Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DOKUMENTASI SOAP DAN PENAPISAN AKSEPTOR KB


TENTANG UID

DOSEN PENGAMPU :
DENI MARYANI, S.ST, M.keb

Disusun oleh :

Nama Kelompok 4:

Septi Wulandari (F0G020001) Aprinda Syahputri (F0G020007)


Aulia Dwi S (F0G020014) Sonia Agustin (F0G020015)
Sri wulandari (F0G020016) Cici (F0G020023)
Emay Lelianda (F0G020025) Veronica Dwi P (F0G020026)
Rani Anggraini (F0G020028) Lidya Tripena (F0G020029)

Kelas : Tingkat 2 A

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa Shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Mata
Kuliah Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Penulis berharap makalah ini dapat
membantu mahasiswa/i suatu saat nanti.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Bengkulu, 15 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 IUD..................................................................................................................2
2.2 Soap tentang IUD............................................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran yang
tidak diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga
(WHO, 2009). Program KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk, melainkan juga untuk memenuhi permintaan masyarakat akan
pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang berkualitas, menurunkan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi untuk membentuk keluarga kecil berkualitas (Yuhedi dan
Kurniawati, 2013).
Intenational Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo tahun
1994, menempatkan setiap individu mempunyai hak dalam mencapai tujuan
reproduksinya (Tukiran dkk, 2010). Indonesia mempunyai kebijakan untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk diantaranya melalui program KB, akan tetapi
beberapa tahun terakhir program yang dilakukan melalui KB stagnan. Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Devices (IUD) merupakan pilihan
kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi sebagian wanita. IUD merupakan
metode kontrasepsi reversibel yang paling sering digunakan di seluruh dunia dengan
pemakaian mencapai sekitar 100 juta wanita, sebagian besar berada di Cina. Generasi
terbaru AKDR memiliki efektivitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan pada
pemakaian satu tahun atau lebih (Glasier dan Gebbie, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan IUD?


1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui IUD
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 UID
IUD (intrauterine device) atau juga dikenal sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) adalah sebuah tindakan kontrasepsi yang dilakukan dengan memasang alat
berbentuk T di dalam rahim untuk mencegah terjadinya pembuahan.
Berikut beberapa manfaat dan kelebihan kontrasepsi IUD yang dapat diperoleh:

1. Dapat mencegah kehamilan hingga 99%


Pemakaian IUD yang benar, mampu mencegah kehamilan dengan sangat efektif.
Kemungkinan hamil setelah pemakaian IUD dengan benar, kurang dari 1%.
2. Lebih praktis
Kontrasepsi IUD terbilang lebih praktis, sebab dalam sekali pemasangan, dapat
mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang cukup lama. Penggunaan IUD dapat
mencegah kehamilan hingga 10 tahun. Selain itu, IUD bisa dilepas kapan saja ketika
Anda sudah ingin merencanakan kehamilan.
3. Harga yang relatif terjangkau
Dari segi harga, kontrasepsi IUD juga sebenarnya lebih murah, karena Anda hanya
perlu mengeluarkan biaya pada awal pemasangan saja.
4. Aman untuk ibu menyusui
Ibu menyusui harus jeli memilih kontrasepsi agar produksi dan kualitas air susu ibu
(ASI) tetap terjaga. Kontrasepsi IUD non-hormonal menjadi salah satu alat
kontrasepsi yang disarankan untuk ibu menyusui.
5. Direkomendasikan untuk kondisi tertentu
Kontrasepsi IUD direkomendasikan untuk Anda yang tidak bisa mengonsumsi pil
KB ataupun menderita penyakit tertentu, seperti penyakit darah tinggi.
6. Tidak meningkatkan berat badan
Kenaikan berat badan menjadi salah satu isu yang tidak bisa dilepaskan dari
pemakaian alat kontrasepsi. Dengan penggunaan IUD, Anda tak perlu khawatir akan
hal tersebut, karena tidak ada bukti bahwa IUD akan menyebabkan peningkatan
berat badan. Karena itu, bisa disimpulkan bahwa IUD termasuk dalam alat KB yang
tidak membuat gemuk.

