Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA CALON AKSEPTOR/AKSEPTOR

KB IUD

P100001 CALON AKSEPTOR KB IUD TANPA KONTRAINDIKASI


DI BPM GWENCHANAYO

Dosen Pembimbing :
Sumini, S. Si. T., M. Kes

DisusunOleh :

Kelompok 3
NAMA NIM
Diah Erlina Maharani 202201008
Nasywa N.P 202201015
Nuriya Arum Sari 202201019
Rahma Dini Awalinda 202201020

D3 KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN AKBID HARAPAN MULYA
PONOROGO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyusun manajemen kebidanan calon akseptor/akseptor alat
kotrasepsi IUD. Dalam menyusun laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan saran dari pembimbing Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Ponorogo, 09 Oktober 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................3

1.1 Latar belakang………………………………………………………………….

1.2 Tujuan umum ………………………………………………………………………………………………………….


1.3 Tujuan Khusus ………………………………………………………………………………………………………
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………………………………………….
1.5 Waktu dan tempat……………………………………………………………………………………………….

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................5

1. Konsep dasar kontrasepsi IUD………………………………………………………


2. Konsep asuhan kebidanan…………………………………………………………….

BAB III TINJAUAN KASUS .................................................................................................7

3.1 pengkajian…………………………………………………………………….

A. Data subyektif……………………………………………………………………….
B. Data obyektif……………………………………………………………………….
C. Pemeriksaan penunjanjang………………………………………………………..
D. Penapisan…………………………………………………………………………..
3.2 identifikasi masalah / diagnosa…………………………………………………
3.3 antisipasi masalah potensial………………………………………………….
3.4 identifikasi kebutuhan segera………………………………………………..
3.3 intervensi…………………………………………………………………..
3.6 implementasi…………………………………………………………….
3,7 evaluasi…………………………………………………………………

BAB 1V PEMBAHASAN…………………………………………………….
BAB V PENUTUP……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………

BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

2
LAMPIRAN………………………………………………………………………………

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Di Indonesia
sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan.
Di Indonesia keluarga berencana modren mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah mulai membantu
masyarakat memecahkan masalah-masalah pertumbuhan penduduk. Secara ringkas, inovasi
teknologi kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana seperti kondom, pil KB, suntik, susuk
dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi dan
vasektomi.

Misi Program KB Nasional salah satunya adalah meningkatkan kualitas pelayanan KB


dan Kesehatan Reproduksi Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th
1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Program KB secara Nasional berkaitan
erat dengan program Nisional di bidang kesehatan, karena program KB Nasional bersifat
mendukung dan mempunyai sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga
Berencana Nasional memberikan amhan kebijakan untuk meningkatkan kualitas penduduk
melalui pegendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas
program KB.

Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB IUD pada dasarnya kurang
berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu, sikap,
jumlah anak. dukungan suami. Salah satu yang mempengaruhi kurangnya kepatuhan
pemakaian KB IUD salah satunya tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung
lainnya, dimana sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian
sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB IUD juga akan
berkurang.

4
1.2 Tujuan Umum

Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan KB pada klien akseptor aktif KB IUD

1.3 Tujuan Khusus

1) Melakukan pengkajian data pada klien akseptor aktif KB IUD


2) Melakukan interpretasi data kepada klien
3) Menegakkan diagnosa potensial dan diagnosa masalah
4) Mengidentifikasi kebutuhan segera
5) Menentukan rencana tindakan
6) Melaksanakan rencana tindakan
7) Mengevaluasi Tindakan
1.6 manfaat
a. efektif mencegah kehamilan
b. jangka waktu pemakaian Panjang
c. tidak mengganggu aktivitas seksual
d. aman untuk ibu menyusui
e. tidak meningkatkan berat badan
f. membantu mengurangi resiko kangker Rahim
1.7 waktu dan tempat
1.41 WAKTU TANGGAL PELAKSANA
Tanggal : 6 Oktober 2023
Jam : 10.00 WIB
1.42 TEMPAT DAN LOKASI PELAKSANAAN
Tempat : PMB GWENCANAYO

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Alat Kontrasepsi IUD


a. Pengertian

IUD ( intra uterine device ) atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim ) adalah alat
kontrasepsi yang dipasang di dalam Rahim untuk mencegah kehamilan . IUD terbuat
dari plastic atau logam dan memiliki bentuk yang bervariasi. IUD bekerja dengan cara
mengganggu pergerakan sperma dan telur, sehingga mencegah pembuahan.

b. Cara Kerja

IUD bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri. IUD bekerja
terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, dan mencegah terjadinya implantasi
telur dalam uterus.

