KB IUD
Dosen Pembimbing :
Sumini, S. Si. T., M. Kes
DisusunOleh :
Kelompok 3
NAMA NIM
Diah Erlina Maharani 202201008
Nasywa N.P 202201015
Nuriya Arum Sari 202201019
Rahma Dini Awalinda 202201020
D3 KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN AKBID HARAPAN MULYA
PONOROGO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyusun manajemen kebidanan calon akseptor/akseptor alat
kotrasepsi IUD. Dalam menyusun laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan saran dari pembimbing Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.
Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
3.1 pengkajian…………………………………………………………………….
A. Data subyektif……………………………………………………………………….
B. Data obyektif……………………………………………………………………….
C. Pemeriksaan penunjanjang………………………………………………………..
D. Penapisan…………………………………………………………………………..
3.2 identifikasi masalah / diagnosa…………………………………………………
3.3 antisipasi masalah potensial………………………………………………….
3.4 identifikasi kebutuhan segera………………………………………………..
3.3 intervensi…………………………………………………………………..
3.6 implementasi…………………………………………………………….
3,7 evaluasi…………………………………………………………………
BAB 1V PEMBAHASAN…………………………………………………….
BAB V PENUTUP……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
2
LAMPIRAN………………………………………………………………………………
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Di Indonesia
sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk mencegah kehamilan.
Di Indonesia keluarga berencana modren mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah mulai membantu
masyarakat memecahkan masalah-masalah pertumbuhan penduduk. Secara ringkas, inovasi
teknologi kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana seperti kondom, pil KB, suntik, susuk
dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi dan
vasektomi.
Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB IUD pada dasarnya kurang
berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu, sikap,
jumlah anak. dukungan suami. Salah satu yang mempengaruhi kurangnya kepatuhan
pemakaian KB IUD salah satunya tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung
lainnya, dimana sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian
sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB IUD juga akan
berkurang.
4
1.2 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan KB pada klien akseptor aktif KB IUD
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
IUD ( intra uterine device ) atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim ) adalah alat
kontrasepsi yang dipasang di dalam Rahim untuk mencegah kehamilan . IUD terbuat
dari plastic atau logam dan memiliki bentuk yang bervariasi. IUD bekerja dengan cara
mengganggu pergerakan sperma dan telur, sehingga mencegah pembuahan.
b. Cara Kerja
IUD bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri. IUD bekerja
terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, dan mencegah terjadinya implantasi
telur dalam uterus.
6
c. Indikasi
a) Usia reproduktif.
b) Pernah melahirkan dan mempunyai anak,
serta ukuran rahim tidak kurang dari 5 cm.
c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi
jangka panjang.
d) Menyusui yang menginginkan
menggunakan kontrasepsi.
e) Setelah mengalami abortus dan tidak
terlihat adanya infeksi.
f) Tidak ada kontraindikasi
d. Kontra Indikasi
a) Kehamilan.
b) Penyakit inflamasi pelvic (PID / Pelvic
Inflammatory Disease).
c) Karsinoma servik atau uterus.
d) Diketahui atau dicurigai alergi terhadap tembaga atau penyakit Wilson (penyakit
genetik diturunkan yang mempengaruhi metabolisme tembaga sehingga
mengakibatkan penumpukan tembaga di berbagai organ dalam tubuh).
e) Ukuran uterus dengan alat periksa (sonde) berada diluar batas yang ditetapkan
pada petunjuk terbaru tentang memasukkan IUD, uterus harus terekam pada
kedalaman 6 – 9 cm pada paragard dan mirena.
f) Risiko tinggi penyakit menular sexual (pasangan seksual yang berganti-ganti).
g) Riwayat kehamilan ektopik atau kondisi yang dapat mempermudah kehamilan
ektopik, merupakan kontra indikasi hanya pada pengguna AKDR hormonal.
h) Servisitis atau vaginitis akut (sampai diagnosis ditegakkan dan berhasil diobati).
i) Peningkatan kerentanan terhadap infeksi (seperti pada terapi kortikosteroid
kronis, diabetes, HIV/AIDS, leukimia
7
- Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan
1. Pengertian
I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien secara
keseluruhan.
II. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah.
III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya.
IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.
V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan
keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.
VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali manajemen
proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
8
IUD
Benda asing
dalam
kurang
reaksi radang perubahan terjadi efek pengetahuan
di cavum
reaksi kimia erosi tentang
endometri kontraksi prosedur
perubahan reaksi pemasangan
fagosit ni
enzimatik um
da so otting iskemia otot uterus dan
siperubahan
mediator efeksamping
perubahsan infeksi ansietas
endometrium
tid
pelepasan
ak makrofaq
keputihan stimulasi saaraf
sperma dan ovum
inksi pelvif tidak menekan simoatis dan para
prespsi nyeri
hipertermi
sushu nyeri
perubahan
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Jam : 10.00
Pengkajian : Bidan
a. Identitas Klien
c. Keluhan Utama
Ibu datang ke PMB dengan keluhan ingin menggunakan alat kontrasepsi jangka Panjang
untuk menjarakkan kehamilan
10
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
e. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 14 tahun
- Lama : 7 hari
- Banyaknya Darah : Ganti pembalut sehari 2-3 kali, darah pada pembalut
11
HAMIL INI
g. Perkawinan Dan KB
- Nikah : 1 kali
h. Keadaan Psikologis :
Ibu Merasa Bahagia dengan kehidupannya dan ibu merasa cocok dengan alat kontrasepsi
yang disarankan, dan ibu mendapatkan dukungan dari suami untuk Penunda kehamilannya.
1. Pola Nutrisi
Makan :makan 3 kali sehari, nasi 2 centong dengan lauk pauk dan sayuran
2. Pola Eliminasi
BAK/BAB : BAK sehari 5 kali, konsistensi cair, warna kuning jernih, BAB sehari 1 kali,
konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan
Istirahat Tidur:Tidur Siang1- 2 jam (12.00-14.00) saat bayi tidur, tidur malam 8 jam
(22.00-05.00)
4. Pola aktivitas
Aktivitas: Ibu melakukan pekerjaan rumah seperti biasa, dan dibantu oleh ibu mertua
12
Masalah yang dirasakan : Tidak ada
Personal hygiene: mandi 2x sehari,gosok gigi 2x sehari, ganti baju 2x sehari, keramas 2
hari sekali, potong kuku 1 minggu sekali
6. Perilaku Kesehatan
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,5ºC
BB Sebelum Hamil : 50 kg
BB Sekarang :60 kg
TB : 150 Cm
Lila : 24 Cm
b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Rambut : Hitam, penyebaran rambut merata, bersih, dan tidak ada ketombe
13
- Gigi : tidak caries
Dada : Simetris kanan kiri, warna kulit dada seperti warna kulit lainnya.
- Linea : alba
Ekstremitas atas dan bawah: Tidak terdapat sindaktil & polidaktil, bersih, kuku berwarna merah
muda, tidak panjang
- Varices : -/-
2) Palpasi
- Kepala : Tidak ada benjolan.tidak ada nyeri tekan
- Muka : Tidak nyeri tekan,tidak ada benjolan
- Mata : Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan
- Telinga : Tidak ada benjolan,tidak ada nyeri tekan
- Leher :Tidak ada benjolan,tidak ada pembesaran kelejar tyroid,limfe,getah
bening
- Payudara : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada benjolan ,
- Abdomen : Tidak ada pembesaran lien/liver,tidak ada nyeri tekan
- Genetalia : Tidak ada kelenjar skene,kelenjar Bartolini
14
- Ekstermitas Atas dan Bawah : Tidak ada oedema
3) Auskultasi
- Dada : Bunyi jantung normal (lup dup lup dup), paru-paru berbunyi normal
tidak ada nafas tambahan wezing dan ronkhi
- Abdomen : Bising usus 20x/menit
4) Perkusi
- Abdomen : Tidak ada hipertimpani
- Ekstermitas bawah : Reflek patella +/+
c. Pemeriksaan Obstetric
a. Mammae :Simetris, tidak ada benjolan, putting menunjol, hyperpigmentasi areola
d. Abdomen :Inspeksi: Tonus otot Nampak longgar, tidak ada bekas operasi(SC), tampak
stiealbikans.
e. Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
f. Genetali :Inspeksi: tidak ada cairan abnormal, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
pembengkakan kelenjar bartholini.
VT:
Panjang uterus : 6cm
Posisi porsio : antefleksi
Konsistensi porsio: lunak
Inspekulo
Portio : merah muda
Pengeluaran : tidak ada
Tanda chadwik: tidak ada
e. Pemeriksaan Penunjang
- HB : 12/dl
- Urine :-
- HCG : - ( Negatif)
g. Penapisan
1. Hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu klien
(atau pasangan) mempunyai pasangan :Tidak
2. Infeksi menular seksual (IMS) :Tidak
3. Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik :Tidak
4. Haid banyak (lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam) :Tidak
15
5. Haid lama (lebih dari 8 hari) :Tidak
6. Dismenorea berat yang membutuhkan analgetik dan atau istirahat baring :Tidak
7. Perdarahan /perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama :Tidak
8. Gejala penyakit jantung vascular atau kognital :Tidak
ada
Ds : Ibu ingin ber-KB dalam waktu yang Panjang untuk menjarakkan kehamilan.
Do :
Penapisan KB IUD
1. Hari pertama haid terakhir 7 hari yang lalu klien
(atau pasangan) mempunyai pasangan :Tidak
2. Infeksi menular seksual (IMS) :Tidak
3. Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik :Tidak
4. Haid banyak (lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam) :Tidak
5. Haid lama (lebih dari 8 hari) :Tidak
16
6. Dismenorea berat yang membutuhkan analgetik dan atau istirahat baring :Tidak
7. Perdarahan /perdarahan bercak antara haid atau setelah senggama :Tidak
8. Gejala penyakit jantung vascular atau kognital :Tidak
ada
Tidak Ada
5. INTERVENSI
Tujuan/Kriteria
No. Diagnosa/Masalah Intervensi Rasional
Keberhasilan
1. P10001 akseptor Tujuan : Setelah 1. Bina hubungan saling 1. mempermudahkan
KB IUD, tanpa diakukan percaya antara ibu dan dalam memberi
kontraindikasi Asuhan
17
Kebidanan suami asuhan
selama 10’ 2. Lakukan Penapisan KB 2. Pengetahuan ibu
diharapkan klien AKDR pada ibu tentang penapisan
mengerti tentang 3. .Jelaskan hasil KB AKDR
KB IUD baik pemeriksaan 3. upaya
efek samping 4. Jelaskan pada ibu pengetahuan
dan manfaatnya. tentang KB IUD deteksi dini
5. Jelaskan kepa ibu keadaanya
tentang mekanisme kerja 4. Agar ibu
IUD mengetahui
6. Jelaskan pada ibu tentang KB IUD
tentang keuntungan dan 5. Agar ibu
kerugian KB IUD mengetahui
7. Jelaskan pada ibu kontraindikasi KB
tentang efek samping IUD
KB IUD 6. Agar ibu
8. Jelaskan pada ibu mengetahui
tentang komplikasi dan keuntungan dan
cara penanggulangannya kerugian KB IUD
9. Jelaskan pada ibu 7. Agar ibu
prosedur tindakan mengetahui efek
pemasangan KB IUD samping dari KB
10. Beritahu ibu untuk IUD
menandatangani lembar 8. Agar ibu
persetujuan ( infromd mengetahui
concent } komplikasi dan
11. Beritahu kepada ibu cara
akan dilakukan penanggulangan
pemasangan KB IUD KB IUD
pada dirinya 9. Alih Pengetahuan
12. Anjurkan ibu untuk ibu tentang
memakan makanan yang pemasangan KB
bergizi untuk mencegah IUD
anemia ringan 10. Agar ibu mengerti
13. Anjurkan ibu untuk dan mau
selalu menjaga menandatangani
kebersihan lembar persetujuan
14. Beritahu ibu kapan IUD ( infromd concent)
