SEMESTER V-B
Disusun oleh :
Kelompok III
1. Assa Aprin Tania (P17321173040)
2. Siela Kurniasari (P17321174049)
3. Ocha Natasya P. (P17321174050)
4. Bella Agustina E. (P17321174057)
5. Revina Ikaaliil M. (P17321174059)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang “Kontrasepsi Pasca
Keguguran”. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Ira Titisari, S.SiT,. M. Kes selaku pengajar
mata kuliah Asuhan Kebidanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang telah memberikan tugas ini.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri mengenai “Angka
Kesakitan”. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kata yang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi KB Pasca Keguguran...................................................................................2
2.2. Pelayanan Kontrasepsi Pasca Keguguran..................................................................2
2.3. Waktu Mulai Penggunaan Kontrasepsi Pasca Keguguran.........................................2
2.4. Jenis Kontrasepsi Pasca Keguguran...........................................................................2
2.5. Metode Kontrasepsi Pasca Keguguran.......................................................................7
2.6. Panduan Metode Kontrasepsi Pasca Keguguran........................................................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................................13
3.2. Saran ..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Segera mulai: pil kombinasi, kontrasepsi progestin, suntikan kombinasi, implan
2. Pada trimester I sesudah keguguran : AKDR
a. jika tidak ada infeksi, AKDR dapat langsung dipakai
b. jika ada luka atau infeksi tunggu sampai sembuh,
c. jika ada perdarahan tunggu sampai perdarahan dapat diatasi dan anemia
diperbaiki
3. Pada trimester II sesudah keguguran :
a. AKDR pasca keguguran tunggu pemasangan 4-6 minggu, yakinkan tidak ada
infeksi, jika ada infeksi tunggu pemasangan sampai infeksi teratasi 3 bulan
b. kondom, spermisida: segera sewaktu mulai bersenggama
c. kb alamiah: tidak dianjurkan karena waktu ovulasi pertama pasca keguguran sulit
diperkirakan
d. tubektomi:dapat langsung dikerjakan sewaktuterapi keguguran kecuali ada infeksi
atau perdarahan banyak.
(Pinem, Saroha. 2009)
5
a. Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
b. Periksalah benang AKDR secara rutin selama bulan pertamapemasangan, bila nyeri
perut bagian bawah, perdarahan diantara haiddan setelah senggama dan nyeri setekah
senggama,
c. Periksakan ke klinik bila tidak teraba benang, merasakan bagian yangkeras dari
AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu/meleset,terjadi pengeluaran cairan dari
vagina yang mencurigakan dan adanyainfeksi.
2. Kontrasepsi Implan
Alat kontrasepsi yang dipasang di bawah lapisan kulit padalengan atas. Cara
kerjanya lendir mulut rahim menjadi kental sehingga akanmengganggu proses
penanaman sel telur yang sudah dibuahi, serta dapatmengurangi transportasi sperma dan
menekan proses pengeluaran telur. Efektivitas : 99%-99,8% (02-1 kehamilan per 100
perempuan selama tahunpertama penggunaan.
3. Suntikan Progestin
Kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan intra muskuler di daerahbokong
yang mengandung progestin.
Terdapat 2 jenis kontrasepsi suntik progestin yaitu :
a. Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA)
b. Depo Noretisteroo Enantat (Depo Noristerat)
Suntikan diberikan tiap 3 bulan sekali dan bisa digunakan mulai 7 harisetelah abortus.
Cara kerjanya dengan mencegah ovulasi, mengentalkan lendir mulut
rahimsehingga menurunkun kemampuan penetrasi sperma, selaput lendir Rahimmenjadi
tipis dan mengecil serta menghambat perjalanan sel telur olehsaluran telur.
Efektivitas : 99,7% (0,3 kehamilan per 100 perempuan selama tahunpertama
penggunaan).Waktu pemakaian, suntikan progestin bisa digunakan dalam 7 haripasca
persalinan. Pada pascakeguguran, penggunaan kontrasepsi ditundasampai anemia dapat
diatasi.
4. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yangmengandung
hormon progestin atau dikenal dengan istilah minipil. Dapat digunakan sebagai
kontrasepsi darurat.
6
Efek sampingnya gangguan perdarahan, perdarahn bercak, atauperdarahan tidak
teratur. Efektifitasnya 95,8% (1,5 kehamilan per 100perempuan selama tahun pertama
penggunaan).
Cara kerjanya dengan mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menghambat
masuknya sperma.
Waktu penggunaan :
a. Mulai hari 1-5 siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi lain.
b. Dapat digunakan setiap saat, syarat kehamilan ), bila menggunakansetelah hari-5
siklus haid
c. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari/ menggunakankontrasepsi lain
untuk 2 hari saja.
5. Kondom
Alat kontrasepsi untuk pria berbentuk selubung atau sarung yangterbuat dari
lateks/karet, plastik (vinil) yang dipasang pada alat kelamin priasaat berhubungan
seksual.
Efektifitasnya 88-98% (2-12 kehamilan per 100 perempuan selamatahun pertama
penggunaan).
Cara kerja kontrasepsi kondom dengan menghalangi terjadinya pertemuan sperma
dan sel telur dengan caramengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada
penissehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi dan mencegah
penularan mikroorganisme (IMS termasuj virus hepatitis B, HIV, dan AIDS dari satu
pasangan kepada pasangan yang lain.
7
tunda suntikan
Kontrasepsi Sangat efektif pertama atau
progestin pemasangan
implan.
Suntikan Kombinasi Langsung efektif Berikan metode
sementara
Implan
Mengurangi
kehilangan Untuk implan,
darah/anemia perlu tenaga
terlatih
AKDR Trimester I
AKDR dapat Jika konseling
langsung dan informasi
dipasang jika belum cukup,
tidak ada tunda
infeksi pemasangan
Perlu tenaga
Tunda terlatih untuk
pemasangan memasang
sampai luka
atau infeksi
sembuh,
perdarahan
diatasi, dan
anemia
diperbaiki Pada trimester II
kemungkinan
Trimester II risiko perforasi
Tubna sewaktu
8
pemasangan 4-6 pemasangan
minggu lebih besar
pascakeguguran
kecuali jika
tenaga terlatih
dan peralatan
untuk insersi
pascakeguguran
tersedia
Yakinkan tidak
ada infeksi. Jika
ternyata ada
infeksi, tunda
pemasangan
sampai infeksi
teratasi 3bulan.
9
keguguran interval
kecuali jika ada Sesudah
perdarahan keguguran
banyak atau trimester II sama
infeksi dengan prosedur
pascapersalinan
10
perlukaan sembuh
Tubektomi : jangan
dipasang sampai
perlukaan sembuh
Perdarahan banyak
(Hb < 8g %) Implan : tunda sampai Kontrasepsi kombinasi
anemia diatasi : dapat segera
Kontrasepsi suntik : diberikan
tunda sampai anemia AKDR : dapat
diatasi digunakan
Kontrasepsi progestin : Spermisida : dapat
hati – hati digunakan
AKDR : tunda sampai
anemia diatasi
Tubektomi : tunda
sampai anemia diatasi
[ CITATION Aff14 \l 1057 ]
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
KB pasca keguguran adalah penggunaan kontrasepsi pasca keguguran. Program
pelayanan kontrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalamikeguguran, perlu segera
diberikan karena ovulasi dapat terjadi sebelas harisesudah terapi keguguran sebelum haid
berikutnya. Tujuannya adalahsebagai upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan
alat/obatkontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari.
3.2. Saran
Dengan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami dan
setidaknya dapat menambah wawasan ilmu bagi pembaca. Penulis mengharapkan kritik
maupun saran yang bersifat membangun.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ega Fralianti.2019.Makalah KB Pasca Keguguran.Makalah.Dikutip dari http:/www.sribd.com.22
Agustus
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media
Affandi, B. d. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
13