6
c. Indikasi
a) Usia reproduktif.
b) Pernah melahirkan dan mempunyai anak,
serta ukuran rahim tidak kurang dari 5 cm.
c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi
jangka panjang.
d) Menyusui yang menginginkan
menggunakan kontrasepsi.
e) Setelah mengalami abortus dan tidak
terlihat adanya infeksi.
f) Tidak ada kontraindikasi
d. Kontra Indikasi
a) Kehamilan.
b) Penyakit inflamasi pelvic (PID / Pelvic
Inflammatory Disease).
c) Karsinoma servik atau uterus.
d) Diketahui atau dicurigai alergi terhadap tembaga atau penyakit Wilson (penyakit
genetik diturunkan yang mempengaruhi metabolisme tembaga sehingga
mengakibatkan penumpukan tembaga di berbagai organ dalam tubuh).
e) Ukuran uterus dengan alat periksa (sonde) berada diluar batas yang ditetapkan
pada petunjuk terbaru tentang memasukkan IUD, uterus harus terekam pada
kedalaman 6 – 9 cm pada paragard dan mirena.
f) Risiko tinggi penyakit menular sexual (pasangan seksual yang berganti-ganti).
g) Riwayat kehamilan ektopik atau kondisi yang dapat mempermudah kehamilan
ektopik, merupakan kontra indikasi hanya pada pengguna AKDR hormonal.
h) Servisitis atau vaginitis akut (sampai diagnosis ditegakkan dan berhasil diobati).
i) Peningkatan kerentanan terhadap infeksi (seperti pada terapi kortikosteroid
kronis, diabetes, HIV/AIDS, leukimia

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien
atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:

- Bertahap dan sistematis

7
- Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan

Manajemen Kebidanan menurut Varney, 1997

1. Pengertian

Proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan


pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan keterampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis, untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada
klien.
2. Langkah-langkah

I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien secara
keseluruhan.
II. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah.
III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya.
IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.
V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan
keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.
VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali manajemen
proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.

8
IUD
Benda asing
dalam

kurang
reaksi radang perubahan terjadi efek pengetahuan
di cavum
reaksi kimia erosi tentang
endometri kontraksi prosedur
perubahan reaksi pemasangan
fagosit ni
enzimatik um
da so otting iskemia otot uterus dan
siperubahan
mediator efeksamping
perubahsan infeksi ansietas
endometrium
tid
pelepasan
ak makrofaq
keputihan stimulasi saaraf
sperma dan ovum
inksi pelvif tidak menekan simoatis dan para
prespsi nyeri
hipertermi
sushu nyeri
perubahan

9
BAB III

TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif

Hari/Tanggal : Jumat, 6 Oktober 2023

Jam : 10.00

Pengkajian : Bidan

Tempat : PMB GWENCHANAYO

a. Identitas Klien

Nama Ibu : Ny. H Nama Suami : Tn. P

Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : WIRASWASTA

Penghasilan :- Penghasilan : Rp 5.000.000

Alamat :Jln.SunanGunung Alamat : Jln.SunanGunung


Jati, No.2B, Kec.Sawo, Kab.Gedangan Jati, No.2B, Kec.Sawo, Kab.Gedangan

b. Alasan Kunjungan Saat Ini

√ Kunjungan Pertama Kunjungan Ulang

c. Keluhan Utama

Ibu datang ke PMB dengan keluhan ingin menggunakan alat kontrasepsi jangka Panjang
untuk menjarakkan kehamilan

10
d. Riwayat Kesehatan Sekarang

a) Penyakit Keturunan : Tidak ada

Jenis Penyakit : Tidak ada

Dari pihak siapa : Tidak ada

b) Penyakit lain dalam keluarga : Tidak ada

Jenis Penyakit : Tidak ada

Yang menderita : Tidak ada

c) Riwayat Kesehatan Yang Lalu : Tidak ada

- Penyakit Menahun : Tidak ada

- Penyakit Menurun : Tidak ada

- Penyakit Menular : Tidak ada

e. Riwayat Menstruasi

- Menarche : 14 tahun

- Siklus Menstruasi : Teratur (28 hari)