akan dilepas 11. Agar ibu
15. Beritahu ibu jadwal mengetahui jika
kunjungan ulang akan dilakukan
pemasangan KB
IUD ke dalam
rahimnya
12. Agar nutrisi ibu
tetap tercukupi
18
13. Agar ibu tetap
terjaga
kebersihannya
14. Agar ibu
mengetahui kapan
waktunya
pelepasan IUD
15. Agar ibu
menggetahui
kapan waktunya
kunjungan ulang
2. Masalah
6. IMPLEMENTASI
19
tidak ada keluhan
Tidak memengaruhi proses produksi
ASI
Langsung dapat dipasang setelah
persalinan
Keuntungan penggunaan IUD :
Tidak melindungi dari infeksi menular seksual
(IMS)
Proses pemasangan yang sedikit membuat tidak
nyaman
Efek samping berupa siklus menstruasi yang
menjadi tidak teratur, yaitu lebih panjang dan
banyak, juga timbul flek di tengah siklus
menstruasi
Dapat menyebabkan terjadinya penyakit radang
panggul
Memungkinkan terjadinya anemia akibat
menstruasi yang banyak
7. Menjelaskan ibu tentang efek samping KB IUD
seperti ekspulsi , infeksi ,perforasi
8. Menjelaskan pada ibu tentang komplikasi dan cara
penanggulangan KB IUD
9. Menjelaskan pada ibu prosedur tindakan
pemasangan KB IUD
10. Memberitahukan kepada ibu untuk
menandatangani lembar persetujuan (informed
concent)
11. Memberitahukan kepada ibu akan dilakukan
pemasangan KB IUD ke dalam Rahim ibu
12. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang
bergizi untuk mencegah anemia ringan
13. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan
14. Memberitahukan kepada ibu IUD akan dilepas
pada tanggal 6 oktober 2026
15. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan
kunjungan ulang satu minggu lagi pada tanggal 13
oktober 2023 jika ada keluhan bisa kunjungan
ulang sewaktu waktu
2. Masalah
20
7. EVALUASI
P:
2. Masalah
21
22
B
A
B
I
V
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Asuhan telah diberikan kepada Ny.A yang dimulai dari pengkajian data
diri,data kebidanan, intervensi yang bertujuan untuk menyelesaikan keluhan
yang di alami Ny.A hingga sampai evaluasi.
23
Langkah kedua dilakukan identifikasi diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data tersebut kemudian diinterpretasikan
sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik (Nurhayati dkk, 2013).
Hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang diperoleh menunjukkan
diagnosis pada kasus Ny. A. Ibu datang ingin memasang KB Jangka Panjang
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan dimana pada tahap
ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien.
Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manejemen asuhan kebidanan pada tahap
ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan pada evaluasi menunjukan
masalah teratasi tanpa adanya komplikasi.
BAB V
PENUTUP
24
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Berdasarkan tinjauan kasus dan pembahasan kasus peneliti memberikan sedikit masukan atau
saran yang diharapkan dapat bermanfaat.
1. Untuk klien
aktivitas berat,
diberikan
2. Untuk bidan
Diupayakan bimbingan dan asuhan yang diberikan lebih sesuai dengan standar asuhan
kebidanan yang telah diberikan untuk menghasilkan asuhan kebidanan yang tepat,
25
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
28