Kontrasepsi IUD dapat melindungi selama 3-10 tahun, tergantung pada jenis
kontrasepsi IUD yang digunakan. Perlu diperhatikan, penggunaan IUD harus sesuai
dengan jangka waktu pemakaian yang telah ditentukan demi keamanan dan efektivitasnya.
Selain itu, meski dapat mencegah kehamilan, IUD tidak dapat mencegah penyakit menular
seksual, sehingga Anda tetap disarankan untuk menjalani aktivitas seksual yang sehat dan
aman. Jangan panik jika setelah menggunakan IUD, Anda mengalami kram perut, timbul
bercak darah, atau terjadi perubahan pola menstruasi yang lebih dan banyak. Kondisi ini
umum terjadi pada pengguna IUD, terutama di masa awal penggunaan.

A. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)


1. Profil Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang (Cu T 380 A sampai 10
tahun), haid menjadi lebih lama dan banyak, pemasangan dan pencabutan
memerlukan pelatihan, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, tidak
boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar IMS
2. Jenis AKDR yang sering digunakan adalah Cu T 380 A
3. Cara kerja
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi
fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, AKDR bekerja terutama
mencegah sperma dan ovum bertemu, memungkinkan untuk mencegah implantasi
telur dalam uterus.
4. Keuntungan
Sangat efektif, efetif segera seteah pemasangan, jangka panjang, tidak
mempengaruhi hubungan seksual, meningkatkan kenyamanan hubungan seksual
karena tidak takut untuk hamil, tidak ada efek samping hormonal, tidak
mempengaruhi kualitas dan volume ASI, Dapat dipasang segera setelah
melahirkan/post abortus, dapat digunakan sampai menopause, tidak ada interaksi
dengan obat-obat, membantu mencegah kehamilan ektopik.
5. Kerugian
Perubahan siklus haid (lebih lama dan banyak), terjadi spotting (perdarahan) antar
menstruasi, saat haid lebih sakit, merasakan sakit atau kram selama 3-5 hari pasca
pemasangan, perforasi dinding uterus, tidak mencegah IMS termasuk HIV/AID’s,
terjadi penyakit radang panggul yang dapat memicu infertilitas bila sebelumnya
memang sudah terpapar IMS. Prosedur medis perlu pemeriksaan pelvik dan
kebanyakan perempuan takut selama pemasangan, sedikit nyeri dan perdarahan
setelah pemasangan, klien tidak bisa melepas AKDR sendiri, bisa terjadi ekspulsi
AKDR, tidak mencegah kehamilan ektopik, harus rutin memeriksa posisi benang
6. Indikasi
Usia reproduktif, keadaan nullipara, menginginkan menggunakan kontrasepsi
jangka panjang, menyusui dan ingin menggunakan kontrasepsi, setelah melahirkan
dan tidak menyusui, setelah mengalami abortus dan tidak ada infeksi, risiko rendah
dari IMS, tidak menghendaki metode hormonal, menyukai kontrasepsi jangka
panjang
7. Kontraindikasi
Kehamilan, gangguan perdarahan, radang alat kelamin, curiga tumor ganas di alat
kelamin, tumor jinak rahim, kelainan bawaan rahim, erosi, alergi logam, berkali –
kali terkena infeksi panggul, ukuran rongga rahim <5 cm, diketahui menderita TBC
pelvik.
8. Seleksi atau penapisan klien
Hpht, paritas dan riwayat persalinan terakhir, riwayat kehamilan ektopik, nyeri
hebat saat haid, anemia berat (hb<9gr% atau hematokrit <30), riwayat isg, phs,
berganti-gantipasangan, kanker serviks
9. Saat pemasangan AKDR
Pada waktu haid, segera setelah induksi haid atau abortus spontan, setelah
melahirkan, setiap saat bila yakin tidak hamil, post abortus, selama 1-5 hari setelah
senggama yang tidak dilindungi
10. Pemeriksaan fisik meliputi
Palpasi perut, inspeksi, pemeriksaan speculum, pemeriksaan bimanual.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY,Y DENGAN
KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS KUALA KEC.KUALA
KAB.LANGKAT TAHUN 2018

Tanggal Pengkajian : 10 Juni 2018


Jam Pengkajian : 11.00
Tempat Pengkajian : Puskesmas Kuala

I. PENGUMPULAN DATA
IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny. Y Nama Suami : Tn.R
Umur : 24 Tahun Umur : 27 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kuala Alamat : Kuala