- Lama : 7 hari

- Banyaknya Darah : Ganti pembalut sehari 2-3 kali, darah pada pembalut

penuh pada hari ke 1-3, dan selanjutnya tidak penuh

- Konsistensi : Keluar gumpalan pada hari 1-hari ke 3, dan hari ke 4

dan seterusnya encer

- Dysmenorrhea : Iya, terasa nyeri sebelum dan sesudah haid

- Flour Albus : Iya mengalami keputihan sesudah mens, berwarna


putih bening, berbau amis dan tidak gatal
f. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Anak Kb Ket
Umu Penyul Penol Jenis Temp Penyul Penyul Seks BB/ Menyusui H/M
r PB

11
HAMIL INI

g. Perkawinan Dan KB

- Nikah : 1 kali

- Lama kawin : 3 tahun

- Alat kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak ada

- Lama pemakaian : Tidak ada

- Keluhan Selama Pemakaian : Tidak ada

- Alasan berhenti : Tidak ada

- Rencana Selanjutnya : KB IUD

h. Keadaan Psikologis :

Ibu Merasa Bahagia dengan kehidupannya dan ibu merasa cocok dengan alat kontrasepsi
yang disarankan, dan ibu mendapatkan dukungan dari suami untuk Penunda kehamilannya.

i. Pola Kehidupan Sehari-hari

1. Pola Nutrisi

Makan :makan 3 kali sehari, nasi 2 centong dengan lauk pauk dan sayuran

Minum :minum 2 liter air putih ditambah minum susu 2x sehari

Masalah yang dirasakan : Tidak ada

2. Pola Eliminasi

BAK/BAB : BAK sehari 5 kali, konsistensi cair, warna kuning jernih, BAB sehari 1 kali,
konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan

Masalah yang dirasakan : Tidak ada

3. Pola istirahat tidur

Istirahat Tidur:Tidur Siang1- 2 jam (12.00-14.00) saat bayi tidur, tidur malam 8 jam
(22.00-05.00)

Masalah yang dirasakan : Tidak ada

4. Pola aktivitas

Aktivitas: Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti biasa, dan dibantu oleh ibu mertua

12
Masalah yang dirasakan : Tidak ada

5. Pola personal hygiene

Personal hygiene: mandi 2x sehari,gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x sehari, keramas 2
hari sekali, potong kuku 1 minggu sekali

Masalah yang dirasakan : Tidak ada

6. Perilaku Kesehatan

Penggunaan Obat/jamu/rokok,dll : Tidak ada

B. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Suhu : 36,5ºC

Nadi : 80×/ menit

Respirasi : 20×/ menit

BB Sebelum Hamil : 50 kg

BB Sekarang :60 kg

TB : 150 Cm

Lila : 24 Cm

b. Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi
Rambut : Hitam, penyebaran rambut merata, bersih, dan tidak ada ketombe

Muka : Normal, tidak ada cloasma gravidarum

Mata : - Conjungtiva : tidak anemis

- Sklera : tidak icterus

Mulut : - Stomatitis : tidak ada

13
- Gigi : tidak caries

Leher : Warna kulit seperti warna kulit lainnya

Dada : Simetris kanan kiri, warna kulit dada seperti warna kulit lainnya.

Payudara : - Bentuk : bulat

- Areola : tidak hiperpigmentasi

- Puting susu : menonjol

Abdomen : - Striae : albican

- Linea : alba

- Pembesaran : tidak ada

- Bekas luka SC : tidak ada

Vulva : - Warna : merah kecoklatan

- Varices : tidak ada

Anus : - Hemoroid : tidak ada

- Varices : tidak ada

Ekstremitas atas dan bawah: Tidak terdapat sindaktil & polidaktil, bersih, kuku berwarna merah
muda, tidak panjang

- Varices : -/-

2) Palpasi
- Kepala : Tidak ada benjolan.tidak ada nyeri tekan
- Muka : Tidak nyeri tekan,tidak ada benjolan
- Mata : Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan
- Telinga : Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan
- Leher :Tidak ada benjolan,tidak ada pembesaran kelejar tyroid,limfe,getah
bening
- Payudara : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan ,
- Abdomen : Tidak ada pembesaran lien/liver,tidak ada nyeri tekan
- Genetalia : Tidak ada kelenjar skene,kelenjar Bartolini

