Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMASANGAN KB SPIRAL

Nama : SITI NABILA

Nim : 2020242035

DosenPembimbing Mahasiswa

( ) ( )

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2021
PEMASANGAN KB SPIRAL

A. PENGERTIAN PEMASANGAN KB SPIRAL


KB spiral bekerja dengan cara menghalangi sel-sel sperma untuk masuk ke dalam rahim,
sehingga sel-sel sperma tidak dapat mencapai sel telur dan tidak terjadi pembuahan. Alat
ini dapat digunakan untuk jangka panjang, yaitu selama 3–10 tahun, tergantung pada
jenis KB spiral yang digunakan.
B. TUJUAN PEMASANGAN KB SPIRAL
Perlu diketahui, KB spiral hormonal melepaskan progestogen yang bisa: Mengentalkan
lendir di pintu masuk rahim sehingga sperma tidak bisa masuk. Menipiskan lapisan
rahim, membuat telur yang telah dibuahi sulit untuk bertahan. Jenis kontrasepsi ini serupa
dengan cara kerja pil mini dan KB implan. Sementara itu, spiral KB tembaga bekerja
dengan cara: Menghambat sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur. Mengubah
lapisan rahim, sehingga jika telur dibuahi tetap tidak bisa menempel dan berkembang.
Tembaga bersifat racun bagi sperma, sehingga juga dapat digunakan sebagai kontrasepsi
darurat dalam 5 hari setelah hubungan seks tanpa kondom.

C. INDIKASI PEMASANGAN KB SPIRAL


KB spiral dapat digunakan oleh wanita yang telah memutuskan untuk mencegah
kehamilan dalam jangka panjang. KB spiral juga dapat digunakan oleh wanita yang ingin
menghindari efek samping dari penggunaan pil KB.
Selain itu, KB spiral tergolong lebih praktis, tidak seperti pil KB yang harus diminum
setiap hari untuk bisa efektif mencegah kehamilan. Oleh karena itu, KB spiral bisa
menjadi pilihan kontrasepsi bagi wanita yang memiliki jadwal padat atau sering lupa
meminum pil KB.

D. KONTRAINDIKASI PEMASANGAN SPIRAL


Kontraindikasi pemasangan Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) berdasarkan pedoman klinis yang dikeluarkan oleh CDC tahun 2016 adalah:
 Kehamilan
 Infeksi : post partum sepsis, post septik abortus, penyakit radang panggul yang
masih aktif, sedang mengalami infeksi menular seksual (misalnya infeksi
Chlamydia, gonorrhoea), tuberkulosis pelvis
 Penyakit Neoplastik : kanker serviks, penyakit trofoblastik dengan tingkat hormon
beta HCG yang tinggi terus menerus, kanker endometrium, kanker serviks

E. TATA LAKSANA PEMASANGAN KB SPIRAL

1. Persiapan sebelum pemasangan IUD


2. Saat Anda sudah berada di dalam ruangan tindakan
3. Proses pengukuran Rahim
4. Proses pemasangan iud
5. Setelah pemasangan dilakukan pasien akan merasakan kurang nyaman.

https://hellosehat.com/seks/kontrasepsi/cara-pemasangan-iud/
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/obstetrik-dan-ginekologi/pemasangan-iud/
kontraindikasi

https://www.alodokter.com/kb-spiral-ini-yang-harus-anda-ketahui

https://doktersehat.com/informasi/wanita-informasi/mengenal-tipe-tipe-kontrasepsi-kb-
metode-iud-spiral/

Anda mungkin juga menyukai