A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin Menjarangkan Kehamilan dengan KB IUD
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun siklus : 30 hari
Banyaknya : 3 x ganti doek sifat darah : kental
Warna : kemerahan
b. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan perkawinan sah,usia menikah 23 tahun.
c. Riwayat KB sebelumnya
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontra sepsi.
d. Riwayat medis sebelumnya
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami pengobatan jangka panjang.
e. Riwayat sosial
Ibu tidak pernah merokok atau mengkonsumsi minum-minuman keras.
f. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti DM, jantung, hepatitis,
hipertensi dan TBC.
g. RiwayatGinekologi
Tumor : Tidakada
Operasiginekologi : Tidakada
Penyakitkelamin : Tidakada
GO : Tidakada
Sifilis : Tidakada
Herpes : Tidakada
Keputihan : Tidakada
Perdarahan tanpa sebab : Tidakada

h. PolaKebiasaanSeharihari
1. Nutrisi
Frekuensi makan dalam sehari 3 kali dengan komposisi nasi sayur dan lauk pauk
kadang ada buah dalam porsi yang sedikit dan frekuensi minum air putih yaitu ± 8 gelas
Ibu kadang mengemil makan ringan.
2. Eliminasi
 BAK 5-7 kali dalam sehari dengan warna kuning,bau amoniak dan
 BAB 1-2 Kali dalam sehari,kosistensi lunak,tidak ada nyeri saat BAK dan BAB
3. Pola Istirahat
Kebutuhan istirahat tidur siang tidak pernah dan kebutuhan istiraht tidur malam 6-8 jam
4. Personal Hygiene
Mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu, ganti baju dan celana 2
kali sehari tiap habis mandi atau sewaktu waktu basah.
5. Aktivitas
Sebagai ibu rumah tangga memasak ,menyapu dan mencuci.

i. Pengetahuan ibu tentang KB IUD


Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kb IUD bulan seperti,cara kerja, keuntungan,
indikasi, kontra indikasi, dan efek samping.
B. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan fisik
 Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 C
Pols : 82 x/menit
BB : 55 kg
TB : 156 cm
 Keadaan fisik
a) Kepala : rambut panjang dan kulit kepala bersih , tidak ada nyeri tekan serta tidak
ada benjolan
b) Wajah : Keadaan Wajah tidak pucat , tidak ada kelainan
c) Mata : Konjugtiva berwarna merah muda , sclera tidak ikterus
d) Hidung : Tidak ada polip
e) Telinga : Tidak tampak kelainan
f) Mulut : Bersih , tidak tampak caries
g) Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar gondok atau tyroid
h) Dada : Simestris kiri dan kanan,putting susu menonjol , tidak ada benjolan , radang
atau luka.
i) Abdomen : tidak ada jaringan perut
j) Ekstermitas atas dan bawah : .tidak ada luka parut pada lengan , tidak terdapat
odema dan varies
k) Genetalia : tidak ada tanda tanda infeksi
Anus : tidak ada hemoroid
b. Pemeriksaan khusus obstetric
 Abdomen
Pembesaran : Simetris
 Vagina dan vula
Varices : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Tanda peradangan : Tidak ada
 Pemeriksaan dalam
VT : Tidak dilakukan
Portio : Tidak dilakukan
 Inspekulo
Tumor : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Panjang uterus : Tidak dilakukan

c. Pemeriksaan penunjang
plano test (-)