14
- Ekstermitas Atas dan Bawah : Tidak ada oedema
3) Auskultasi
- Dada : Bunyi jantung normal (lup dup lup dup), paru-paru berbunyi normal
tidak ada nafas tambahan wezing dan ronkhi
- Abdomen : Bising usus 20x/menit
4) Perkusi
- Abdomen : Tidak ada hipertimpani
- Ekstermitas bawah : Reflek patella +/+
c. Pemeriksaan Obstetric
a. Mammae :Simetris, tidak ada benjolan, putting menunjol, hyperpigmentasi areola
d. Abdomen :Inspeksi: Tonus otot Nampak longgar, tidak ada bekas operasi(SC), tampak
stiealbikans.
e. Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
f. Genetali :Inspeksi: tidak ada cairan abnormal, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
pembengkakan kelenjar bartholini.
 VT:
Panjang uterus : 6cm
Posisi porsio : antefleksi
Konsistensi porsio: lunak
 Inspekulo
Portio : merah muda
Pengeluaran : tidak ada
Tanda chadwik: tidak ada
e. Pemeriksaan Penunjang
- HB : 12/dl
- Urine :-
- HCG : - ( Negatif)
g. Penapisan
1. Hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu klien
(atau pasangan) mempunyai pasangan :Tidak
2. Infeksi menular seksual (IMS) :Tidak
3. Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik :Tidak
4. Haid banyak (lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam) :Tidak

15
5. Haid lama (lebih dari 8 hari) :Tidak
6. Dismenorea berat yang membutuhkan analgetik dan atau istirahat baring :Tidak
7. Perdarahan /perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama :Tidak
8. Gejala penyakit jantung vascular atau kognital :Tidak
ada

KESIMPULAN : P10001 akseptor KB IUD ,Pengetahuan ibu bertambah tentang


KB IUD

2. INTERPRESTASI DATA DASAR

Dx : P10001 akseptor KB IUD, Tanpa kontaindikasi

Ds : Ibu ingin ber-KB dalam waktu yang Panjang untuk menjarakkan kehamilan.

Do :

Keadaan Umum : Baik BB : 60 kg

Kesadaran : Composmentis TB : 150 Cm

Tekanan Darah : 120/80 mmHg Lila : 24 Cm

Suhu : 36,5ºC Pemeriksaan Penunjang :

Nadi : 80×/ menit - HB : 12/dl

Respirasi : 20×/ menit - Urine :-


- HCG : - ( Negatif)

Penapisan KB IUD
1. Hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu klien
(atau pasangan) mempunyai pasangan :Tidak
2. Infeksi menular seksual (IMS) :Tidak
3. Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik :Tidak
4. Haid banyak (lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam) :Tidak
5. Haid lama (lebih dari 8 hari) :Tidak

16
6. Dismenorea berat yang membutuhkan analgetik dan atau istirahat baring :Tidak
7. Perdarahan /perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama :Tidak
8. Gejala penyakit jantung vascular atau kognital :Tidak
ada

3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Diagnose Potensial : Tidak Ada

Masalah Potensial : Tidak Ada

4. MENENTUKAN KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN SEGERA,


KOLABORASI, DAN KONSULTASI

Tidak Ada

5. INTERVENSI

Tanggal : Jumat, 10 Oktober 2023

Jam : 10.30 WIB

Tujuan/Kriteria
No. Diagnosa/Masalah Intervensi Rasional
Keberhasilan
1. P10001 akseptor Tujuan : Setelah 1. Bina hubungan saling 1. mempermudahkan
KB IUD, tanpa diakukan percaya antara ibu dan dalam memberi
kontraindikasi Asuhan

17
Kebidanan suami asuhan
selama 10’ 2. Lakukan Penapisan KB 2. Pengetahuan ibu
diharapkan klien AKDR pada ibu tentang penapisan
mengerti tentang 3. .Jelaskan hasil KB AKDR
KB IUD baik pemeriksaan 3. upaya
efek samping 4. Jelaskan pada ibu pengetahuan
dan manfaatnya. tentang KB IUD deteksi dini
5. Jelaskan kepa ibu keadaanya
tentang mekanisme kerja 4. Agar ibu
IUD mengetahui
6. Jelaskan pada ibu tentang KB IUD
tentang keuntungan dan 5. Agar ibu
kerugian KB IUD mengetahui
7. Jelaskan pada ibu kontraindikasi KB
tentang efek samping IUD
KB IUD 6. Agar ibu
8. Jelaskan pada ibu mengetahui
tentang komplikasi dan keuntungan dan
cara penanggulangannya kerugian KB IUD
9. Jelaskan pada ibu 7. Agar ibu
prosedur tindakan mengetahui efek
pemasangan KB IUD samping dari KB
10. Beritahu ibu untuk IUD
menandatangani lembar 8. Agar ibu
persetujuan ( infromd mengetahui
concent } komplikasi dan
11. Beritahu kepada ibu cara
akan dilakukan penanggulangan
pemasangan KB IUD KB IUD
pada dirinya 9. Alih Pengetahuan
12. Anjurkan ibu untuk ibu tentang
memakan makanan yang pemasangan KB
bergizi untuk mencegah IUD
anemia ringan 10. Agar ibu mengerti
13. Anjurkan ibu untuk dan mau
selalu menjaga menandatangani
kebersihan lembar persetujuan
14. Beritahu ibu kapan IUD ( infromd concent)
akan dilepas 11. Agar ibu
15. Beritahu ibu jadwal mengetahui jika
kunjungan ulang akan dilakukan
pemasangan KB
IUD ke dalam
rahimnya
12. Agar nutrisi ibu
tetap tercukupi

