Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN

ASUHAN KEBIDANAN KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Dosen Pembimbing : Ira Titisari, S,SiT,. M.Kes

SEMESTER V-B
Disusun oleh :
Kelompok III
1. Assa Aprin Tania (P17321173040)
2. Siela Kurniasari (P17321174049)
3. Ocha Natasya P. (P17321174050)
4. Bella Agustina E. (P17321174057)
5. Revina Ikaaliil M. (P17321174059)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang “Kontrasepsi Pasca
Keguguran”. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Ira Titisari, S.SiT,. M. Kes selaku pengajar
mata kuliah Asuhan Kebidanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang telah memberikan tugas ini.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri mengenai “Angka
Kesakitan”. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kata yang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang membangun.

Kediri, 22 Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi KB Pasca Keguguran...................................................................................2
2.2. Pelayanan Kontrasepsi Pasca Keguguran..................................................................2
2.3. Waktu Mulai Penggunaan Kontrasepsi Pasca Keguguran.........................................2
2.4. Jenis Kontrasepsi Pasca Keguguran...........................................................................2
2.5. Metode Kontrasepsi Pasca Keguguran.......................................................................7
2.6. Panduan Metode Kontrasepsi Pasca Keguguran........................................................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................................13
3.2. Saran ..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ibu yang keguguran tidak dianjurkan untuk langsung hamil lagi,perlu waktu interval.
Dengan berkB, pasangan mengatur jarak kehamilan anakmereka sehingga akan
meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan angkaharapan hidup bagi anak dan ibunya.
Merencanakan kehamilan kembali setelah keguguran, para ahli memang
merekomendasikan untuk menunggu paling tidak kali siklus haid sebelummencoba untuk
hamil kembali. Namun, setelah keguguran kesuburan akansegera datang dalam waktu 2
hingga 4 minggu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi kontrasepsi pasca keguguran?
2. Bagaimana pelayanan kontrasepsi pasca keguguran?
3. Bagaimana waktu mulai penggunaan kontrasepsi pasca keguguran?
4. Bagaimana jenis kontrasepsi pasca keguguran?
5. Bagaimana metode kontrasepsi pasca keguguran?
6. Bagaimana panduan metode kontrasepsi pasca keguguran?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi kb pasca keguguran,
2. Untuk mengetahui pelayanan kontrasepsi pasca keguguran.
3. Untuk mengetahui waktu mulai penggunaan kontrasepsi pasca keguguran.
4. Untuk mengetahui jenis kontrasepsi pasca keguguran.
5. Untuk mengetahui metode kontrasepsi pasca keguguran.
6. Untuk mengetahui panduan metode kontrasepsi pasca keguguran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi KB Pasca Keguguran


KB pasca keguguran adalah penggunaan kontrasepsi pasca keguguran. Program
pelayanan kontrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalamikeguguran. Perlu segera
diberikan karena ovulasi dapat terjadi 11 hari sesudahterapi keguguran/abortus sebelum haid
berikutnya.Tujuan KB pasca keguguran Merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan
menggunakan alat/obatkontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun
waktu 11 hari.

2.2. Pelayanan Kontrasepsi Pasca Keguguran


Pelayanan kontrasepsi pascakeguguran mencakup hal hal sebagai berikut :
1. Konseling tentang kontrasepsi
2. Jaminan tersediannya pasokan kontrasepsi
3. Akses terhadap asuhan lanjutan
4. Hal – hal khusus berkenaan dengan pribadi klien, kondisi klinis, dan kemampuan fasilitas
kesehatan setempat
[ CITATION Aff14 \l 1057 ]

2.3. Waktu Mulai Penggunaan Kontrasepsi Pasca Keguguran


Kontrasepsi pasca keguguran perlu dimulai segera karena ovulasi dapat terjadi 11 hari
sesudah terapi keguguran/abortus. Sekurang kurangnya klien perlu mendapat konseling dan
informasi agar mereka mengerti bahwa :
1. Klien dapat hamil lagi sebelum haid berikutnya datang
2. Ada kontrasepsi yang aman untuk menunda atau mencegah kehamilan
3. Di mana dan bagaimana klien dapat memperoleh pelayanan
[ CITATION Aff14 \l 1057 ]

2.4. Jenis Kontrasepsi Pasca Keguguran


Jenis kontrasepsi yang dapat digunakan menurut waktu pemakaian antara lain:

