 Tabel 2x2 menunjukkan hasil pada studi kasus-kontrol

  Kasus Kontrol Jumlah

Faktor Ya a b a+b
risiko Tidak c d c+d

Jumlah a+c b+d a+b+c+d

Langkah-langkah pada penelitian kasus control
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan
hipotesis yg sesuai
2. Mendeskripsikan variable penelitian
3. Menentukan populasi dan sampel dan cara
memilih subjek penelitian
4. Melakukan pengukuran variabel efek dan fx
risiko
5. Menganalisis data
 Kelebihan dan kelemahan penelitian kasus control
Kelebihan :
1. Studi kasus control dapat, atau kadang bahkan merupakan
satu-satunya , cara u/meneliti kasus yg jarang/masa
latenya panjang.
2. Hasil dpt di peroleh dg cepat
3. Biaya relative murah
4. Sunjek yg dibutuhkan sedikit
5. Dpt digunakan u/ mengidentifikasi berbagai fx risiko
sekaligus dlm satu penelitian.
Kelemahan
1. Data mengenai pajanan terhadap fx diperoleh dengan mengandalkan daya ingat
atau RM
2. Validasi mengenai informasi kadang-kadang sukar diperoleh
3. Oleh karena kasus maupun control dipilih oleh peneliti maka sukar
u/menyakinkan bahwa bahwa kedua kelompok tsb benar sebanding dalam
berbagai fx eksternal dan sumber bias lainya.
4. Tidak dapat memberikan incidence rates
5. Tidak dapat dipakai menentukan lebih dari 1 variabel dependent, hanya
berkaitan dengan suatu penyakit atau efek.
 DAFTAR PUSTAKA

Sastroasmoro, Prof.dan Ismail, Prof. Dr. Sofyan dan Ismail, Prof. Dr.
Sofyan.(2011). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis edisi ke-4.
Jakart: Sagung Seto