C. ANALISIS
Ny.Y G1P1A0 umur 24 tahun, Akseptor KB IUD

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
TD : 120/80 mmHg
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,70C
Pols : 80 x/menit
2. Ibu sudah mengetahui tentang keadaannya.
Menjelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan memberi kesempatan untuk ibu
bertanya.
Ev: Ibu mengerti dan sudah merasa cukup jelas dengan informasi yang diberikan.
3. Mempersiapkan alat alat dan Bahan Habis pakai untuk Pemasangan IUD (Copper
TCu 380 A )
Ev: Alat dan bahan telah dipersiapkan.
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih dan melakukan pencucian
vagina ibu.
Ev: Ibu telah melakukan pencucian vagina dan kandung kemih dalam keadaan
kosong.
5. Mempersilahkan Ibu untuk naik ke tempat tidur Ginekologi dan mengatur posisi tidur
ibu dengan posisi Ginekologi
Ev: Ibu telah naik ke tempat tidur dan telah diatur pada posisi ginekologi.
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan pemeriksaan genetalia eksterna untuk
melihat adanya ulkus, pembengkakan kelenjar bartolini dan kelenjar skene.
Ev: Pemeriksaan telah dilakukan dan tidak ada ditemukan kelainan.
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk menentukan besar, posisi, konsistensi dan
mobilitas uterus, adanya nyeri goyang servik dan tumor pada adneksa atau kavum
doublasi.
Ev: Pemeriksaan telah dilakukan dan tidak ditemukan masalah
8. Memasukkan lengan IUD dalam kemasan steril
Ev: IUD siap untuk digunakan
9. Memasukkan speculum dan mengusap vagina dan servik dengan larutan antiseptic
sebanyak 2 kali/lebihVagina dan servik telah diusap dengan larutan antiseptic.
Ev : Telah Dilakukan
10. Memasang tenakulum untuk menjepit servik secara hati-hati pada posisi vertical jam
10 atau jam 2, jepit dengan pelan hanya pada satu tempat untuk mengurangi sakit.
Ev: Servik telah dijepit dengan tenakulum dengan posisi vertikal jam 10.
11. Memasukkan sonde uterus sekali masuk untuk mengurangi risiko infeksi dan untuk
mengukur posisi uterus serta panjang uterus (tidak menyentuh dinding vagina)
Ev: Uterus telah diukur dengan menggunakan sonde uterus, panjangnya 7 cm.
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan mempertahankan posisi leher biru
dalam arah horizontal, menarik tenakulum sehingga kavum uteri, kanalis serviks dan
vagina berada dalam satu garis lurus, kemudian mendorong tabung inserter sampai
terasa ada tahanan dari fundus uteri.
Mengeluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis, pada waktu benang
tampak tersembul keluar dari lubang kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm, potong
benang tersebut dengan menggunakan gunting untuk mengurangi risiko IUD tercabut
keluar. Kemudian, tarik tabung pendorong dengan hati-hati. Melepas tenakulum, bila
ada perdarahan banyak dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa
sampai pendarahan berhenti.
Ev: IUD Coper Tcu 380 A telah terpasang dengan baik.
13. Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan cara merendam di larutan klorin 0,9%.
Ev: Telah dilakukan
14. Dokumentasi
Ev: Telah Dilakukan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
IUD (intrauterine device) atau juga dikenal sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) adalah sebuah tindakan kontrasepsi yang dilakukan dengan memasang alat
berbentuk T di dalam rahim untuk mencegah terjadinya pembuahan. Kontrasepsi IUD
dapat melindungi selama 3-10 tahun, tergantung pada jenis kontrasepsi IUD yang
digunakan. Perlu diperhatikan, penggunaan IUD harus sesuai dengan jangka waktu
pemakaian yang telah ditentukan demi keamanan dan efektivitasnya. Selain itu, meski
dapat mencegah kehamilan, IUD tidak dapat mencegah penyakit menular seksual,
sehingga Anda tetap disarankan untuk menjalani aktivitas seksual yang sehat dan aman.
Jangan panik jika setelah menggunakan IUD,

3.2 Saran
Makalah ini telah disusun berdasarkan dengan ruang lingkup pembelajaran yang
ada. Namun, kami menyadari bahwasanya masih banyak kesalahan maupun
kekurangan baik di dalam penulisan ataupun isinya. Oleh karena itu, kami minta kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga
materi yang ada di dalam makalah ini dapat berguna bagi kita semua yang
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA

Bennett, V.R dan L.K. Brown. 1996. Myles Textbook for Midwives. Edisi ke-12. London:
Churchill Livingstone.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Maternity Nursing. Alih Bahasa: Maria A. Wijayarini,
Peter I. Anugerah. Edisi ke-4. Jakarta: EGC
Cuningham, F.G. dkk. 2005. Williams Obstetrics. Edisi ke-22. Bagian 39:911. USA:
McGrawHill
JNPK. 2002. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.
JHPIEGO, Pusdiknakes, dan WHO. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid II. Jakarta: EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
Saifuddin, A.B. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Edisi 1. Cetakan 2. Jakarta: YBP-SP.

Anda mungkin juga menyukai