Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN IVA TEST

Nama : SITI NABILA

Nim : 2020242035

DosenPembimbing Mahasiswa

( ) ( )

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2021

PEMERIKSAAN IVA TEST


A. Pengertian

IVA ( Inspeksi Visual Asam asetat ) adalah pemeriksaan leher rahim (serviks )dengan
cara melihat langsung ( dengan mata telanjang ) leher rahim setelah memulas leher rahim
dengan larutan asam asetat 3 sampai dengan 5%.

Pemeriksaan IVA Test adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi
visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA). Dengan metode inspeksi visual yang
lebih mudah, lebih sederhana, lebih mampu laksana, maka skrining dapat dilakukan dengan
cakupan lebih luas, diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak.

Deteksi dini kanker leher rahim dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah dilatih
dengan pemeriksaan leher rahim secara visual menggunakan asam asetat yang sudah di
encerkan, berarti melihat leher rahim dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas
setelah pengolesan asam asetat 3-5%. Daerah yang tidak normal akan berubah warna
dengan batas yang tegas menjadi putih (acetowhite), yang mengindikasikan bahwa leher
rahim mungkin memiliki lesi prakanker . Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus
menstruasi, termasuk saat menstruasi, dan saat asuhan nifas atau paska keguguran.
Pemeriksaan IVA juga dapat dilakukan pada perempuan yang dicurigai atau diketahui
memiliki ISR/IMS atau HIV/AIDS.

B. Tujuan
- Mendeteksi secara dini tentang kanker serviks
- Mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus yang ditemukan
- Mengidentifikasi klien yang mengalami lesi pra kanker sehingga dapat memperoleh
terapi segera untuk memutus perjalanan hidup lesi pra kanker sebelum menjadi
kanker

C. Indikasi
- Wanita usia muda yang pernah melakukan hubungan seksual usia < 20 tahun
- Memiliki banyak pasangan seksual
- Riwayat pernah mengalami IMS (infeksi menular seksual)
- Ibu atau saudara yang memiliki kanker serviks
- Wanita yang terlalu sering melahirkan
- Wanita perokok
D. Kontraindikasi

Wanita menopause

E. Alat dan Bahan


- Meja ginekologi/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi
litotomi.
- Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks
- Spekulum vagina
- Asam asetat (3-5%) f. Swab-lidi berkapas
- Sarung tangan

F. Prosedur Kerja
- Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai
prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam
pemeriksaan ini.
- Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan
kaki melebar).
- Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan
yang cukup.
- Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina
pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
- Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk
menyerapnya.
- Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher
rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah
dapat dilihat.
- Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif
terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat
penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi
berubah warna menjadi putih.
- Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih padadaerah transformasi bearti hasilnya
negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Deteksi Dini Kanker Servik Pada Wanita Usia Subur Dengan Inspeksi Visual Asam Asetat
(Iva Test) Di Klinik Bersalin Kota Medan. Diah Lestari Nasution dkk. Abdimas Talenta 3
(2) 2018: 408-415

Dita Andira. Seluk Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita (Jogjakarta: A Plus Books, 2010),
h. 126. 45 Nofrida.

Anda mungkin juga menyukai