18
13. Agar ibu tetap
terjaga
kebersihannya
14. Agar ibu
mengetahui kapan
waktunya
pelepasan IUD
15. Agar ibu
menggetahui
kapan waktunya
kunjungan ulang
2. Masalah

6. IMPLEMENTASI

Tanggal : Selasa, 10 Oktober 2023

Jam : 08.45 WIB

No. Diagnosa/Masalah Implementasi TTD


1. P10001 akseptor 1. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan
KB IUD, tanpa suami
kontraindikasi 2. Melakukan penapisan KB IUD pada ibu
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan suami
4. Menjelaskan pada ibu tentang KB IUD
5. Menjelaskan pada ibu tentang kontraindikasi KB
IUD
6. Menjelaskan pada ibu tentang keuntungan dan
kerugian KB IUD
Keuntungan penggunaan IUD adalah:
 Dapat digunakan dalam jangka waktu
lama, yaitu hingga 10 tahun
 Tingkat efektivitasnya mencapai 99%
 Biaya yang terjangkau (karena sekali
pasang untuk jangka panjang), apalagi
bila menggunakan asuransi seperti
BPJS, maka bisa mendapat pelayanan
secara gratis
 IUD dapat segera dilepas bila ingin
hamil kembali
 Aman digunakan selama bertahun-
tahun
 Kontrol IUD hanya 1 tahun sekali bila

19
tidak ada keluhan
 Tidak memengaruhi proses produksi
ASI
 Langsung dapat dipasang setelah
persalinan
Keuntungan penggunaan IUD :
 Tidak melindungi dari infeksi menular seksual
(IMS)
 Proses pemasangan yang sedikit membuat tidak
nyaman
 Efek samping berupa siklus menstruasi yang
menjadi tidak teratur, yaitu lebih panjang dan
banyak, juga timbul flek di tengah siklus
menstruasi
 Dapat menyebabkan terjadinya penyakit radang
panggul
 Memungkinkan terjadinya anemia akibat
menstruasi yang banyak
7. Menjelaskan ibu tentang efek samping KB IUD
seperti ekspulsi , infeksi ,perforasi
8. Menjelaskan pada ibu tentang komplikasi dan cara
penanggulangan KB IUD
9. Menjelaskan pada ibu prosedur tindakan
pemasangan KB IUD
10. Memberitahukan kepada ibu untuk
menandatangani lembar persetujuan (informed
concent)
11. Memberitahukan kepada ibu akan dilakukan
pemasangan KB IUD ke dalam Rahim ibu
12. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang
bergizi untuk mencegah anemia ringan
13. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan
14. Memberitahukan kepada ibu IUD akan dilepas
pada tanggal 6 oktober 2026
15. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan
kunjungan ulang satu minggu lagi pada tanggal 13
oktober 2023 jika ada keluhan bisa kunjungan
ulang sewaktu waktu
2. Masalah

20
7. EVALUASI

Tanggal : Jumat, 6 Oktober 2023

Jam : 10.30 WIB

No. Diagnosa/Masalah Evaluasi


1. P10001 akseptor S :Ibu ingin menunda kehamilannya dengan riwayat ibu masih
KB IUD, menyusui anaknya yang berumur 5 bulan dengan haid terakhir 2 hari
pengetahuan ibu yang lalu.
bertambah tentang
O:
KB IUD
- Ibu kooperatif
- Ibu bisa mengulangi Kembali penjelasan yang
diberikan oleh bidan

A : pengetahuan ibu bertambah tentang KB IUD.