4
1. Segera mulai: pil kombinasi, kontrasepsi progestin, suntikan kombinasi, implan
2. Pada trimester I sesudah keguguran : AKDR
a. jika tidak ada infeksi, AKDR dapat langsung dipakai
b. jika ada luka atau infeksi tunggu sampai sembuh,
c. jika ada perdarahan tunggu sampai perdarahan dapat diatasi dan anemia
diperbaiki
3. Pada trimester II sesudah keguguran :
a. AKDR pasca keguguran tunggu pemasangan 4-6 minggu, yakinkan tidak ada
infeksi, jika ada infeksi tunggu pemasangan sampai infeksi teratasi 3 bulan
b. kondom, spermisida: segera sewaktu mulai bersenggama
c. kb alamiah: tidak dianjurkan karena waktu ovulasi pertama pasca keguguran sulit
diperkirakan
d. tubektomi:dapat langsung dikerjakan sewaktuterapi keguguran kecuali ada infeksi
atau perdarahan banyak.
(Pinem, Saroha. 2009)

Jenis alat kontrasepsi pasca keguguran sebagai berikut :


1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR / IUD)
Alat Kontrasepsi terbuat dari plastik dengan tembaga yang fleksibeldipasang
dalam rahim, dengan menjepit saluran yang menghasilkan indungtelur sehingga tidak
terjadi pembuahan.
Efektivitasnya 992-99,4% (0.6-0.8 kehamilan perseratus selama tahunpertama
pemasangan, dapat memberikan perlindungan jangka panjang 10Tahun) untuk mencegah
kehamilan.
Cara kerjanya dengan menghambatterjadinya pembuahan dengan menutup
saluran tempat bertemunya sel telursperma, sehingga sperma menjadi tidak aktif.
Waktu mulai dipasangnya AKDR adalah :
a. Setiap waktu selama siklus haid, jika dipastikan ibu tidak sedang hamil,
b. Pasca keguguran : dipasang segera/dalam 7 hari dengan syarat tidakadanya infeksi
setelah keguguran atau tindakan setelah keguguran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:

5
a. Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
b. Periksalah benang AKDR secara rutin selama bulan pertamapemasangan, bila nyeri
perut bagian bawah, perdarahan diantara haiddan setelah senggama dan nyeri setekah
senggama,
c. Periksakan ke klinik bila tidak teraba benang, merasakan bagian yangkeras dari
AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu/meleset,terjadi pengeluaran cairan dari
vagina yang mencurigakan dan adanyainfeksi.
2. Kontrasepsi Implan
Alat kontrasepsi yang dipasang di bawah lapisan kulit padalengan atas. Cara
kerjanya lendir mulut rahim menjadi kental sehingga akanmengganggu proses
penanaman sel telur yang sudah dibuahi, serta dapatmengurangi transportasi sperma dan
menekan proses pengeluaran telur. Efektivitas : 99%-99,8% (02-1 kehamilan per 100
perempuan selama tahunpertama penggunaan.
3. Suntikan Progestin
Kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan intra muskuler di daerahbokong
yang mengandung progestin.
Terdapat 2 jenis kontrasepsi suntik progestin yaitu :
a. Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA)
b. Depo Noretisteroo Enantat (Depo Noristerat)
Suntikan diberikan tiap 3 bulan sekali dan bisa digunakan mulai 7 harisetelah abortus.
Cara kerjanya dengan mencegah ovulasi, mengentalkan lendir mulut
rahimsehingga menurunkun kemampuan penetrasi sperma, selaput lendir Rahimmenjadi
tipis dan mengecil serta menghambat perjalanan sel telur olehsaluran telur.
Efektivitas : 99,7% (0,3 kehamilan per 100 perempuan selama tahunpertama
penggunaan).Waktu pemakaian, suntikan progestin bisa digunakan dalam 7 haripasca
persalinan. Pada pascakeguguran, penggunaan kontrasepsi ditundasampai anemia dapat
diatasi.
4. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yangmengandung
hormon progestin atau dikenal dengan istilah minipil. Dapat digunakan sebagai
kontrasepsi darurat.

6
Efek sampingnya gangguan perdarahan, perdarahn bercak, atauperdarahan tidak
teratur. Efektifitasnya 95,8% (1,5 kehamilan per 100perempuan selama tahun pertama
penggunaan).
Cara kerjanya dengan mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menghambat
masuknya sperma.
Waktu penggunaan :
a. Mulai hari 1-5 siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi lain.
b. Dapat digunakan setiap saat, syarat kehamilan ), bila menggunakansetelah hari-5
siklus haid
c. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari/ menggunakankontrasepsi lain
untuk 2 hari saja.
5. Kondom
Alat kontrasepsi untuk pria berbentuk selubung atau sarung yangterbuat dari
lateks/karet, plastik (vinil) yang dipasang pada alat kelamin priasaat berhubungan
seksual.
Efektifitasnya 88-98% (2-12 kehamilan per 100 perempuan selamatahun pertama
penggunaan).
Cara kerja kontrasepsi kondom dengan menghalangi terjadinya pertemuan sperma
dan sel telur dengan caramengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada
penissehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi dan mencegah
penularan mikroorganisme (IMS termasuj virus hepatitis B, HIV, dan AIDS dari satu
pasangan kepada pasangan yang lain.