P:

1. Membina Hubungan Saling Percaya Antara Ibu dan suami


2. Melakukan Penapisan KB IUD pada ibu
3. Menjelaskan Hasil Pemeriksaan pada ibu dan suami
4. Menjelaskan pada ibu tentang KB IUD
5. Menjelaskan pada ibu tentang keuntungan dan kerugian KB IUD
6. Menjelaskan Tentang Efek Samping KB IUD
7. Menjelaskan pada ibu tentang komplikasi dan cara penanggulan
KB IUD
8. Menjelaskan pada ibu prosedur tindakan pemasangan KB IUD
9. Menganjurkan Untuk Memakan Makanan yang bergizi untuk
mencegah anemia ringan
10. Menganjurkan Ibu Untuk Selalu Menjaga Kebersihan
11. Menjelaskan pada ibu bahwa IUD akan dilepas pada tanggal 6
oktober 2026
12. Menganjurkan Untuk Kunjungan Ulang 1 minggu lagi.tanggal 13
oktober 2023 .jika ada keluhan bisa kunjungan sewaktu waktu

2. Masalah

21
22
B
A
B
I
V

P
E
M
B
A
H
A
S
A
N

Asuhan telah diberikan kepada Ny.A yang dimulai dari pengkajian data
diri,data kebidanan, intervensi yang bertujuan untuk menyelesaikan keluhan
yang di alami Ny.A hingga sampai evaluasi.

Langkah I : Pengumpulan Data Dasar


Identifikasi data dasar merupakan proses manajemen asuhan kebidanan yang ditujukan
untuk pengumpulan informasi baik fisik, psikososial dan spiritual (Nurhayati dkk, 2013).
Informasi yang diperoleh mengenai data-data tersebut saya dapatkan dengan
mengadakan wawancara langsung dari klien dan keluarganya serta sebagian bersumber
dari pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Langkah II : Interpretasi Data Dasar

23
Langkah kedua dilakukan identifikasi diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data tersebut kemudian diinterpretasikan
sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik (Nurhayati dkk, 2013).
Hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang diperoleh menunjukkan
diagnosis pada kasus Ny. A. Ibu datang ingin memasang KB Jangka Panjang

Langkah III : Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial Dan Antisipasi Masalah


Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan
rangkaian diagnosis.

Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Segera Dan Antisipasi Masalah Potensial


Pada langkah ini, kita menentukan kebutuhan yang memerlukan tindakan
segera/kolaborasi/konsultasi berdasarkan rangkaian diagnosis.
Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen kebidanan terhadap diagnosis atau
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Suatu rencana tindakan harus disetujui
pasien dan bidan agar menjadi efektif.

Langkah VI : Melakukan Perencanaan


Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa melaksanakan rencana
tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada klien. Implementasi dapat
dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan pasien serta
kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan

Langkah VII :Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan dimana pada tahap
ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien.
Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manejemen asuhan kebidanan pada tahap
ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan pada evaluasi menunjukan
masalah teratasi tanpa adanya komplikasi.

BAB V

PENUTUP

24
A. KESIMPULAN

1. Telah dilaksanakan pengumpulan data dasar pada Ny H dengan pemasangan alat


kontrasepsi di PMB GWENCHANAYO tahun 2023 .
2. Telah dilaksanakan perumusan diagnosa/ masalah aktual pada Ny.H di PMB
GWENCHANAYO tahun 2023 dengan pengumpulan baik dari data subjektif, data
objektif dan pemeriksaan penunjang.
3. Telah dilaksanakan perumusan masalah pada Ny H dengan pemasangan alat
kontrasepsi di PMB GWENCHANAYO dengan hasil tidak ada masalah potesial yang
terjadi.
4. Telah mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan antisipasi pada Ny H dengan
menentukan kebutuhan yang memerlukan Tindakan segera berdasarkan rangkaian
diagnosis.
5. Telah Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny H dengan hasil
pemasangan alat kontrasepsi IUD tanpa kontra indikasi

B. SARAN

Berdasarkan tinjauan kasus dan pembahasan kasus peneliti memberikan sedikit masukan atau
saran yang diharapkan dapat bermanfaat.

1. Untuk klien

a. Menganjurkan kepada ibu agar mencukupi kebutuhan istirahat dan mengurangi

aktivitas berat,

b. Mengerti dan melaksanakan setiap anjuran dan pendidikan kesehatan yang

diberikan

2. Untuk bidan

Diupayakan bimbingan dan asuhan yang diberikan lebih sesuai dengan standar asuhan

kebidanan yang telah diberikan untuk menghasilkan asuhan kebidanan yang tepat,

bermutu dan memuaskan klien.

25
26
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.


Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka,
Sarwono Purwohardjo.

27
LAMPIRAN

28

Anda mungkin juga menyukai