2.5. Metode Kontrasepsi Pasca Keguguran

Tabel 1.1 [ CITATION Aff14 \l 1057 ]

Metode Waktu mulai


Ciri – ciri khusus Catatan
Kontrasepsi penggunaan
Pil kombinasi  Segera mulai  Dapat segera  Jika konseling
dimulai walaupun dan informasi
terdapat infeksi belum cukup,

7
tunda suntikan
Kontrasepsi  Sangat efektif pertama atau
progestin pemasangan
implan.
Suntikan Kombinasi  Langsung efektif Berikan metode
sementara
Implan

 Mengurangi
kehilangan  Untuk implan,
darah/anemia perlu tenaga
terlatih
AKDR Trimester I
 AKDR dapat  Jika konseling
langsung dan informasi
dipasang jika belum cukup,
tidak ada tunda
infeksi pemasangan

 Perlu tenaga
 Tunda terlatih untuk
pemasangan memasang
sampai luka
atau infeksi
sembuh,
perdarahan
diatasi, dan
anemia
diperbaiki  Pada trimester II
kemungkinan
Trimester II risiko perforasi
 Tubna sewaktu

8
pemasangan 4-6 pemasangan
minggu lebih besar
pascakeguguran
kecuali jika
tenaga terlatih
dan peralatan
untuk insersi
pascakeguguran
tersedia

 Yakinkan tidak
ada infeksi. Jika
ternyata ada
infeksi, tunda
pemasangan
sampai infeksi
teratasi 3bulan.

Kondom/spermasid  Mulai segera  Metode


a sewaktu mulai sementara sambil
hubungan menunggu
seksual metode lain
KB alamiah  Tidak   Waktu ovulasi
dianjurkan pertama
pascakeguguran
sulit
diperkirakan
Tubektomi  Secara teknis,  Minilaparotomi  Perlu konseling
tubektomi sesudah dan informasi
dapat langsung keguguran yang cukup
dikerjakan trimester I sama
sewaktu terapi dengan waktu

9
keguguran interval
kecuali jika ada  Sesudah
perdarahan keguguran
banyak atau trimester II sama
infeksi dengan prosedur
pascapersalinan

2.6. Panduan Metode KontrasepsiPasca Keguguran


Panduan metode kontrasepsi pasca keguguran pada beberapa kondisi klinis antara lain :

Kondisi klinis Perlu hati - hati Rekomendasi


Infeksi
 Tanda – tanda infeksi  AKDR : jangan  Kontrasepsi kombinasi :
dipasang sampai infeksi dapat segera diberikan
teratasi (3 bulan)
 Tanda – tanda aborsi  Tubektomi : jangan  Kontrasepsi progestin:
tidak aman dilakukan sampai dapat segera diberikan
infeksi teratasi (3 bulan)
 Tidak dapat  Barier : dapat
menyingkirkan infeksi digunakan
Perlukaan jalan lahir
 Perforasi uterus  AKDR : jangan  Kontrasepsi kombinasi
dipasang sampai : dapat segera
perlukaan sembuh diberikan

 Perlukaan vagina atau  Difragma : jangan


serviks dipasang sampai  Kontrasepsi progestin :
perlukaan sembuh dapat segera diberikan

 Spermisida : jangan  Kondom : dapat


dipasang sampai digunakan

10
perlukaan sembuh

 Tubektomi : jangan
dipasang sampai
perlukaan sembuh

Perdarahan banyak
(Hb < 8g %)  Implan : tunda sampai  Kontrasepsi kombinasi
anemia diatasi : dapat segera
 Kontrasepsi suntik : diberikan
tunda sampai anemia  AKDR : dapat
diatasi digunakan
 Kontrasepsi progestin :  Spermisida : dapat
hati – hati digunakan
 AKDR : tunda sampai
anemia diatasi
 Tubektomi : tunda
sampai anemia diatasi
[ CITATION Aff14 \l 1057 ]

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
KB pasca keguguran adalah penggunaan kontrasepsi pasca keguguran. Program
pelayanan kontrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalamikeguguran, perlu segera
diberikan karena ovulasi dapat terjadi sebelas harisesudah terapi keguguran sebelum haid
berikutnya. Tujuannya adalahsebagai upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan
alat/obatkontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari.

3.2. Saran
Dengan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami dan
setidaknya dapat menambah wawasan ilmu bagi pembaca. Penulis mengharapkan kritik
maupun saran yang bersifat membangun.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ega Fralianti.2019.Makalah KB Pasca Keguguran.Makalah.Dikutip dari http:/www.sribd.com.22
Agustus

Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media

Affandi, B. d. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

13

Anda mungkin juga menyukai